Saya resign. Memilih lebih tepatnya. Saya dan suami sadar bahwa menutup satu pintu pemasukan, akan berdampak panjang pada kehidupan rumah tangga ke depannya. Tapi, saat itu kami yakin, cukup mengontrol ketat pengeluaran, pasti bisa dilalui. Toh, banyak juga kok teman-teman di kantor yang istrinya ibu rumah tangga. Berkaca dari mereka, aman-aman saja kelihatannya.
Mengingat ada prioritas lain yang diniatkan untuk didahulukan, saya tidak masalah bila harus mengurangi kebiasaan asal beli-beli. Ya, sangat dangkal memang. Dalam bayangan saya, penyebab masalah keuangan keluarga hanya bersumber dari ketidakmampuan menyaring yang tidak penting. Padahal nyatanya, gonjang ganjing berumah tangga tidaklah sesederhana itu.
Satu step perjalanan yang pasti akan selalu terekam dalam memori saya adalah diterimanya suami melanjutkan studi selama 4 tahun. 4 tahun! Suami tidak aktif bekerja, banyak penghasilan tambahan yang terhenti sementara. Walau masih menerima gaji, tapi sebatas gaji pokok dan tunjangan yang dipotong. Sungguh, kami keliru tidak mempersiapkan apa-apa. Keuangan kami berantakan.
Meski Masalah Terlewati, Pelajarannya Tetap Harus Dicermati
Siapa sangka, ini menjadi gerbang menuju tantangan besar. Pertama kalinya sejak kami menikah.
Satu, dua tahun pertama, semua masih terkendali. Tabungan mem-backup hampir dari setengah kebutuhan bulanan. Barulah di tahun ketiga, kami terseok-seok. Alhamdulillah sekali Allah masih membantu. Walau tak banyak, dari blog ini, dari tulisan-tulisan yang bertahun sebelumnya konsisten saya bangun, mulai membuahkan rupiah. Begitu pula dengan hobi suami mengoleksi action figure, ada saja yang membeli saat kebutuhan kami lagi banyak-banyaknya.
Doa saya hanya satu, "Ya, Allah, tolong cukupkan." Pas mau mudik, rezekinya datang begitu saja dari dua pintu kecil itu. Pernah pula pas anak kedua kami dirawat di rumah sakit, biayanya pun diberi dari celah-celah yang membuat saya bergegas mengucap syukur. Begitu pula dengan momen-momen lain, pasti ada-ada saja pertolongan yang meringankan. Entah apa jadinya bila ketercukupan ini tidak ada. Karena saya menganggap bahwa kami benar-benar beruntung.
Kini, masa berat itu hampir sepenuhnya terlalui. Diaktifkannya kembali masa kerja suami, karena studi sudah selesai, seolah menjadi sinyal bahwa keuangan keluarga kami akan normal perlahan.
Namun, akan kah sebatas menjadi kenangan? TIDAK. Ada pelajaran besar di baliknya.
Ini tamparan. Bukti bahwa menabung saja belum menjamin keamanan keuangan di masa-masa sulit. Apalagi ada anak-anak yang kehidupannya masih bergantung penuh pada saya dan suami. Apa jadinya bila di waktu mendatang, (amit-amit) tantangan kembali bertamu? Sedangkan makin lama, kebutuhan semakin meningkat.
Anak-anak sudah sekolah. Kalau kemarin kami sudah kelimpungan hanya untuk kebutuahan sehari-hari, bagaimana nanti bila tantangannya lebih berat?
Anak-anak perlu jajan, kebutuhan macam-macam yang memfasilitasi pendidikan, pergaulan, hingga pengembangan diri mereka. Kalau yang lalu, ketika keperluan anak-anak masih sebatas popok dan susu, kami sudah kelabakan, bagaimana nanti?
Perjalanan keluarga kami masih panjang, tentu harus lebih siap lagi untuk menghadapi perputaran rodanya yang tidak akan selalu berada di atas.
