Saya selalu suka berkumpul bareng teman-teman bloger dan penulis.
Mungkin karena memiliki ketertarikan yang sama, jadinya langsung klop dan
banyak insight yang didapat setelahnya. Seperti ketika menghadiri
launching komunitas PAPI, yang digagas oleh salah seorang bloger
panutan saya, Mbak Annie Nugraha di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Dasar
dan Menengah (Kemdikdasmen), Sabtu, 11 Januari 2025 kemarin.
Sebenarnya saya baru bergabung dengan keluarga PAPI dalam buku
antologi Pergilah yang Jauh Nanti Ceritakan Di Sini, yang mana
menjadi buku paling bontot sebelum acara peluncuran ini. Sebelumnya sudah ada
beberapa buku antologi yang telah lebih dulu diterbitkan. Dan PAPI sendiri
sudah resmi berdiri sebagai komunitas sejak 3 tahun lalu, tepatnya 10 Januari
2022. Alhamdulillah saya diberi kesempatan bergabung sebelum acara
temu sesama anggota perdana ini. Saya mendapat relasi baru, ilmu dan motivasi baru, serta kesempatan baru.
Pemilihan lokasinya pas sekali dengan gerakan PAPI, yaitu sebagai
penyokong literasi dengan tagline Merangkai Kata Mengispirasi Dunia. Buku-buku yang tersusun rapi dalam perpustakaan seakan menjadi pelengkap
sekaligus mimpi besar yang terlintas dalam kepala saya dan mungkin juga semua tamu yang hadir, semoga buku-buku PAPI
bisa berjejer sebanyak itu pula suatu saat nanti dan membawa manfaat bagi
siapa saja yang membacanya.
Suasana yang Hangat dan Akrab
Saat baru sampai di lokasi, ternyata sudah lumayan ramai. Saya diminta mengisi absen, lalu diberi kenang-kenangan semacam goodie bag mini yang
dikemas begitu cantik. Aroma kopi semerbak dari Photo Coffee Roastery di sebelah meja
registrasi, memanggil saya untuk segera menyeruput seduhannya panas-panas. Wangi kopi memang
tak pernah gagal menarik orang-orang untuk mendekat. Iya, kan? Juga ada aneka
camilan tradisional dan pudding lembut yang melambaikan
warna-warni menariknya agar segera dinikmati. Sangat menggoda.
|
Di meja registrasi
|
Walau sebenarnya penasaran dengan isi goodie bag cantik itu, juga ingin sekali memesan
kopi dan melahap camilan, tapi harus saya tunda dulu.
Karena alhamdulillah Mbak Annie memberikan kesempatan bagi anggota PAPI yang
sudah menerbitkan buko solo, untuk memamerkan bukunya di meja yang telah
disediakan khusus. Tidak salah kan kalau saya memakai kata "memamerkan"? Sebab karya memang layak untuk dipamerkan. Makanya saya urus dulu buku-buku
saya agar segera dapat dilihat banyak pasang mata.
Saya membawa buku Blogging for Moms dan Ketika Ibu Resign, serta
e-book 5 Langkah Dapat Penghasilan dari Blog yang cover-nya sudah
di-print. Bersyukur sekali sambutan teman-teman yang hadir sangat
membahagiakan.
|
Buku solo saya di acara launching komunitas PAPI
|
Saya pun mendapatkan banyak kenalan. Sebelumnya yang saya kenal hanya
Mbak Annie dan Mbak Rien yang sama-sama seorang bloger. Dalam sekejap,
pertalian relasi semakin melebar karena semuanya welcome sekali
menyambut kawan baru. Meski pertama kali bertemu, entah kenapa, langsung
nyambung kalau ngobrol.
Misal Mbak Siska. Benar-benar ini pertemuan pertama kami, tapi bisa ngobrol
lama dan menyenangkan. Ternyata Mbak Siska juga memutuskan
resign dan menjadi ibu rumah tangga seperti saya. Alhasil, panjanglah cerita kami
karena pengalaman serupa ini.
|
Bersama Mbak Siska
|
Ada juga Mbak Ika Patte, salah satu penulis yang juga memajang buku-buku
solonya. Mbak Ika merupakan guru Bahasa Inggris dan keibuan sekali. Dari Mbak Ika, saya jadi tahu bahwa semakin besar usia anak, maka semakin
susah lidahnya untuk berbahasa Inggris. Remaja saja, sudah mulai kaku. Duh,
sepertinya anak-anak saya butuh pendekatan lebih agar bisa menguasai bahasa
penting ini. Meski bukan tentang kepenulisan, tetap saja pengetahuan tersebut berharga bagi orang tua seperti saya.
Mbak Ifah, atau Mbak Ipeh, begitu panggilan akrabnya, beda lagi perbincangan
yang lahir di antara kami. MC dalam acara launching ini, jago sekali
menulis fiksi. Berkebalikan dengan saya yang lagi susah-susahnya belajar nulis
fiksi. Mungkin kalau kapan-kapan bertemu lagi, saya ingin sekali belajar
story telling khas novel dari Mbak Ifah.
Tentu masih banyak teman-teman sesama penulis yang tak kalah mengagumkan
dan begitu ramah. Saya tak canggung sama sekali, malah merasa waktu
kumpul-kumpul ini terlalu singkat.
