Kepala Anak Terbentur, Orang Tua Harus Apa?

2 comments
Source : freepik.com by nndanco
Ketika anak sudah bisa bergerak dan berpindah posisi, orang tua sering kali dibuat was-was. Koordinasi dan keseimbangan tubuh yang belum matang meningkatkan risiko anak terjatuh dan dapat menciderai tubuhnya. Kepala, bagian vital yang harus terlindungi dengan baik ini kerap menjadi korban saat anak beraktifitas, baik itu karena terjatuh dari tempat tinggi, terbentur, tersandung, terjengkang atau sebagainya. Padahal tengkorak anak-anak, terutama bayi, masih belum terbentuk dengan sempurna.


____________

Saat kepala anak terbentur, orang tua harus melakukan pertolongan pertama terlebih dahulu dan memperhatikan reaksi anak setelah terbentur. Penelitian tahun 2015 menyimpulkan bahwa cidera kepala yang berkaitan dengan jatuh pada anak biasanya tidak menyebabkan masalah serius (id.theasianparents.com). Namun terkadang ada beberapa kasus yang harus mendapatkan penanganan dokter.

____________

Lalu orang tua harus berbuat apa saat mendapati anak terjatuh dan menyebabkan kepalanya terbentur? 

1 Jangan Panik!
Demi menghindari penanganan tidak tepat yang dilakukan orang tua karena kepanikan berlebih, sebaiknya hal pertama yang harus dikontrol adalah emosi dan ketakutan orang tua itu sendiri. Jangan sampai respon berlebihan orang tua menjadikan cidera anak tidak tertangani dengan tepat.

Tenangkan Anak
Biasanya anak akan terkejut saat terjatuh. Rasa sakitnya juga akan membuat anak panik dan tangisannya semakin pecah. Gendong anak secara perlahan dan peluk lembut. Biarkan anak tenang terlebih dahulu agar orang tua dapat melakukan pertolongan pertama dengan lebih leluasa.

Pertolongan Pertama
Perhatikan reaksi anak sesaat setelah kepalanya terbentur. Ada 2 kondisi yang bisa dijadiakan acuan orang tua, yaitu cidera berat yang butuh bantuan dokter dan cidera ringan yang bisa ditangani secara mandiri.

🌸 Cidera Kepala yang Butuh Penanganan Dokter
Biasanya anak yang merasa kesakitan akan segera menangis. Jika kepala anak terbentur dan tidak ada suara tangisan terdengar, yang disertai dengan menurunnya kesadaran anak, pingsan lemas atau muntah, maka anak harus segera mendapatkan penanganan dokter. Selain itu perhatikan juga apakah ada luka terbuka atau pendarahan yang tidak berhenti. Terbenturnya kepala anak yang berusia dibawah 2 tahun juga sebaiknya dikonsultasikan ke dokter.

🌸 Cidera Kepala yang Bisa Ditangani Secara Mandiri
Jika anak masih bisa diajak berkomunikasi dan tetap sadar setelah kepalanya terbentur, kemungkinan besar anak hanya mengalami cidera ringan. Lakukanlah beberapa penanganan mandiri berikut.
  1. Jika bengkak/benjol, kompres dengan es batu yang dibungkus kain selama 20 menit. Jangan langsung menempelkan batu es karena dapat merusak kulit anak. Ulangi setiap 3 atau 4 jam sekali.
  2. Ajak anak beristirahat dan tidur beberapa saat untuk pemulihan.
  3. Bila perlu beri paracetamol jika anak rewel dan kesakitan dikarenakan benturan kepalanya. Pastikan dosisnya sesuai usia.
  4. Pantau terus kondisi anak hingga 24 jam kedepan. Jika anak sudah bisa beraktivitas kembali seperti biasa, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun jika anak muntah, kebingungan, kejang, pucat, pupil mata membesar atau tidak sadarkan diri, segera bawa ke dokter. Mungkin sesaat setelah terbentur belum menunjukkan gejala ini, namun bisa saja setelah beberapa menit atau jam berikutnya efek benturan baru terlihat. 


