Sudah kerja, memangnya perlu kuliah? Kalau kesempatannya ada, kenapa tidak? Justru pemilihan jurusannya akan lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan karier. Bukankah memiliki karier yang bagus adalah sebuah impian nyata yang mesti dikejar? Memaksimalkan potensi diri tentu menjadi faktor penunjang yang paling mempengaruhi.
Tidak sedikit teman-teman di kantor saya dulu, yaitu di Kementerian Pekerjaan Umum (PU), yang memilih untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Meski saya memilih resign untuk membersamai anak-anak, suami masih seangkatan dengan saya dan kami pun sering bertukar cerita. Jadi, kabar tentang teman yang kuliah beasiswa ke luar negeri itu masih sering saya dengar.
Bukannya tanpa alasan, ini akan menjadi referensi bagi suami yang berencana untuk melanjutkan studi S-2 ke Jepang, dan mana tahu saya bisa juga menyusul di kesempatan lain. Aamiin. Serta dapat menentukan bimbingan beasiswa luar negeri yang dibutuhkan.
Kuliah di Luar Negeri Bukan Lagi Sebatas Mimpi
Dulu, saya mengira bahwa kuliah di luar negeri tidak mungkin terjangkau oleh orang-orang biasa macam saya. Namun, setelah bekerja, apa yang saya pikirkan tersebut benar-benar keliru. Bukan cuma satu-dua, banyak sekali teman-teman di kantor yang sudah melanjutkan kuliah ke berbagai negara. Mulai dari S-2 hingga jenjang S-3. Bahkan yang tengah merencanakan dan sudah memulai persiapan pun juga tak sedikit.
Sejak saat itu, saya tahu bahwa beasiswa yang tersedia sangat berlimpah dan selalu datang secara berkala. Baik itu dari pemerintah Indonesia, juga lembaga atau pemerintah luar negeri. Melihat secara langsung peluang dan memungkinkannya siapa saja untuk kuliah di luar negeri, dibayarkan full dan ada juga yang sampai memberikan uang saku, membuncah motivasi untuk melangkah di jalan yang sama.
Saya, suami, teman-teman, dan siapa saja memiliki peluang melanjutkan pendidikan ke negara dan universitas yang diimpikan dengan beasiswa!
Tentu tidak asing mendengar LPDP, bukan? Ya, Lembaga Pendanaan Dana Pendidikan atau yang disingkat dengan LPDP menjadi salah satu beasiswa bergengsi di bawah pengawasan
Kementerian Keuangan. Beasiswa ini akan memenuhi biaya pendidikan dan biaya hidup
penerimanya selama kuliah. Di tahun 2024, penerima beasiswa LPDP mencapai 8.592 orang. Jumlah ini meningkat pesat sejak tahun 2019, walaupun sempat turun saat Covid-19. Hingga total penerima sejak tahun 2013 sampai akhir 2024 sudah menyentuh angka 54.149. Sebanyak itu! Tak heran bila bermunculan program bimbingan beasiswa luar negeri khusus LPDP di Indonesia.
 |
Akumulasi jumlah penerima beasiswa LPDP per 31 Desember 2024 | Sumber: Laporan Kinerja LPDP Tahun 2024 |
Selain menanggung biaya kuliah dan berbagai tunjangan, LPDP juga memberi kebebasan untuk memilih universitas unggulan baik di dalam maupun luar negeri, serta dukungan untuk berbagai latar belakang seperti afirmasi dan targeted, pelamar dari daerah 3T dan pelamar berkebutuhan khusus.
Ini menjadi salah bukti bahwa semua memiliki kesempatan untuk melanjutkan studi ke mana pun, termasuk luar negeri. Tentu ada dasar kuat kenapa beasiswa luar negeri ini semakin diminati. Berdasarkan survei Goodstats Februari
2024 Destination Country Abroad, berikut beberapa alasan responden memilih menuntut ilmu ke luar
negeri.
1. Banyak Kampus Berkualitas
Bukannya berarti tidak ada kampus berkualitas di dalam negeri, ya. Ini mengacu kepada lebih luasnya pilihan, mengingat universitas-universitas terbaik dunia berada di luar negeri, seperti Amerika Serikat dan Inggris.
