"Sudah tua begini, enggak masanya lagi rayain ulang tahun."
Kalimat basa-basi yang dianggap lumrah ini juga pernah terucap dari mulut saya saat memasuki usia kepala tiga. Namun, ketika di hari H ada keluarga dekat yang lupa atau terlambat mengucapkan selamat, tetap saja rasanya tak nyaman.
"Kok pada lupa, sih?"
Sadar atau tidak, semakin bertambahnya usia, bukan berarti keinginan untuk merayakan ulang tahun lenyap dari kebutuhan. Hanya saja, konsepnya yang mungkin sedikit berubah.
Berbeda dengan masa kanak-kanak atau remaja yang masih memiliki semangat pergaulan bergelora, jiwa energik di masa-masa itu memang mengidamkan pesta ulang tahun meriah dengan mengundang sebanyak mungkin sahabat. Tetapi makin lama, tak bisa dipungkiri bahwa circle pergaulan itu semakin mengerucut seiring proses kehidupan yang terus berlanjut, sehinga menyisakan hanya beberapa orang yang paling berarti. Ya, beberapa orang inilah yang akhirnya diharapkan selalu hadir dalam momen perayaan hari kelahiran.
Bukan lagi kemeriahannya, tapi maknanya.
That's it! Makna ini akan tercipta bersama ukiran kenangan, sebagai dokumentasi dari setiap jenjang kehidupan. Hanya dikelilingi orang terdekat saja, sudah cukup.
Sederhana tak jadi masalah, yang penting terkenang dengan indah.
Memberi yang Terbaik
Jauh sebelum menjadi orang tua, saya sudah bertekad untuk menurunkan kebiasaan orang tua saya yang tak pernah melewatkan hari ulang tahun anak-anaknya tanpa membeli kue. Saking berbekasnya kenangan indah itu, saya sampai mengingat beberapa bentuk kue ulang tahun yang pernah tersaji di meja. Ada yang berselimut krim putih polos dengan gambar bunga mawar kecil di tengahnya, atau cake bulat yang bertabur meises warna-warni.
Perayaannya lebih sering hanya sekeluarga saja. Rasanya tetap hangat, sampai saya menunggu-nunggu semenjak pulang sekolah. Asal bisa menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun bersama-sama dan bergaya saat ayah saya memetik kamera, plus membuka kado yang selalu menjadi puncak acara, sudah membuat saya senang tak karuan.
"Nanti, saat saya memiliki anak, akan saya berikan apa pun yang terbaik di hari ulang tahunnya. Segala yang terbaik!"
Keinginan yang tidak terlalu muluk-muluk, tetapi ternyata ada saatnya ini tak berjalan sesuai harapan.
Di tahun-tahun awal ulang tahun anak saya yang pertama, kami sekeluarga selalu menyempatkan berlibur ke provinsi tetangga. Sengaja mencari di pinggir kota, agar suasananya lebih "ngena". Beli kue kecil saja, dengan dekorasi yang kecil pula. Tak pernah keberatan bila ternyata pengeluaran membengkak beberapa kali dalam setahun. Ya sudah, nanti nabung lagi. Itulah yang saya pikirkan.
Begitu membahagiakan, sehingga saya menjadikannya sebagai standar untuk merayakan ulang tahun keluarga, minimal anak-anak.
Siapa sangka, akhirnya ada masalah yang membuat standar itu tak bisa lagi kami wujudkan. Ada perasaan sedih dan sesak ketika mengingat anak kedua saya yang belum bisa sekali pun merasakan perayaan ulang tahun seperti kakaknya. Alasan pertama, karena ia lahir tak lama sebelum pandemi terjadi. Alasan kedua, karena suami sedang tugas belajar atau kuliah lagi, yang sedikit-banyaknya memengaruhi kondisi keuangan keluarga.
Bukannya saya mengeluhkan keadaan dengan menyinggung masalah keuangan. Ini lumrah terjadi, bukan? Tetapi yang ingin sekali saya tekankan adalah bagaimana menemukan solusi di saat harapan tak sejalan dengan kenyataan.
Jujur, saya butuh waktu untuk menemukan standar baru. Hingga pelajaran hidup menyuguhkan kesimpulan bahwa kebahagiaan itu akan selalu ada, apa pun kondisinya. Tergantung kita, mau menemukannya atau tidak.
Beberapa kali perayaan ulang tahun anak-anak, suami dan saya dirayakan hanya di rumah. Membeli kue di toko hits agar kesan spesialnya masih kentara. Walau sedikit mahal, tapi rupanya bagus-bagus dan pastinya lezat.