Baca juga : Jangan Biarkan Anak Bermain Tanpa Pengawasan Di 8 Area Rumah Ini

Orang tua wajib mengupayakan semaksimal mungkin agar anak terhindar dari cidera kepala akibat terbentur atau terjatuh saat bermain dan melakukan kegiatan lain. Beberapa diantaranya bisa dilakukan dengan memperhatikan hal berikut.


Perhatikan Sudut Runcing
Sudut meja, rak, lemari, dipan tempat tidur, kotak penyimpanan atau benda lain yang berbentuk lancip dan runcing bisa saja mencelakai anak, apalagi jika kepala yang terbentur disudut tersebut. Berikan pengaman berupa gabus, kain, kertas, atau apapun yang bisa mengurangi tingkat keruncingannya. 

Perhatikan Kondisi Lantai
Pastikan lantai rumah aman untuk dilalui anak, tidak licin atau banyak rintangan sehingga membuat anak rentan terjatuh. Jangan biarkan ada air yang tumpah, benda atau sekat yang menyebabkan anak mudah tersandung atau ubin pecah yang bisa melukai anak.

Perhatikan Area Bermain Anak
Tempat yang terlihat aman belum tentu tidak berisiko. Contohnya playground yang memang dikhususkan untuk anak, bisa saja membuat anak terjatuh dan kepalanya terbentur. Misalnya permainan memasuki lorong yang harus membungkukkan badan, jika tanpa sadar anak berdiri dan kepalanya terbentur ke bagian atas lorong tentu saja dapat menciderai kepala. Orang tua harus bisa memilah permainan yang tepat dan aman untuk anak serta jangan luput mengawasinya.

Perhatikan Tata Letak Interior Rumah
Pemasangan beberapa interior tidak bisa sembarang jika memiliki anak kecil di rumah. Contohnya pemasangan rak tempel yang terlalu rendah sehingga berisiko mencelakai kepala anak atau posisi meja yang tidak tepat sehingga menghalangi anak bermain. Interior yang tingginya menyamai tinggi tubuh anak sebaiknya benar-benar diperhatikan tata letaknya. Bisa saja anak terlalu asik berlarian sehingga tanpa sadar menabrak interior tersebut tepat dibagian kepala. 

Gunakan Pelindung Kepala saat Diperlukan
Beberapa aktifitas memerlukan alat pelindung diri agar tetap aman, misalnya ketika bermain sepeda, sepatu roda, papan seluncur, atau kegiatan olahraga lain. Pastikan anak selalu menggunakan pelindung kepala agar tetap aman.

Keamanan saat Berkendara
Jika menggunakan sepeda motor, selalu pakaian helm dan dudukkan anak dengan posisi yang aman sedekat apapun jaraknya. Saat berkendara dengan mobil, dudukkan anak dibangku belakang dan kenakan sabuk pengaman agar risiko kepala anak terbentur dapat diminimalisir. 



Itulah beberapa hal yang harus diketahui dan diwaspadai orang tua jika kepala anak terbentur. Anak belum sepenuhnya mengerti akan bahaya yang mengancam ketika melakukan sesuatu. Anak juga belum terlalu akurat untuk memperhitungkan ketepatan gerakannya sehingga lebih sering terjatuh atau menabrak benda disekitarnya. Tugas orang tualah untuk menciptakan suasana  lingkungan yang aman bagi anak agar tetap bebas bereksplorasi.

Semoga bermanfaat :)

Referensi:
alodokter.com
id.theasianparent.com


2 comments

  1. jadi ingat pas ngajar di SD dulu tiap hari ada aja anak yang terbentur meja, kursi, tembok, pintu, dll

    benar sekali mbak yg penting kita tenang dulu dan tentunya menenangkan anak
    kompres pada luka juga salah satu kunci
    kalau ada luka terbuka maka segera ke dokter

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku waktu SD juga sering kebentur, hahaha.

      Iya, Mas. Biasanya orang tua panik duluan, makanya jadi bingung mau ngapain saat lihat anaknya jatuh terus kepalanya terbentur. Apalagi sampai luka, duuuh paniknya nggak ketulungan pasti.

      Delete

Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)