Tidak akan ada yang menginginkan hal buruk terjadi dalam hidup ini. Terutama yang menyangkut anak-anak. Karena sebagai orang tua, yang paling saya jaga keterjaminan hidupnya adalah anak-anak. Tetap saja, meskipun basi, sedia payung sebelum hujan adalah solusi paling solutif. Keuangan itu butuh perencanaan dan jaminan keamanan. Bagaimana caranya agar ketika tantangan datang, dan itu memengaruhi keuangan keluarga, ada backup yang siap sedia "menyangga".
Analogi Tiang Penyangga Rumah
Sebesar apa pun penghasilan, yang dikira akan mampu membuat segalanya aman-aman saja, belum tentu sesuai dengan apa yang dikira. Berkaca pada teman-teman kantor yang istrinya ibu rumah tangga, juga bukan sebuah media berkaca yang tepat. Karena masing-masing keluarga punya cerita yang tidak bisa disamakan.
Sejak mulai aware akan pentingnya merencanakan keuangan keluarga, padahal sebelumnya cuek, saya lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang menguliknya. Salah satu paling menyentuh hati dan pikiran saya baru-baru ini adalah analogi tiang penyangga rumah yang dijelaskan oleh pembicara di acara ibu-ibu arisan. Perbincangannya ringan, tapi nyantol.
Untuk mendirikan sebuah rumah, tentu membutuhkan tiang penyangga agar kokoh. Tiang inilah inti sebuah banguan. Betul, kan? Nah, bila dibawa dalam sebuah kehidupan keluarga, dengan anak yang masih belum mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, orang tualah yang menjadi tiang-tiang tersebut.
Umumnya, ada ayah, ibu, dan anak-anak. Ayah dan ibu akan menopang segala keperluan keluarga. Mulai dari kebutuhan sehari-hari, sekolah, pakaian, pokoknya mencakup pangan, sandang, papan. Selayaknya tiang, di sisi kiri dan kanan agar rumah dapat berdiri dan atap tidak jatuh menimpa.
Bila satu tiang hilang, miring atau kehilangan kekuatannya, akankan kondisi rumah tetap kokoh? Pasti ada sebagian yang rubuh. Bila kedua tiang yang tidak lagi berperan sebagaimana mestinya, seluruh rumah akan hancur berantakan.
Sampai sekarang, analogi ini selalu menjadi bayangan. Saya dan suami sudah sekuat mungkin berperan sebagai tiang penyangga "rumah" kami. Mungkin teman-teman juga banyak yang sudah bertahan sejauh ini mempertahankan perannya sebagai penyokong utama, tiang utama. Yang perlu kita lakukan selanjutnya adalah bagaimana menjamin agar tiang kita, tetap akan ada meski tantangan-tantangan hidup pasti akan selalu ada di sepanjang rute perjalanan berkeluarga.
Setuju?
Dan satu lagi yang baru saya sadari belakangan. Menjaga kehidupan anak sebaik mungkin, memang sebuah kewajiban. Tapi, kalau kita lupa untuk mengingat diri, mengamankan posisi, serta peran kita sebagai orang tua dalam memberikan yang terbaik tersebut, apa hasilnya dijamin akan maksimal?
Perlindungan Asuransi Jiwa untuk THR Keluarga yang Berlimpah Cinta
Ketika ada hal tidak diinginkan memengaruhi keberadaan tiang penyangga rumah kita, asuransi jiwa memberi perlindungan dan mem-backup perannya. Rumah tidak akan rubuh, karena kebutuhan-kebutuhan itu akan disangga oleh manfaatnya. Jadi, kehidupan bisa terus berjalan. Bukankah ini yang kita harapkan?
Nah, mumpung sebentar lagi kita akan menyambut Idul Fitri, hari berkumpul bersama keluarga di hari yang suci, dan biasanya ada bagi-bagi THR (Tunjangan Hari Raya), kita, para tiang keluarga, bisa banget memberi THR untuk #LengkapiCintadandanKebaikan dengan cara yang anti mainstream, namun manfaatnya jauh lebih besar. Perlindungan asuransi jiwa.
Bukannya asal, saya menghubungkan asuransi jiwa dengan THR, ada alasannya. Asuransi jiwa yang santunannya bisa mencapai ratusan juta hingga milyaran, ternyata premi per bulannya memungkinkan sekali kita sisihkan dari sedikit THR yang diterima dari kantor, lalu diberikan untuk keluarga yang akan menerima bukti cintanya. Dijamin masih ada kelebihan.
