"Me Time" Tanpa Harus Meninggalkan Mereka - Ala Bunda Byan

4 comments
Me time, ibu rumah tangga, ibu

Semenjak jadi ibu rumah tangga pasti akrab banget sama yang namanya ngasuh anak, beberes rumah, masak, bau bumbu dapur, ngosek kamar mandi, nyuci, nyetrika, hhh nulisnya aja bikin capek. Yang dilihat tiap hari tembok lagi, tembok lagi. Kehidupan ini rasanya berputar disepetak rumah saja.  Makanya emak-emak itu identik dengan suka marah-marah, banyak aturan, terlalu mengekang, pokoknya yang jelek-jelek pasti nempel. Kalau nggak gitu mana bisa itu urusan rumah yang segambreng bisa kelar? Mana bisa makanan terhidang di meja makan? Mana bisa rumah rapi dan bersih? Mana bisa anak-anak dan suami keurus? Jadi wajarlah jika kita seperti ini ya mak. Mengertilah wahai para suami.

Solusinya apa biar kita tetap waras? Ya kita butuh yang namanya "me time". Melonggarkan saraf-saraf yang tegang biar segala sesuatunya tetap berjalan sebagaimana mestinya. Kita sebagai seorang ibu adalah tiang utama keluarga ini. Jika kita hancur, maka hancur juga seisi rumah. Contoh kecilnya saja, kalau kita ngambek dan kesel karena suatu hal pasti berdampak pada kerjaan rumah yang nggak beres, males beresin mainan yang berantakan, makanan gosong atau keasinan, belum lagi nanti cekcok sama suami yang bikin segalanya makin runyam. Jadi berpandai-pandailah kita mengontrol emosi dan merasakan batas maksimal kekuatan tubuh kita. Jika capek, berhenti sejenak. Percayalah, memaksakan batas kekuatan kita akan memperburuk keadaan.

Baca juga:

Ada Apa dengan Perenting Blogger?
Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir
Jika Berat Janin Kurang dari yang Seharusnya, Konsumsilah Ini!
Jagalah Lisanmu, Ibu
Yuk Berkenalan dengan Vaksin Japanese Encephalitis (JE)

Nah apa saja yang bisa kita lakukan saat "me time"? Banyak bu. Jika ada keluarga yang bisa menggantikan mengasuh anak sebentar, atau bisa juga disaat suami lagi libur, manfaatkanlah waktu itu untuk ke salon, muter-muter di mall sendiri (syukur kalau dikasih uang buat shopping sekalian), mandi lama-lama sambil luluran, pijet, spa, nonton bioskop dan masih banyak lagi. Tapi bagaimana kalau anak tidak bisa dititipkan ke orang lain? Termasuk ayahnya? Ditinggal pipis aja bisa nangis kejer, apalagi ditinggal keluar rumah? Kalau masih mau maksa buat me time dan  ninggalin si krucil yang ada malah kepikiran, nambah stres dan akhirnya pulang lagi. Hhhmm harus puter otak dong ya biar bisa tetap me time tanpa harus meninggalkan keluarga cemara ini. Beginilah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi beban dikepala tapi tetap bisa haha hihi sama anak dan suami.

1. Tidur

Entah kenapa tidur ini sangat mempan untuk merelaksasikan pikiran dan tubuh yang sudah mulai lelah. Aku selalu menyempatkan diri untuk tidur siang dikala Byan juga tidur. Nah tidur malamnya juga gitu, kalau dia tidur jam sembilan malam ya aku juga ikut tidur jam sembilan malam. Walaupun aku dibilang kebo sama orang-orang, bodo amat. Yang penting pas bangun tidur pikiran jadi fresh lagi dan siap bertempur kembali.

