Sedia Insto Dry Eyes, Saya Tidak Mau Lagi Bintitan karena Mata Kering yang Tidak Segera Diatasi

No comments

Sudah hampir 2 tahun belakangan, saya suka deg-degan kalau mata mulai sakit saat dikedipkan. Diawali rasa gatal yang memancing tangan untuk mengucek, lama-lama malah makin sakit dan akhirnya muncul bentolan kecil. Entah kenapa sekarang saya sering bintitan!


Sedia Insto Dry Eyes, Saya Tidak Mau Lagi Bintitan karena Mata Kering yang Tidak Segera Diatasi

Memang mata saya ini agak sensitif dari zaman kuliah. Masih ingat kejadian pertamanya pas belajar bahasa pemograman Pascal, karena kebetulan saya kuliah di jurusan Teknik Komputer. Layar birunya yang benar-benar biru terang, terasa menusuk mata. Sejak saat itulah mata saya tidak kuat lagi berhadapan dengan radiasi layar, apa pun gadgetnya. Harus pakai kaca mata kalau tidak mau sakit mata dan kepala.


Nah, setelah resign lalu aktif menulis blog dan belajar menulis buku, saya kembali intens menatap layar laptop dan smartphone. Walau sudah berkaca mata, masalah mata itu tetap saja menghantui. Sebalnya, suka berlanjut sampai jadi bintitan. Adakah yang mengalami hal serupa?



Soal Privilege dalam Parenting

Soal Privilege dalam Parenting

"Ya sudah, kalau tahu matanya bermasalah, kurang-kurangi deh lihat laptop sama hape. Enggak usah ngoyo." 

Kalimat semacam ini tak ayal pasti datang ketika masalah kesehatan mulai dikeluhkan. Apalagi sekarang saya sudah menjadi ibu rumah tangga, kenapa tidak fokus dengan anak dan rumah saja? 


Tidak sepenuhnya salah sih kalau saya dibilang ngoyo. Betul saya memaksakan diri agar dapat menjadi sosok membanggakan bagi anak-anak. Saya berharap sekali ini bisa menjadi privilege yang tertanam dalam diri mereka. Privilege dalam parenting yang hanya akan diperoleh anak dari orang tua, yaitu saya.


Orang tua selalu punya harapan besar agar kelak anak bisa membanggakan mereka. Tapi apakah orang tua sudah menjadi sosok yang dibanggakan anak?


Hal ini pernah dibahas dalam salah satu grup komunitas yang saya ikuti. Segala keistimewaan yang diberikan orang tua dalam pengasuhan, akan membentuk masa depan anaknya. Bukan melulu berwujud harta dan fasilitas hidup mewah, makna privilege jauh lebih luas dari itu. Termasuk di antaranya menjadi ibu yang membanggakan. Loh kok bisa?


Ketika ibu menjadi orang yang dibanggakan anak, maka keinginan anak untuk menyerupai ibunya akan tumbuh dan berkembang. Anak juga lebih memandang positif kehidupan orang tuanya dari "sesuatu" yang dilihatnya membanggakannya tersebut. Secara tidak langsung, ini akan menjadi dasar bagi anak untuk melakukan upaya yang sama agar bisa meraih harapannya. Sederhananya begini, "Aku juga mau menjadi orang yang membanggakan seperti ibu." 


Masuk akal, karena tidak sedikit anak berkeinginan menjadi orang tua mereka yang diawali dengan kebanggaan. Meski kini saya di rumah saja, tidak lagi bersinggungan dengan karier kantoran, bukan berarti saya tidak bisa mengupayakannyat. Apalagi sekarang zamannya sudah serba digital, semakin beragam hal produktif yang bisa dilakukan dari rumah.


20% karakter anak terbawa dari lahir, dan sebanyak 80% dari peran pengasuhan orang tua. Ini disampaikan oleh Ayoe Sutomo, M.Psi., Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga dalam webinar Hari Anak Nasional bertajuk Anak Terlindungi, Indonesia Maju yang diselenggarakan oleh Direktorat Sekolah Dasar. Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).


