Kampanye #KejuAsliCheck: Begini Cara Memilih Keju Cheddar Berbahan Baku Tepat dan Berkualitas

2 comments

Kampanye #KejuAsliCheck KRAFT Cheddar

"Eh, tahu enggak, ternyata keju yang aku beli kemarin palsu! Makanya pas dimasak, enggak meleleh." 


Hah, memang ada keju palsu? Pertanyaan inilah yang langsung saya utarakan ketika mendengar keluhan salah seorang teman. Saya pun sempat setuju, karena dalam bayangan saya, keju pasti meleleh saat dipanaskan. Khawatir sekali karena saya tidak terlalu memperhatikan apakah keju yang saya campur ke dalam roti, masakan dan di makan langsung oleh anak-anak di rumah benar-benar meleleh atau tidak. 


Berhubung keju adalah makanan kegemaran anak-anak, saya harus mencari tahu lebih banyak. Pilihan produk keju bukan cuma dua atau tiga, mungkin bisa ratusan, ribuan atau bahkan lebih. Jangan sampai keteledoran saya membahayakan kesehatan mereka.


Ternyata kabar keju palsu itu bohong. Untung saya tidak buru-buru menyingkirkan semua keju sejenis yang telah dibeli. Faktanya, memang tidak semua keju bisa meleleh dan KOMINFO sudah menyatakan bahwa kabar ini hoax. Sedikit melegakan.


Namun sayangnya, semakin banyak saya mencari informasi terkait keju, tidak dipungkiri juga bahwa ada oknum-oknum yang tega dengan sengaja mengedarkan keju-keju berkualitas buruk atau tiruan, terutama untuk jenis keju yang paling banyak dikonsumsi masyarakat. Sejak saat itu, sebagai ibu yang bertanggung jawab atas kesehatan keluarga, terutama dalam hal makanan, saya harus lebih berhati-hati dalam memilih keju yang sering saya campurkan dalam masakan.




Survei: 61 % Tidak Tahu Bahwa Tak Semua Produk Keju Cheddar Di Pasaran Berbahan Baku Cheddar 

Kampanye #KejuAsliCheck KRAFT Cheddar

Dari sekian banyak jenis keju yang ada, cheddar menjadi favorit keluarga saya. Pertama, karena rasanya yang enak dan cocok dicampur ke hampir semua jenis masakan. Mau rasanya manis, gurih, asin atau pedas sekali pun, asal ada taburan cheddar-nya, pasti semakin nikmat. Kedua, banyak yang jual, jadi mudah didapat walau hanya ke mini market depan gang.


Tapi, di sinilah masalahnya. Saking banyaknya keju cheddar yang dijual di pasaran, ditambah dengan naluri ibu-ibu seperti saya yang lebih cenderung memilih harga termurah, akhirnya jadi tidak menyadari bahwa tidak semua keju cheddar di pasaran menggunakan bahan baku keju cheddar. Nah, lo!


Ini disimpulkan dari hasil survei KRAFT yang mengungkapkan bahwa 50% responden yang mayoritas adalah ibu-ibu, menyatakan sering mengonsumsi keju, yaitu 1 sampai 7 kali dalam seminggu. Tapi, 61% tidak mengetahui bahwa tidak semua keju cheddar di pasaran menggunakan bahan baku keju cheddar. Padahal 77% ibu mengaku terbiasa melihat label pangan, namun 48% tidak tahu cara membaca susunan komposisi dengan benar. 


Ya, betul sekali. Sederhananya begini, survei ini sangat menggambarkan apa yang terjadi dengan saya sendiri. Dalam satu minggu, hampir setiap hari saya menambahkan keju pada menu keluarga, minimal untuk sarapan dan cemilan sore yang biasanya mengandalkan roti atau resep kreasi sederhana ala saya. Setiap belanja bulanan, keju cheddar selalu masuk daftar belanjaan.


Saat membeli, saya memang suka membaca label, namun hanya sekadar membaca tanpa paham sepenuhnya. Yang penting dalam komposisi ada tulisan keju cheddar dan tanggal kadaluarsanya masih lama. Dan semua keju cheddar yang saya lihat pasti mencantumkan keju cheddar dalam komposisinya. Saya pikir semuanya sama-sama berkualitas, jadi tanpa ragu saya akan memilih yang paling murah atau yang lagi diskon. 


