Ketika Roda Kehidupanmu Berada pada Titik Terbawahnya

No comments

Pernah nggak sih merasa hidup kita tidak berguna dan hanya bisa mengecewakan orang terdekat? Disaat orang lain tengah bahagia menikmati berbagai kesuksesannya, hidup kita malah begini-begini saja tidak ada yang bisa dibanggakan sama sekali. Boro-boro bikin bangga, yang ada malah bikin malu. 

Dulu aku pernah depresi dengan hidupku yang belum kunjung berhasil membuktikan kesuksesan kepada orang tua padahal teman-teman seumuranku sudah memiliki pekerjaan tetap, mapan bahkan ada yang sudah mampu membeli kendaraan atau rumah sendiri. Aku? Masih saja diberi jatah bulanan oleh orang tua. Imbasnya apa? Aku menjadi iri dengan kesuksesan yang diraih orang lain, aku menderita disaat mereka bahagia, aku selalu merasa rendah diri dan tidak memiliki kemampuan apapun yang bisa diandalkan. Itu sangat menyiksa dan semakin membuat terpuruk. Ditambah lagi jika orang tua membanding-bandingkan aku dengan anak temannya lah, keponakannya lah atau tetangga sebelah rumah. Sakit rasanya jika mengingat masa-masa itu. 

Ternyata memang ujian yang diberikan kepada kita tidak akan melebihi batas kemampuan yang dimiliki. Disaat aku semakin terpuruk, disitu pula aku menemukan cahaya. Ada saja jalan yang dibukakan oleh Tuhan selama kita masih mau menengadahkan tangan dan bersujud kepada-Nya. Tidak bisa dipungkiri  hanya Tuhan lah satu-satunya tempat mengadu dan meminta pertolongan disaat tiada daya dan upaya lagi yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang tengah dihadapi. Akhirnya dengan usaha dan doa yang tiada putus-putusnya aku berhasil memutar roda kehidupanku dari titik terbawahnya semakin naik dan naik lagi mencapai puncaknya. Aku bisa membuktikan keberhasilanku kepada orang tua dan keluarga. Aku bisa mematahkan semua pendangan remeh yang sebelumnya aku terima dengan sebuah keberhasilan.

Tapi ternyata bukan sekali itu saja aku merasakannya. Semakin bertambah usia maka semakin bertambah pula masalah yang harus dihadapi. Beberapa kali roda kehidupanku kembali berhenti dititik terbawahnya. Ada saja masalah baru dan lebih berat terjadi. Siap atau tidak, mau tidak mau, masalah itu harus tetap dihadapi jika ingin terlepas darinya. Pernah aku mencoba menghindar, tapi semakin lama malah semakin membuat sakit kepala. Tapi semakin cepat untuk diselesaikan maka semakin cepat pula aku merasa lega plus mendapatkan berkah dari permasalahan tersebut. Semakin berat permasalahannya, semakin besar pula usaha untuk berjuang dan semakin banyak banyak pula air mata yang akan menghiasi prosesnya. Setelah semuanha terlalui maka aku akan merasa lebih kuat dari sebelumnya, bangga akan diri sendiri dan mengambil hikmah dari segala sesuatu yang telah terjadi. Akan selalu ada berkah meski didalam kesulitan sekalipun.

Apa saja sih yang bisa dilakukan agar kita bisa bangkit dan berjuang disaat mengalami keterpurukan? 

Sugesti positif
Memberikan sugesti positif kepada diri sendiri akan mengobati ketidaknyamanan yang kita rasakan karena permasalahan yang tak kunjung usai. Walaupun banyak orang yang menjatuhkan tapi yakinlah bahwa semuanya akan terlalui dengan segera. Jika Tuhan percaya kita kuat, kenapa kita harus berpura-pura lemah? Selagi kita masih bisa bernafas, jantung masih berdetak dan otak masih bisa bekerja, maka permasalahan akan selalu datang silih berganti tanpa bisa dihindari. Jika sekarang kita menyerah, apa kabar dengan kehidupan kita selanjutnya? Jalan satu-satunya adalah menghadapi permasalahan ini dengan segera. Bersedih terlalu lama hanya akan membuang-buang waktu yang seharusnya bisa dimanfaatkan dengan melakukan sebuah usaha. Setiap permasalahan pasti ada solusinya jika kita mau mancarinya.