2. Program Beasiswa
Ini yang sejak tadi kita bahas, tidak mustahil untuk kuliah ke luar negeri dengan adanya beasiswa. Malah ini menjadi alasan dari 42 % responden, lo.
3. Bahasa
Setidaknya, bahasa Inggris menjadi pengantar di kelas-kelas Internasional. Malah bahasa pengantar perkuliahan di luar negeri dianggap tidak begitu rumit. Kalaupun menggunakan bahasa selain itu, ini akan menjadi momen untuk mempelajari bahasa asing sehingga dapat menambah skill.
4. Lingkup Pergaulan dan Jejaring Tak Terbatas
Bertemu dengan orang-orang di segala penjuru dunia pastinya akan membangun sebuah jaringan relasi atau pergaulan yang luar bisa. Walaupun sudah menjadi alumni, tetap akan menjejakkan kebermanfaatan suatu saat nanti.
5. Terkesan dengan Negaranya
Negaranya maju, teknologinya canggih, atau budayaanya bikin takjub? Alasan yang juga kerap memotivasi seseorang untuk memilih kuliah di negara tertentu. Bukan hanya untuk dinikmati, ini menjadi sebuah pengalaman berharga dan pembelajaran yang menarik.
Apa yang telah diperoleh selama menjalani studi, akan menjadi nilai plus yang dibawa kembali ke Indonesia, terkhusus instansi bila sudah bekerja. Suami saya yang kebetulan ditempatkan di bagian Kepegawaian, melihat betul bahwa lulusan universitas luar negeri, ditunjang dengan kinerja yang baik, akan lebih diperhitungkan dalam berbagai keputusan. Satu contoh kecilnya saja, bila ada program atau pelaksanaan kegiatan di luar negeri, pasti yang lebih unggul berbahasa Inggris yang akan diutamakan untuk berangkat. Kebanyakan memang dari lulusan universitas luar negeri. Jelas ini sangat positif pengaruhnya pada perkembangan karier.
Pengalaman kuliah di luar negerinya dapat, karier pun berpotensi meningkat.
Masih mau melewatkan kesempatan beasiswa study aboard?
Perjuangan Dimulai Sejak Persiapan
Persaingan menjadi sebuah tantangan yang mesti dihadapi bagi pelamar beasiswa. Percayalah, yang daftar jauh lebih banyak dari yang diterima. Tahun kemarin saja, pendaftar LPDP mencapai 51.027, sedangkan yang diterima hanya 8.592 saja. Ya, walaupun beasiswa bukan cuma LPDP, tapi bisa disimpulkan bahwa yang menjadi penentu adalah bagaimana mempersiapkan diri agar lolos proses seleksi dengan deretan persyaratan yang mesti dilengkapi. Mungkin lengkap saja tidak cukup. Harus membuktikan kemampuan diri untuk layak dipilih sebagai penerima beasiswa dibandingkan pendaftar lainnya.
Dana yang dikeluarkan oleh pihak pemberi beasiswa, harus menyasar penerima yang tepat agar tak sia-sia. Makanya, proses seleksi beasiswa dilakukan dengan ketat.
Pada bagian ini, saya akan bercerita tentang bagaimana perjuangan beberapa teman untuk mendapatkan dan menyelesaikan studi di luar negeri. Semoga bisa menjadi referensi atau mengikuti tips yang mereka bagikan, supaya juga lolos seleksi beasiswa luar negeri di universitas incaran.
🌸 Ristia, Beasiswa Global Korea Scholarship (GKS) di Kyung Hee University, Korea
Merupakan beasiswa penuh yang diberikan oleh pemerintah Korea melalui National Institute for International Education (NIIED). Ristia menempuh pendidikan S-2-nya tahun 2018 sampai 2020. Ia ingin kuliah di Korea karena sudah lama tertarik dan belajar bahasa Korea, sehingga merasa memiliki nilai plus saat mendaftar. Selain itu, kampus-kampus di Korea juga banyak yang memiliki jurusan dengan kurikulum yang sesuai dengan yang ia inginkan. Pastinya sangat pendukung pekerjaannya di Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri (PAKLN) Kementerian PU.