Dian Ramadianti, Senior Marketing Manager Keju KRAFT menjelaskan bahwa tercantumnya keju cheddar dalam komposisi tidak memastikan bahwa susunannya tepat dan keju tersebut berkualitas. Selama ini saya keliru dan mungkin telah salah membeli keju. Bisa jadi beberapa atau banyak dari keju cheddar yang telah saya dan keluarga konsumsi bukanlah keju berkualitas seperti yang saya kira.



Takutnya, Harapan Tak Sesuai Kenyataan

Kampanye #KejuAsliCheck KRAFT Cheddar

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa susu dan segala produk olahannya mengandung kasium yang tinggi. Tidak heran bila mengonsumsinya sangat dianjurkan di segala rentang usia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa kalsium merupakan nutrisi utama. Ketercukupannya penting sekali bagi tubuh, terutama untuk anak-anak dan remaja yang sedang cepat-cepatnya bertumbuh.


Detik Health merangkum, ternyata kalsium tidak hanya menyehatkan tulang, namun juga dapat membantu kerja otot, menjaga kesehatan jantung, menurunkan risiko penyakit kronis hingga mendukung kerja otak. 


Apa yang ibu harapkan ketika mengonsumsi keju atau menyajikan keju kepada keluarga? Selain menambah cita rasa, tentu saja kalsiumnya! Begitu pula dengan saya, saat menyaksikan anak-anak menyantap lahap taburan keju cheddar andalan dalam menu makanannya, tidak ada hal yang terlintas selain terpenuhinya kebutuhan kalsium mereka. Manfaatnya tentu dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal. 


Tapi bagaimana bila ternyata keju cheddar itu tidak berbahan baku keju cheddar? Harapan saya tentang optimalnya tumbuh kembang anak tentu hanya menjadi buaian. Yang dibayangkan potongan keju itu benar-benar full keju, tapi ternyata didominasi oleh air atau tepung. Yang dibayangkan parutan keju itu sangat menyehatkan, tapi nyatanya hanya rasa saja yang mirip, sedangkan komposisinya tidak.


Bahayanya lagi, salah membeli bisa saja membuka peluang termakannya bahan-bahan yang tidak ramah di tubuh. Lebih berhati-hati bagi yang sensitif dengan makanan, mungkin saja kelalaian tidak melihat komposisi malah berujung kambuhnya alergi. Pikirnya benar-benar keju, ternyata tidak.


Bisa saja, 'kan?


Lalu, gimana sih cara memilih keju cheddar yang berkomposisi tepat dan berkualitas? Ternyata tidak sulit, kok.



Pintar Memilih Keju Cheddar, Begini Caranya!

Kampanye #KejuAsliCheck KRAFT Cheddar

Menyadari tingginya konsumsi keju cheddar, KRAFT yang merupakan salah satu brand unggulan Mondelez Indonesia,  meluncurkan kampanye #KejuAsliCheck yang mengajak para ibu dan penikmat keju untuk lebih pintar memilih keju cheddar. Wah, sebagai ibu berlangganan keju, ini tentu menjadi ilmu berharga sekaligus panduan tepercaya agar saya selalu dapat memberikan nutrisi terbaik untuk keluarga, terutama bagi anak-anak yang masih dalam proses pertumbuhan. Mengingat pilihan keju cheddar yang dijual di pasaran sangat banyak, jadi suka bikin bingung sendiri untuk memilih produk yang berbahan baku tepat dan berkualitas.


Kampanye #KejuAsliCheck dapat diterapkan dengan dua cara mudah dan sederhana, yaitu memastikan keju pada urutan pertama komposisi dan memiliki klaim nutrisi pada kemasan. Jadi bukan bisa meleleh atau tidaknya yang menjadi patokan, atau kabar-kabar "katanya" yang sering bikin khawatir. 


Pastikan Keju pada Urutan Pertama Komposisi

Kampanye #KejuAsliCheck KRAFT Cheddar

Tentu kita semua sudah tahu bahwa aturan pencantuman label pada produk pangan olahan di Indonesia merupakan wewenang Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), lebih rincinya tertulis dalam Peraturan Badan POM Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi yang benar dan jelas kepada masyarakat tentang setiap produk pangan yang dikemas, agar lebih bijak saat membeli dan/atau mengonsumsi pangan. 


Sudah tahu belum, bahwa ternyata komposisi yang sering kita baca-baca itu tidak asal tulis. Setiap bahannya diurutkan berdasarkan dari jumlah kandungannya, yaitu dari yang paling tinggi ke yang paling rendah. Nah, sudah terbayang bukan bagaimana memilih keju yang berkomposisi tepat dan berkualitas.


