Menata Diri, Kunci Merdeka Meraih Cita

No comments
Gambar: freepik.com

Allah SWT begitu menyukai hambanya yang memilki harapan dan cita-cita. Kenapa? Karena dengan bercita-cita inilah seorang hamba akan semakin sering mengingat nama-Nya dan berdoa kepada-Nya. Serta dengan cita-cita ini pula peluang untuk meningkatkan kualitas diri semakin terbuka lebar sebagai bentuk rasa syukur akan nikmat kehidupan yang diberikan Allah kepada seorang manusia.

Kumpulan Resep Olahan Jagung untuk MPASI

No comments
Foto: freepik.com


Sumber karbohidrat tidak hanya beras atau nasi, namun banyak lagi yang lainnya, seperti jagung. Meski bukan makanan berat yang familiar dikonsumsi dalam menu keseharuan kita, sebenarnya jagung cukup sering dijadikan pengganti nasi, lo. Misalnya ketika memesan makanan olahan seafood, sering kali jagung disertakan dalam masakan sebagai sumber karbohidrat, disamping menambah rasa manis yang khas.


Banyak manfaat jagung untuk si Kecil. Jagung bisa menjaga kesehatan mata karena mengandung lutein yang berfungsi untuk memperkuat saraf optik. Kandungan serat yang baik dari jagung bisa mengatasi sembelit sehingga baik untuk pencernaannya. Jagung juga mengandung karbohidrat yang sehat dan tidak berefek pada peningkatan berat badan berlebih. 

- ibudanbalita.com -


Nah, jika anak sudah mulai malas memakan menu nasinya, ibu bisa banget mengganti atau mencampurnya dengan jagung. Dijadikan cemilan berat untuk menambah berat badan bayi juga tidak kalah enaknya. Berikut beberapa resep olahan jagung untuk MPASI yang bisa dibuat ibu. 


Baca juga: Kumpulan Resep MPASI Double Protein Hewani, Cocok untuk Booster Berat Badan



Bubur Beras Jagung Daging

 


Bahan :

Beras putih

Jagung

Daging sapi (telah direbus dan dibekukan), atau boleh menggunakan daging giling

Tahu sutra

Brokoli

Kaldu daging sapi (cara membuat busa dilihat disini)


Cara membuat :

🌸 Takaran beras dan jagung 50:50 karena sama-sama karbohidrat.

🌸 Iris jagung jika membeli jagung yang utuh. Agar lebih gampang beli saja jagung yang sudah dipotekin.

🌸 Jika menggunakan daging beku, maka parut daging dengan parutan keju.

🌸 Potong tahu.

🌸 Bersihkan brokoli, cuci dengan air mengalir dan potong-potong.

🌸 Masak semua bahan sampai mendapatkan tekstur bubur yang diinginkan.

🌸 Blender bubur.

🌸 Jika ingin membuang ampas jagung, saring lagi dengan menggunakan saringan kawat.

🌸 Sajikan dengan evoo sebagai lemak tambahan.

🌸 Sisa bubur bisa disimpan dikulkas maksimal 2x24 jam. Hangatkan jika akan diberikan kepada si kecil.



Bubur Jagung Ayam Kacang Merah Brokoli

 


Bahan :

Jagung

Ayam

Kacang merah

Brokoli


Cara membuat :

🌸 Rendam kacang merah semalaman.

🌸 Rebus ayam sebentar untuk menghilangkan darah ayam yang tersisa. Cincang daging ayam.

🌸 Iris jagung jika membeli jagung yang masih utuh. Agar lebih gampang bisa dibeli yang sudah dipotekin.

🌸 Bersihkan brokoli dan potong-potong.

🌸 Masak semua bahan dengan tambahan sedikit air. 

🌸 Jika semua sudah empuk, matikan api.

🌸 Blender sampai halus.

🌸 Jika ingin tekstur yang lebih halus lagi setelah diblender bisa disaring agar ampas jagung dan kacang merah terbuang.

🌸 Sajikan dengan evoo sebagai lemak tambahan.

🌸 Sisa bubur bisa disimpan dikulkas untuk 3 sampai 4 kali makan.



Bubur Beras Jagung Salmon

 


Bahan :

Beras putih (setengah porsi saja karena jagung juga merupakan karbohidrat)

Jagung (diberikan untuk menambahkan cita rasa manis)

Ikan salmon

Tahu sutra

Brokoli

Tomat

Kaldu daging sapi (cara membuatnya bisa dilihat disini)


Cara membuat :

🌸 Rebus ikan salmon sebentar dengan air dan irisan jahe untuk menghilangkan amis. Setelah itu buang jahenya.

🌸 Iris jagung.

🌸 Potong kecil tahu sutra, brokoli dan tomat (ambil bagian daging buahnya saja).