Masih dalam di webinar yang sama, Dwi Kirana Yuniasti, perwakilan orang tua yang juga menjadi pembicara menambahkan bahwa orang tua tidak bisa menuntut anaknya ingin menjadi pribadi yang lebih berkualitas dan memiliki kapasitas lebih bagus, tetapi orang tuanya tidak mencontohkan dengan baik

Sumber: kemdikbud.go.id


Sepakat!


Dengan melanjutkan apa yang saya sukai dan sudah bertahun dijalani, serta saya merasa bahwa passion saya ada di sini, saya akan memaksimalkan kemampuan menulis dengan terus berlatih hingga suatu saat bisa memperlihatkan hal positif dari prosesnya pada anak-anak. Jadi kalau ada yang bilang saya ngoyo, ya, saya memang lagi berusaha semampu saya untuk menanamkan privilege kebanggaan pada anak-anak melalui aktivitas menulis. 


Walau masih seumur jagung bila dibandingkan dengan perjuaangan para blogger hebat dan penulis-penulis buku best seller, setidaknya saat ini anak-anak saya sudah melihat hal positif dari perjalanan ibunya. Mereka tahu bahwa saya bloger dan suka menulis, sudah punya buku, dan otomatis menyebutkan itu ketika ada yang bertanya. Kata anak sulung saya yang sudah lebih mengerti, "Bunda suka nulis blog", "Bunda suka baca buku", atau "Ini buku Bunda" sambil menunjuk karya saya.


Tentu saya tidak akan membiarkan tubuh digerogoti dampak-dampak kesehatan dari kengoyoan saya ini, seperti mata kering yang menjadi bintitan karena berhadapan dengan laptop atau gawai lain. Saya masih paham pentingnya investasi kesehatan dengan menjaganya tanpa menunda. Alih-alih meninggalkan apa yang sedang saya kejar, bukankah lebih baik mencari solusinya? Namanya saja berproses, pasti ada saja tantangannya.



Ini Aktivitas Keseharian Saya yang Ternyata Jadi Penyebab Mata Kering

Ini Aktivitas Keseharian Saya yang Ternyata Jadi Penyebab Mata Kering

Sebenarnya apa yang saya lakukan sekarang adalah karena pesan suami saat saya meminta izin resign. "Ingat, ya, kamu hanya pindah kerja. Sekarang kantormu di rumah, tetap harus melakukan aktivitas produktif." Acuannya bukan uang atau penghasilan, tapi bagaimana saya tetap dapat mengembangkan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik meski tak lagi aktif ke kantor. Pokoknya langkah saya jangan dibiarkan terhenti saat memutuskan menjadi ibu rumah tangga. 


Bukan langsung menulis, saya sudah mencoba ini-itu sebelumnya, namun tidak satu pun yang tepat. Singkatnya, itu bukan passion saya. Barulah ketika mencoba menulis blog, kesenangan itu mengalir dan tidak membebani sama sekali. Saya enjoy dan benar-benar membuat saya berkembang. Baik itu dari pengetahuan, kemampuan, hingga pertemanan. Makanya, tidak terasa sudah lebih dari 7 tahun saya mengelola blog ini serta sedikit demi sedikit fokus belajar menulis buku. 


Bertahun-tahun membalut diri dengan aktivitas menulis, sebisa mungkin setiap hari membuka laptop demi adanya susunan kata yang diketik, tentu berdampak pada mata saya yang sebelumnya juga sudah sensitif dengan layar. Awalnya berusaha mengacuhkan, tapi lama-lama semakin mengkhawatirkan. Saya pun mulai mencari tahu lebih banyak dengan membaca artikel di website kesehatan tepercaya. Mata sepet, mata pegal, dan mata kering yang saya rasakan ternyata adalah gejala dry eye atau mata kering.