Dekorasi ruangan dikerjakan saja sendiri. Beli di e-commerce, sudah dapat paket lengkap. Ada kertas tebal bereja "Happy Birthday", balon angka, balon huruf, lilin, topi segitiga bermotif dan pernak-pernak lucu lainnya. Tinggal tiup dan tempel, sudah terwujud spot meriah.
Ternyata kami semua tetap menikmati. Fine-fine saja, happy-happy saja.
Jelas, standar sebelumnya lah yang keliru.
Kekhawatiran saya akan momen ulang tahun tidak berkesan karena hanya dirayakan di rumah, tidak di hotel seperti beberapa tahun lalu, nyatanya tidak terbukti. Bukan lokasinya lah yang menentukan kesan, tapi kebersamaannya. Tidak bergantung pada besarnya budget yang dikeluarkan, tapi nilainya terletak pada keseruan yang kami ciptakan bersama.
Bahkan anak saya tetap memeluk kegirangan ketika kado yang saya berikan hanya mainan pop-it yang harganya tak lebih dari 50 ribu. Saya terharu saat suami membungkus buku agenda dengan kertas kado, yang saya yakin harganya tak akan semahal sebuah jam tangan. "Untuk blog planning," ungkapnya.
Kami semua bahagia karena ada kehangatan yang tercipta. Selalu ingat dengan hari spesial masing-masing dan berusaha tetap memberi walau keadaan tak selalu baik-baik saja.
Karena kincinya adalah kebersamaan di momen-momen penting itu.
Oreo 110th Birthday Celebration, Ingatkan Saya Soal Kreatif Mencipta Kemeriahan dalam Kesedarhanaan
"Bun, Oreo ulang tahun, lo! Tuh, lihat ada Oreo baru. Warna-warni di dalamnya."
Celoteh anak bungsu saya ini memang terdengar biasa. Wajar, iklannya kan sering muncul di televisi. Anak perempuan yang meniup lilin di layar smartphone bersama ayahnya, kemudian berlanjut dengan promosi varian Oreo terbaru, yaitu Oreo "Birthday Cake Flavor".
Teman-teman juga sudah lihat iklannya, kan?
Sampai-sampai saat belanja ke minimarket dekat rumah pun, anak saya langsung berlari menuju rak cemilan untuk mencari varian Oreo baru ini. Katanya nanti mau di makan karena ini kue ulang tahunnya Oreo. Sambil meminta saya untuk mencari filter tiup lilin yang ada di iklan. Katanya lagi, biar bisa meniup lilinnya kue ulang tahun Oreo.
Kok bisa ya anak saya seantusias ini?
Padahal tidak ada acara ulang tahun meriah Oreo yang dihadirinya. Memang Oreo adalah salah satu cemilan favorit kami, mulai dari yang mini, biskuit berisi variasi rasa, hingga yang Oreo Cake. Namun, tetap saja aneh kalau di momen ulang tahun produk, dia turut segembira itu.
Setiap iklan Oreo tayang, otomatis pikiran saya tertuju ke pertanyaan. Kenapa ya ulang tahun Oreo kali ini membekas sekali di anak saya? Pertanyaan receh sih, tapi bikin penasaran. Sampai akhirnya itu terjawab mendekati hari ulang tahun suami saya 5 Agustus lalu. Saya menemukan jawabannya!
Pertama, anak saya antusias karena Oreo membuat varian spesial yang seolah-olah itu menjadi kue ulang tahunnya.
Kue ulang tahun pasti menjadi primadona dalam setiap perayaan ulang tahun. Semua mata tertuju ke sana. Ternyata, anak saya menyangka bahwa Oreo "Birthday Cake Flavor" adalah kue ulang tahunnya Oreo. Makanya wajar bila ia bahagia karena merasa dilibatkan dalam perayaan #UlangTahunOreo, yaitu bisa melihat kue ulang tahunnya, memiliki hingga memakannya! Lucu memang, tapi ada benarnya juga.
Kedua, tantangan meniup lilin di filter Instagram, sama halnya dengan tantangan yang sesekali pernah kami mainkan.
"Siapa yang bisa mematikan semua api lilin dalam sekali tiup, dia yang makan kue duluan!" Kalau anak saya yang masih kecil, meniup lilin ini tidaklah mudah. Makanya cukup menantang. Sama kan dengan filter Instagram Oreo yang meniup 110 lilin? Lagi-lagi, anak saya pasti merasa sedang menghadiri pesta ulang tahun Oreo kerana ini.