Salah satunya Asuransi Jiwa dari Astra Life Syariah, kontribusi (premi) per bulannya sangat terjangkau. Misalnya saja saat saya cek dengan kalkulator kontribusi dan manfaat dari Flexi Life Syariah, usia 33 tahun, perempuan dan memilih jumlah santunan yang dikehendaki. Saya ambil minimalnya saja, yaitu 100 juta. Tahu berapa perkiraan kontribusi yang mesti dibayarkan? 30.600 rupiah!
Dimulai dari harga yang tidak jauh berbeda dari kopi kekinian yang sangat mudah kita beli, kita bisa memberi santunan 100 juta rupiah untuk orang-orang tercinta bila takdir tak diinginkan terjadi dan berdampak pada mereka.
Oiya, teman-teman juga bisa mencoba kalkulator kontribusi dan manfaat dari Flexi Life Syariah ini di https://ilovelife.co.id/products/product-life-syariah/6448. Silakan hitung sendiri berapa kontribusi dan manfaat yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Bila dikaitkan dengan analogi rumah tadi, dengan berkontribusi 30 ribuan rupiah per bulan, tiang backup akan mendapat penguatan sebesar 100 juta rupiah apabila terjadi sesuatu pada tiang utama. Sehingga rumah yang sebelumnya dijaga dengan segenap daya dan upaya, akan diproteksi dengan tiang yang siap siaga mengambil peran dalam kondisi yang dibutuhkan. Hasilnya, rumah akan tetap berdiri seperti sebelumnya.
Tidak mesti seluruhnya berwujud uang, akan menarik dan berlimpah cinta bila THR di hari raya Idul Fitri ini dilengkapi perlindungan asuransi jiwa untuk keluarga. Tujangan yang tidak habis dalam sekejap, tapi akan membersamai dan menentramkan keluarga hingga nanti-nanti.
#LengkapiCintadanKebaikan di hari lebaran, beri THR perlindungan asuransi jiwa saja.
Astra Life Syariah, Hadirkan Asuransi Jiwa Berprinsip Syariah
Sebelum masuk ke Astra Life Syariah itu sendiri, mari kita bahas dulu, apa sih sebenarnya asuransi syariah dan perbedaannya dengan asuransi konvensional?
Mengutip dari sikapiuangmu.ojk.go.id, asuransi syariah diartikan sebagai sebuah upaya untuk saling melindungi dan saling tolong menolong di antara para pemegang polis (peserta), yang dilakukan melalui pengumpulan dan pengelolaan dana tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan prinsip syariah.
Dibahas lebih lanjut bahwa pengelolaan seluruh dana juga berdasarkan prinsip Islami. Seperti tidak menginvestasikan pada saham dari emiten yang memiliki kegiatan usaha perdagangan/jasa yang dilarang dalam Islam, pembagian hasil investasi dan kepemilikan dana yang melibatkan pemegang polis, hingga tidak berlakunya sistem ‘dana hangus’ karena dana akan terus diakumulasikan dalam dana tabarru meski tidak terjadi klaim dalam masa perlindungan.
Dinamakan dengan prinsip sharing of risk. Ketika ada satu pihak yang mengalami sebuah musibah dan berisiko keuangan, maka bebannya itu ditangggungkan kepada seluruh pemegang polis. Berbeda dengan asuransi konvensional, risiko ini dialihkan kepada perusahaan asuransi yang dinamakan sistem transfer of risk.
Akadnya dari awal pun juga berbeda. Asuransi syariah memang jelas menggunakan prinsip tolong menolong antar sesama pemegang polis dan perwakilan/kerja sama pemegang polis dengan perusahaan asuransi syariah. Sedangkan konvensional, akad yang digunakan berdasarkan prinsip pertukaran (jual-beli).
Itulah perbedaan mendasar tentang asuransi konvensional dan asuransi syariah. Ini hanya sebagi informasi bersama saja, karena saya pun juga masih awam dalam dunia keuangan, termasuk asuransi. Minimalnya, dengan mengetahui perbedaan mendasar ini, kita bisa lebih bijak memilih dan memutuskan. Bekalnya, ya literasi dulu.
