"Nanti rendangnya dipanasin dulu, ya. Buat jaga-jaga biar nggak basi," pesan Mama saya by WhatsApp. Dari Padang, ranah Minang yang kini selalu saya rindukan.
Pasca Iduladha setiap tahunnya, ini menjadi pesan rutin yang dikirimkan Mama. Setelah saya mengabarkan bahwa paket kiriman beliau sudah sampai. Daging kurban yang Mama masak berjam-jam itu, sejak merantau, sudah dijatahkan untuk saya setidaknya 2 kg. Masakan Mama, menjadi kenikmatan tiada tara bagi saya dan cucu-cucunya.
Ada cinta yang turut hadir, ada pelukan tak kasat mata yang terasa hangat. Dari paket JNE berisi rendang itu.
Kasih Orang Tua Tak Pernah Putus
Saya merantau ke Jakarta sejak tahun 2014. Diterima sebagai PNS dan ditempatkan di sini. Tidak terpikir oleh saya akan tinggal sejauh itu dari orang tua. Mengingat Papa yang ingin selalu dekat dengan anak-anak perempuannya. Tapi, begitulah takdir.
Saya tahu, Papa dan Mama tak mudah beradaptasi dengan perubahan yang mendadak. Anak pertamanya kini tak lagi tinggal serumah, bahkan tak bisa sering bertemu. Begitu pula saya, rasanya ingin menyerah dan kembali ke Padang di masa-masa awal merantau.
Untungnya, teknologi dan pelayanan di segala bidang yang berkembang pesat, perlahan menjadi jembatan yang menghubungkan kami. Papa dan Mama saya menjadi sering sekali mengirim paket. Setiap kali ada makanan yang lagi hits di Padang dan itu memungkinkan untuk dikirim, pasti dipaketkan dan dikirim JNE ke rumah saya. Terakhir dendeng ikan yang membuat saya takjub karena ternyata ikan pun bisa diolah menjadi dendeng renyah. Malah kalau sudah lama tak mengirim paket, Mama akan membuat bawang goreng dan sambal merah goreng seharian demi dikirimkan ke anaknya yang merantau ini. Padahal, itu bukan hal yang sulit dicari dan dibeli di Jakarta. Atau membelikan cucunya mainan puzzle dan buku mewarnai yang juga banyak sekali dijual di sini.
![]() |
Cucu menikmati rendang yang dikirimkan kakek-neneknya |
Satu hal yang saya sadari, Mama dan Papa saya menjadikan paket untuk mengirimkan rasa rindunya, perhatiannya, kasih sayangnya, dan kehangatan yang tidak bisa diberikan secara langsung. Paket-paket itu menempuh perjalanan melintas pulau demi menyampaikan cinta dari orang tua pada anaknya di perantauan.
Saya pun juga melakukan hal yang sama. Meski tak sebanyak dan sesering itu, di momen ulang tahun beliau, bila ada rezeki, saya usahakan untuk mengirimkan paket berisi kado yang tak seberapa harganya. Walau bilangnya "Ah, nggak usah repot-repot pakai ngasih kado segala," atau "Sudah tua begini pakai dikasih kado", saya melihat secercah senyum yang memberikan kebahagiaan besar bagi saya, anaknnya.
Jarak membuat sebuah kiriman paket begitu berarti. Bukan harga dari barang yang terbungkus di dalamnya, tapi dari nilai dan makna yang dibawanya.
Pelayanan JNE Memudahkan Pengiriman Paket di Tengah Keterbatasan Kami
Lega sekali saat mendengar cerita bahwa sejak ada counter JNE di dekat rumah, sangat memudahkan Papa (karena biasanya Papa yang mengirimkan paket). JNE bisa membantu packing agar aman sampai di tujuan. "Rapi, dikasih kardus yang bagus. Pokoknya tinggal bawa barangnya aja, nanti dibantu packing. Nggak repot lagi nyari kardus," cerita Papa. Terus, karena counter JNE ini banyak, kalau counter yang satu tutup, bisa ke counter lain yang secara jarak masih terhitung dekat.
Selain itu, orang tua saya mempercayakan pengiriman paket makanan ke JNE karena ada layanan YES (Yakin Esok Sampai) dan itu selalu diingatkan oleh petugasnya. Maklum, orang tua pasti tak selalu tahu dengan jenis layanan yang tersedia. Dan itu memang selalu sampai besok harinya. Makanan jadi tak rawan basi dan kami pun tak deg-degan. Kan sayang kalau sampai basi.
Kalau sudah kirim paket, tak jarang Mama saya intens bertanya, "Paketnya sudah sampai atau belum?" Terutama kalau mengirim makanan. Karena suami saya jualan online dan terbiasa mengirim paket ke JNE, saya pun kecipratan kelihaian dalam melakukan tracking paket. Saya bisa menjawab dengan jelas paket sudah sampai mana. Bagi orang tua saya, ini berhasil memberi ketenangan tersendiri. Mereka jadi yakin bahwa paket melewati jalur yang sesuai dan tidak hilang.
Nah, di sisi seberang, yaitu saya, juga punya keterbatasan sendiri. Kalau sekarang sih sudah mendingan karena anak-anak bisa ditinggal sebentar. Tapi dulu, dengan jarak usia mereka yang hanya 2 tahun, saya benar-benar susah untuk ke mana-mana. Padahal counter JNE dekat sekali dengan rumah saya. Kalau ditempuh pakai motor, 2 menit sudah sampai. Tapi, keadaan menjadikan jarak yang "seuprit" itu terasa jauh sekali, tak terjangkau.
Terbantu pas tahu bahwa counter JNE Dilla Pondok Indah memberikan pelayanan jemput paket gratis ke rusun tempat tinggal saya. Malah bukan hanya saya, ibu-ibu lain yang mengalami permasalahan serupa, juga bisa ikut bersama-sama mengumpulkan paket yang hendak dikirimkan. Biasanya di WhatsApp Group, kami saling memberi tahu, "Ibu-ibu, kalau ada yang mau kirim paket, nanti orang JNE-nya datang jam 4 ya." Pelayanan ini gratis! Nanti resi dikirim via WhatsApp dan biaya kirimnya ditransfer.
Mungkin kirim paket itu dirasa mudah bagi orang lain, tapi bagi orang-orang tertentu seperti orang tua saya dan ibu dengan dua toddler macam saya, bisa jadi ada kendala yang membuat prosesnya sulit.
Kebetulan, dari balkon unit saya di lantai 6 Rusun Kementerian PU Rempoa, tampak jelas aktivitas JNE HUB PUSAT Veteran untuk Kawasan Jakarta Selatan. Petugas pengantar paket mengendarai motor, mobil, hingga truk keluar-masuk dari gerbangnya, dari pagi hingga malam. Terlintas saja, entah berapa banyak paket yang dikirmkan dari orang tua kepada anaknya di perantauan, atau sebaliknya, yang mana sebentar lagi paket itu akan mereka terima. Saya tahu sekali rasanya, bahagianya, dan hangatnya cinta yang ikut tersampaikan.
Jangan menganggap bahwa padatnya lalu lintas paket yang dikirmkan setiap hari hanya berisi paket-paket jual-beli online. Di antaranya juga ada paket-paket yang dinantikan oleh anak perantauan yang rindu akan orang tua. Bahkan setelah saya menjadi orang tua pun, saya masih membutuhkan kasih dan perhatian orang tua.
Tulus dari saya, terima kasih JNE.
#JNE #ConnectingHappiness #JNE34SatSet #JNE34Tahun #JNEContentCompetition2025 #JNEInspirasiTanpaBatas
No comments
Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)