Kalau didetailkan, mengutip dari laman Kementerian Kesehatan, gejala mata kering ini dapat berupa:

  • mata terasa perih sampai nyeri;
  • gatal dan kering pada mata;
  • kelopak mata sering lengket saat bangun tidur;
  • mata terasa berat dan terlihat merah, mudah merasa silau;
  • pandangan kabur dan tidak bisa fokus;
  • sensasi seperti berpasir di dalam bola mata; 
  • mata mudah berair.


Pas sekali dengan keluhan saya. Nyaris semuanya. Fix, masalahnya adalah mata kering.


Masih mengacu kepada website yang sama, ternyata masalah mata kering sangat mudah menyerang orang-orang yang beraktivitas lama di depan komputer dan bekerja di ruangan ber-AC atau kipas angin.  Ditambah informasi dari insto.co.id, aktivitas yang juga bisa membuat mata kering adalah membaca buku, berkendara jauh, terkena sinar matahari, dan dehidrasi. 


Mata kering merupakan kondisi dimana tear film (lapisan air mata) tidak lagi stabil dari segi jumlah dan kualitas, sehingga kehilangan kemampuan untuk melindungi permukaan mata.

Sumber: yankes.kemkes.go.id


Tidak heran kalau mata saya jadi kering. Semua penyebab tersebut sudah menjadi bagian hidup saya sehari-hari. Lalu sebenarnya, aktivitas apa saja yang bisa menyebabkan mata kering? Kalau saya uraikan lebih rinci, berikut aktivitas saya yang ternyata menjadi penyebabnya. 


🌸 Lama Bekerja dengan Laptop

Kalau tidak bepergian ke luar rumah, ada momen spesial, atau halangan lain, saya pasti membuka laptop setiap hari. Saya menulis di laptop, baik itu untuk mengisi blog, menulis naskah buku, atau yang lainnya. Belum lagi ditambah membuat konten grafis untuk kebutuhan bermedia sosial dan pelengkap tulisan. Kalau ada tulisan yang sudah dikejar target dan deadline, bisa lebih dari 5 jam saya bertatapan dengan layar.


Mengutip dari jec.co.id, berdasarkan penelitian yang dimuat di National Library of Medicine, gejala mata kering parah lebih umum terjadi pada kalangan yang menggunakan layar elektronik selama lebih dari 4 jam per hari. Nah, lo! Harus diakui ini aktivitas rutin dan utama yang menjadikan mata saya jarang berkedip sehingga air mata yang menjadi penjaganya tidak terlumuri sebagaimana mestinya.


🌸 Penggunaan Smartphone

Tidak bisa dipungkiri bahwa smartphone sudah menjadi kebutuhan masa kini. Bukan gaya hidup, ya. Tapi kebutuhan. Bukan untuk scrolling tanpa makna, saya butuh smartphone untuk mengelola media sosial, hiburan, komunikasi, bahkan sesekali juga membuat konten di sini. Termasuk notes yang penuh dengan ide-ide tulisan atau hal penting lainnya, saya catat juga di aplikasinya. Ini aktivitas kedua yang membuat saya jarang berkedip.


🌸 Memperkaya Referensi Tulisan

Semakin menyelami dunia kepenulisan, saya menyadari bahwa pengalaman yang datang sendiri tidak akan cukup sebagai referensi. Saya harus terus menambah bekal ilmu dan informasi dari berbagai sumber yang ada. Yang paling saya nikmati adalah dengan membaca buku, terutama novel. Kalau sudah ketemu novel yang "klik", bisa seharian saya memegang bukunya. 


Selain itu, saya pun juga membaca beragam artikel, jurnal bila dibutuhkan, melihat-lihat kabar viral di berbagai kanal, hingga menonton film. Menonton film ini selain jitu sebagai hiburan, juga dapat menambah referensi dan menguatkan rasa dalam tulisan. Itu yang dikatakan oleh salah seorang guru menulis saya. Dan lagi-lagi ini menjadi aktivitas berikutnya yang membuat mata saya melek lama lalu lupa berkedip.