Ya, keju cheddar idealnya berada pada posisi pertama, bukan bahan lain seperti air atau tepung. Makin ke belakang urutan keju cheddar-nya, maka semakin sedikit pula kandungannya dalam produk tersebut. Jadi kalau di tulis pada posisi pertama, sudah jelas bahwa produk mengandung keju cheddar paling banyak di antara bahan-bahan lain di dalamnya. 


Pastikan Memiliki Klaim Nutrisi pada Makanan


Pada label kemasan produk olahan, umumnya juga disertai dengan tabel nutrisi. Biasanya ini sering menjadi perhatian utama bagi orang-oarang yang sedang diet, takut lemaknya tinggi, gulanya tinggi dan sebagainya. Tapi, manfaat dari setiap kandungan yang tertera dalam tabel nutrisi ini tidak hanya sebatas untuk mereka yang sedang diet atau orang dengan riwayat penyakit tertentu. Seharusnya semua makanan olahan yang hendak kita konsumsi harus memerhatikan tabel nutrisi ini.


Dalam tabel terdapat keterangan jumlah energi dan nutrisi yang akan kita dapat saat mengonsumsi satu porsi (satu sajian), seperti kalori, protein, karbohidrat, lemak atau mineral. Jadi  kita bisa menimbang porsi produk yang hendak dimakan agar sesuai dengan jumlah kalori di tabel nutrisi, dan tentunya sesuai kebutuhan.


Saat mengonsumsi keju yang notabenenya adalah produk olahan susu, yang pertama kali terbayang tentu kandungan proteinnya. Jadi ini juga bisa dilihat pada tabel nutrisi, apakah kandungan protein dan kalsiumnya lebih tinggi dari kandungan yang lain. Jangan sampai merek produknya keju cheddar, kandungan protein dan kalsiumnya malah menjadi yang paling rendah. Misalnya kandungan proteinnya per takaran saji hanya 2 gram dan kalsiumnya hanya 1 gram, tapi karbohidratnya mencapai 5 gram. Bisa saja ini menandakan bahwa kandungan tepungnya lebih tinggi dari kejunya.


Bagaimana, tidak sulit bukan? Walau sederhana, tapi manfaatnya luar biasa. Mungkin tidak sampai satu menit untuk mengecek label pada kemasan keju cheddar yang hendak dibeli. Kini kita semua bisa memilih produk keju cheddar dengan kandungan komposisi yang tepat dan berkualitas untuk keluarga sesuai dengan panduan kampanye #KejuAsliCheck.


Bye bye keju cheddar yang tak berbahan baku cheddar!



Kampanye #KejuAsliCheck, Ingatkan Pentingnya Memahami Label Kemasan

Kampanye #KejuAsliCheck KRAFT Cheddar

Saya mengakui bahwa ternyata selama ini saya hanya membaca label kemasan, bukan memahami. Walau beberapa kali saya pernah searching mengenai bahan-bahan yang belum dikenal, bukan berarti saya telah memahami dengan benar apa yang saya baca.


Misalnya masalah urutan komposisi. Saya tidak sadar sama sekali bahwa ternyata semakin ke ujung, semakin sedikit kandungan bahan tersebut. Saya pikir selama masih tertulis, berarti kandungannya lebih mengacu kepada nama produk tersebut. Kalau produk keju cheddar, berarti kandungan keju cheddar-lah yang mendominasi, terserah di urutan ke berapa tertera dalam komposisi. Intinya saya tidak sadar karena tidak tahu. Hanya fokus dengan nama-nama bahannya, bukan urutannya. Malah pernah juga mengira bahwa komposisi ini diurut berdasarkan abjad. Astaga, benar-benar memalukan!


Sedangkan sudah membaca label saja masih keliru, apalagi tidak membaca label sama sekali?


Kampanye #KejuAsliCheck menyadarkan kita semua, terutama bagi saya dan ibu-ibu lain yang memasak setiap hari serta rutin menyuguhkan keju untuk keluarga, bahwa membaca label pada kemasan produk olahan yang dibeli sangatlah penting, malah wajib hukumnya. Mari belajar dari keju cheddar yang jelas-jelas namanya keju cheddar, tapi nyatanya tidak semua mengandung bahan baku keju cheddar. Mungkin saja ini juga terjadi pada produk-produk lain yang sering kita konsumsi.