🌸 Masukkan semua bahan ke dalam slow cooker.

🌸 Nyalakan slow cooker malam sebelum tidur dan matikan saat bangun pagi.

🌸 Blender bubur.

🌸 Jika ingin tekstur yang lebih halus lagi bisa disaring dengan saringan kawat karena biasanya ampas jagung masih ada yang tersisa.

🌸 Sajikan dengan evoo sebagai lemak tambahan.

🌸 Sisa bubur bisa disimpan dikulkas dan tahan selama 2x24 jam. Panaskan saat ingin memberikan kepada si kecil.


Baca juga : Kumpulan Resep Olahan Ikan dan Udang untuk MPASI



Bubur Beras Jagung Ayam Kacang Merah Wortel

 


Bahan : 

Beras putih (takarannya setengah saja karena dicampur jagung yang juga merupakan karbohidrat)

Jagung (diberikan karena menambah cita rasa manis)

Ayam

Kacang merah

Wortel

Kaldu daging sapi (cara membuatnya bisa dilihat disini)


Cara membuat :

🌸 Rendam kacang merah semalaman.

🌸 Rebus ayam sebentar agar darah segar yang tersisa didaging hilang/terebus.

🌸 Iris jagung.

🌸 Potong kecil wortel.

🌸 Campurkan semua bahan ke dalam slow cooker.

🌸 Nyalakan slow cooker malam sebelum tidur dan matikan paginya pas bangun.

🌸 Blender bubur yang telah matang.

🌸 Jika ingin tekstur yang sangat halus bisa disaring biar ampas ayam atau jagung yang tidak terblender bisa terpisah.

🌸 Bubur siap disajikan dengan evoo sebagai lemak tambahan.

🌸 Sisa bubur bisa disimpan di kulkas selama 2x24 jam dan panaskan ketika akan diberikan kepada si kecil.



Bubur Jagung Ayam Tahu Wortel

 


Bahan :

Jagung

Daging ayam beku yang telah direbus sebelumnya

Tahu sutra

Wortel

Air


Cara membuat :

🌸 Keluarkan ayam dari kulkas, diamkan sebentar sampai bisa dipotong kecil dengan pisau. Atau jika ingin cepat bisa diparut dengan parutan keju dalam keadaan masih beku.

🌸 Potong kecil wortel dan tahu.

🌸 Beli jagung yang sudah dipotekin biar gampang. Atau jika beli jagung yang masih dalam keadaan utuh, bisa diiris dengan pisau.

🌸 Masukkan semua bahan ke dalam slow cooker atau panci. Airnya sedikit saja karena hanya untuk merebus. Tidak perlu semua bahan terendam oleh air.

🌸 Masak sampai semua bahan empuk. 

🌸 Setelah matang blender sampai halus.

🌸 Saring dengan saringan kawat karena jagung meninggalkan ampas.

🌸 Sajikan dengan evoo sebagai lemak tambahan.

🌸 Sisa bubur bisa disimpan di kulkas dan tahan selama 2x24 jam. Hangatkan jika akan diberikan kepada si kecil.



Bubur Jagung Salmon Tempe Wortel




Bahan :

🌟 Jagung

🌟🌟 Salmon

🌟🌟🌟 Tempe

🌟🌟🌟🌟 Wortel

Kaldu ikan salmon

Bawang putih


Cara membuat :

🌸 Rebus salmon sebentar dengan jahe agar amisnya hilang.

🌸 Potong kecil tempe dan wortel.

🌸 Cincang bawang putih.

🌸 Ambil kaldu rebusan salmon tadi dan buang jahenya.

🌸 Masukkan semua bahan ke dalam slow cooker dan masak kira-kira 4 jam.

🌸 Setelah matang, blender sampai halus.

🌸 Karena jagung meninggalkan ampas, sebaiknya saring bubur dengan saringan kawat.

🌸 Bubur siap disajikan dengan tambahan evoo sebagai lemak tambahan.

🌸 Sisa bubur bisa disimpan dikulkas selama 2x24 jam. Hangatkan jika akan diberikan kepada si kecil.



Bubur Jagung Labu Kacang Hijau + Ketan


Bahan:

Beras ketan, cuci bersih

Jagung yang sudah dipipil, blender dengan menambahkan sedikit air

Labu kuning, kupas dan potong 

Kacang ijo, cuci bersih

Gula pasir

Santan

Susu kental manis

Vanili

Garam 

Daun pandan 

Air


Cara membuat:

🌸 Kali ini memasak ketan dengan metode 5.30.7. Didihkan air terlebih dahulu. Masukkan beras ketan, tutup dan masak selama 5 menit. Matikan api dan biarkan dalam keadaan tertutup selama 30 menit. Masukkan santan, vanili dan garam (tambahkan juga daun pandan jika ada). Masak lagi selama 7 menit dalam keadaan tertutup. 