***
Wah, sepertinya ini bisa saya praktikkan dalam menciptakan kemeriahan ulang tahun sederhana, tanpa menghilangkan sisi menarik dan kebersamaannya. Yap, saya belajar dari Oreo 110th Birthday Celebration!
FYI, sebagai biskuit favorit keluarga dari generasi ke generasi, di ulang tahunnya yang ke-110 ini, Oreo mengajak keluarga Indonesia untuk ikut merayakan melalui #WishOreo110 dengan inovasi dan kejutan dari rangkaian produk Oreo.
1. Peluncuran Oreo "Birthday Cake Flavor"
Ini yang membuat anak saya jumpalitan saat masuk ke minimarket. Oreo Birthday Sprinkle, varian baru spesial ulang tahun Oreo ini tetap seperti biskuit khasnya, namun di dalamnya bertabur sprinkle warna-warni. Desain kemasannya juga menarik, dengan memperlihatkan kemeriahan perayaan ulang tahun. Teman-teman bisa sekali melihat dan membelinya langsung di minimarket terdekat.
2. Menghadirkan fitur AR (Augmented Reality) Instagram Filter
Fitur inilah yang dilihat anak saya di iklan Oreo. Tinggal pindai saja kode QR yang ada pada kemasan Oreo "Birthday Cake Flavor", maka akan langsung terhubung dengan fitur Instagram filter di laman akun Instagram @oreo_indonesia. Siapa saja bisa meniup lilin ulang tahunnya Oreo! Bagi 110 partisipan yang beruntung dan berhasil meniup semua lilin, akan memenangkan hadiah menarik dari Oreo. Eh, malah kita lo yang dapat kado!
3. Kolaborasi dengan F&B merchant ternama
Agar lebih meriah lagi, Oreo juga berkolaborasi dengan beberapa F&B merchant ternama. Salah satunya Bitter Sweet by Najla yang membuat khusus varian dessert box bertajuk Cookies and Cream Special Anniversary yang didominasi warna hitam dan putih khas Oreo.
Masih soal kolaborasi, Oreo juga menggandeng GrabFood untuk menghadirkan jajanan spesial Oreo dari tanggal 27 Juli - 3 Agustus 2022 dan meluncurkan merchandise eksklusif edisi #WishOreo110 yang bisa didapatkan di Tokopedia. Ayo, siapa yang sudah beli?
Ketiga hal inilah yang mengingatkan saya untuk kreatif dalam menciptakan momen perayaan ulang tahun yang seru. Buktinya, anak saya saja sampai merasakan euforia-nya, lo! Tidak perlu undangan atau mengadakan acara besar-besaran. Dari sekeping Oreo "Birthday Cake Flavor" atau tantangan tiup lilin, ada hal besar yang tersampaikan.
Kemeriahan dalam kesederhanaan berikut ini yang akan saya praktikkan.
Membuat Kue Sendiri Lebih Seru
Seperti Oreo "Birthday Cake Flavor", membuat kue edisi khusus yang hanya ada di hari ulang tahun itu saja, pasti lebih istimewa. Mungkin membeli kue akan membuatnya lebih praktis, serta secara visual dan rasa juga jauh lebih oke karena dibuat oleh tangan profesional. Tetapi kembali lagi, bukan itu dicari. Keseruan membuat kue bersama keluarga, melibatkan selera anak-anak atau mungkin saya dan suami yang tengah berulang tahun, tentu akan menciptakan kenangan berharga. Walau nanti hasilnya tidak sebanding dengan kue dari toko, but this is special!
Membuat Games/Challange Sederhana
Kalau Oreo membuat filter tiup 110 lilin, kami pun bisa membuat tantangan lain yang akan membuat acara lebih meriah. Jadi ulang tahun tak hanya sekadar bernyanyi, potong kue, make a wish, lalu foto-foto. Yang perayaannya setengah jam sudah selesai. Akan lebih asyik kalau terselip juga games kecil-kecilan. Kemarin-kemarin hanya spontanitas saja bila kebetulan ada ide. Sekarang sepertinya mesti dipersiapkan dulu. Anak-anak pasti yang paling heboh kalau ada games atau tantangan seperti ini.