Selanjutnya, mari kita bahas mengenai asuransi jiwa dari Astra Life Syariah. Kalau sistemnya sudah pasti sistem asuransi syariah seperti yang dijelaskan sebelumnya. Preminya pun bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita. Nah, penjelasan produk dan manfaatnya lah yang sebentar lagi akan kita bahas lebih detail. Asuransi jiwa apa saja sih yang dimiliki Astra Life Syariah? Perlindungan apa saja yang akan kita dapatkan?
🌸 Flexi Life Syariah
Berikut keunggulan Flexi Life Syariah dari Astra Life Syariah.
- Memberi santunan hingga 2 Milyar, tanpa harus melakukan cek medis. Ketika pemegang polis meninggal dunia, maka tidak perlu medical checkup ke rumah sakit sebagai persyaratan penerima manfaat menerima santunan.
- Apabila meninggal karena kecelakaan, maka santunan akan berlipat menjadi 200%-nya. Biasanya, kecelakaan ini bersifat mendadak. Kecelakaan lalu lintas misalnya.
- Perlindungan yang diberikan sesuai prinsip syariah, yang artinya mengikuti aturan Islam.
- Mencakup perlindungan atas Covid-19. Karena pandemi kemarin menghilangkan banyak nyawa dan pasti akan berdampak pada keluarga, maka ini juga dimasukkan dalam pertanggungan.
- Biaya kontribusi bisa dimulai dari Rp 228.000 per tahun. Kalau dibagi 12, hanya 19 ribu per bulannya! Mau bayar bulanan, boleh. Mau bayar kuartalan, semesteran atau tahunan juga bisa. Di Flexi Life Syariah, kita bebas memilih.
- Masa Asuransinya mulai 1 tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis hingga mencapai usia 85 tahun.
- Spesialnya lagi, kita juga dapat mengubah besaran Santunan Asuransi selama Polis berlaku. Misal di 3 tahun pertama memilih 100 juta, lalu kemudian menikah dan memiliki anak setelahnya, dan merasa butuh pertanggungan yang lebih besar, maka bisa diubah sesuai kebutuhan ini.
- Anti ribet, dapat dibeli secara online di https://ilovelife.co.id/products/product-life-syariah/6448. Nanti akan ada 5 langkah pendaftaran, yaitu pertanyaan seputar kesehatan, perhitungan premi, pengisian data diri, data penerimaan klaim, terakhir akan ditampilkan ringkasan dan informasi pembayaran. Dari rumah pun bisa!
🌸 ASLI Asya Proteksi Syariah
Berikut keunggulan ASLI Asya Proteksi Syariah dari Astra Life Syariah.
- Asuransi jiwa unit link sesuai prinsip syariah dengan manfaat perlindungan menyeluruh mulai dari jiwa (meninggal dunia), terminal illness (penyakit yang dapat berakibat pada kematian dalam waktu 12 bulan sejak tanggal terdiagnosis dan dibuktikan dengan surat pernyataan dokter yang merawat dan disetujui oleh pengelola), cacat total dan tetap, hingga manfaat mudik lebaran dalam bentuk tambahan santunan. Sebentar lagi momen mudik. Pas banget nih agar lebih tenang di perjalanan.
- Ada bonus loyalitas. Manfaat ini akan dibayarkan ke dalam Saldo Unit Kontribusi Dasar Berkala pada awal Tahun Polis ke-11 dan ke-16, masing-masing sebesar 25% dari Kontribusi Dasar Berkala tahunan pada Tahun Polis pertama. Tentunya dengan ketentuan yang berlaku, ya.
- Ada lagi, manfaat booster investasi. Manfaat ini akan dibayarkan ke dalam Saldo Unit Kontribusi Dasar Berkala di awal Tahun Polis ke-11 dan seterusnya sampai tanggal berakhirnya polis sebesar 3% dari Kontribusi Dasar Berkala di Tahun Polis.
- Manfaat nilai dana akan dibayarkan full 100% di akhir masa polis.