🌸 Sisihkan ketan yang sudah matang.

🌸 Memasak bubur juga menggunakan metode 5.30.7. Didihkan air terlebih dahulu. Masukkan jagung, kacang ijo dan labu. Tutup dan masak selama 5 menit. Matikan api dan biarkan dalam keadaan tertutup selama 30 menit. Masukkan santan, gula, vanili, susu kental manis, garam dan daun pandan jika ada. Tutup dan masak lagi selama 7 menit.

🌸 Bubur telah siap disantap bersama ketan :)



Jasuke (Jagung, Susu, Keju)

 


Cemilan yang satu ini pasti banyak yang doyan. Termasuk kami sekeluarga. Dari pada dibeli dengan harga lumayan mahal, mending bikin sendiri saja. Bisa makan sepuasnya. Cara bikinnya juga gampang. 


Bahan :

Jagung yang sudah dipipil

Mentega

Susu kental manis

Keju cheedar, parut


Cara membuat :

🌸 Rebus jagung sampai matang. Lalu saring.

🌸 Selagi panas lumuri dengan mentega.

🌸 Taruh keju parut diatasnya.

🌸 Siram dengan susu kental manis. Atur tingkat kemanisannya sesuai selera.

🌸 Jasuke siap dinikmati.


_____________


Baca juga : Kumpulan Resep Puree untuk MPASI


Itulah beberapa resep olahan jagung yang bisa disajikan sebagai menu MPASI Si Kecil. Jika anak masih mengkonsumsi makanan bertekstur bubur, maka dengan mencampurkan jagung dengan bahan lainnya sudah cukup untuk memberikan rasa manis yang bisa memvariasikan rasa. Bila anak sudah bisa mengunyah makanan yang lebih padat, maka jagung bisa dijadikan bahan utama. 


Selamat mencoba dan semoga bermanfaat :)



5 Sikap Anak Saat Lebaran yang Sebaiknya Diajarkan Orang Tua

No comments

Foto: freepik.com

Allaahu akbar

Allaahu akbar

Allaahu akbar

Laa illaa haillallahuwaallaahuakbar

Allaahu akbar walillaahil hamd


Wah, enggak kerasa besok sudah hari kemenangan! Meski tahun ini pemerintah masih melarang mudik karena pendemi Covid-19 belum berakhir, silaturahmi hanya bisa dilakukan secara virtual, namun kita harus bersyukur karena masih dipertemukan dengan Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H. Alhamdulillah. Semoga Idul Fitri tahun depan, kita semua sudah bisa berkumpul lengkap kembali bersama keluarga besar. Aamiin.

Ingin Menulis, Tapi Bingung Harus Mulai Dari Mana? Yuk, Coba 7 Cara Ini!

2 comments

Foto: freepik.com

"Aku juga pengen nulis, tapi mulainya gimana ya?"


Beberapa kali aku mendengar beberapa rekan mengutarakan hal yang sama. Padahal menulis tidaklah membutuhkan kemampuan yang terlalu teknis. Jadi jika ada yang bertanya bagaimana caranya nulis, jawabannya ya "nulis".

World Immunization Week 2021 Webinar Bersama Kenapa Harus Vaksin #LindungikuLindungimu : Kupas Tuntas Vaksinasi Anak

2 comments

Hai Parents, pada minggu keempat bulan April kemarin diperingati sebagai World Immunization Week 2021, lo. Jadi peringatan ini bertujuan untuk mengampanyekan betapa pentingnya vaksinasi untuk melindungi manusia dari berbagai penyakit mematikan. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa vaksinasi telah berhasil menyelamatkan jutaan nyawa setiap tahunnya dan diakui sebagai salah satu intervensi kesehatan paling sukses di dunia. 


Vaksinasi tidak hanya memberikan perlindungan bagi mereka yang divaksin, tetapi juga dapat memberikan perlindungan kepada orang lain disekitarnya.

Vaksinasi #LindungikuLindungimu


Meski penggunaan vaksin ini telah dimulai semenjak lebih dari 200 tahun silam, nyatanya masih ada beberapa orang tua yang ragu atau tidak memberikan vaksin sama sekali kepada anaknya. Alasannya klasik, "Dulu anak-anak enggak ada yang di vaksin, tapi masih sehat-sehat saja tuh!" Bukan hanya itu, penyebaran berita bohong juga tidak kalah hebat mempengaruhi banyak pemikiran masyarakat, menyatakan bahwa vaksinasi akan membahayakan anak dan dapat menyebabkan penyakit baru. Miris sekali bukan? 


