Tips Membawa Bayi Naik Pesawat

No comments
Catatan : foto diambil saat atribut Byan masih lengkap, nggak nyampe semenit langsung ditarik-tarik semua.

Dibalik kegembiraan diajak jalan-jalan sama ayah ke Surabaya, ada kekhawatiran yang melanda (ceileeeh bahasanya, haha). Udah pasti naik pesawat dong yaa. Mau tinggal dirumah males banget. Kan kepengen juga menginjakkan kaki ke negeri orang buat refreshing sambil ketemu saudara disana. Akhirnya aku memutuskan untuk ikut.

Sejak saat itu aku mempunyai kesibukan baru yaitu mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai persiapan bayi untuk naik pesawat. Maklumlah ini pertama kalinya jalan jauh bawa bayi. Sejak Byan lahir palingan jalan-jalannya cuma pake mobil. Info yang didapat sih umumnya sama, dan sebagian besar aku sudah mengetahuinya. Tapi tetep aja dibaca berulang-ulang sampe hafal, hee.

Berdasarkan ilmu yg didapat dari searching google, yang harus dipersiapkan adalah penutup telinga, jaket, ada juga yang menyarankan obat tetes hidung, cemilan, mainan serta perlengkapan ganti seperti diapers, baju, minyak telon dan sebangsanya. Yang belum aku punya cuma satu nih, penutup telinga. Lihat-lihat di situs jualan online ternyata penutup telinga bayi ini ada dua jenis yaitu earmuff dan earplug.

Aku memutuskan untuk beli yang earmuff aja karena khawatir kalau earplugs nggak muat dilubang telinga Byan. Kan telinganya masih mungil banget. Buat antisipasi aja aku bawa kapas buat pengganti earplug biar ukurannya bisa disesuaikan. Untuk perlengkapan lainnya udah oke. Tinggal masukin tas aja.

Ternyata nggak semua hafalan itu bisa dipraktekkan. Persiapan yang dikira udah mateng banget jadi berantakan.  Pas udah didalam pesawat langsung aku pakein jaket, scraft leher, kupluk dan earmuff. Langsung lah itu ditarik-tarik Byan sampe copot, kepala juga digeleng-geleng sampai kupluknya miring-miring dan akhirnya copot. Oke langsung aku ambil tindakan untuk nyumpel telinga Byan dengan kapas. Eh malah makin ribut dia. Telinganya digaruk-garuk sampai kapasnya lepas. Aku makin panik dong. Ngggak tau mau ngapain lagi. Ya sudah lah serahkan saja semuanya kepada yang diatas. *pasrah sambil nangis dalam hati.

Pesawat mau take off. Aku coba nenin Byan, Alhamdulillah dia mau. Malah sampai tertidur. Aku pasangin lagi kupluknya dan aku tutup pakai tangan aja telinganya. Wuuiih deg-degannya setengah mati. Dulu yang biasanya aku cemas karena takut pesawatnya jatuh, sekarang udah nggak peduli lagi. Cuma mikirin Byan takut dia nangis karena telinganya sakit. Tapiiii keajaiban selalu ada. Dia anteng banget malah kayak tidak terjadi apa-apa sampai pesawat mau landing. Dia kebangun dan langsung merengek-rengek. Aku coba nenin lagi malah nggak mau. Duuuh pesawat mau landing gini malah nggak mau diem, memberontak. Ternyata dia mau main, haha. Aku berdiriin sambil megang-megang layar yang ada didepan. Ketawa cekikikan dia sampai pesawat benar-benar berhenti.

Mau sujud syukur rasanya pas nyampe di bandara Surabaya. Byan anteng selama di pesawat. Emaknya aja yang heboh sendiri. Langsung deh semua pritilan yang nempel di badan Byan aku copotin. Ternyata dia keringetan sampai bajunya basah. Dari tadi dia udah kepanasan pake atribut kayak orang eskimo gini. Malah tadi minta tambah selimut ke mbak pramugari. Duuh kasian kamu nak.,bunda nggak tau kalau Byan kepanasan. Padahal aku takut banget dia kedinginan pas pesawat. Biasanya kan suhu pasti turun. Ternyata bunda salah. Maafin bunda ya nak.

Lanjut lagi ke penerbangan balik ke Jakarta. Mulai lagi deh deg-degan dahsyat melanda. Walaupun sudah pernah tapi tetap juga takut Byan rewel di pesawat. Alhamdulillah lagi pas mau take off Byan nen dan tidur pules banget. Sebenarnya sempet drama nangis-nangis dulu sebelum mau nen karena masih kenyang habis makan. Awalnya nggak ngeh dia kenapa, ternyata kegerahan karena dipakein jaket. Padahal nggak pake scraft, cuma jaket doang. Alhasil jaketnya dilepas dan Byan cuma pake kaos lengan pendek. Dia nggak kedinginan sama sekali, malah anteng. Saat Byan udah mulai tertidur, aku pasangin kupluk dan didekap erat sambil telinganya ditutup pake tangan. Begitupun ketika pesawat mau landing, Byan kebangun sambil merengek-rengek dan dengan sigap langsung aku nenin. Entah pertolongan Tuhan atau apa, Byan anteng selama di pesawat baik berangkat maupun pulang.