🌸 Mustahil Tanpa Kipas Angin dan AC

Saya sekeluarga bisa kering kerontang kalau tidak menyalakan kipas angin atau AC di rumah. Panasnya luar biasa. Ukuran rumah kami minimalis, di lantai 6, serta desain jendelanya tidak berventilasi. Siangnya masih oke pakai kipas angin, tapi kalau malam, saat semua jendela ditutup, mau tidak mau AC harus menyala. Nah, yang paling banyak menghabiskan waktu di rumah, sudah pasti saya. Jadi saya jugalah yang paling merasakan dampak dari AC dan kipas angin yang membuat mata semakin kering. Sudahlah jarang berkedip, kena kipas angin dan AC pula.


🌸 Motoran Panas-Panasan

Jaraknya tidak terlalu jauh sih, tapi menjemput anak-anak pakai motor di siang bolong juga bisa menjadi penyebab mata kering. Selama mengendarai motor, saya pasti jadi lebih jarang berkedip. Mata pun tersapu angin, debu, dan suhu panas. Belum lagi bahaya sinar UV yang terbukti juga menyebabkan gangguan pada mata. 


🌸 Lupa Minum

Ayo siapa yang suka lupa minum saat lagi sibuk mengerjakan sesuatu? Berarti kita sama. Ingat minum kalau sudah haus banget atau hanya mengandalkan sesi setelah makan. Ini jelas masih kurang. Mata yang mesti dijaga kelembapannya, butuh asupan cairan tubuh yang cukup. Masih pe er sih sampai sekarang masalah yang satu ini.


Adakah yang aktivitas kesehariannya "sebelas-dua belas" dengan saya? Atau sudah merasakan gejala mata kering juga?


Duh, menulis detail seperti ini jadi merasa bersalah sama mata sendiri. Maka dari itu, sejak saya sering bintitan yang baru diketahui ternyata ada sangkut pautnya dengan gejala mata kering, saya mulai berusaha mencari solusi. Sekali lagi, saya tidak akan meninggalkan aktivitas dan keinginan memberi privilege kebanggaan pada anak-anak. Tentu saja, pasti ada solusinya!



Segera Atasi Mata Kering Sebelum Bintitan Seperti Saya

Segera Atasi Mata Kering Sebelum Bintitan Seperti Saya

Intinya, jangan pernah membiarkan mata yang terasa tidak nyaman. Mata sepet, mata pegal, mata kering, harus ditangani segera. Gejala mata kering yang sudah dituliskan sebelumnya bisa menjadi peluang munculnya risiko yang lebih berbahaya.


Sekadar berbagi pengalaman, mulanya saya tidak terpikir kalau bintitan yang saya alami adalah karena mata kering. Masak iya mata yang cuma kurang air mata saja bisa bikin bintitan? Ternyata ada alur penjelasan yang masuk akal.


Dalam dunia kedokteran, bintitan atau hordeolum merupakan benjolan kecil yang tumbuh di sekitar mata dan sekilas tampak seperti bisul. Bintitan terjadi akibat infeksi bakteri pada kelenjar sebasea di kelopak mata.

Sumber: klikdokter.com


💢Pertama, mata saya yang tidak dijaga bijak dari aktivitas keseharian, memunculkan gejala mata kering yang salah satunya adalah rasa gatal.

💢 Reflek tubuh kalau ada yang gatal pasti di garuk, membuat tangan yang tidak terjamin kebersihannya mengucek mata dengan sering. Masalah mata keringnya tidak diatasi, tentu rasa gatalnya tidak akan hilang.

💢 Mengucek mata inilah biang keroknya. Dilansir dari klikdokter.com, sekitar 90% hingga 95% kasus bintitan disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Menyentuh mata dengan tangan kotor dapat mentransfer bakteri tersebut ke kelopak mata. Siapa yang menjamin tangan saya selalu bersih? Lagi pula, kalau saya telaah, bintitan selalu muncul setelah mata saya gatal, lalu terasa sakit, dan saya terus menguceknya. Tidak pernah ada bintitan yang dimulai tanpa masalah tersebut.

