Aku Pilih Menulis sebagai "Me Time" Terbaik

4 comments
Menulis, me time

Memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya membuat semua hal terasa begitu berbeda. Memang menyenangkan bisa 24 jam bersama anak dan melihat sendiri betapa luar biasanya masa-masa emas pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Tapi tidak bisa dibohongi juga 
jika ada rasa BOSAN 
yang selalu siap melanda 
KAPAN SAJA. 

Kalau sudah diselimuti oleh rasa yang mengganggu ini, jangan harap semua pekerjaan rumah bisa diselesaikan, dan lebih menyeramkan lagi emosi yang gampang terpancing walaupun hanya dengan kesalahan kecil siap membuat seisi rumah ketakutan dan tidak nyaman. Aku bisa saja tiba-tiba menjelma menjadi nenek sihir yang siap mencakar dengan kuku panjangnya yang hitam.

Cukup lama aku berusaha keras mencari cara agar tetap waras menjalani kehidupan sebagai full time mom. Berjalan-jalan ke mall, nonton bioskop, meni pedi ke salon, liburan atau nongkrong bareng teman tanpa membawa anak sudah pasti tidak mungkin untuk dilakukan. Aku hanyalah keluarga perantau yang hanya bertiga saja dengan anak-anakku di rumah selama ditinggal suami bekerja. Tidak ada orang terpercaya untuk menitipkan anak-anak selama mereka ditinggal. Membawa kedua bocah ini kemana-mana juga semakin tidak mungkin, yang ada malah bikin pusing. Pernah mencoba berjualan online, eh malah bingung sendiri dan membebani suami karena tidak cukup ilmu untuk menjalankannya. Pernah juga mencoba membuat prakarya dari kain flanel, niat awalnya sih ingin menyibukkan diri saja, eh malah pusing sendiri karena tidak memiliki waktu yang cukup tenang untuk mengerjakannya. Peralatan dan bahan yang digunakan lumayan berbahaya untuk dimainkan oleh anak-anak karena terdapat beberapa benda tajam seperti gunting dan jarum jahit. Jadi mengerjakannya tidak bisa sambil mengasuh anak, mau tidak mau aku harus menunggu anak tidur untuk menyelesaikannya. Walaupun sulit mencari waktu, aku cukup sukses menghasilkan beberapa boneka lucu saat itu, eh lama kelamaan akunya malah jenuh. Dasar aku.

Di dalam kegundah gulanaan, suami menyarankan untuk mencoba menulis sebuah artikel di blog. Satu saja dalam seminggu tidak apa-apa, yang penting aku punya aktifitas yang bisa membunuh kebosanan. Dengan senang hati aku menerima saran itu dan dengan cepat pula ide-ide cemerlang bertaburan di dalam kepalaku. Mantap dan yakin, disaat itu juga aku langsung memutuskan untuk menulis berbagai pengalamanku selama menjalani peran sebagai ibu rumah tangga dan berharap bisa bermanfaat bagi orang lain. Parenting blogger istilah kerennya. Suami juga sangat mendukung tema blog yang aku rencanakan ini. Tidak menunda-nunda lagi, dibantu oleh suami, aku mulai melangkahkan kaki pertama menjadi seorang blogger.

Tidak menyangka sama sekali 
ternyata menulis artikel blog 
banyak membawa dampak 
yang sangat positif. 

Kebosanan yang selama ini menjadi masalah utama berhasil disingkirkan. Aku juga bisa berkomunikasi dengan dunia luar walaupun hanya bersifat maya, tapi itu cukup membuat rasa kesendirian yang selama ini juga menjadi salah satu pemicu kebosanan berhasil tersingkir. Aku mulai bergabung dengan berbagai grup blogger,  mendapatkan teman baru, mempelajari banyak tata cara menulis yang baik dan yang paling menarik adalah aku memiliki cita-cita baru, yaitu menerbitkan sebuah buku. Meskipun belum terealisasi, aku akan selalu bersemangat dan berusaha maksimal untuk mewujudkannya. Dengan memiliki tujuan hidup seperti ini aku merasa fresh dan jiwa mudaku (walaupun sudah berkepala tiga ditahun ini) yang terpendam lama kembali berkobar. Inilah aku, selalu berusaha mengapai apa yang aku inginkan, dan tidak akan berhenti sebelum itu bisa dicapai.

Menulis, gampang dilakukan kapan saja. 

