Foto; freepik.com |
Semuanya tak lagi sama, benar-benar berbeda. Yap itu memang kalimat yang paling tepat. Kehidupan sebelum menjadi seorang ibu sudah hampir tak pernah aku rasakan lagi. Dulu aku bisa tidur pulas sepulas-pulasnya bahkan sampai siang tanpa ada gangguan, makan dengan santai sambil nonton dan bersenda gurau dengan suami, jalan-jalan kapanpun dan kemanapun aku suka, masak atau nggak terserah aja sesuai mood dan banyak hal santai lainnya yang terkadang aku masih mengeluh dan merasa capek.
Sekarang?? Jangan ditanya. Kehidupam bak putri raja itu sudah bubar jalan. Tidur pulas? Sudah hampir lupa rasanya gimana. Setiap malam harus terbangun untuk menyusui Byan. Syukur kalau hanya menyusu, tak jarang menangis dan terbangun lama. Makan juga harus secepat mungkin atau bahkan terhenti karena tangisan Byan. Jalan-jalan sesukanya? Ya nggak mungkin kan kalau sudah ada buntut begini, pasti anak dulu yang dinomorsatukan. Bisa mandi kilat sebelum Byan terbangun atau menangis saja bahagianya luar biasa. Malas masak? Mungkin kata malas itu harus dihapus dari kamus hidupku. Byan mau makan apa kalau aku nggak masak? Melakukan beberapa pekerjaan dalam waktu bersamaan sudah jadi aktifitas sehari-hari. Masak sambil nyapu dan main sama Byan udah jadi kegiatan rutin. Belum lagi baby blues syndrome yang pernah aku alami sangat membuatku tertekan (baca Baby Blues Syndrome). Sebagai ibu baru aku harus belajar semuanya sendiri tanpa bantuan siapapun. Entah sesering apa aku merasakan panik jika terjadi sesuatu dengan Byan. Semua yang aku pikirkan hanya anakku. Seolah-olah sekarang hidupku hanya untuk Byan.
Capek? Lelah? Pasti. Tapi nikmatnya menjadi seorang ibu tak pernah tergantikan dengan apapun. Ada seseorang yang sangat membutuhkanku bahkan menggantungkan hidupnya kepadaku. Luar biasa bukan? Beruntungnya bunda memilikimu nak. Betapa banyak nilai kehidupan yang Byan ajarkan. Bunda harus bisa sabar, ikhlas dan banyak belajar bagaimana caranya agar Byan bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Maafkan bunda karena sangat banyak kesalahan yang bunda lakukan. Kadang Byan nangis, muntah atau bahkan terluka karena kelalaian bunda. Tawamu nak yang selalu membuat dunia ini terasa jauh lebih indah. Tatapan mata dan kepolosan wajah Byan yang membuat semua perjuangan itu terasa ringan. Nggak tau lagi kalimat apa yang bisa menggambarkan betapa bahagianya hidupku sekarang. Terimakasih nak, Muhammad Abyan Arkaputra, anak pertamaku yang membuatku jatuh cinta berkali-kali.
No comments
Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)