Saya juga pernah membaca beberapa artikel yang mengingatkan berulang kali bahwa tidak semua produk yang menyatakan lebih sehat, lebih rendah kalori, lebih rendah lemak dan sebagainya itu sesuai dengan kandungan yang ada. Bagaimana mengetahuinya? Sudah jelas, dari lebel kemasan, baca komposisi dan tabel nutrisinya. Bisa saja dibilang lebih rendah gula, tapi ternyata tinggi kolesterol, atau sebaliknya. Bisa saja dibilang tinggi kalsium, tapi tetap mengandung bahan-bahan lain yang tidak sehat untuk tubuh. Bisa saja, 'kan?


Badan POM sangat mengapresiasi dan mendukung setiap pelaku usaha ataupun masyarakat yang secara sukarela melakukan inisiatif untuk memberi edukasi tentang pangan olahan, khususnya melihat label pangan, seperti kampanye #KejuAsliCheck ini. Karena Badan BPOM sendiri sangat menganjurkan untuk melihat label kemaaan sebelum membeli, jadi jangan asal.


“Kami berharap dengan hadirnya kegiatan seperti ini dapat mendorong konsumen untuk bisa mengetahui pentingnya membaca label pangan olahan guna mengetahui produk yang dibelinya itu sesuai dengan kebutuhannya. Jadilah konsumen yang cerdas dengan tidak lupa checklist, Cek kemasan, Cek label, Cek izin edar dan Cek kedaluarsa." 

Dra. Indriemayatie Asri Gani, Apt - Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Badan POM


Masih yakin mau mengabaikan label kemasan?


Yuk, sama-sama menjadi konsumen cerdas dengan selalu membaca dan memahami setiap keterangan pada label kemasan produk olahan. Badan POM sudah membantu kita dengan membuat label tersebut, kenapa disia-siakan? Toh, ini juga buat kita sendiri.



KRAFT Cheddar, Keju Pilihan Keluarga

Kampanye #KejuAsliCheck KRAFT Cheddar

Setiap mendengar kata keju, pasti KRAFT yang terbayang di pikiran saya. Karena memang dari kecil dulu hingga sekarang, KRAFT sudah merajai produk keju hampir di seluruh masakan. Mau di rumah atau di abang-abang penjual martabak, kebanyakan menggunakan keju KRAFT cheddar. 


Sejak mengetahui cara yang benar untuk memilih keju berkomposisi tepat dan berkualitas, saya semakin yakin kalau KRAFT cheddar memang pilihan yang aman dan tentunya bernutrisi untuk keluarga.


KRAFT cheddar dipastikan telah memenuhi standar keaslian keju dan semua kriteria kampanye #KejuAsliCheck. Kita semua bisa dengan mudah melihatnya sendiri pada label kemasan. 


Untuk komposisi, keju cheddar tertulis di posisi pertama, dalam artian bahwa komposisi utamanya benar-benar keju cheddar, bukan air atau tepung. Bahan utama ini merupakan Keju Asli New Zealand, sehingga tidak diragukan lagi kualitasnya. Selain itu KRAFT cheddar juga dilengkapi dengan nutrisi Calcimilk yang kaya akan kalsium, serta sumber protein dan Vitamin D.


Dengan bahan baku utama keju dengan tambahan nutrisi Calcimilk, mengkonsumsi KRAFT cheddar secara rutin bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh setiap hari, karena mempunyai kandungan yang dapat memenuhi 30 persen kebutuhan kalsium harian, sumber vitamin D dan protein. Makanya sangat baik untuk anak-anak kita, karena kalsiun, vitamin D dan protein ini merupakan komponen esensial dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka. 


Misalnya pada KRAFT cheddar kemasan 165 gram yang biasa saya beli. Di tabel nutrisi tercantum setiap takaran saji 20 gram mengandung 10% kalsium. Artinya, 10% kalsium itu sudah memenuhi 30% kebutuhan kalsium harian kita. Hanya mengonsumsi 20 gram KRAFT cheddar saja!


Keunggulan lengkap KRAFT cheddar bisa dilihat jelas pada tabel nutrisi di label kemasan. Jadi bisa membantu ibu untuk memastikan manfaatnya bagi buah hati dan keluarga tercinta. 


Dengan memberikan pilihan pangan terbaik untuk keluarga seperti KRAFT cheddar, saya pun jadi jauh lebih tenang. Apalagi keju sudah menjadi konsumsi kami hampir setiap hari. Tidak meraba-raba lagi soal kualitas. Selama keju cheddar dipastikan tertera di urutan pertama komposisi dan setiap kandungan pada tabel nutrisi sangat bermanfaat untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak sesuai kampanye #KejuAsliCheck, sudah jelas produknya berkualitas dan aman.


