Deg-degannya Menunggu Kehamilan

No comments
Source : freepik.com

Tanggal 2 Oktober 2015 aku resmi menjadi seorang istri. Aku dan suami sepakat tidak akan menunda memiliki anak, malah kalau bisa langsung hamil. Saat itu pengetahuanku tentang kehamilan sangat dangkal, hanya sebatas sel telur yang bertemu dengan sel sperma dan berkembanglah menjadi bayi. Kayaknya itu bukan hal yang sulit. Aku yakin akan bisa hamil pada bulan pertama pernikahan kami. Toh kita masih muda kok.

Sebulan berlalu dan aku sangat kecewa karena siklus menstruasiku masih datang teratur seperti biasanya. Tapi ditengah kekecewaan itu, aku merasa ini masih wajar. Kan baru sebulan. Mungkin belum rejeki.

Lanjut lagi ke bulan kedua, aku telat satu hari. Udah langsung deg-degan aja saking berharapnya diperutku ada calon bayi. Udah mulai jalan pelan-pelan, nggak mau naik tangga walaupun cuma satu lantai, makan dan minum nggak sembarangan lagi, pokoknya semua yang membahayakan janin diperutku akan aku hindari. Tapi harapanku kandas lagi karena esok harinya aku kembali merasakan darah haid yang keluar. Sedihnyaaa..aku langsung nangis, merasa ada kelainan ditubuhku, nggak menerima kenyataan. Apalagi hari itu aku juga mendapat kabar kalau kakak iparku hamil anak kedua, padahal dia program disaat yang sama dengan pernikahanku. Ditambah lagi teman sekantor yang hari pernikahannya sama sudah hamil juga. Aku makin merasa terpukul. Memang sih terlalu berlebihan, baru dua bulan nikah kok udah nangis-nangis karena belum hamil. Aku sempat berpikiran untuk konsultasi ke dokter kandungan. Eh suamiku malah ngetawain dengan santainya.

_______________

Mungkin karena aku terlalu sombong menganggap hamil itu gampang. Aku terlalu yakin bisa hamil dengan cepat. Padahal semuanya tetap Allah yang menentukan. 

_______________


Oke aku akan memulai dengan harapan baru. Mudah-mudah dibulan ketiga ini aku bisa merasakan tanda-tanda kehamilan. Kali ini aku sudah telat dua hari. Deg-degan nya luar biasa. Diantara terlalu berharap dan takut kecewa lagi seperti bulan lalu. Aku memutuskan untuk membeli test pack. Suamiku sempat melarang karena terlalu cepat untuk melakukan tes sekarang, nanti aja kalo udah telat 2 minggu. Tapi ya mau gimana, aku kan udah nggak sabar buat liat garis dua dan dinyatakan positif hamil. Besoknya aku sengaja bangun jam 4 subuh hanya untuk test pack. Sesuai petunjuk yang menyarankan untuk melakukan tes pada pagi hari dan tata cara yang tidak terlalu sulit, aku mencelupkan alat tes ke dalam urin. Setelah menunggu 1 menit, hanya satu garis yang muncul. Aku masih menunggu hingga 30 menit, tapi hasilnya tidak berubah. Aku kembali terpukul, kecewa, marah. Kenapa aku belum hamil juga? Kenapa orang-orang hamilnya gampang? Kok aku susah? Selang beberapa jam, aku kembali haid. 

Masuk bulan keempat pernikahan kami, pertanyaan sudah hamil atau belum berdatangan dari mertua dan orang tuaku. Aku makin merasa tertekan. Tapi berkat suami yang selalu memberikan perkataan yang menenangkan, aku sedikit bisa memasrahkan diri kepada Yang Maha Pemberi Rezeki.


Aku mulai mencari informasi mengenai kehamilan. Mulai dari membaca forum dan artikel, membaca majalah dan tabloid, bahkan tanpa malu aku bertanya kepada teman-teman. Akupun sudah mencoba berbagai cara, mulai dari menghitung masa subur, minum vitamin ini itu, minum susu khusus untuk yang lagi program hamil, mencoba posisi dalam berhubungan yang bisa membantu proses pembuahan, dan mengontrol pola makan. Aku juga menyimpulkan salah satu penyebab aku sulit untuk hamil adalah jauhnya jarak tempuh dari rumah ke kantor. Apalagi aku dan suami mengendarai motor. Kadang dijalan sampai 1,5 jam, bahkan bisa hingga 2 jam. Belum lagi macetnya Jakarta yang bikin stress. Mau beli mobil belum sanggup, apalagi beli rumah yang dekat dengan kantor. Kucoba untuk menggunakan bantal sebagai alas duduk biar guncangan motor tidak terlalu kerasa. Kuminta juga suami memilih jalan yang tidak banyak goncangannya. Berharap ini akan membantu melindungi rahimku jika pembuahan terjadi. Aku sudah sepakat dengan suami jika bulan ini belum hamil juga, maka kami akan berkonsultasi ke dokter kandungan.

Tanpa diduga, undangan untuk mengikuti Program Bela Negara yang diharuskan bagi seluruh PNS di kantor kurasa merusak seluruh usahaku.