Makanya hingga sekarang pemerintah dan berbagai pihak yang peduli akan pentingnya vaksinasi bagi anak maupun orang dewasa terus menggalakkan pemberian vaksin ini. Pemahaman yang keliru bisa dipatahkan jika masyarakat memiliki edukasi yang cukup mengenai luar biasanya manfaat vaksin. Nah, Jumat lalu pada tanggal 30 April 2021, Kenapa Harus Vaksin dan theAsianparents Indonesia mengadakan webinar seru untuk memperingati World Immunization Week 2021 dengan tema "101 Vaksinasi : Kupas Tuntas Vaksinasi Anak" bersama dr. Attila Dewanti Sp.A(K) yang merupakan Dokter Spesialis Anak dan Mom Celeb Sissy Prescilia selaku moderator. Sesuai temanya, semua seluk beluk vaksin untuk balita dibahas di sini. Padat ilmu banget!



Sebagai tambahan informasi dan agar tidak bingung dengan istilah vaksinasi dan imunisasi yang banyak disebutkan dalam artikel ini, maka perlu kita ketahui dulu perbedaan antara keduanya. Sebagaimana yang ditulis pada kompas.com, dilansir dari Health Direct, vaksinasi adalah kondisi tubuh mendapatkan suntikan vaksin atau obat vaksin oral dengan tujuan meningkatkan imun tubuh dalam menangkal sebuah penyakit. Sedangkan imunisasi adalah proses panjang tubuh dalam membentuk antibodi agar bisa kebal terhadap suatu penyakit.





Kenapa Harus Vaksin? 

Faktanya, vaksin aman diberikan mulai dari bayi baru lahir hingga dewasa. Apabila anak tidak mendapatkan vaksin sama sekali, maka lebih dari 26 penyakit berbahaya akan selalu mengancam tubuhnya. Jika sampai sekarang anak yang tidak divaksin masih aman-aman saja, bisa jadi mereka beruntung karena berada dalam lingkaran herd immunity atau kekebalan kelompok. Herd immunity merupakan suatu kondisi di mana kelompok yang sudah divaksin akan melindungi kelompok lainnya yang rentan tertular Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunusasi (PD3I). Herd immunity ini akan menurunkan risiko cepatnya penyebaran penyakit dan Kejadian Luar Biasa (KLB) atau mencegah wabah.


Penelitian di berbagai negara membuktikan bahwa bayi dan balita yang tidak diimunisasi lengkap tidak mempunyai kekebalan tubuh. Mereka mudah tertular penyakit, menderita sakit berat, menularkan ke anak lain, terjadi wabah, serta menyebabkan cacat dan kematian.


Anak yang mendapatkan vaksinasi lengkap, akan memiliki kekebalan tubuh yang jauh lebih kuat dari anak yang tidak divaksin. Mari kita perjelas dengan satu contoh kasus. Andai kabar buruknya suatu saat nanti ada tetangga yang mengindap penyakit TBC (Tuberkulosis), anak yang telah mendapat vaksin BCG akan memiliki kekebalan yang dapat menolak bakteri, atau meski terkena juga, maka gejala yang ditimbulkan jauh lebih ringan. Bagaimana dengan anak yang tidak divaksin BCG? Tingkat risiko penularannya jauh lebih besar dan gejala yang akan diderita jauh lebih parah. 


Jika disimpulkan, terdapat 4 alasan kenapa anak harus divaksin.

1 Mencegah Penyakit dan Kematian.

Lebih dari 26 penyakit dan 2-3 juta kematian akibatnya dapat dicegah dengan imunisasi. Sistem imun anak yang belum sempurna sangat membutuhkan vaksinasi untuk memperkuat sistem tersebut sehingga dapat melawan penyakit yang akan masuk ke tubuhnya. Anak akan terhindar dari penularan penyakit berbahaya.

2 Mengurangi Resistency Antibiotic.

Membantu membatasi/mengurangi terjadinya resistensi antibiotik karena vaksin dapat mencegah penyakit pada tahap awal.

3 Menyelamatkan Orang.

Meningkatkan cakupan imunisasi secara global dapat menyelamatkan lebih dari 1,5 juta orang setiap tahunnya.

4 Menghemat Waktu dan Biaya.

Imunisasi adalah investasi. Melengkapi imunisasi anak akan menguntungkan orang tua di masa depan secara waktu dan finansial. Kenapa? Andai saja anak menderita penyakit yang seharusnya bisa dicegah dengan imunisasi, bukankah itu akan menguras uang, tenaga dan waktu untuk merawat dan membawa anak ke rumah sakit? 


Setelah mengetahui betapa besar manfaat vaksin bagi anak, apakah orang tua masih ragu atau mengabaikan jadwal vaksin anak? Enggak ada ruginya, malah sangat menguntungkan dan bermanfaat bagi anak maupun orang tua.