Mau 5 menit, 10 menit atau 2 jam pun bebas. Mau sambil mengawasi anak bermain atau sambil menyusui pun bisa. Mau di rumah, di mall, di kebun binatang, di taman, di water boom, di hotel atau di mobil juga bisa. Perangkat atau perlatan yang digunakan banyak tersedia dan kita bisa memilih menggunakan media apa pun. Pakai buku diary, buku agenda, atau selembar kertas ditemani sebuah pulpen atau pensil  sudah bisa menghasilkan sebuah tulisan. Jika ingin lebih cangih, menggunakan laptop, netbook atau tab dengan ukuran lebih kecil yang gampang dibawa kemana-mana bisa menjadi pilihan. Bahkan dengan handphone yang seukuran kantong pun sudah bisa menfasilitasi kita untuk berkarya dengan tulisan.


Menulis, tidak sulit. 

Satu kalimat saja yang tergores di atas kertas sudah bisa disebut sebuah tulisan. Menumpahkan rasa senang, sedih, marah atau kecewa melalui sebuah postingan di media sosial juga sudah merupakan sebuah tulisan. Menceritakan kejadian sehari-hari dalam buku diary atau blog juga masih disebut sebuah tulisan. Apalagi artikel atau buku, sudah pasti merupakan sebuah karya tulis.

Aku menulis bukan hanya di dalam blog pribadi, tapi sesekali juga menumpahkan isi hati di dalam sebuah buku. Sensasi yang dirasa juga berbeda, mengetik dengan menulis. Tapi aku suka keduanya. Tidak ada satu hari pun aku lewati tanpa memikirkan tulisan apa lagi yang akan aku buat selanjutnya. Otak yang selama ini hanya monoton memikirkan pekerjaan rumah tangga, sedikit demi sedikit semakin berkembang. Tulisanku yang dulunya belum terlalu enak untuk dibaca, sekarang berangsur lihai memainkan dan menyusun kata. Walaupun masih belum sehebat penulis terkenal yang telah menerbitkan banyak buku, tapi aku merasakan perbedaan itu. Kemampuanku dalam hal tulis menulis semakin membaik.

Entah kenapa aku sekarang merasa lebih bahagia dengan menulis. Padahal sebelum menjadi ibu rumah tangga aku paling malas menulis. Tugas kantor yang diberikan berupa laporan saja membuat aku jenuh. Apa karena aku belum pernah mencoba menulis dengan hati? Dengan ikhlas? Ah entahlah. Yang jelas sekarang aku suka menulis dan dengan menulis inilah aku merasa bahagia menjalankan hidup sebagai ibu rumah tangga.


Karena menulis inilah 
satu-satunya "me time" 
terbaik dan paling ampuh bagiku. 
Gampang, bebas dilakukan kapanpun 
dan dimanapun.

Kalau kamu, aktifitas apa yang dilakukan sebagai "me time" terjitu?

Semoga bermanfaat :)


4 comments

  1. Apalagi kalau menulis itu bisa menghasilkan ya bun. Makin seneng aja jadinya hahaha. Aku juga sejak jadi iRT menemukan sesuatu yang baru dariku bahwa ternyata aku bisa menulis dan aku senang menulis. Allhamdulillah bersyukur banget menemukan bentuk aktualisasi lain selain ngajar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sama kita mba, hahaha. Aku juga baru nyadar kalau bisa nulis walaupun levelnya masih di bawah. Dan baru nyadar juga ternyata menulis itu seru. Apalagi kalau dapat duit dari menulis, beh mungkin tiap hari rela begadang buat nulis.

      Delete
  2. walopun me time favoritku traveling, tp itu ga bisa dilakukan sering2 krn cuti kantor yg terbatas. makanya alternatif me time yg lain, akupun memilih nulis blog. nichenya sengaja ttg traveling dan kuliner krn aku memang suka di 2 bidang itu . jd menulisnya jg lbh lancar dan enak :D. bener kok mba, buatku dgn menulis kayaknya jenuh itu ikut hilang. apalagi kalo tulisan kita banyak yg komen, trus dr komen2 itu malah srg komunikasi di dunia maya. nambah temen jadinya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba bener banget, kalau dibidang yang kita sukai nulisnya lebih gampang, seperti air mengalir aja gitu hehe.
      Setuju, aku pun juga begitu. Sebagai emak-emak yang sudah beranak pinak ini jadi susah nyari waktu buat bergaul sana sini. Obatnya ya teman di dunia maya. Berasa hepi banget bisa komen-komenan begini. Cuma sayang aku belum cukup waktu buat menjelajah ke blog-blog lain. Semoga nanti akan tiba waktunya 😅

      Delete

Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)