Cara Bijak Kelola Sampah Rumah Tangga Bersama Waste4Change

No comments

"Rumahku bersih, kok. Semua sampah pasti selalu dibuang ke tempat sampah."

Eits, tunggu dulu. Mengelola sampah bukan hanya sekadar membuang pada tempatnya, namun harus jelas riwayatnya hingga akhir, dimana sampah itu akan bermuara. 


Terasa seperti sebuah berita rutin mengenai banjir yang datang silih berganti. Sebentar saja musim hujan membasahi negeri, langsung air sungai meluap dan mengancam daerah sekitarnya. Tidak hanya merendam perumahan, sawah, ladang, kolam-kolam ikan dan tambak, longsor di sepanjang tepian sungai juga bisa terjadi. 


Masih terngiang-ngiang dalam ingatan ucapan salah seorang publik figur pencinta lingkungan, Nadine Chandrawinata, dalam sebuah webinar beberapa waktu lalu, "Bumi mengikuti apa yang dilakukan manusia.


Saya pribadi sangat setuju dengan pernyataan ini. Buktinya, penyebab tersering dari banjir adalah sampah rumah tangga yang dibuang seenaknya, sehingga membuat dasar sungai semakin dangkal. Curah hujan tinggi yang menjadikan volume air meningkat, tentu saja akan membuat air meluap ke permukaan, bahkan bisa menggerus sisi sungai dan memungkinkan terjadinya longsor.


Itu hanyalah satu dari bencana yang diakibatkan oleh kurang bijaknya pengelolaan sampah. Masih ada bukit-bukit sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan gas metana yang dihasilkannya, seolah seperti bom waktu yang dapat meledak kapan pun ketika hujan deras melanda, atau hewan-hewan air yang sakit dan mati akibat memakan sampah plastik yang dikira ubur-ubur bertubuh transparan.


Miris bukan? Lantas, dapatkah kita sebagai masyarakat biasa ini memberikan kontribusi untuÄ· mengatasi masalah sampah yang sudah mengancam? Tentu! Justru peran individu masyarakat lah yang sangat berperan besar dalam pengelolaan sampah, yaitu dimulai dari rumah tangga.




Sampahku, Tanggung Jawabku! Inilah 4 Cara Bijak Kelola Sampah Rumah Tangga

Hasil daur ulang sampah anorganik | Foto: dokumentasi pribadi dan waste4change.com

Sekarang ini bukan zamannya lagi untuk cuek dengan lingkungan. Semakin peduli, maka akan semakin dipandang keren, dikagumi, pintar dan berpikiran maju. Ditambah lagi dengan semakin parahnya kerusakan alam dan ekosistem akibat sampah, rasanya tidak ada alasan lagi bagi kita semua untuk tidak memulai mengelola sampah dengan bijak. 


Jangan Asal Buang!

Cari tahulah pengelolaan sampah di tempat tinggal kita. Jika diambil oleh petugas di depan rumah atau di bak-bak sampah besar, pastikan sampah tersebut berakhir di TPA. Lebih baik lagi jika ada pengelolaan lain seperti daur ulang atau sistem menajemen sampah yang lebih bijak.



Pilah Sampah

Cara satu ini adalah yang paling membutuhkan komitmen dan konsistensi, hingga menjadi sebuah kebiasaan. Sediakan dua tempat sampah bergandengan di rumah, yaitu untuk sampah organik dan anorganik. Limbah berbahaya seperti jarum suntik atau bahan kimia, sebaiknya juga dipisahkan pada tempat berbeda. Pemisahan ini akan mempermudah pengelolaan sampah tahap selanjutnya. Selain itu, jika ada pihak tertentu yang butuh sampah anorganik, juga akan ikut terbantu.



Manfaatkan Sampah Dapur dan Sisa Makanan 

Cara ini sudah saya praktikkan sejak masih tinggal di kampung halaman. Tanaman yang tumbuh di kebun kecil kami tumbuh subur berkat pupuk kompos dari sisa dapur, seperti batang sayuran atau kulit buah. Sisa makanan juga bisa diberikan kepada kucing kampung yang sering singgah dan beberapa ekor ayam yang kami ternak. Memanfaatkan sampah dapur dan sisa makanan seperti ini sangat meminimalisisr sampah organik rumah tangga kami.



Daur Ulang Sampah Anorganik

Ternyata 20% dari sampah kita masih bisa didaur ulang, lo. Sayangnya selama ini tidak terlalu terlihat karena masih tercampur dengan sampah kotor atau basah lainnya. Saya pernah beberapa kali memanfaatkan botol kaca bekas kosmetik menjadi vas bunga, atau kaleng susu menjadi celengan dan tempat pensil. Mungkin banyak lagi cara kreatif untuk berkreasi dari daur ulang sampah. Sebagai referensi, tutorial membuat produk daur ulang bisa dilihat pada artikel online atau akun media sosial yang relevan. Jika ingin lebih praktis lagi, donasikan saja ke Waste4Change!


Waste4Change adalah salah satu perusahaan Waste Management Indonesia terbaik dengan misi mengurangi sampah yang berakhir di TPA. Waste4Change menyediakan fasilitas yang mempermudah masyarakat untuk mengelola sampah dengan lebih bijak. Layanan Waste4Change mencakup perusahaan dan individu. Jadi, baik sampah dalam skala perkantoran hingga rumah tangga, bisa dikelola dengan bertanggung jawab. 