- Pembayaran kontribusi berkalanya pun terjangkau, dan bisa dipilih juga berdasarkan kebutuhan. Ada yang bulanan, per 3 bulan, per 6 bulan dan tahunan. Jumlahnya akan disesuaikan.
Informasi lengkap dan cara untuk mendapatkan asuransi ini, silakan mengunjungi link https://www.astralife.co.id/produk-syariah-asuransi-dasar/asli-asya-syariah-protection/. Semuanya jelas dan bisa langsung menghubungi kontak resmi di Hello Astra Life.
🌸 AVA iFamily Protection Syariah
Berikut keunggulan AVA iFamily Protection Syariah dari Astra Life Syariah.
- Asuransi jiwa berjangka sesuai prinsip syariah yang memberikan perlindungan terhadap risiko meninggal dunia, meninggal dunia akibat kecelakaan, santunan dana kecelakaan, penggantian biaya rawat jalan darurat karena kecelakaan, serta santunan harian rawat inap dan rawat inap ICU. Manfaat pertanggungannya hingga 750 juta rupiah. Jadi bukan hanya santunan meninggal dunia saja, tapi juga ada santunan rawat inap.
- Ini yang lebih lengkapnya, yaitu tambahan berupa manfaat meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji, umrah, juga mudik lebaran. Memberi ketenangan lebih saat ke tanah suci atau memecah kepadatan mudik saat lebaran. Produk yang pas lagi nih untuk THR keluarga tercinta di lebaran ini, biar mudik kita ada proteksinya.
- Biaya kontribusi terjangkau, mulai dari 90 ribu rupiah per bulannya. Dengan manfaat selengkap itu, lo!
- Bila menambahkan keluarga inti sebagai Peserta Tambahan Yang Diasuransikan dalam satu polis, seperti pasangan atau anak, maka ada diskon kontribusi hingga 20%. Lebih hemat, dengan manfaatnya yang tetap sama.
- Masih memberi kebebasan, kita dapat memilih plan sesuai kebutuhan, serta masa asuransi dimulai dari 1 tahun dan dapat diperpanjang sampai dengan Peserta Utama Yang Diasuransikan atau Peserta Tambahan Yang Diasuransikan (Pasangan) mencapai usia 70 tahun, serta Peserta Tambahan Yang Diasuransi (Anak) mencapai usia 25 tahun atau telah menikah atau telah bekerja, mana yang terjadi lebih dulu.
Untuk mengetahui informasi secara keseluruhan dari produk-produk asuransi #AstraLife, teman-teman silakan mengunjungi laman astralife.co.id. Atau untuk yang membutuhkan kepraktisan lebih, bisa memanfaatkan layanan online di ilovelife.co.id. Serta klik dan follow juga Instagram @ilovelife.co.id dan @astralifeid untuk kabar terbaru dalam konten menariknya. Misal nanti sudah mencoba kalkulator kontribusi dan manfaat dari Flexi Life Syariah, atau punya pengalaman baik bersama asuransi AstraLife, boleh banget dibagikan di media sosial dengan mention kedua akun tersebut. Biar manfaatnya bisa dirasakan lebih luas lagi.
Tidak salah tagline-nya Astra Life becoming Life Insurer of The Future. Karena produk dan manfaatnya lengkap, serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing yang pasti berbeda.
Oiya, berikut sedikit berbagi tips untuk membeli asuransi jiwa, berdasarkan apa yang saya baca dan juga pengalaman pribadi, agar lebih efektif dan lebih bijak.
- Prioritaskan siapa yang lebih utama didaftarkan. Agar manfaatnya tepat sasaran, tentukan siapa yang paling besar perannya dalam keuangan keluarga, alias tulang punggung keluarga. Inilah yang mesti diprioritaskan terlebih dahulu untuk memiliki asuransi jiwa murni. Baru menyusul pasangan dan anggota keluarga lain bila dananya mencukupi.