Membagikan Kebahagiaan
Saya tidak pernah berpikiran untuk selalu mengundang banyak orang di setiap hari ulang tahun keluarga, bahkan ulang tahun anak-anak. Mungkin sekali atau dua kali saja sudah cukup untuk kenang-kenangan. Misal merayakan di sekolah dan sekali lagi di rumah. Sebagai gantinya, bisa dengan membagikan potongan kue ke orang-orang terdekat. Mungkin ke tetangga atau teman anak-anak. Jadi mereka akan turut merasakan energi kebahagiaannya.
Mengajak kakek dan nenek yang ada di kampung saat merayakan ulang tahun melalui video call, juga bisa dikatakan sebagai berbagi kebahagiaan. Sama seperti Oreo 110th Birthday Celebration, berkolaborasi agar kebahagiaan itu semakin tersebar luas.
Sebagai biskuit nomor 1 di dunia (Sumber: Euromonitor International Limited, Riset Makanan Kemasan Edisi 2022: definisi kategori Biskuit Manis, % pangsa merek, penjualan nilai ritel, RSP, 2021 data), yang dapat ditemukan di lebih 100 negara, misi Oreo kali ini sangat sukses menciptakan momen keseruan bagi keluarga kami, terutama dalam hal perayaan ulang tahun. Bahkan memberi inspirasi untuk membuat kemeriahan ala kreativitas kami sendiri.
Produk dari Mondelez Indonesia yang hadir pertama kali di Indonesia pada tahun 1994 ini, tetap menjadi salah satu biskuit yang memiliki tempat istimewa di hati keluarga Indonesia. Kalau sudah bilang "diputar dijilat, dicelupin", pasti ingatnya Oreo! Tagline yang branding-nya sangat kuat dan berkatnya Oreo semakin melekat di masyarakat.
Ah, masih terbayang saat hamil dulu, di kantor sampai berbungkus-bungkus nyemilin Oreo. Eh, setelah lahir, anaknya jadi doyan banget sama Oreo.
Mau Coba Ulang Tahun Meriah Ala Kami?
Waktunya praktik! Idenya sudah ada, tinggal realisasinya.
Hal pertama yang paling bikin sibuk dalam hal persiapan adalah dekorasi dan kue. Berhubung pernak-pernik dekorasi tinggal beli, karena terlalu ekstrim bila sampai harus membuat segalanya sendiri, jadi ini dilakukan mendekati hari H saja. Sebentar kok, tinggal tempel-tempel, sambung-sambug, tiup-tiup, selesai!
Nah, kalau urusan kue, bikin sendiri ternyata juga bisa saya dilakukan meski tidak terlalu jago masak. Karena bertepatan dengan ulang tahun Oreo yang ke-110, jadikan saja Oreo sebagai salah satu bahan bakunya. Walau cara membuatnya sederhana, nyontek resep simpel yang berserakan di internet, kalau sudah dicampur Oreo, rasanya pasti enak. Percaya deh. Saya saja, memblender susu sama Oreo, sukses bikin nangih.
Seperti resep saya berikut ini, yang mungkin bisa jadi referensi teman-teman untuk membuat kue ulang tahun yang simpel, tapi tetap yummy. Bikin pudding yang sedikit lebih padat dengan Oreo "Birthday Cake Flavor"!
Bisa ajak anak juga untuk bagian potong-potong roti dan tempel cream sprinkle di pudding. Anak-anak pasti jadi yang paling antusias kalau dilibatkan dalam kegiatan masak-masak!
Pudding Roti Oreo "Birthday Cake Flavour"
Bahan:
1 bungkus Oreo "Birthday Cake Flavour" - Oreo Birthday Sprinkle
500 ml susu full cream
4 buah roti tawar tanpa kulit, potong kecil
1 bungkus agar-agar plain
1 sendok maizena, campur dengan 200 ml air
2 sendok gula pasir
Cara membuat:
🌸 Pisahkan biskuit Oreo dengan cream-nya. Biskuitnya sedikit dihancurkan, jangam terlalu halus. Letakkan beberapa keping biskuit utuh di bagian dasarnya.
🌸 Masak susu, gula pasir dan agar-agar bubuk. Aduk sampai setengah mendidih. Ditandai dengan adanya buih-buih kecil.
🌸 Masukkan larutan tepung maizena, roti dan biskuit oreo. Aduk dan masak sampai mendidih. Teksturnya akan seperti bubur sumsum yang sedikit encer.
🌸 Masukkan dalam cetakan dan diamkan sampai set. Masukkan ke kulkas juga boleh.
🌸 Beri potongan Oreo di pinggir pudding sebagai dekorasi.