Yuk, Kupas Tuntas Vaksinasi Anak!

Tak kenal maka tak sayang. Mungkin peribahasa ini juga bisa diterapkan pada vaksinasi. Edukasi adalah kunci. Orang tua akan lebih peduli dengan vaksinasi anak jika sudah mengenal lebih dalam. Mari kita kupas tuntas vaksinasi anak berdasarkan penjelasan dari dr. Atitila Dewanti Sp.A(K) yang dijelaskan dengan lugas ketika webinar berlangsung.


Pahami jadwal imunisasi anak

Biasanya setelah lahir, anak mendapatkan buku kesehatan yang di dalamnya juga disertakan dengan jadwal vaksin. Jika ingin lebih update, jadwal terbaru bisa didapatkan di website resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Beberapa tambahan mungkin terjadi pada jadwal vaksinasi yang baru. Misalnya pada jadwal terbaru yang dikeluarkan pada tahun 2020 lalu, vaksin JE (Japanese Enchepalitis) sudah masuk ke dalamnya sebagai vaksin tambahan yang perlu diberikan kepada anak. Selain itu vakain BCG dan Hepatitis B sudah bisa diberikan sejak anak lahir, serta Hepatitis A yang dulunya diberikan ketika anak berusia 2 tahun, sekarang sudah bisa diberikan saat usia anak 1 tahun.

Sumber: website IDAI

Pada tabel jadwal terdapat beberapa jenis warna yang memiliki arti berbeda. Berikut penjelasan detailnya.

Biru. Menunjukkan vaksinasi primer yang harus diberikan pada usia tertentu.

Merah. Menunjukkan vaksin booster atau penguat yang harus diberikan ulang pada jangka waktu tertentu yang dikarenakan kekebalan vaksin tersebut sudah berkurang. Ini bertujuan agar kekebalan tetap berlanjut agar vaksinasi sebelumnya tidak percuma dilakukan. Misalnya vaksin influenza yang sebaiknya diberikan setiap 1 tahun sekali agar kekebalan tubuh terhadap penyakit flu tetap optimal.

Kuning. Menunjukkan bahwa vaksinasi bisa dikejar jika terlambat.

Jingga. Menunjukkan vakainasi yang diberikan karena daerah/wilayah yang sedang banyak kasus penyakit tersebut.


Selanjutnya, orang tua juga penting membaca keterangan yang ada pada bagian bawah jadwal. Beberapa informasi yang hanya dapat diketahui lebih lanjut dengan membaca keterangan adalah jarak antar dosis (interval dosis), batas usia pemberian dan rekomendasi lain yang tidak tertuang dalam tabel. 


Selain ìtu orang tua sebaiknya lebih aktif bertanya kepada dokter mengenai jadwal imunisasi anak. Takutnya vaksin yang diberikan kepada anak tidak lengkap sehingga kekebalan tidak optimal. Cek jadwal imunisasi, lihat jadwal imunisasi, dan konsultasikan ke dokter anak. Setiap kali ada keluhan atau apa saja yang ingin diketahui orang tua, tanyakanlah kepada dokter agar mendapat penjelasan yang sudah pasti kebenarannya. 



Bagaimana bila imunisasi anak terlambat atau tidak teratur?

Terkadang beberapa kejadian tidak terduga bisa berdampak pada jadwal imunisasi anak. Misalnya ketika awal pandemi dulu, ketakutan akan tertular Covid-19 menjadikan orang tua memilih menunda imunisasi anak. Lalu bagaimana jika penundaan ini terjadi? Apa yang harus dilakukan?

1. Segera lanjutkan imunisasi yang tertunda sesuai jadwal. 

2. Bila orang tua ragu atau lupa apakah anak sudah mendapatkan jenis vaksin tertentu, maka anggap saja anak belum mendapatkannya, lalu tetap berikan vaksin tersebut.

3. Interval vaksin akan tetap sama atau tidak berubah sama sekali.

4. Orang tua perlu tahu bahwa tidak ada bukti bahwa pemberian vaksin akan merugikan penerima yang sudah pernah mendapatkannya.


Jadi, orang tua tidak perlu panik berlebih ketika jadwal imunisasi anak berantakan atau terlambat dari yang seharusnya. Tetap segara lanjutkan imunisasi ketika situasi sudah kondusif kembali.



Adakah kondisi yang tidak memperbolehkan anak divaksin?

Ada. Meski vaksin aman, namun ada beberapa kondisi yang tidak memperbolehkan anak divaksinasi. Berikut beberapa kondisi tersebut.