- Perhatikan masa asuransi. Saya sangat sering menjumpai banyak produk asuransi jiwa yang masanya bisa mencapai puluhan tahun. Jujur, bagi saya, ini menjadi pertimbangan tersendiri karena di masa yang sepanjang itu, apakah saya mampu untuk selalu membayar tepat waktu. Akhirnya, tidak jadi berasuransi karena takut duluan. Makanya, dengan adanya kefleksibelan masa asuransi dari Astra Life Syariah, sangat meringankan kekhawatiran saya dan mungkin teman-teman yang juga punya kekhawatiran serupa.
- Besaran premi yang merangkul semua kalangan. Ini juga menjadi pertimbangan banyak orang yang sangat ingin berasuransi, tapi masih ragu karena biaya yang dibayarkan masih terlalu besar. Jangan buru-buru mengurungkan niat berasuransi. Riset dulu selengkap-lengkapnya. Nyatanya, ada kan asuransi jiwa yang preminya seharga kopi kekinian?
- Pastikan kredibilitas perusahaan asuransi. Plis, jangan tergiur dengan iming-iming apa pun. Cek dan ricek perusahaan asuransi, bagaimana pengalamannya, apakah sudah berizin dan diawasi OJK, hingga fasilitas kontak yang lengkap dan responsif. Seperti Astra Life sebagai bagian dari Grup Astra, yang melayani dengan hati karena infromasi dan kontaknya lengkap, plus ada live chat-nya juga. Coba deh kunjungi website-nya, pasti ada tertera.
Ketenteraman Di Hari yang Fitri
Prisip hidup seperti air mengalir nyatanya tidak berbuah baik bagi saya. Meski bisa melalui masa dua tahun dengan keuangan yang membuat kami kalang kabut, dan ini pertama kalinya sejak kami menikah, merencanakan tetap menjadi jalan terbaik agar ada sebuah pegangan dan jaminan di masa-masa sulit. Cukup kejadiannya saja yang bikin hati menangis, jangan sampai menjadi berkali lipat lebih berat karena ketidaksiapan keuangan.
Terlalu naif bila apa yang ditulis panjang lebar dalam artikel ini, dianggap mendoakan hal buruk terjadi. Yang difokuskan jauh lebih besar dari itu, yaitu bagaimana kita bisa siap dan ada jaminan untuk tetap terus menjalani hidup dengan baik ketika hal buruk itu terjadi.
Inilah manfaat gotong royong untuk kebaikan. Kontribusi seharga kopi, bisa berdampak seluar biasa itu. Asuransi syariah yang berkonsep kerja sama, di mana beban individu dinilai sebagai beban bersama, akan memberi ketenteraman menyeluruh bagi umat. Tentunya tanpa meninggalkan manfaat untuk keluarga kita secara pribadi dalam sebuah proteksi.
Misal, saat kita alhamdulillah masih diberi kehidupan yang serba baik, kontribusi akan berjalan untuk membantu saudara-saudara kita yang tengah kesulitan. Niat, itulah inti dari ketenteraman dalam sebuah sistem syariah. Kita yang terlibat di dalamnya menentramkan diri secara pribadi, dan juga menentramkan segala lini syariah yang terkoneksi, dan pasti melibatkan muslim secara keseluruhan.
Tiang rumah yang awalnya kita konsepkan untuk sekeluarga, ternyata bisa bertali-temali untuk tiang-tiang rumah keluarga lain agar tetap kokoh berdiri. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lainnya? Bersyukur ini dipermudah dengan kehadiran Astra Life Syariah.
Tidak ada salahnya lebaran ini memberi THR cinta berjangka panjang untuk keluarga dan sesama, dengan asuransi jiwa dari Astra Life Syariah. #LoveLife yang jauh lebih dalam dengan mengukuhkan rumah-rumah kita dengan "tiang" yang terproteksi. Tidak ada yang tahu sampai sejauh mana semesta membawa manfaat dari kontribusi kita. Itulah yang selalu saya tanamkan dalam diri setiap kali melakukan sesuatu yang diniatkan untuk kebaikan.
Selamat hari raya Idul Fitri yang sebentar lagi akan tiba, dan semoga bermanfaat.
Referensi
astralife.co.id
ilovelife.co.id
MENGENAL LEBIH DEKAT ASURANSI SYARIAH. Tautan: https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10444
No comments
Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)