2. Nonton Film

Kalau nonton di bioskop sudah menjadi suatu hal yang mustahil untuk dilakukan, jalan satu-satunya ya mindahin itu film yang diputer di bioskop ke layar kaca di rumah. Walaupun harus nunggu ada unggahannya di internet tapi it's oke lah. Emak-emak ini nggak terlalu up to date juga nggak apa-apa. Nah biasanya yang jadi tontonan favorit aku adalah drama korea. Kenapa? Karena meleng-meleng sedikit saat main sama Byan, aku masih bisa mengikuti alur ceritanya. Kadang punya rumah kecil bisa membawa keuntungan tersendiri ya, duduk ditempat aja bisa melihat seisi rumah. Jadi Byan ngapain aja pasti keliatan tanpa harus melangkahkan kaki kesana kemari.
Lain cerita kalau nonton film yang hanya berdurasi 2 jam, kalau nggak dipelototin terus ya harus di"trek" lagi kebelakang biar nggak ketinggalan alur cerita. Jadi drama korea bisa ditonton sepanjang hari dan kalau memang ingin nonton film yang pendek-pendek ya harus menyediakan waktu khusus saat Byan tidur. Tapi ini sangat jarang aku lakukan kecuali film tersebut sangat menarik. Aku biasanya lebih milih tidur sih hahaha.

3. Jalan-jalan atau liburan bersama 

Bagi sebagian orang pasti liburan bersama keluarga apalagi bawa anak kecil pasti rempong banget. Dengan bawaan yang sangat banyak dan kelakuan bocah yang bisa bikin sakit kepala sering kali menjadi beban. Tapi itu hanya sugesti gaees..nggak serumit itu kok. Semua bisa diakali dan dibikin enjoy. Aku biasanya membawa satu koper besar (ukuran paling besar) untuk memasukkan semua barang. Jadi nggak bakalan ribet membawa banyak tentengan. Palingan hanya membawa satu tas ransel yang berisi keperluan selama perjalanan seperti air minum, baju ganti Byan, diapers, cemilan dan beberapa mainan. Kalaupun mau liburan naik pesawat, yang dimasukin bagasi cuma satu koper, jadi nanti pas nunggu pengambilannya di lokasi tujuan nggak terlalu lama.
Diajak jalan-jalan ke mall pun aku sudah bahagia bersama mereka. Bisa makan bareng di satu meja, jalan melenggang tanpa menggendong Byan karena pakai stroller dan itupun pasti ayah yang dorong, cuci mata lihat-lihat baju, sepatu, tas dan barang lain walaupun nggak dibeli, dan yang paling menyenangkan adalah banyaknya pilihan makanan yang tersedia. Si ayah mah baik nggak pelit, apapun yang bunda dan Byan mau pasti dibeliin walaupun menguras tabungan, hehe maaf ya ayah.
Gimana kalau nggak sempat ngemall? Tenang masih ada solusinya. Jalan-jalan muter-muter pakai motor aja sudah bisa mengendorkan saraf yang tegang kok. Nggak usah lama-lama, satu jam saja sudah cukup. Apalagi kalau sabtu dan minggu sore, pasti jalanan rame. Sekalian nyari cemilan kalau ada yang enak, haha tetep ya ujung-ujungnya makanan. Di hari kerja pun masih bisa jalan-jalan keliling kalau ayah pulangnya tenggo. Biasanya kalau aku benar-benar lagi suntuk dirumah pasti sebisa mungkin aku ngajakin buat jalan-jalan sore. Tapi kalau si ayah terpaksa lembur, palingan makan malam diluar aja ditempat yang lumayan nyaman. Hhhh yang penting akunya bisa santai sejenak lah.

4. Bercanda sama si ayah

Ini nih salah satu "me time express"nya aku. Kadang tanpa disengaja pasti ada aja momen yang bikin aku dan suami ngakak bareng, bercanda kayak anak-anak, ejek-ejekan atau cerita masa lalu yang bikin malu. Kalau udah begini pasti beban-beban dipundak berasa ringan. Memang sahabat sejati seorang istri itu adalah suaminya ya. Pengobat segala macam keresahan, aseeeekk.