Tips yang dibagikan Ristia agar bisa lolos proses seleksi adalah sebagai berikut.
- Semua persyaratan harus dibaca dan dipahami. Diikuti sampai ke hal-hal terkecil. Bahkan ia sampai memperhatikan ke urutan dokumennya, harus sesuai dengan list. Terkadang hal yang kita anggap remeh, (ah, urutan dokumen apa pentingnya?), ternyata sangat berpengaruh.
- Bukan hanya persyaratan wajib, persyaratan yang sifatnya optional pun sebaiknya dipenuhi semua.
- Persiapan sertifikat kemampuan bahasa harus maksimal. Ristia mendapatkan skor IELTS 8 dan memiliki sertifikat bahasa Korea TOPIK Level 5.
- Kecenderungan untuk merasa gugup saat interview mesti diatasi agar tidak gagap menjawab.
Sejak dari persiapan inilah Ristia sudah melakukan upaya yang tidak main-main. "Upaya yang dilakukan bisa dikatakan sama rata untuk semua persyaratan. Rajin-rajin latihan dan belajar untuk tes-tes bahasa Inggris dan Korea." Salah satu caranya dengan mengikuti kursus atau sekalian bimbingan beasiswa luar negeri yang kredibel supaya hasilnya sesuai harapan.
🌸 Agung, Beasiswa Ministry of Land, Infrastructure and Transport (MOLIT) dan International Contractors Association of Korea (ICAK) di Universitas of Seoul, Korea
Menempuh pendidikan S-2 hanya 1,5 tahun mulai pertengahan 2018 hingga akhir 2019. Mengambil jalur percepatan sehingga pembelajarannya dipadatkan. Saat berbagi cerita, ia sempat merasa kesulitan saat menyusun rencana tesis dan jauh sebelum itu juga agak kewalahan mengurus dokumen-dokumen, tes kesehatan, dan keperluan visa.
Sedikit tips yang dibagikan, pastinya memenuhi semua persyaratan dan juga jangan sungkan untuk meminta dukungan dari rekan-rekan lulusan universitas luar negeri, termasuk atasan. "Pengalaman mereka sangat membantu karena pasti lebih tahu dari pada kita yang belum berangkat," ungkapnya. Sekarang Agung sudah menjadi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bina Penataan Bangunan di Balai Prasana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Aceh. Bahkan sudah diangkat menjadi PPK tak lama setelah lulus S-2 di Korea ini.
🌸 Salsabila, LPDP di University College London, Inggris
Bila dua sebelumnya menerima beasiswa dari pemerintah Korea, Salsabila yang akrab dipanggil Sabil ini berhasil lolos beasiswa LPDP dan memilih universitas di Inggris. Ia ditempatkan di Direktorat Bina Penataan Bangunan kantor Kementerian PU pusat Jakarta. Spesialnya, masa kuliah yang ia jalani lebih cepat lagi, hanya 1 tahun! Ini menjadi alasan terbesarnya memilih Universitas College London.
Sabil punya cerita yang cukup menarik mengenai beasiswa S-2-nya. Sebenarnya, ia sudah ingin melanjutkan kuliah sejak sebelum diterima sebagai PNS. Sayang, waktu itu ia salah strategi. Sudah diterima di universitas pilihan, tapi tak kunjung mendapatkan beasiswanya. Akhirnya memutuskan untuk tak melanjutkan. Barulah setelah lulus PNS, ia melakukan kebalikannya, yaitu mencari beasiswa dulu, yaitu LPDP, setelah diterima, dilanjut mencari universitasnya. Berjodohlah dengan University College London.
Baginya, kuliah di Inggris di tahun 2024 lalu, memberikan pengalaman baru soal pendidikan. "Di sana beda, bukan cuma teori, melainkan lebih kepada penanaman konsep yang lebih berkembang." Misalnya, selama ini yang kita tahu kalau air dicampur garam pasti rasanya asin. Tapi kalau yang ia pelajari selama kuliah S-2, hasilnya belum tentu asin, tergantung dengan airnya. Kalau airnya sudah memiliki rasa, atau air-air tertentu dengan sifat tertentu pula, pasti hasil pencampurannya beragam. Itulah yang ia maksud. Makanya, ia merasa beruntung bisa belajar dengan perspektif baru.