1. Anak dengan keganasan kanker atau sedang menjalani kemoterapi.

2. Anak yang sedang mengkonsumsi obat-obatan immunosupresi.

3. Anak dengan riwayat alergi berat pada pemberian vaksinasi yang sama pada dosis sebelumnya.



Bila anak sakit selain dari kondisi di atas, apakah tetap diperbolehkan mendapat vaksinasi?

Anak yang sakit dengan gejala ringan tetap dapat diberikan vaksinasi walaupun sedang menderita demam sub febris, gejala salesma atau batuk pilek dan diare. Anak yang sedang mengkonsumsi antibiotik juga masih diperbolehkan melakukan vaksinasi. Orang tua tidak perlu khawatir, karena vaksinasi tidak akan membuat penyakit anak bertambah parah.



Apakah boleh memberikan lebih dari satu jenis vaksin pada waktu bersamaan?

Boleh. Semua jenis vaksin dapat diberikan berbarengan. Biasanya imunisasi dilakukan pada bagian tubuh yang berbeda, misalnya lengan kiri dan kanan, kaki kanan dan kiri atau di lengan dan kaki. Jarum suntik yang digunakan juga akan berbeda. Bila vaksin tidak diberikan pada waktu bersamaan, maka perlu diperhatikan bahwa jarak di antara dua injeksi vaksin hidup yang dilemahkan adalah 28 hari dan tidak ada jarak khusus untuk vaksin mati.



Bagaimana dengan pemberian vaksin pada bayi prematur? 

Bayi prematur lahir dengan berat badan di bawah normal. Vaksinasi pada bayi prematur sebaiknya dilakukan setelah bayi berumur 2 bulan atau berat badan  bayi sudah di atas 2 kg. Ini dimaksudkan agar vaksin dapat bekerja secara optimal pada tubuh bayi. Jadwal vaksinasi selanjutnya akan disesuaikan dengan jadwal yang ditetapkan oleh IDAI.



Apa yang dimaksud dengan imunisasi kejar, imunisasi ganda dan imunisasi kombinasi? Amankah?

Catch-up immunization atau imunisasi kejar merupakan salah satu strategi yang dianjurkan untuk meningkatkan cakupan vaksinasi. Imunisasi kejar ini adalah upaya untuk melanjutkan vaksinasi yang tertunda pada seseorang yang memenuhi syarat sesuai dengan anjuran usia pada jadwal imunisasi. WHO sangat merekomendasikan untuk merencanakan imunisasi kejar ini sesegera mungkin. Melaksanakan imunisasi kejar bersamaan dengan pelayanan kesehatan rutin sangat penting untuk kelanjutan program imunisasi. Pelaksanaan imuniasi kejar sebaiknya lebih mengutamakan untuk penyakit PD3I yang rentan wabah, seperti campak, polio dan lainnya.


Sedangkan multiple injection atau imunisasi ganda adalah pemberian lebih dari satu jenis imunisasi dalam satu kali kunjungan. Ini sangat bermanfaat untuk mempercepat perlindungan kepada anak, meningkatkan efisiensi pelayanan, serta orang tua tidak perlu datang ke fasilitas kesehatan berulang kali. Makanya Kementerian Kesehatan merekomendasikan imuniasi ganda ini untuk dilakukan dalam pelayanan imunisasi.


Pemberian imunisai ganda sudah terbukti aman, efektif dan tidak meningkatkan risiko efek samping vaksin pada anak. Meski ketika penyuntikan anak merasakan ketidaknyamanan karena dilakukan pada dua titik sekaligus di tubuhnya, namun rasa nyeri ini hanya akan dirasakan dalam waktu singkat dan akan segera hilang.


Kemudian ada lagi yang dinamakan dengan imuniasi kombinasi. Imunisai kombinasi merupakan gabungan beberapa komponen vaksin ke dalam satu vaksin untuk mencegah lebih dari satu jenis penyakit. Keunggulan vaksin kombinasi ini sangat banyak, yaitu dapat meningkatkam cakupan imunisasi, membantu anak-anak yang tertinggal jadwal imunisasi, mengurangi biaya pengiriman dan penyimpanan vaksin, mengurangi biaya kunjungan si penerima vaksin, serta menyederhanakan jadwal imunisasi untuk program pengenalan vaksin-vaksin baru. 


Vaksin kombinasi sangat berperan dalam keadaan pandemi seperti ini, karena dapat mengurangi jumlah suntikan dan jumlah kunjungan orang tua ke fasilitas kesehatan yang dapat mengurangi risiko penyebaran virus Covid-19.



Kenapa anak demam setelah imunisasi?