5. Main ke rumah tetangga

Walaupun aku bukan tipe orang yang suka melalang buana ke rumah teman sepermainan, tapi ada masanya aku memaksakan diri untuk sekedar mampir bertukar cerita dengan tetangga. Tapi tetep ya Byannya dibawa, nggak mungkin ditinggal. Dengan adanya interaksi dengan orang lain, rasa bosan akan kesendirian dirumah akan berkurang. Apalagi saat ditimggal dinas sama ayah, beh berasa sepi banget ini rumah. Makanya tetap tetangga lah yang bisa diandalkan sebagai tempat hiburan.

6. Main gadget

Melakukan apapun bisa dengan menggunakan alat ini. Nah yang paling sering kita lalukan adalah scroll-scroll media sosial. Berinteraksi dengan teman juga bisa, malah nanti bisa berujung telpon-telponan. Jujur aja deh, pasti kegiatan yang satu ini bakalan bikin kita lupa akan hiruk pikuknya dunia nyata. Melakukannya juga bisa kapanpun. Sambil masak? Bisa. Sambil main sama anak? Bisa. Sambil makan? Bisa. Tapi inget ya jangan sampai kebablasan dan malah keasyikan main gadget dari pada ngurusin kerjaan rumah. Emang kita emak-emak ini dituntut harus multitasking kalau ingin semua pekerjaan beres.
Selain media sosial apa lagi? Banyak. Baca komik bisa, nyari resep bisa, nonton youtube bisa, pokoknya apapun yang kita inginkan bisa. Dijamin deh pikiran akan rileks sebentar.

Baca juga:


7. Lakukan sesuatu yang disenangi

Aku biasanya menulis pengalaman di blog pribadi untuk berbagi ke orang banyak. Ini merupakan suatu hal yang menyenagkan, apalagi ada yang sampai berkomentar. Widiiiihh bahagianya. Ada kesenangan tersendiri jika tulisan kita dibaca dan bermanfaat untuk orang lain. Bisa juga bagi yang hobi masak, menyisihkan sedikit waktunya untuk berkeasi di dapur, untung-untung dapet orderan dari tetangga karena aroma masakannya nyampe sana. Yang hobi bikin pernak-pernik, menggambar, menulis, membaca, atau hal lainnya bisa dilakukan sebagai "me time".

8. Telpon-telponan sama teman lama

Memang ya teman lama itu bikin kangen. Kalau udah cerita mah bisa berjam-jam. Aku bisa telponan sambil melakukan aktifitas seperti biasa tanpa terganggu sedikitpun (luar biasa bukan? Hahaha). Apalagi kalau dihubungi sama teman yang memiliki permasalahan atau pengalaman hidup yang sama, bisa klop banget deh ngobrolnya sampai paketan nelponnya abis.

Sementara segitu dulu ya buibu beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai "me time" ala bunda Byan tanpa harus meninggalkan  anak dan suami dirumah. Kasian dan nggak tega aja bawaannya kalau harus memaksakan diri keluar rumah tanpa mereka.

Semoga bermanfaat ya :)




.

4 comments

  1. Me time saya yg paling sering ya tidur dan main gadget hihihi...

    Pernah jalan2 sendiri tapi malah kepikiran bocah2.... Yah... Gak jadi me time deh wkwkwk....

    Jadi me time ternyaman utk saya saat ini adalah: melakukan hal yg saya suka sambil melihat anak2 di sekitar saya.....😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba, kalau pun bisa pergi sendiri pasti ujung-ujungnya malah pulang lagi hehe.

      Delete
  2. aku sih dulu saat anak masih kecil tidur, kadang anak belum tidur aku tidur dan anak aku suruh main di tempat tidur, akhirnya dia ikut tidur juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Toooossss sama kita Mbak 🤗
      Aku juga suka gitu hahahaha

      Delete

Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)