Sabil membagikan beberapa tips soal beasiswa luar negeri berdasarkan pengalaman yang dilaluinya.
- Jangan mengulang kesalahan strategi yang ia lakukan. Mending cari dulu beasiswanya, baru mencari universitasnya. Karena beasiswa LPDP memungkinkan kita untuk memilih universitas setelah lolos seleksi.
- Kuatkan mental karena selama kuliah mesti hidup mandiri di negara orang.
- Penting sekali untuk memenuhi persyaratan, terutama soal bahasa. Ikuti les-les yang memang khusus memberi bimbingan beasiswa luar negeri karena pasti ada trik-trik khusus yang diberikan sesuai dengan kebutuhan beasiswa tersebut. Kalau bisa jangan les IELTS umum, tapi kursus IELTS untuk beasiswa luar negeri. Ini akan membantu sekali.
Sedikit bocoran, menurut Sabil ada perbedaan yang cukup signigfikan antara beasiswa di Asia dengan Eropa. Kalau Asia, biasanya disertai dengan persyaratan rekomendasi dari pimpinan atau dosen di tingkat pendidikan sebelumnya. Tapi, di Eropa tidak, semua bisa mendaftar tanpa surat rekomendasi tersebut. Ini cukup mempermudah prosesnya. Bisa jadi tips tambahan juga nih!
Sebenarnya masih banyak lagi cerita lain yang tak kalah menarik untuk ditulis. Cuma takut kepanjangan. Saya masing ingat dulu, namanya Mbak Mita dan dalam waktu dekat akan kuliah di Belanda setelah berhasil dapat beasiswa, ia sibuk les bahasa Belanda agar lebih mudah berkomunikasi setibanya di negara tersebut. Benang merah dari semuanya adalah perjuangan itu sudah dimulai dari proses persiapan.
Beruntungnya, sekarang tersedia Bimbingan Beasiswa Luar Negeri yang memberi pembekalan dengan lebih fokus dan maksimal agar lolos seleksi dan siap menjalani masa pendidikan di universitas pilihan.
Bimbingan Beasiswa Luar Negeri di Lister, Wujudkan Mimpi Jadi Awardee!
Ketika mengunjungi
Lister.co.id, saya langsung batin, "Ini mah lengkap banget buat bimbingan beasiswa luar negeri dan kursus bahasa asing."
Lister maksimal mendampingi untuk persiapan seleksi beasiswa dan juga persiapan bekal bahasa asing agar lebih nyaman tinggal di negara asing tempat menjalani pendidikan.
Lister merupakan one-stop language learning solution yang tidak hanya menawarkan kelas bahasa asing berkualitas premium, tetapi juga kelas persiapan beasiswa dan studi luar negeri.
Supaya mendapat gambaran, berikut penjelasan dari bimbingan beasiswa luar negeri dan kursus bahasa asing yang disediakan Lister.
✅ Bimbingan Beasiswa Luar Negeri
Khusus untuk bimbingan beasiswa luar negeri, Lister menghadirkan tiga kategori utama dalam mentoring beasiswa, yaitu Mentoring Beasiswa S1, Mentoring Beasiswa S2, dan Mentoring Beasiswa S3. Ada juga yang khusus LPDP! Mentoring ini membantu mempersiapkan diri mulai dari proses pendaftaran, kelengkapan dokumen, persiapan seleksi beasiswa hingga tahap interview. Bukan hanya berupa materi, melainkan juga bimbingan untuk personal letter, essay, hingga rencana penelitian. Dijelaskan step-by-step serta dilengkapi sesi berbagi strategi dan tips dari tutor berpengalaman yang merupakan awardee beasiswa, sehingga kita bisa mendapatkan insight terbaik dalam perjalanan akademik.
Selain itu, tersedia juga beberapa kursus untuk memenuhi persyaratan pengajuan atau pendaftaran beasiswa, berikut beberapa di antaranya dan saya yakin pasti mayoritas teman-teman sudah familiar.