Berdasarkan pengalaman yang sudah aku jabarkan sedemikian panjangnya sampai bikin bosen, ini beberapa tips yang mungkin bisa membantu meringankan kegundahgulanaan para ibu yang akan membawa anaknya naik pesawat.

1. Jangan cemas
Walaupun aku gagal menjalankan yang satu ini, tapi aku yakin dengan perasaan ibu yang tenang maka bayi pun akan tenang. Kakak iparku bilang semakin cemas ibu maka detak jantungnya akan semakin cepat. Nah si anak akan merasakan perubahan detak jantung itu yang malah akan membuat dia ikutan panik dan ujung-ujungnya jadi rewel. Walaupun ini sangat susah tapi berjuanglah para ibu super untuk tetap tenang. Padahal belum tentu juga kan bayi akan rewel di pesawat. Buktinya Byan anteng-anteng aja, padahal emaknya berasa mau muntah saking dag dig dug nya.

2. Susui bayi disaat take off dan landing
Perbedaan tekanan udara beresiko membuat telinga bayi sakit. Untuk mensiasatinya ibu bisa menyusui bayi sampai pesawat dalam keadaan stabil (ditandai dengan lampu kenakan sabuk pengaman mati). Gerakan menghisap bayi saat menyusu akan mengurangi resiko telinga sakit dan bayi juga akan lebih rileks.

3. Nggak usah pakai baju berlapis-lapis
Pasti kita ngebayangin bayi akan kedinginan saat di pesawat. Perubahan suhu yang lumayan drastis saat berada diketinggian membuat kita membawa perintilan lengkap untuk menghangatkan badan si kecil. Awalnya aku juga berpikiran begitu. Bawaan lengkap banget mulai dari kaus kaki tebel, jaket yang paling hangat, kupluk, scraft leher dan minyak telon. Tapi ternyata bayi merasa kurang nyaman jika terlalu banyak yang dipakaikan ke tubuhnya. Jadi senyaman bayi aja ya.

4. Sebisa mungkin pakailah penutup telinga bayi
Nah yaƱg satu ini juga gagal aku laksanakan. Tapi bukan berarti ini nggak penting. Telinga bayi masih rentan terhadap tekanan dari luar. Apalagi bunyi mesin pesawat yang memekakkan telinga. Sebisa mungkin gunakan penutup telinga baik berupa kapas yang dibulet-buletin terus disumpelin ke lubang telinga (ini yang paling gampang dan hemat, hee), beli earplug kayak karet/silikon atau bisa juga earmuff. Cobalah yang menurut bunda nyaman dikenakan oleh bayi.

5. Bawa cemilan jika bayi sudah mulai makan
Jika bayi sudah mulai makan, frekuensi nennya tidak sesering dulu saat masih ASI eksklusif. Jadi sebagai pengganti gerakan mulut saat nen, bayi bisa dikasih cemilan kesukaannya. Hal ini akan mengurangi resiko sakit pada telinga.

6. Bawa mainan kesukaannya
Sebagai pengalih perhatian jika nanti bayi rewel di pesawat, berilah mainan yang ia suka. Konsentrasinya akan tertuju kepada mainan. Walaupun terkadang bagi sebagian bayi ini tidak mempan. Bisa juga diberikan benda-benda yang terdapat disekitar tempat duduk seperti buku petunjuk keselamatan, majalah atau yang lainnya.

7. Pakaikan minyak telon
Walaupun bayi merasa enjoy ditengah terpaan dinginnya AC pesawat, nggak menutup kemungkinan dia akan masuk angin. Untuk antisipasi, sempatkanlah mengusapkan minyak telon diperut, punggung dan telapak kaki sebelum menaiki pesawat agar tubuh bayi tetap hangat.

8. Pastikan kondisi bayi dalam keadaan fit
Ini termasuk hal penting yang harus diperhatikan. Berhubung kabin pesawat yang tertutup rapat tidak memungkinkan adanya pertukaran udara, virus penyakit yang dibawa oleh penumpang lain akan bebas berterbangan. Jika kondisi bayi kurang sehat, akan sangat mudah dia terinfeksi berbagai penyakit. Selain itu hindari juga membawa bayi yang sedang flu karena meningkatkan resiko dia akan mengalami sakit ditelinga.

9. Beri jeda waktu untuk membawa bayi melakukan perjalanan jauh
Sebagai sharing pengalaman aja ya moms, aku membawa Byan jalan-jalan dengan rute yang jauh hanya dengan selang waktu satu minggu. Aku pikir waktu satu minggu itu sudah cukup untuk Byan beristirahat di rumah. Ternyata aku salah. Saat perjalanan yang kedua, dia langsung ngedrop sampai terkena campak. Berilah jeda waktu diantara perjalanan, biarkan bayi istirahat dulu sampai tubuhnya benar-benar fit. Kadang bayi yang terlihat ceria belum tentu dia nggak kelelahan lho. Kita sebagai ibu harus lebih peka lagi dengan keadaan tubuh anak kita. *padahal aku juga belum terlalu peka, hee maklum masih belajar

Itulah beberapa tips yang bisa diberikan sebagai bahan pertimbangan bunda sebelum membawa si kecil naik pesawat.

Semoga bermanfaat.

No comments

Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)