Pengen nyoba dokter lain yang jadwal prakteknya sesuai dengan waktu jalan-jalan kita di hari Sabtu. Berangkatlah kami menuju RS jam 10an dan sesampainya disana nanya ke suster siapa dokter anak yang lagi praktek. Ternyata dokter Patria. Oke deh mana tau cocok dan karena ini dokter ibu-ibu maka harapan terbesarku adalah beliau KOMUNIKATIF. Karena inilah yang paling super duper penting.
Kebetulan saat itu kita adalah pasien terakhir, tak terlihat ada yang ngantri diruang tunggu. Ini adalah jadwal ìmunisasi campak (walaupun udah kelewat). Berhubung sebelumnya Byan udah kena campak duluan, makanya kita perlu banget nih penjelasan dokter apakah perlu lagi di vaksin apa nggak. Soalnya kan kata orang-orang campak itu penyakit sekali seumur hidup, kalau udah kena sekali nggak bakalan kena lagi. Pas kita nanya ke dokter Patria, beliau menanyakan adakah dokumentasi Byan waktu kena campak kemaren. Takutnya yang kita sangka itu campak, ternyata virus lain yang memiliki gejala sama (tragedi saat Byan terserang campak bisa dibaca disini). Untung aja ayah punya dokumentasinya. Setelah dilihat dengan seksama bisa dipastikan kalau itu memang campak. Nah kalau masalah imunisasi, tetap disarankan untuk diberikan tapi sifatnya sebagai booster biar Byan lebih kebal lagi terhadap si virus ini. Ya sudahlah kalau memang dampaknya positif kami setuju.
Setelah diencus, aku sempat berbincang-bincang dengan dokter Patria mengenai pemberian suplemen zat besi. Apakah seumuran Byan penting diberikan suplemen ini? Apalagi setelah sakit pasti butuh banget kan untuk memulihkan kondisi tubuhnya, takut aja kalau dia anemia. Sebenernya memang perlu, hanya saja pasien sering menolak jika ditawarkan karena masih yakin kalau asi mereka masih cukup untuk memenuhi segala sesuatu yang dibutuhkan tubuh si anak. Tapi aku nggak nolah kok dok, hee. Akhirnya diresepkanlah Sangobion Baby.
Drama pun dimulai saat jam makan siang. Entah kenapa Byan muntah-muntah. Saat itu masih berprasangka baik kalau ini mungkin efek setelah imunisasi. Tapi semakin hari keadaan Byan semakin memburuk. Makin sering muntah, nggak mau makan, badan bintik-bintik merah dan bruntusan, mata bengkak dan merah serta gatal. Belum lagi dia jadi alergi telur dan ayam, padahal sebelumnya nggak. Dan lebih mirisnya aku baru tau ternyata Byan alergi itu setelah hampir dua bulan dia sakit dan menderita akibat alerginya ini. Duuh miris banget deh. Hampir dua bulan lho Byan kayak gini. Jadi mikir apakah ini akibat imunisasi campak? Penasaran nyari--nyari artikel diinternet dan ada yang menuliskan kalau imunisasi ini diberikan dengan jeda waktu 1 bulan setelah terserang virus yang sama. What?! Waktu itu kan cuma jeda seminggu setelah Byan sembuh dari campak. Duuh apa karena ini ya? Tapi masak iya dokter nggak tau? Akhirnya meyakinkan diri aja kalau dokter apalagi spesialis anak nggak mungkin sembarangan ngasih vaksin tanpa melihat kondisi sang anak. Sampai mikir juga apa karena suplemen zat besinya yang nggak bisa diterima tubuh Byan? Akhirnya aku stop aja takut kenapa-napa.
Seiring makin parahnya kondisi Byan dan karena saat konsul yang pertama kemaren aku cukup puas dengan dokter Patria, kami kunjungilah beliau untuk mengatasi penyakit Byan ini. Saat masuk ruang praktek, Byan ditidurin dan dicek. Aku ditanya apa Byan ada alergi makanan? Nggak, karena memang sebelumnya nggak pernah alergi apa-apa. Terus dibilang kalau ini serangan virus ringan dan diresepkan obat. Aku juga nanya apakah ada hubungannya dengan suplemen zat besi kemaren? Beliau jawab nggak mungkin alergi terhadap suplemen tersebut. Hanya dijelaskan seuprit itu dan beliau terlihat sangat tergesa-gesa. Padahal kan aku pengen nanya lebih banyak lagi. Apa karena diluar masih banyak pasien yang ngantri jadi terbu-buru dan pengen cepet? Kan nggak bisa dijadiin alasan. Entah kenapa saat itu aku kecewa pake banget. Mungkin akan nyari lagi dokter lain yang nyaman dihati :)
Tapi balik lagi ya moms kalau dokter anak itu cocok-cocokan. Mana tau buat ibu-ibu yang lain cocok. Sebagai informasi dokter Patria praktek di RS Muhammadiyah Taman Puring pada hari Selasa jam 08.00-13.00 dan 18.00-20.00, Rabu jam 08.00-12.00 dan 18.00-20.00, Kamis jam 10.00-13.00, Jumat jam 08.00-13.00 dan 18.00-20.00 serta Sabtu jam 08.00-12.00 dan 16.00-18.00.