Janganlah melihat ke atas, tapi lihatlah ke bawah
Saat menghadapi beratnya masalah, ada kalanya kita merasa menjadi manusia yang paling menderita di dunia ini. Bukalan mata dan lihat sekitar, masih banyak orang-orang yang jauh lebih tidak beruntung. Jika saat ini kita merasa tidak memiliki cukup uang untuk membeli rumah padahal sudah didesak oleh keadaan untuk segera memilikinya, lihatlah orang-orang yang masih bermalam diemperan toko, dibawah kolong jembatan atau hanya menggelandang tak tahu arah. Sedangkan kita? Masih diberi rezeki untuk menyewa tempat tinggal yang sangat layak untuk ditempati, selalu diberikan kenyamanan untuk beristirahat dan menjalankan aktifitas sehari-hari. Selalu bersyukur adalah kunci untuk memperkuat diri dalam menghadapi permasalahan hidup.

Percayalah akan kemampuan diri sendiri
Jangan sampai cemoohan orang lain memperdaya kita terlalu lama. Jika kita semakin terpuruk dengan keadaan secara tidak langsung akan membuktikan bahwa segala cemoohan itu benar. Harusnya semakin banyak yang mencerca maka semakin menambah semangat kita untuk bangkit dan membuktikan kualitas diri. Yakinlah bahwa kita bukanlah seorang manusia lemah yang gampang menyerah dengan masalah seperti apapun. Bukankah nanti akan ada ujian yang lebih berat lagi? Kalau sekarang kita sudah gagal untuk bertahan berarti kita sudah tidak percaya lagi akan takdir Tuhan. Sekali lagi, Tuhan tidak akan memberikan ujian melelebihi batas kemampuan hamba-Nya. Tidak seharusnya kita berhenti disini, kerahkanlah semua kemampuan yang ada dan percayalah bahwa kita bisa.

Manfaatkan rasa iri sebagai penyemangat
Keterpurukan yang sedang kita rasakan akan memperbesar kemungkinan untuk merasa iri dengan kehidupan orang lain dan merasa bahwa keberuntungan tidak pernah berpihak kepada kepada kita. Padahal kita tidak pernah tahu betapa sulit perjuangan mereka untuk meraih kesuksesan itu. Bisa saja melebihi apa yang sedang kita hadapi sekarang. Jadikanlah rasa iri tersebut sebagai penyemangat, bukan malah membuat kita semakin menderita. Kalau mereka bisa berhasil, kenapa kita tidak? Toh kita sama-sama manusia yang memiliki peluang untuk sukses dan berhak untuk meraihnya.

Jangan percaya media sosial
Rasanya kurang lengkap jika setiap momen indah yang dirasakan tidak dibagikan di media sosial. Tahukah kamu kalau ternyata banyak dari pengikutmu di jejaring sosial yang merasa iri, sedih dan kecewa kepada dirinya sendiri karena tidak bisa merasakan kesenangan seperti yang sedang kamu nikmati? Padahal tidak semua postingan di media sosial itu memeperlihatkan kehidupan sebenarnya yang terkadang malah berbanding terbalik. Tidak mungkin kan seseorang memperlihatkan kekurangannya kepada seluruh pengguna media sosial di dunia ini? Misalnya saja salah seorang teman memposting foto atau video liburan serunya diluar negeri, padahal kita tidak tahu bahwa dibelakang itu semua ada permasalahan yang sedang dia hadapi seperti ketidakharmonisan dalam keluarga, kurangnya perhatian orang terdekat atau merasa kesepian. Dia berusaha menenangkan diri dengan liburannya tersebut agar tidak stres dengan berbagai tekanan yang dia rasakan. Jadi kesimpulannya, jangan mudah percaya dengan media sosial. Atau untuk lebih amannya, jangan membuka media sosial untuk sementara waktu supaya tidak semakin depresi dengan keadaan kita yang tidak bisa membagi kebahagiaan yang sama dengan mereka.

Mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa
Yakinlah bahwa kekuatan doa itu tidak main-main. Hanya Tuhan lah yang bisa memberikan pertolongan kepada kita walapun nantinya pertolongan itu bisa kita dapatkan melalui orang lain. Jangan pernah lelah untuk berdoa karena kita tidak pernah tahu doa ke berapa yang akan terkabul. Selain itu dengan mempercayakan kehidupan ini kepada Sang Maha Pencipta, ketenangan hidup akan semakin kita rasakan.

Begitulah beberapa usaha yang bisa dilakukan jika sedang menghadapi sebuah permasalahan dalam hidup. Ingatlah bahwa menyerah bukanlah sebuah solusi.

Salam semangat!
Semoga bermanfaat :)


No comments

Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)