💢 Parahnya lagi, mata kering akan terus berlanjut meski sudah bintitan. Bintitan yang berisi nanah yang kian membesar, dapat mengakibatkan gangguan kelenjar meibom pada mata, sehingga produksi lapisan lemak terganggu dan menyebabkan air mata cepat menguap atau mata kering. Bayangkan, sudahlah bengkak karena bintitan, masih merasakan gejala mata kering yang gatal. Mau dikucek sakit, dibiarkan bikin enggak konsentrasi.


Kalau bintitan, saya masih bisa menyabarkan diri menunggu sembuh selama tidak ada urusan ke luar. Tapi akan meresahkan bila mata yang bintitan itu harus saya bawa ke luar rumah dan bertemu atau malah berhadapan dengan orang lain. Malu banget! Sebisa mungkin pasti saya menjemput anak dipas-paskan dengan waktu mereka ke luar kelas. Sayang saya tidak menyimpan foto saat bintitan, sudah sibuk memikirkan sakit dan malunya.


Yang paling bikin trauma adalah ketika bintitan hadir saat jadwal sebagai pembicara dalam sebuah acara semakin dekat. Walau baru sesekali, saya pernah mendapat undangan sebagai pembicara di acara online atau offline. Tidak mungkin saya lupa, beberapa kali mata saya sakit mendekati hari-H. Mulai bengkak dan pasti menjadi cikal bakal bintitan. Wah, galau banget kalau sudah begini. Soalnya bintitan yang sudah menonjol biasanya harus menunggu pecah agar bisa sembuh. Enggak mungkin kan berbicara di depan banyak orang dalam kondisi begini? 


Aktivitas menulis pun jadi terhenti sementara gara-gara bintitan. Andai mata kering ditangani segera, mungkin saya hanya perlu istirahat sebentar saja.


Pemungkasnya, saya meminta obat kepada adik saya yang kebetulan seorang dokter. Dia memastikan kalau saya memang bintitan dan bertanya apakah air, atau ada hal lain yang tidak bersih di rumah. Jelas tangan saya yang tidak bersih, tidak perlu dicari lagi. Saya mesti meminum obat pemusnah bakteri Azithromycin, Paracetamol untuk mengurangi rasa sakit, serta Citirizine untuk meminimalkan rasa gatalnya sesuai yang diresepkan. Untungnya cocok. Jadi sampai sekarang saya selalu menyediakan obat-obat ini di rumah. Bahkan sampai hafal nama-namanya.


Jangan sampai pengalaman tidak mengenakkan saya ini juga dialami teman-teman. Walau cuma benjolan kecil di mata, tapi bikin tidak tenang dan bebas beraktivitas. Mata kering yang mungkin gejalanya sering kita anggap sepele, ah cuma gatal doang, ah cuma merah doang, ingatlah bahwa ada risiko lebih serius mengintai bila dibiarkan.


Pengalaman saya ini hanya salah satunya saja. Orami.co.id menjelaskan masalah atau gangguan berikut ini akan terjadi apabila mata kering tidak diatasi segera, bahkan bisa sampai kehilangan penglihatan! 


1. Infeksi Mata

Fungsi air mata adalah untuk membasahi permukaan mata agar tetap lembap dan bersih. Kalau mata sudah kering, maka akan mudah terinfeksi sesuatu yang datang dari lingkungan sekitar, seperti polusi atau bakteri.

2. Kerusakan Kornea Mata

Jika mata kering tidak kunjung diobati, rasa gatal dan perih yang menjadi gejalanya membuat seseorang menggosok mata dan mengakibatkan goresan pada lapisan kornea. Kebanyakan akan sembuh sendiri. Namun, goresan yang lebih dalam atau cedera lainnya dapat menyebabkan jaringan parut kornea dan masalah penglihatan.