Orang tua tidak perlu panik berlebih ketika mendapati anak demam setelah imunisasi, karena demam ini adalah reaksi normal. Gejala demam menunjukkan bahwa vaksin sedang bekerja di dalam tubuh untuk membentuk antibodi. Biasanya demam ini akan hilang dalam kurun waktu 24-36 jam. Tidak semua jenis vaksin akan menimbulkan gejala demam, hanya DTwP dan Campak saja yang merupakan vaksin dengan risiko demam tinggi. Pemberian ASI atau minum yang banyak dapat menurunkan kajadian demam setelah imunisasi.


Jika demam anak tinggi dan membuatnya tidak nyaman, orang tua bisa memberikan paracetamol sesuai dosis. Bila setelah 36 jam demam anak masih bertahan, maka bawalah ke rumah sakit karena dikhawatirkan ada penyakit lain yang menjadi penyebab  demam tersebut.




Tips Sebelum Membawa Anak Imunisasi

Waktu imunisasi sebaiknya dimanfaatkan orang tua semaksimal mungkin untuk mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan. Maka dari itu sebaiknya orang tua perlu melakukan beberapa hal berikut sebelum membawa anak imunisasi.

🌸 Bacalah informasi mengenai vaksin yang diberikan dokter. Apa manfaat vaksinnya, apakah memicu gelaja demam atau tidak, atau apapun yang dirasa perlu.

🌸 Catat pertanyaan atau keluhan yang akan disampaikan ke dokter agar tidak ada yang terlewat. 

🌸 Orang tua jangan sampai lupa membawa buku vaksinasi anak agar dapat melihat riwayat imunisasi anak.

🌸 Bawa mainan atau mainan kesukaan anak untuk menemaninya selama proses imunisasi.

🌸 Jelaskan kepada anak bahwa vaksin akan membuatnya menjadi semakin sehat dan terhindar dari penyakit berbahaya. Meski ada rasa sakit sebentar ketika di suntik, namun manfaat yang didapat sangat luar biasa.




Tips Agar Anak Nyaman dan Tidak Trauma Saat Divaksin

Ketika anak divaksin, tidak jarang orang tua panik ketika anak menangis dengan kencang. Anak belum tahu dan mengerti akan vaksin yang disuntikkan ke tubuhnya, sehingga anak hanya bisa menangis atau takut karena nyeri yang dirasakannya setelah disuntik. Padahal rasa panik ini bisa saja membuat anak semakin tidak nyaman atau trauma. Sebaiknya orang tua yang mendampingi untuk vaksinasi dapat menciptakan rasa nyaman bagi anak agar prosesnya berjalan baik. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan.


1. Berikan pelukan dan sentuhan

Pelukan dan sentuhan orang terdekat sangat berarti bagi anak sehingga dapat membuatnya tenang dan nyaman. Ini juga dapat mencegah anak bergerak berlebihan. Jika anak tenang, maka dokter atau perawat akan terbantu untuk melakukan penyuntikan. Jika anak disuntik di area lengan, orang tua bisa memangku atau memposisikan anak berdiri di depan orang tua, lalu peluk anak dengan tangan melingkar di lengannya, dan tahan kaki anak di antara kaki orang tua. Jika anak disuntik di area paha, orang tua bisa memangku dan melingkarkan lengan mengitari badan anak, lalu pegang kedua lengan anak dengan lembut dan tahan kakinya di antara paha orang tua.


2. Susui anak

Kontak langsung dengan ibu dan rasa manis dari ASI akan membantu anak merasa nyaman sehingga dapat membuatnya melupakan rasa nyeri ketika disuntik.


3. Alihkan perhatian anak

Orang tua bisa mengajak anak bermain, bernyanyi dengan mainan favoritnya yang telah dibawa dari rumah selama proses vaksinasi dilakukan. Teralihkannya perhatian anak akan membuatnya tidak terlalu fokus dengan jarum suntik dan rasa nyeri setelahnya.


4. Mengambil nafas panjang

Mengambil nafas panjang juga dinilai dapat mengurangi rasa sakit ketika anak disuntik. Orang tua bisa membawakan mainan peluit, gelembung sabun atau baling-baling yang semuanya membutuhkan terikan nafas panjang saat memainkannya.




Tips Vaksinasi Anak Selama Pandemi

Terjadinya pandemi Covid-19 membuat kebiasaan baru terjadi dalam banyak aspek kehidupan, tidak terkecuali dengan vaksinasi anak. Terdapat beberapa peraturan yang wajib dipatuhi orang tua agar imunisasi anak dapat terus berjalan tanpa risiko penularan virus. Berikut beberapa tips aman yang bisa dilakukan orang tua ketika membawa anak melakukan vaksinasi di layanan kesehatan. 