Hampir sebulan ini aku sudah berusaha semaksimal mungkin agar bisa hamil. Tapi kok ada aja yang membuat usahaku sia-sia. Bela Negara itu kan latihan fisik, sama tentara lagi, pasti capek banget. Belum lagi cuaca disana yang dingin, bisa jadi aku bakalan sakit. Kali ini aku sudah benar-benar pasrah. Mau marah juga percuma. Mungkin ini belum saatnya aku dan suami memiliki anak. Aku hanya membatin bahwa Allah pasti punya rencana yang lebih baik.

Aku mengikuti Bela Negara selama 10 hari. Penuh dengan latihan fisik, begadang, menahan dingin, pokoknya nggak enak banget deh. Selama 10 hari juga aku rajin minum vitamin c biar nggak sakit. Alhamdulillah aku benar-benar sehat dan kembali pulang dalam keadaan sehat walaupun lelahnya bikin tubuh lemes dan ngantuk. Rasanya pengen tidur berhari-hari. Tapi sampai dirumah mana bisa istirahat, masak iya suami dianggurin aja setelah ditinggal 10 hari? Haha. Selain itu ada kabar bahagia juga yang aku dengar dari suami. Kami sudah mendapatkan kunci rumah di Rusunawa yang disediakan kantor. Lokasinya tidak terlalu jauh dari kantor, kira-kira setengah jam perjalanan. Aku sangat bersyukur saat itu, berharap ini membantu agar aku bisa segera hamil.
Hari ini adalah jadwal menstruasiku. Aku sudah nggak mau lagi terlau berharap. Malahan aku sampai berpikir kalau bulan ini aku nggak bakalan hamil. Soalnya kan fisik aku kacau banget, terlalu kecapekan. Aku nggak mau lagi memikirkan kehamilan. 

Tapi kok sudah 5 hari aku belum haid juga? Harapan itu muncul lagi, perasaan deg-degan, takut, cemas, kembali aku rasakan. Mau beli test pack juga takut. Tapi karena nggak kuat menahan rasa penasaran, akhirnya aku beli juga. Kali ini aku beli yang agak mahalan dikit, mana tau lebih sensitif dalam merespon kadar HCG dalam urin. Esok pagi aku kembali bangun subuh buat tes. Lagi-lagi aku kembali kecewa. Hanya satu garis yang muncul. Karena udah pernah mengalami ini, aku sedikit agak kebal. Aku nggak nangis-nangis lagi seperti bulan lalu.

Tapi saat aku akan membuang alat tes ke tempat sampah (sudah 30 menit setelah dicelupkan ke urin), aku melihat garis kedua yang samar. Karena pada petunjuk pemakaian dijelaskan bahwa setelah 15 menit keakuratan alat tes akan hilang, aku tidak mempedulikan garis samar itu.

Dua hari kemudian, aku juga belum haid. Harapanku makin besar. Sepulang dari kantor aku langsung beli test pack lagi, bahkan langsung lima biar tiap hari aku bisa ngetes. Kali ini yang murah aja biar hemat.

Setiap pagi aku tes, bahkan kadang sampai dua kali dalam sehari. Harapanku semakin menggebu-gebu karena selalu ada garis kedua yang samar. Kalo aku baca-baca di internet sih katanya itu sudah hamil, hanya hormonnya aja belum banyak jadi belum terlau terdeteksi sama alat tesnya. Tapi aku masih belum yakin karena sudah terlalu sering kecewa.

Aku menunggu sampai telat dua minggu, tapi tetap test pack tiap hari (tak terhitung lagi berapa alat test pack yang aku beli). Semakin hari garis kedua semakin jelas. Tapi aku masih tetap belum percaya sampai dokter yang menyatakan aku positif hamil setelah di USG. Aku desak sang suami agar mau menemaniku ke dokter kandungan. Setelah menunggu satu minggu yang terasa lama banget, akhirnya kami bertemu dokter juga.

Saat di USG Alhamdulillah sudah ada kantong janin yang terlihat. Aku dinyatakan hamil 5 minggu dan disuruh kembali lagi 2 minggu kemudian karena janin belum terlihat. Kan takut juga ya kalo janinnya nggak ada.

Dua minggu itu galaunya ampun-ampunan. Takut aku hamil anggur lah, hamil kosong lah, janin nggak berkembang lah, pokoknya aneh-aneh deh. Saran aja ya moms, kebanyakan googling itu malah bikin panik. Tapi Alhamdulillah galauku terobati dengan hasil USG yang memperlihatkan bahwa janin di dalam perutku sudah terlihat. Aku benar-benar telah hamil. Rasanya Allah memberi keajaiban. Nggak henti-hentinya aku bersyukur. Aku diberi buku konsultasi kandungan pertamaku. Pokoknya senangnya tak terhingga lah.

Jadi ya moms, hamil itu benar-benar kuasa Tuhan. Yang penting selalu berusaha dan jangan sombong kayak aku ya. Selebihnya serahkan saja sama yang diatas. Yakinlah keajaban itu pasti ada :)

Semangat buat Mommies yang lagi promil !!!


No comments

Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)