3. Sensitif Terharap Cahaya (Photophobia)

Walau photophobia tidak selalu terjadi bersamaan dengan mata kering yang kronis, tetapi ada kemungkinan hal ini bisa terjadi bila kekeringan mata dibiarkan semakin parah. Kalau saya sampai mengalami ini (amit-amit), pasti kesusahan banget. Soalnya saya terbiasa memakai kaca mata photocromic yang bahkan dalam ruangan pun masih sedikit menurunkan level cahaya.

4. Kehilangan Penglihatan

Hal yang satu ini sebenarnya jarang terjadi. Namun, jika pengabaian gejala mata kering semakin lama, maka risiko mengalami pengaburan dalam penglihatan juga akan terus meningkat.


Yakin mau membiarkan mata kering makin parah? Atau masih menyepelekan gejalanya? Mulai sekarang mending kita sama-sama peduli dengan kesehatan mata. Bukannya menakut-nakuti, tapi hal yang besar pasti diawali dengan yang kecil, bukan?



Insto Dry Eyes Solusi Mata Kering, Stok di Rumah dan Masukkan dalam Tas Bepergian


Namanya saja mata kering, di mana air mata yang berfungsi sebagai pelumas tidak lagi cukup untuk menjaga, tentu untuk mengatasinya butuh sesuatu yang menstabilkan kembali kualitas dan kuantitas air mata tersebut. Inilah yang menjadi manfaat utama dari INSTO DRY EYEStetes mata steril.


Insto Dry Eyes dapat memberikan efek pelumas seperti air mata, mengatasi gejala kekeringan pada mata, serta meringankan iritasi mata yang disebabkan oleh kekurangan produksi air mata.


Kandungannya diformulasikan khusus untuk memberikan pelumas layaknya fungsi air mata yaitu Hydroxypropyl Methylcellulose 3.0 mg dan Benzalkonium Chloride 0.1 mg.

Hydroxypropyl Methylcellulose dikenal juga sebagai air mata buatan yang mampu memberikan kelembapan pada mata sehingga gejala mata kering dapat diredakan.

Benzalkonium Chloride merupakan antiseptik yang dapat menghentikan pertumbuhan beberapa jenis bakteri, virus, dan jamur untuk menangani gejala-gejala infeksi pada mata.


Bagi yang sering melakukan aktivitas yang membuat mata kering, misal sama seperti saya yang rutin menatap layar, tergantung dengan kipas angin dan AC, atau suka lupa minum yang semakin memperlebar peluang terkena mata kering, berikut alasan kenapa Insto Dry Eyes cocok dijadikan solusi untuk kita-kita.


Obat Mata Kering

✅ Kandungan bahan aktif Hydroxypropyl Methylcellulose efektif untuk memberi pelumas pada mata. Tentu ini yang paling dibutuhkan saat mata kering. Selain itu, kandungan Benzalkonium Chloride juga dapat meminimalkan risiko infeksi. Salah satunya contohnya kasus bintitan saya. Jadi kuman dan bakteri nakal akan ditangani secepatnya sebelum membuat mata semakin terganggu. 

✅ Ukurannya praktis, yaitu tersedia dalam ukuran 7,5 ml. Mau distok di rumah tidak makan tempat untuk disimpan, mau dibawa bepergian pun bisa diselipkan dengan mudah dalam tas. Andai gejala mata kering terasa di rumah atau di luar, bisa segera diteteskan Into Dry Eyes sebelum jadi drama.

✅ Mudah didapatkan karena selama ini saya selalu melihat Into Dry Eyes tersedia di minimarket, apotek, dan bisa dibeli online melalui e-commerce. Beli di Combiphar Official Shop sebagai perusahaan produsennya, ya.

✅ Harga terjangkau. Terakhir saya beli, harga Insto Dry Eyes ini 15 ribuan. Saya lihat di ofiicial shop-nya juga sama. Apalagi pakainya cuma tetes demi tetes, meski mungil, tidak mungkin habis secepat itu.

✅  Sudah terdaftar di Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dan telah bersertifikat halal. Jadi aman dan tenang menggunakannya.