Sebagai persyaratan utama untuk mendaftar beasiswa luar negeri, Lister menyediakan
kursus persiapan ielts atau
kelas IELTS Preparation online bersertifikat bersama tutor profesional dan alumni universitas ternama. Kelas ini dapat diakses secara
online dan sudah memiliki ratusan alumni yang telah dibimbing untuk meraih skor IELTS idaman.
- Kursus Persiapan TOEFL IBT
Dalam kursus toefl ibt online ini, Lister membantu untuk melakukan latihan soal tes TOEFL IBT dengan mudah. Kita juga akan dibekali dengan berbagai materi, tips dan trik, serta pengalaman yang mendukung. Apalagi ada fasilitas Garansi Uang Kembali jika mengikuti kelas Ultimate. Semuanya pun dilakukan secara online sehingga bebas menentukan jadwal kelas.
- Kursus Persiapan TPA (Tes Potensi Akademik)
Membantu persiapan melalui program latihan soal TPA sebelum mengambil ujian resmi. Materi TPA diujikan dalam Tes Bakat Skolastik (LPDP) dan 92% siswa Lister lolos! Dalam kursus tpa online, kita akan diajarkan CARA CEPAT untuk mengerjakannya soal-soalnya sehingga lebih siap menjawab dan meningkatkan peluang mendapatkan target skor yang diinginkan.
Selain ketiganya, masih ada lagi Test Preparation untuk English Exam selain IELTS dan TOEFL IBT, yaitu Kursus TOEFL ITP, Kursus TOEIC, Kursus A Level berbagai bidang studi, Kursus GMAT, Kursus GRE, Kursus SAT, Kursus Duolingo English Test, dan Kursus IB DP. Sedangkan untuk Foreign Language Exam, tersedia Kursus TOAFL Test, Kursus JLPT Test, Kursus Goethe Test, Kursus, TOPIK Test, Kursus, HSK Test, Kursus DELF Test, dan Kursus NT2 Test. Bahkan ada juga Test Preparation untuk berupa Kursus TPA Bappenas dan TBS LPDP.
Silakan pilih program yang sesuai dengan persyaratan beasiswa dan universitas incaran, ya!
✅ Kursus Bahasa Asing
Untuk kuliah di luar negeri, tentu membutuhkan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di kelas Internasional atau memungkinkan juga penggunaan bahasa selain itu. Makanya penting keberadaanya dalam program bimbingan beasiswa luar negeri. Memiliki kemampuan bahasa yang berlaku di negara di mana kita akan kuliah, pastinya menjadi nilai tambah yang bukan hanya memudahkan aktivitas, tapi nilai lebih yang patut dipertimbangankan saat mendaftar beasiswa atau universitas.
Kita bisa belajar bahasa asing dengan tutor bersertifikat terbaik di Lister. Disesuaikan pula dengan level kemampuan. Banyak sekali pilihan kursus bahasa asing yang disediakan. Mulai dari bahasa negara Amerika/Eropa yaitu Kursus Bahasa Inggris, Kursus Bahasa Jerman, Kursus Bahasa Prancis, Kursus Bahasa Belanda, Kursus Bahasa Italia, Kursus Bahasa Rusia, Kursus Bahasa Spanyol, dan Kursus Bahasa Polandia, hingga negara-negara Asia yaitu Kursus Bahasa Korea, Kursus Bahasa Jepang, Kursus Bahasa Mandarin, Kursus Bahasa Turki, Kursus Bahasa Arab, dan Kursus Bahasa Thailand.
Atau yang kuliah di Jerman, anggaplah kemampuan bahasa Inggris sudah baik, maka bisa melengkapinya dengan
Kursus Bahasa Jerman Online untuk menambah nilai
plus sekaligus memudahkan komunikasi selama tinggal di sana.
Bagaimana, lengkap kan? Lister menyediakan sangat banyak program bimbingan beasiswa luar negeri yang bisa membantu kelancaran persiapan. Untuk lebih detailnya, teman-teman bisa menuju langsung ke website official Lister di lister.co.id.
Selain kelengkapan program bimbingan beasiswa luar negeri, Lister juga memiliki keunggulan dalam pelaksanaan program tersebut, yang membuat proses bimbingan menjadi lebih nyaman tanpa mengurangi fokus dan kemaksimalan tujuan. Jadi, saya bukan asal merekomendasikan, ya.