Siapkan kunjungan vaksinasi ke fasilitas kesehatan dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

1. Pastikan anak dalam kondisi sehat sebelum melakukan kunjungan vaksinasi.

2. Batasi jumlah pendamping saat kunjungan vaksinasi anak di fasilitas pelayanan kesehatan.

3. Selalu kenakan masker dan perhatikan etika batuk/bersin.

4. Utamakan kunjungan vaksinasi ke fasilitas pelayanan kesehatan yang memisahkan kunjungan untuk pasien sakit dan sehat.

Tetap jaga jarak dan higienitas selama berada di fasilitas kesehatan.

5. Saat menunggu giliran, jaga jarak aman di ruang tunggu. Jika ruang tunggu terlihat penuh, maka tunggu di mobil saja (bila menggunakan mobil) hingga giliran vaksinasi.

6. Selalu cuci tangan dengan benar selama dan setelah keperluan selesai di fasilitas kesehatan. 

7. Setelah vaksinasi, tunggu selama 30 menit untuk memantau reaksi yang mungkin terjadi.

Sesampai kembali ke rumah, tetap jaga kebersihan dengan tetap melakukan hal-hal berikut.

8. Setelah melakukan kunjungan ke fasilitas pelayanan kesehatan, ganti baju anak dan pendamping. Sebaiknya pendamping dewasa juga mandi dan mengganti pakaian.

9. Rendam dan cuci pakaian pendamping dan anak yang digunakan saat kunjungan ke fasilitas pelayanan kesehatan. 




Bagaimana Cara Menghadapi Mereka yang Anti-vaksin?

Mungkin banyak dari orang tua pernah dihadapkan dengan situasi di mana ia bertemu dengan orang-orang yang menolak untuk divaksin. Bukan hanya dirinya saja, tetapi seluruh anggota keluarganya juga tidak diberikan vaksin. Banyak hal yang melatarbelakanginya, ada karena paham yang telah dianut turun temurun, menganggap vaksin tidak ada gunanya karena selama ini keluarganya aman-aman saja, atau termakan berita bohong karena minim edukasi.


Nah, bagaimana cara kita menghadapi kelompok masyarakat ìni? Beri tahu kebenarannya. Jelaskan dengan detail apa manfaat vaksin yang sudah teruji dengan pasti. Beri pula contoh melalui berbagai media, misalnya gadget, masalah yang telah terjadi akibat tidak diberikannya vaksin, serta tertanggulanginya masalah tersebut karena adanya vaksin. Misalnya dulu kasus TBC sangat banyak terjadi dan akhirnya jauh berkurang karena kehadiran vaksin.




Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa diambil dari keseluruhan materi webinar ini ada beberapa hal. Pertama, sudah pasti bahwa vaksinasi sangat penting untuk anak karena dapat melindunginya dari lebih 26 penyakit berbahaya dan kematian yang diakibatkannya. Tidak ada kata terlambat untuk melakukan vaksinasi, jadi mulai anak hingga dewasa, semuanya bisa melajukan vakainasi. Terpenting dari semuanya adalah vaksinasi sangat aman bagi tubuh. 


Meski pandemi tengah melanda dunia, hak anak untuk melakukan vaksinasi harus tetap dijalankan dengan mematuhi protokol kesehatan. Jangan sampai beban pandemi ini ditambah lagi dengan wabah PD3I karena abai dengan jadwal vaksin anak. Selama kita mengikuti protokol kesehatan ketika mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan, maka kita akan aman. Pastikan vaksinasi anak lengkap hingga dosis booster agar kekebalannya optimal. 


Ada hal menarik yang disampaikan Sissy Prescilia di akhir acara. Vaksin diibaratkan sebagai "simbol sayang". Vaksin tidak hanya melindungi diri, namun juga dapat melindungi orang lain karena dapat membentuk herd immunity. Jadi dengan memastikan anak mendapatkan vaksin dengan lengkap, maka secara tidak langsung akan melindungi orang lain disekitarnya untuk terhindar dari penyakit berbahaya. 


__________


Vaksin #LindingikuLindungimu. Ayo, segera ke dokter untuk lengkapi vaksinasi anak. Ketahui lebih banyak mengenai vaksinasi di akun Instagram @kenapaharusvaksin atau langsung klik link https://www.instagram.com/kenapaharusvaksin/.


Semoga bermanfaat.


Referensi:

World Immunization Week 2021 Webinar dengan tema "101 Vaksinasi : Kupas Tuntas Vaksinasi Anak

Imunisasi dan Vaksinasi, Sama atau Beda?. Tautan: https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/25/130000865/imunisasi-dan-vaksinasi-sama-atau-beda-?page=all#:~:text=Dilansir%20dari%20Health%20Direct%2C%20vaksinasi,bisa%20kebal%20terhadap%20suatu%20penyakit.

Jadwal Imunisasi IDAI 2020. Tautan: https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020