Insto Dry Eyes adem saat diteteskan dan nyaman di mata

Saat obat mata kering Insto Dry Eyes diteteskan ke mata, rasanya adem dan bikin nyaman. Seperti air mata sungguhan, tidak membuat mata perih atau kemasukan sesuatu yang asing. Cukup 1-2 tetes saja saat gejala muncul. Andai setelah satu kali pakai masih belum hilang tuntas gejalanya, di aturan pakainya bisa diteteskan sampai 3 kali sehari atau sesuai dengan anjuran dokter (bila sebelumnya berkonsultasi dengan dokter). 


Tidak ada solusi terbaik selain yang paling tepat mengatasi akar masalahnya. Bukan aktivitasnya yang langsung ditinggalkan, tapi bagaimana cara kita mengatasi dampaknya. Selama ada #InstoDryEyes yang nyata ada untuk mengatasi mata kering, kenapa harus mengorbankan perjuangan menulis yang saya jalani lebih dari 7 tahun ini? 



Tips Menghindari Mata Kering Tanpa Mengorbankan Aktivitas

Tips Menghindari Mata Kering Tanpa Mengorbankan Aktivitas

Selain meneteskan Insto Dry Eyes sebagai solusi mata kering, sebaiknya kita juga melakukan antisipasi agar mata tetap sehat dan terjaga. Beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghindari mata kering adalah sebagai berikut. Tenang, tidak perlu meninggalkan aktivitas rutin yang kita lakukan kok. Karena tidak semua aktivitas bisa dengan mudah ditinggalkan.


🌸 Praktikkan Metode 20-20-20

Metode ini sudah lama saya ketahui, saat baca-baca artikel kesehatan ketika mata sedang bermasalah. Bagus diterapkan karena mata juga butuh istirahat. Apalagi mata saya yang sedikit-sedikit sakit dan merembet ke sakit kepala.


Cara melakukannya adalah menggunakan laptop, komputer, atau gawai lain seperti biasa selama 20 menit, lalu istirahat selama 20 detik dengan melihat ke sebuah visual berjarak 20 kaki. Ada yang bilang melihat yang hijau-hijau jauh lebih membantu. Walau seringnya tidak pas 20 menit berhenti, tapi setidaknya saya tetap menginstirahatkan mata dalam jeda waktu tertentu. Kalau ada pekerjaan yang membutuhkan waktu lama, jangan blas berjam-jam, tapi istirahatkan mata dengan mengalihkan pandangan sejenak. 


🌸 Atur Posisi Duduk dan Kecerahan Layar

Tahu enggak sih kalau screen time masyarakat Indonesia melalui berbagai peranti berlayar elektronik seperti TV, komputer, tablet, ponsel, dan lain-lain, berada di peringkat kesebelas terlama di dunia, yaitu 7 jam 42 menit? Ini diungkap melalui data dari Headphones Addict yang ditulis dalam artikel jec.co.id. Selain menerapkan metode 20-20-20, penting juga memperhatikan posisi duduk saat menggunakan perangkat berlayar. Pastikan jangan membungkuk yang membuat mata lebih dekat dengan layar, serta atur juga kecerahan layar senyaman mungkin. Jangan terlalu terang, jangan terlalu redup.


🌸 Pakai Kaca Mata 

Waktu pertama yang membutuhkan kaca mata adalah saat ke luar rumah ketika terik, apalagi berkendara dengan motor. Pilihlah kaca mata hitam dengan proteksi sinar UV. Selain itu, saya juga selalu memakai kaca mata anti radiasi setiap kali memakai laptop, komputer, atau smartphone, bahkan sebelum mata saya silindris. Ini banyak berperan untuk menghindari mata kering dan sakit kepala. Biasanya kaca mata anti radiasi juga diklaim dapat menangkal radiasi sinar UV.