Jadi tidak was-was lagi, apalagi termakan hoax keju palsu seperti dulu. 



Jaga Nutrisi, Jaga Imunitas 

Kampanye #KejuAsliCheck KRAFT Cheddar

Semua orang ingin sehat, apalagi di tengah ketidakpastian pandemi. Kesehatan menjadi prioritas, yang awalnya cuek kini menjadi sangat peduli. Bahkan banyak yang rela bayar mahal untuk membeli berbagai imun booster agar dapat beraktivitas seperti biasa walau dikelilingi virus yang tidak tahu di mana akan menyerang. Bahkan di rumah saja tetap bisa tertular.

Jujur, saya termasuk ibu yang takutan. Walau tidak ada manusia yang selalu prima 100% di sepanjang hidupnya, saya selalu berupaya memberikan nutrisi terbaik untuk keluarga sebagai salah satu penentu kesehatan tubuh mereka. Apalagi anak-anak yang masih berusia sangat muda, imunitasnya tentu belum berkembang sempurna. Terutama untuk asupan protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan sel imunitas dan mikronutrien sebagai antioksiden yang melindungi sel-sel imunitas tersebut. Pokoknya, harus selalu saya perhatikan.

Menyajikan nutrisi terbaik bukan berarti mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak dan menikmatinya di sepanjang waktu, namun harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Inilah yang sering disalahartikan oleh banyak orang tua, selalu menjadikan tubuh semok sebagai standar kesehatan anak. Padahal anak yang sehat dan terjaga nutrisinya adalah anak yang memiliki tubuh ideal, berat badan dan tinggi tubuh sesuai dengan usia. Nah, agar lebih terarah, berikut tips menjaga nutrisi buah hati oleh Dr. Rita Ramayulis DCN M.Kes.

✔ Makan Sesuai Waktu

Ketika anak pertama saya sering dikomentari bertubuh kurus, saya menganggap bahwa menyuapinya makanan berporsi besar adalah solusi terbaik untuk menambah berat badannya dengan cepat. Padahal menurut penjelasan Dr. Rita, anak memiliki ukuran lambung yang lebih kecil, jadi belum bisa menerima makanan dalam jumlah banyak sekaligus. Sadar akan kesalahan, saya mulai membiasakan jadwal makan anak sesuai dengan yang semestinya, yaitu makan besar di pagi, siang dan malam hari, plus makanan selingan di antara ketiga jadwal makan besar tersebut. 


Meski porsinya lebih kecil, pemenuhan protein dan zat nutrien tetap harus diberikan di setiap jadwal makan. Di sinilah tantangan terbesar ibu, yaitu tetap memberikan menu kreatif dan bervariasi agar anak tetap makan dengan lahap. Nah, KRAFT cheddar bisa sekali menjadi bahan andalan untuk menambah kelezatan masakan. Karena mengandung keju cheddar asli tanpa perisa tambahan, maka rasa gurih keju yang khas pada KRAFT cheddar akan membuat setiap sajian menjadi istimewa.

✔ Makan Sesuai Jumlah

Meski porsi makan anak kecil dan tidak bisa dipaksakan untuk makan banyak,  ibu tetap harus mengupayakan anak mengonsumsi makanan padat gizi. Seperti kampanye “Isi Piringku" dari Kementerian Kesehatan, porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring terdiri dari 50% karbohidrat dan protein serta 50% lagi untuk buah dan sayur. Inilah unsur gizi yang sepatutnya ada dalam setiap piring makanan sesuai rekomendasi kesehatan.


KRAFT cheddar bisa menjadi solusi untuk menambahkan nilai gizi pada makanan. Kandungan proteinnya ada, vitamin D juga ada, serta  kalsiumnya yang tinggi sudah bisa memenuhi 30% kebutuhan kalsium harian. Jadi tambahkan saja KRAFT cheddar dalam masakan, praktis, kandungan gizi semakin padat dan tentunya rasa semakin lezat tanpa harus terpaksa menambah porsi.