Berhubung suami ingin melanjutkan studi S-2 ke Jepang dengan beasiswa LPDP, maka saya mencoba konsultasi by WhatsApp dengan Lister. Oleh Kak Eri, saya diberi pilihan rekomendasi program berikut.
Non-bundling
- Mentoring Beasiswa S2 LPDP
- IELTS/TOEFL iBT Preparation
- Persiapan TBS LPDP
Bundling Beasiswa Luar Negeri
- Bundling IELTS Preparation + Persiapan TBS LPDP + Mentoring Beasiswa
- Bundling TOEFL iBT Preparation + Persiapan TBS LPDP + Mentoring Beasiswa
Karena ada yang bundling, sepertinya akan lebih praktis bila dibandingkan memilih kelas satu-satu. Kak Eri juga memberikan informasi tambahan tentang paket bundling bimbingan beasiswa luar negeri Lister ini, beserta biayanya. Saya diberi tahu bahwa program kursus dilakukan secara online live interactive class melalui Zoom dengan durasi 90 menit per pertemuan. Bebas memilih jadwal antara Senin sampai Minggu di jam 07.00 - 21.00 WIB, dengan frekuensi kelas maksimal 4 kali seminggu.
Soal bahasa pun juga saya tanyakan. Agar lebih lancar, apa lebih baik ambil les bahasa Inggris dan Jepang? Kak Eri menjelaskan bahwa umumnya perkuliahan memang menggunakan bahasa Inggris dan bahasa sehari-hari menggunakan bahasa Jepang. Apabila sudah lolos LPDP dan dirasa perlu, nantinya bisa mengambil program kursus academic English dan/atau bahasa Jepang.
Mendapatkan penjelasan seperti ini, jadi lebih jelas untuk mengambil program yang tepat di Lister sesuai kebutuhan beasiswa S-2 LPDP di Jepang. Untuk universitas, nanti bisa sekalian ditanyakan juga ketika mentoring berlangsung, tentunya ditambah dengan referensi yang dicari sendiri. Terima kasih Lister dan Kak Eri!
Bila teman-teman punya rencana kuliah ke luar negeri, silakan konsultasi juga dengan Lister agar diberikan rekomendasi program bimbingan yang sesuai. Bisa dengan klik icon/button konsultasi melalui WhatsApp di website Lister, atau boleh juga langsung ke nomornya di 081231122250. Nomornya sudah centang biru, jadi terpercaya.
Pssst, kalau ada promo, bakal dikasih tahu juga, lo. Nah, khusus buat teman-teman, silakan gunakan kode promo BLOG25. Mana tahu langsung cocok dan ingin mendaftar salah satu program Lister. Lumayan kan bisa lebih hemat.
Yuk, kita manfaatkan beasiswa yang bukan hanya disediakan oleh pemerintah Indonesia, melainkan juga pemerintah dan lembaga luar negara, untuk melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya dan menunjang karier bagi yang sudah bekerja. Sekarang berniat untuk S-2, nanti lanjut lagi S-3. Beasiswa memungkinkan siapa saja untuk lanjut kuliah hingga ke luar negeri, serta tersedianya bimbingan beasiswa luar negeri yang profesional dan mumpuni seperti Lister, dapat membuka peluang yang lebih besar.
Seperti yang dikatakan Oprah Winfrey, "Pendidikan adalah satu-satunya kunci untuk membuka dunia ini, serta paspor untuk menuju kebebasan."
Semoga bermanfaat dan mimpi kuliah di luar negeri segera terwujud!
Referensi
Wawancara dengan Ristia, Agung, dan Salsabila sebagai Awardee
Lister.co.id
Laporan Kinerja LPDP Tahun 2024 diunggah pada tanggal 10 Mei 2025 dari https://lpdp.kemenkeu.go.id/
https://goodstats.id/article/apa-saja-alasan-orang-indonesia-menempuh-pendidikan-di-luar-negeri-t9SRQ
https://kumparan.com/kumparanbisnis/banjir-peminat-total-pendaftar-beasiswa-lpdp-tembus-51-ribu-orang-di-2024-23MvZaI8Rng
No comments
Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)