🌸 Jaga Kesehatan Tubuh

Kalau diingat-ingat, bintitan di mata saya lebih sering terjadi ketika tubuh tidak fit. Entah sebelumnya begadang, sulit tidur, atau kecapekan. Inilah penyebab bakteri yang masuk ke mata dengan mudah berkembang dan menimbulkan infeksi. Temasuk juga di sini mencukupkan kebutuhan cairan tubuh. Kalau malas berdiri saat lagi asyik-asyiknya bekerja dengan laptop atau komputer, sediakan botol minum saja di meja. Pas istirahat setiap 20 menit, sekalian minum beberapa teguk.


🌸 Please, Jangan Kucek Mata!

Tips mata kering terakhir, kebiasaan yang sukses membuat saya bintitan. Sekarang saya mengontrol sekali tangan ini agar jangan sampai mengucek mata saat terasa tidak nyaman. Kalau gatal atau merasa ada yang masuk ke mata, saya akan mengedip dengan cepat atau dibawa tidur. Meneteskan Insto Dry Eyes sebagai #SolusiMataKering juga ampuh meredakannya. Dari pada dikucek lalu bakteri masuk atau kornea tergores, malah akan menjadi masalah baru lagi.


Benar kan kalau mata kering itu ada solusinya? Tidak mudah memang memantapkan hati dan pantang goyah melanjutkan tujuan ketika tantangan demi tantangan berdatangan. Teman-teman yang juga lagi berproses untuk tujuannya pun pasti punya cerita masing-masing. Kalau mata kering, sekarang sudah tahu dong harus bagaimana. Jangan lupa, stok Insto Dry Eyes.


Yakinlah kalau langkah kita yang tidak berhenti itu akan membuahkan hasil indah pada waktu yang tepat. Buah manis kerja keras itu nyata.

Niat saya untuk memberikan privilege kepada anak dengan menjadi sosok yang membagakan bagi mereka dengan aktivitas menulis yang saya tekuni, tidak disangka sudah mulai menunjukkan hasilnya.


Tanpa saya sadari, menulis akhirnya mempengaruhi gaya pengasuhan saya. Misalnya kesadaran akan pentingnya membaca untuk menambah wawasan dan bahan tulisan, menularkan kebiasaan membaca pula pada anak-anak. Saya jadi sering membelikan buku, mengajarkan membaca, menulis, serta ber-story telling. Anak-anak pun jadi menyukai membaca dan saya bangga sekali melihat mereka sudah bisa membaca di usia belum genap 5 tahun. 


Ini bukti bahwa privilege dari orang tua ke anak bukan melulu soal harta dan fasilitas serba ada. Banyak hal positif lain yang tak bisa dinilai dengan nominal dan sangat dibutuhkan anak-anak kita untuk menjadi pribadi yang istimewa. So, mari kita ciptakan privilege itu tanpa henti. Dengan cara kita dan sesuai kemampuan kita.


Jadi ketika anak sudah dewasa, ketika ditanya privilege apa yang diberikan oleh orang tua, mereka bisa menjawab dengan yakin dan penuh bangga. 


Semoga bermanfaat.


Referensi

Insto.co.id

Karakter Anak Terbentuk Dari Keluarga, Orang Tua Agar Lebih Bijak dalam Mendidik Anak. Tautan: https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/karakter-anak-terbentuk-dari-keluarga-orang-tua-agar-lebih-bijak-dalam-mendidik-anak

Kenapa Mata Bisa Terasa Kering Yaa??. Tautan: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/559/kenapa-mata-bisa-terasa-kering-yaa

Mata Kering yang Tak Tertangani Dapat Akibatkan Kerusakan Permukaan Mata. Tautan: https://jec.co.id/id/article/mata-kering-yang-tak-tertangani-dapat-akibatkan-kerusakan-permukaan-mata

Inilah Penyebab Sebenarnya Mata Bisa Bintitan. Tautan: https://www.klikdokter.com/info-sehat/mata/inilah-penyebab-sebenarnya-mata-bisa-bintitan

Bahaya! Jangan Biarkan Mata Kering, Ini Akibat yang Bisa Diderita. Tautan: https://www.orami.co.id/magazine/bahaya-jangan-biarkan-mata-kering-ini-akibat-yang-bisa-diderita

No comments

Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)