✔ Makan Sesuai Jenis

Jangan mentang-mentang anak lagi doyan makan, semuanya dikasih. Alangkah lebih baik bila tetap mengupayakan memilih jenis makanan yang sehat dan padat gizi. Jadi kenyangnya anak tetap dapat memberi pengaruh baik terhadap tumbuh kembangnya. Salah satunya bisa dengan mencampurkan KRAFT cheddar ke dalam berbagai olahan masakan. Tinggal parut-parut, potong-potong lalu tabur-tabur, masakan menjadi lezat dan tentunya bernutrisi karena berbahan utama Keju Asli New Zealand dan dilengkapi Calcimilk yang kaya akan kalsium serta sumber protein dan Vitamin D.


Selama menjaga pola makan yang sehat dan memastikan bahan-bahannya berkualitas, imunitas akan terjaga dengan sendirinya. Makanan yang kita konsumsi inilah penentu segala hal yang terjadi dalam tubuh. Bila baik nutrisinya, maka baik pula dampaknya bagi tubuh. Jadi pastikan makan sesuai waktu, sesuai jumlah dan sesuai jenis dengan panduan gizi seimbang. 



Yuk, Bikin Kreasi Masakan Simpel dengan KRAFT Cheddar!

Sebenarnya saya tidak terlalu jago dalam urusan dapur. Bisanya cuma masak menu sederhana yang tidak butuh waktu lama. Lagi pula tidak mungkin juga terlalu lama sibuk di dapur, karena ada dua anak yang harus saya asuh. Namun ada untungnya juga, saya jadi memikirkan menu-manu yang hanya bisa dimasak dengan cepat dan praktis, tapi rasanya harus tetap enak. Terutama dan paling penting harus cocok di lidah anak-anak.


Salah satu cemilan yang paling laris di rumah saya adalah Lumpia KRAFT Cheddar. Jangan bayangkan lumpia ini berukuran besar seperti lumpia yang sering kita jumpai. Lumpia Keju ala saya ini ukurannya kecil dan kriuk, jadi bisa dimakan dalam sekali hap. Dijamin semua orang bisa membuatnya walau mengaku tidak bisa masak sekalipun.


Kampanye #KejuAsliCheck

Bahan:

Kulit lumpia (beli saja yang sudah jadi), ukuran lebih kurang 12 x 12 cm

KRAFT Cheddar, potong persegi panjang agak besar 

Gula pasir

Minyak untuk menggoreng


Cara membuat:

🌸 Isi kulit lumpia dengan potongan KRAFT Cheddar dan tambahkan gula sesuai selera.

🌸 Gulung kulit lumpia dan gunakan air sebagai perekat dibagian ujung gulungannya.

🌸 Panaskan minyak lalu gorang sampai berwarna cokelat keemasn.

🌸 Lumpia KRAFT Cheddar siap dinikmati selagi hangat.


Mudah dan praktis, kan? Karena isinya hanya KRAFT Cheddar dan ditambah sedikit gula untuk rasa manisnya, gurih keju masih sangat mendominasi rasa. Apalagi ada kriuk dari kulit lumpianya, jadi makin nikmat disantap bersama keluarga di sore hari. 


__________


Menyajikan masakan lezat dan sehat untuk keluarga itu tidak harus memasak menu super mewah dengan bahan-bahan berharga fantastis. Selama kita pintar memilih produk yang berkualitas, lalu mengkreasikannya sesuai dengan pedoman gizi seimbang, serta mengonsumsinya sesuai dengan pola makan yang benar, itu sudah menjadi cara tepat untuk memberikan asupan terbaik untuk tubuh.


Ingat, kamu adalah apa yang kamu makan. 


Mulai sekarang, ibu-ibu yang suka masak pakai keju atau kamu-kamu yang gemar makan keju, terutama keju cheddar, jangan lupa terapkan #KejuAsliCheck saat membeli. Pastikan keju cheddar tertulis di urutan pertama komposisi dan pastikan pula ada klaim nutrisinya untuk melihat besaran kandungan komposisi per takaran saji.


Jangan hanya membaca, tapi pahami juga setiap keterangan pada label kemasan.

Jadilah konsumen cerdas!


Semoga bermanfaat.


Referensi:

LEMBAR FAKTA Tentang Kampanye #KejuAsliCheck

SIARAN PERS Dukung Pemenuhan Nutrisi Buah Hati, KRAFT Luncurkan #KejuAsliCheck

Intip Manfaat Kalsium untuk Tulang hingga Jantung. Tautan: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5771776/intip-manfaat-kalsium-untuk-tulang-hingga-jantung

Konsumsi kalsium untuk mencapai kepadatan tulang yang optimal. Tautan: http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-gangguan-metabolik/konsumsi-kalsium-untuk-mencapai-kepadatan-tulang-yang-optimal



2 comments

Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)