Semoga bermanfaat.
Setelah diencus, aku sempat berbincang-bincang dengan dokter Patria mengenai pemberian suplemen zat besi. Apakah seumuran Byan penting diberikan suplemen ini? Apalagi setelah sakit pasti butuh banget kan untuk memulihkan kondisi tubuhnya, takut aja kalau dia anemia. Sebenernya memang perlu, hanya saja pasien sering menolak jika ditawarkan karena masih yakin kalau asi mereka masih cukup untuk memenuhi segala sesuatu yang dibutuhkan tubuh si anak. Tapi aku nggak nolah kok dok, hee. Akhirnya diresepkanlah Sangobion Baby.
Drama pun dimulai saat jam makan siang. Entah kenapa Byan muntah-muntah. Saat itu masih berprasangka baik kalau ini mungkin efek setelah imunisasi. Tapi semakin hari keadaan Byan semakin memburuk. Makin sering muntah, nggak mau makan, badan bintik-bintik merah dan bruntusan, mata bengkak dan merah serta gatal. Belum lagi dia jadi alergi telur dan ayam, padahal sebelumnya nggak. Dan lebih mirisnya aku baru tau ternyata Byan alergi itu setelah hampir dua bulan dia sakit dan menderita akibat alerginya ini. Duuh miris banget deh. Hampir dua bulan lho Byan kayak gini. Jadi mikir apakah ini akibat imunisasi campak? Penasaran nyari--nyari artikel diinternet dan ada yang menuliskan kalau imunisasi ini diberikan dengan jeda waktu 1 bulan setelah terserang virus yang sama. What?! Waktu itu kan cuma jeda seminggu setelah Byan sembuh dari campak. Duuh apa karena ini ya? Tapi masak iya dokter nggak tau? Akhirnya meyakinkan diri aja kalau dokter apalagi spesialis anak nggak mungkin sembarangan ngasih vaksin tanpa melihat kondisi sang anak. Sampai mikir juga apa karena suplemen zat besinya yang nggak bisa diterima tubuh Byan? Akhirnya aku stop aja takut kenapa-napa.
Seiring makin parahnya kondisi Byan dan karena saat konsul yang pertama kemaren aku cukup puas dengan dokter Patria, kami kunjungilah beliau untuk mengatasi penyakit Byan ini. Saat masuk ruang praktek, Byan ditidurin dan dicek. Aku ditanya apa Byan ada alergi makanan? Nggak, karena memang sebelumnya nggak pernah alergi apa-apa. Terus dibilang kalau ini serangan virus ringan dan diresepkan obat. Aku juga nanya apakah ada hubungannya dengan suplemen zat besi kemaren? Beliau jawab nggak mungkin alergi terhadap suplemen tersebut. Hanya dijelaskan seuprit itu dan beliau terlihat sangat tergesa-gesa. Padahal kan aku pengen nanya lebih banyak lagi. Apa karena diluar masih banyak pasien yang ngantri jadi terbu-buru dan pengen cepet? Kan nggak bisa dijadiin alasan. Entah kenapa saat itu aku kecewa pake banget. Mungkin akan nyari lagi dokter lain yang nyaman dihati :)
Tapi balik lagi ya moms kalau dokter anak itu cocok-cocokan. Mana tau buat ibu-ibu yang lain cocok. Sebagai informasi dokter Patria praktek di RS Muhammadiyah Taman Puring pada hari Selasa jam 08.00-13.00 dan 18.00-20.00, Rabu jam 08.00-12.00 dan 18.00-20.00, Kamis jam 10.00-13.00, Jumat jam 08.00-13.00 dan 18.00-20.00 serta Sabtu jam 08.00-12.00 dan 16.00-18.00.
Semoga bermanfaat.
No comments
Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)