🌸 Sajikan dengan beberapa lilin. Siap dijadikan kue ulang tahun. Happy birthday!
Oke, persiapan selesai. Selanjutnya mari pikirkan tantangan atau permainan menarik yang meramaikan suasana. Karena berkonsep Oreo, saya inginnya tidak jauh dari Oreo juga. Berhubung ada anak-anak, tentu tidak bisa yang berat-berat dan kalau bisa harus "positif".
Akhirnya kepikiran lah untuk membuat tantangan "Menebak Jumlah Sprinkle di Oreo Birthday Cake Flavour". Karena Oreo ini berbeda dari biasanya, ada sprinkle-nya. Itulah yang menacing ide. Siapa yang tebakannya paling mendekati, akan mendapat reward memakan kepingan Oreo yang berhasil ditebak tersebut. Selain seru, anak-anak bisa sekalian berlatih berhitung juga.
Agar sprinkle terlihat lebih jelas, saya menambahkan sejumput meises pada cream. Berhubung hanya ada meises cokelat, ya sudah tidak apa. Tapi kalau menggunakan mesises warna-warni, paati lebih bagus!
Agar lebih lengkap, selesai acara keluarga, kami juga video call secara bergantian dengan kakek dan nenek di kampung halaman saya dan suami. Biasanya ini jadi ajang pamer anak-anak. Memamerkan setiap bagian yang mereka rasa paling menarik. Jadi kebahagaain pun menjalar ke keluarga yang secara jarak terpisah jauh. Manfaatkan teknologi memang tak pernah gagal menembus batas.
Jangan lupa, bagikan juga potongan kue ke tetangga atau teman yang dipilih anak. Biasanya, kalau yang ulang tahun anak-anak, pasti tidak asing untuk membagikan kue ini. Walau dari ukurannya tampak kecil, tetap saja ada kebagaiaan yang tersampaikan. Biarkan anak yang memberikan langsung dan kita, orang tua, hanya mengantarkan saja. Biar anak-anak sekalian belajar bersosialisasi.
Kalau saya, saat mendapat potongan kue ulang tahun dari tetangga, yang pertama kali dirasa adalah senang karena ternyata saya dianggap sebagai orang terdekat mereka. Barang kali perasaan yang sama juga akan dirasakan oleh mereka yang menerima potongan kue dari saya. Mungkin saja, 'kan?
***
Keseruan ulang tahun sederhana yang bermakna. Dipersiapkan dan dirayakan bersama, serta dapat berbagi kebahagiaan juga.
Inilah ulang tahun ala kami yang terinspirasi dari Oreo 110th Birthday Celebration.
Seperti kata Saskhya Aulia Prima M.Psi, Psikolog & Co-founder Rumah Psikologi TigaGenerasi, “Sejatinya menciptakan momen kebersamaan melalui aktivitas seru bersama keluarga memang penting untuk rutin dilakukan agar ikatan emosional dapat terjalin dengan baik. Salah satunya dapat diciptakan melalui berbagai aktivitas seru dan menyenangkan dengan menikmati camilan favorit bersama keluarga.”
Terpenting itu adalah menciptakan momen bersama keluarga.
Happy Birthaday, Oreo!
Semoga tak pernah berhenti berinovasi dan memberi kebahagiaan kepada seluruh keluarga di dunia. Bukan hanya di waktu ngemil, tetapi juga di momen spesial seperti ulang tahun atau acara keluarga lainnya. Pengalaman yang sudah 110 tahun membersamai jutaan keluarga dari generasi ke generasi, dan sampai detik ini masih disukai, tidak berlebihan rasanya bila Oreo dilebeli sebagai biskuit favorit yang legendaris.
Share juga dong momen keluarga seru ala teman-teman bersama Oreo!
Mana tahu bisa jadi inspirasi bagi keluarga lainnya.
Masyaaallahu, si kecil kelihatan happy banget, ya, mamanya kreatif membuat suasana ulangtahun jadi lebih meriah.
ReplyDeleteAlhamdulillah, Mbak. Meski sederhana, yang penting anak-anak senang. Itu sudah lebih dari cukup 😊❤
Deletemasyaallah senangnya ya, kreatif mbak, menginspirasi banget nih, sederhana dan bermakna, kenangan yang tidak akan dilupakan anak-anak
ReplyDeleteBetul, Mbak. Kadang yang bikin bahagia anak itu malah hal-hal simpel. Mungkin karena dilakukan bareng-bareng sekeluarga kali ya. Makanya mereka happy 😊
Delete