Khusus untuk sampah individu, termasuk rumah tangga, terdapat 4 layanan, yaitu:

1 Home Composting dengan tas komposnya yang bisa digunakan untuk membuat pupuk dari sampah organik;

2 Send Your Waste, mengirim sampah anorganik ke Waste4Change untuk didaur ulang;

3 Dropbox, setor sampah anorganik ke dropbox Waste4Change untuk didaur ulang;

4 Personal Waste Management, pengangkutan sampah anorganik langsung dari rumah.



Jangan khawatir, cabang-cabang dan mitra daur ulang Waste4Change sudah tersebar di seluruh Indonesia. Mendonasikan, menikmati layanan, hingga menerima reward menjadi sangat dekat.


_____________


Pengelolaan sampah yang baik tentu juga harus didukung dengan diet sampah. Mengurangi produksi sampah rumah tangga sebenarnya bisa dilakukan melalui hal-hal sederhana, seperti:


Beli produk dengan kemasan ramah lingkungan. Kini sudah banyak produsen yang sadar untuk menggunakan kemasan yang lebih mudah terurai, seperti produk makanan, hingga kosmetik.

Hindari produk sekali pakai. Membawa botol minum sendiri, kantong belanja, dan stop penggunaan sedotan. Jika masih menggunakan kantong plastik untuk sampah, usahakan diisi penuh dan padat sebelum dibuang.

Manfaatkan kemasan isi ulang. Membeli kemasan isi ulang sebuah produk yang volume isinya lebih banyak, tentu dapat mengurangi sampah kemasan yang lebih kecil.

Makan apa yang dibeli. Sampah makanan bisa ditekan jika semua yang dibeli dapat diolah dan dimakan tanpa terbuang.

Manfaatkan teknologi. Teknologi bisa mengurangi penggunaan kertas, sampah alat tulis, atau apapun yang terkait percetakan.


Memulai dari diri sendiri dalam skala rumah tangga adalah cara yang paling cepat dan mudah untuk lebih bijak kelola sampah. Kebiasaan baik pasti akan cepat menular, yang artinya peluang terbuka lebar untuk semakin banyaknya kesadaran yang tercipta akan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.


Semoga bermanfaat.


_____________


Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Blog Waste4Change Sebarkan Semangat Bijak Kelola Sampah 2021

Nama penulis: Novarty Eka Putriana


Referensi

waste4change.com

Gambar diambil dari dokumentasi pribadi, waste4change.com dan freepik.com





5 Tips Anti Baper Ketika Kalah Lomba Blog

8 comments
Foto: freepik.com

Sebagai blogger yang sudah puluhan kali ikut lomba, fenomena kalah-menang masih saja menjadi hal paling berpengaruh untuk merubah suasana hati dalam sekejap. Jika menang, seakan ada pelangi yang tiba-tiba muncul di atas kepala, memancarkan aura kehangatan kerena tanpa sadar bisa sumringah sepanjang hari. Tapi jika kalah, baper, alias bawa perasaan malah bisa merusak aktivitas rutin yang sedang dijalani.

Waktunya Menyapih Anak, 2 Cara Tanpa Drama Ini Patut Dicoba!

No comments

Foto: freepik.com

Menyapih anak itu susah-susah gampang, lo. Susah kalau caranya tidak tepat, dan gampang jika beruntung menerapkan metode yang cocok. Aku sebagai ibu dua anak yang alhamdulillah keduanya telah melewati masa-masa mendebarkan berpisah dengan ASI kesukaan mereka, tentu memiliki cerita dan pengalaman yang mungkin bisa bermanfaat bagi ibu-ibu lain. Terutama ibu baru yang biasanya panik saat menghadapi segala hal yang belum pernah dialami sebelumnya. Tidak jauh beda dengan aku dulu, ketika menyapih anak pertama, anaknya santai, malah ibunya yang nangis karena mengakhiri rutinitas meng-ASI-hi.

Tak Hanya Aman Rawat Diri, Cara Cantikku Juga Harus Ramah Lingkungan dan Ramah Sosial

2 comments


"Wah, sekarang mukamu bersihan, ya. Pakai apa?"

"Itu, lo, A Skincare. Ternyata memang bagus. Pantas banyak yang pakai." 

"Mahal enggak?"

"Enggak, kok. Enggak sampai 50 ribu."

"Nanti aku juga beli, ah."

Parents, Punya Rencana Melakukan Perjalanan Jauh? Ini Dia 10 Tips Ampuh Agar Anak Tidak Rewel Di Mobil

No comments
Foto: freepik.com

"Duh, minggu depan harus pulang kampung, nih. Mau ada acara nikahan adikku. Naik mobil dari Jakarta ke Semarang butuh waktu paling cepat 6 jam perjalanan. Anak-anak rewel enggak, ya?"



Dilema klasik ini mungkin pernah dirasakan banyak orang tua. Termasuk aku, salah satu ibu dengan dua anak yang sudah puluhan kali melakukan perjalanan jauh jalur darat dengan menyertakan dua balita, bahkan sejak mereka masih bayi. Awalnya memang penuh kekhawatiran, takut tidak tahu harus bagaimana jika anak-anak merasa kurang nyaman selama berada di mobil. Kita yang dewasa saja bisa capek, bosan atau mabuk kendaraan. Apalagi anak kecil?

SUKIYA - AEON MALL BSD, TANGERANG SELATAN

No comments


SUKIYA

Aeon Mall BSD City Lantai 3 unit 348
Jalan BSD Raya Utama, Pagedangan, Kec. Pagedangan, Tangerang, Banten
Jam operasional: Setiap hari, 09.00 WIB - 22.00 WIB