Ilmu Mahal yang Menginspirasi dan Memotivasi
Di awal acara, Mbak Annie sebagai founder PAPI, langsung mengalirkan semangat. Ya, saya mengagumi sosok
Mbak Annie karena energi postifnya seperti tak habis-habis. Sampai-sampai
saya bertanya dalam hati, "Mbak Annie ini bagi waktunya gimana, ya?" Saya
yang aktivitasnya masih segini saja, sudah keteteran. Semangat yang saya contoh agar tak gampang menyiakan waktu.
Mbak Annie menjelaskan mengenai PAPI, perjalanan selama 2 tahun ini sejak
berdiri, karya-karya yang sudah dihasilkan, dan harapan ke depannya. Bahkan
akan diupayakan karya PAPI bisa tembus penerbit mayor. Begitu pula rencana
untuk mengadakan workshop atau kelas-kelas yang membangun dan meningkatkan
skill. Siapa yang tidak mau? Saya mah mau banget!
|
Mbak Annie memperkenalkan PAPI dan menjelaskan rencana ke
depannya
|
Kejutannya, di tanggal yang sama dengan kelahiran PAPI, hanya beda tahun, Mbak Annie mengumumkan
bahwa Annie Nugraha Mediatama resmi hadir untuk memayungi komunitas ini. Top
banget dan benar-benar total mendukung literasi Indonesia.
Beberapa panutan juga diundang untuk berbagi. Mbak Ika Patte, Ibu Indah
Wibowo, serta Mas Teguh yang merupakan kawan lama sekaligus sosok yang
menginspirasi Mbak Annie dalam menulis. Satu yang saya ingat dan
sepertinya akan menjadi pegangan ke depannya, cerita Mas Teguh yang menekankan
pentingnya menambahkan sudut pandang unik dalam tulisan agar lebih menarik dan
menjadi nilai yang membedakan tulisan kita dengan orang lain.
Misal, yang menulis objek wisata A pasti banyak, nah yang membedakan adalah
sentuhan pribadinya. Bukan sekadar menginformasikan lokasi, harga, fasilitas,
atau poin lain yang mainstream. Tapi berceritalah sesuai dengan apa
yang kita alami. Noted! Semoga nanti bisa jalan-jalan gratis dan
dibayar kayak Mas Teguh berkat tulisan yang berkualitas. Aamiin.
|
Mas Teguh berbagi cerita mengenai tulisan yang menarik
|
Setelah itu, masih ada sesi Dr. Ruli
Nasrullah, M.Si yang akrab disapa Kang Arul. Sebagai seorang Konsultan Kehumasan dan Digital Marketing
Expert, Kang Arul memberikan materi penting bagi seorang penulis, yaitu
bagaimana writerpreneur membangun digital branding-nya. Banyak sekali
poin-poin yang saya catat selama Kang Arul berbicara.
|
Sesi Kang Arul tentang Digital Personal Branding
|
Ternyata, bisa saja yang kita anggap sebagai
personal branding, adalah personal information. Ini yang
paling nyantol karena sampai sekarang saya terus berpikir jangan-jangan
memang personal information yang saya gempurkan di media sosial
selama ini.
Padahal keduanya sangat berbeda. Personal information menyampaikan kepada
semua orang tentang personal kita. Kitalah yang menjadi kunci dan bebas
mengendalikan kira-kira informasi apa yang ingin disebar. Sedangkan
personal branding adalah penilaian orang terhadap kita. Mungkin bisa
kita arahkan, namun tidak bisa dikendalikan.
Itu baru satu poin. Masih ada lagi jumlah karakter yang mesti di perhatikan di
kalimat awal pada caption, waktu posting yang harus disamakan dengan kebutuhan
orang di saat itu (misal kebutuhan orang saat weekdays, menjelang
weekend, dan weekend pasti berbeda), durasi konten, dan banyak
lagi.
Rasanya beruntung bisa datang ke acara launching komunitas PAPI ini
karena ilmunya mahal sekali. Bukan hanya suasanannya saja yang bikin betah,
tapi sesi belajarnya juga bikin enggak sadar kalau waktu sudah habis. Setelahnya langsung termotivasi untuk mempraktikkan apa yang sudah didapat. Pokoknya terima kasih
banyak!
Saya sangat berharap PAPI akan rutin mengadakan acara serupa ini lagi di
kemudian hari. Bila tak berhalangan, saya tentu antusias untuk hadir. Rugi
dong kalau sampai melewatkan silaturahmi dan ilmunya? Apalagi hadiahnya
berlimpah dan ada kalung ANNIE Nugraha Handmade Jewelry juga, hasil tangan
kreatif Mbak Annie sendiri. Saya sih kalau disuruh belajar membuat kalung
luar biasa yang jelimet ini, jelas tak mampu, hehe.
Dari saya, semoga PAPI panjang umur, semakin banyak melahirkan karya-karya
yang menginspirasi, semua rencana ke depannya dilancarkan, serta tak
berhenti menjadi wadah mengembangkan diri bagi seluruh anggotanya.
Sampai ketemu lagi di acara PAPI selanjutnya!