Lebarkan Peluang dengan Produk Digital Bersama ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA)

No comments
"Job blogger sekarang makin sepi. Enggak seramai dulu." Pernyataan ini bukan hanya saya dengar dari teman-teman sesama blogger, tapi juga saya rasakan sendiri. Walau saya bukan yang terlalu aktif  mencari job, tapi memang tawaran kerja sama mulai berkurang bila dibandingkan 2 atau 3 tahun lalu. Cuma, ada hal janggal yang kerap saya pertanyakan. Bukankah blogger yang memiliki skill digital, seharusnya bisa bertahan di dunia digital? 

Lebarkan Peluang dengan Produk Digital Bersama ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA)

Jujur, saya sempat berpikir untuk banting setir mencoba bidang lain dan memulainya dari nol. Tapi, kok sayang sekali. Saya sudah membangun berbagai skill berkat konsisten ngeblog selama hampir 9 tahun. Saya banyak belajar, berkembang, dan memiliki circle pertemanan yang sangat positif. Saya yakin, banyak blogger yang juga merasakan hal serupa. Mau lanjut, tapi peluang semakin sempit. Mau berhenti, tapi sayang.

Sampai akhirnya saya sampai di satu titik, mau sampai kapan hanya menunggu? Menunggu job blogger, menunggu tawaran content placement, menunggu event blogger kembali digelar sesering dulu, atau menunggu endorsement. Kenapa bukan saya yang mengejar dan memperlebar peluang? Alih-alih pasif menunggu, dengan skill digital yang telah terbangun, tanpa meninggalkan aktivitas blogging, peluang dalam pesatnya digitalisasi harus diperjuangkan.

Barulah kesempatan akan datang. Itu yang saya imani dan berhasil menjadi amunisi.

Mereka Bisa Cuan Milyaran, Padahal Saya Punya Modalnya

Mereka Bisa Cuan Milyaran, Padahal Saya Punya Modalnya

Setiap langkah besar yang berani diambil, pasti ada pendorong yang tak kalah besar. Kalau saya ingat lagi ke belakang, saya mulai menyadari bahwa sebenarnya skill saya, skill semua blogger, tak kalah potensial bila dibandingkan dengan mereka yang saya tahu bisa mendapat milyaran dari produk digital. Ya, produk digital kuncinya.

Di awal tahun 2025 lalu, saya diundang ke sebuah acara yang diadakan oleh Lynk.id, platform mobile webpage yang belakangan sedang naik daun. Di acara tersebut, saya menyimak proses yang dilalui para pembicara sampai mendapatkan keuntungan ratusan hingga Milyaran rupiah dari produk digital. Siapa yang tidak tergerak untuk mengupayakan hal serupa?

"Bila orang lain bisa sukses, berarti ada yang mereka tahu, tapi kita belum tahu. Ada hal yang mereka lakukan, tapi belum kita lakukan."

Pernyataan yang dikatakan oleh salah satu pembicara ini, langsung saya bawa ke diri sendiri. Apa yang belum saya tahu dan apa yang belum saya lakukan? Soal skill, blogging sudah mengajarkan saya menulis, desain Canva, personal branding, membuat konten, bahkan public speaking karena alhamdulillah pernah mengisi beberapa kelas. 

Berarti masalahnya bukan dari ketidaktahuan atau "tidak bisa", tapi apa yang belum saya lakukan dari modal skill yang saya miliki.

Toh secara garis besar, skill yang berhasil mendatangkan Milyaran bagi mereka juga tak jauh-jauh dari menulis untuk menghasilkan e-book, desain untuk menghasilkan worksheet, public speaking untuk membuka kelas online atau membuat video ajar, hingga meracik konten media sosial untuk personal branding, promosi, atau affiliate.

Blogger sudah punya modal skill itu. Bahkan jauh sebelum produk digital viral, blogger sudah terjun lebih dulu ke ranah digital. 

Mulai Konsisten untuk Fokus Melebarkan Peluang ke Produk Digital

Mulai Konsisten untuk Fokus Melebarkan Peluang ke Produk Digital

Bukan untuk ikut-ikutan, melainkan karena saya yakin bahwa produk digital masih sejalan dengan aktivitas blogging. Sehingga saya tak perlu memulai dari nol. Seperti saat saya menulis e-book pertama berjudul 5 Langkah Dapat Penghasilan dari Blog, sumbernya ya dari pengalaman ngeblog dan yang dibutuhkan juga kemampuan yang tak jauh-jauh dari blogging. Nulis, desain, ngonten

Kemudian saya coba jual ke teman-teman sesama blogger, alhamdulillah ada yang beli. Saya tulis lagi e-book lain yang masih seputar blogging. Kembali ada yang beli. Sampai saya mendapat hampir 1 juta hanya dari e-book.

Dari sini, saya menyimpulkan bahwa produk digital memang benar-benar punya peluang!

Saya harus mengajak teman-teman blogger untuk mencoba. Itu niat awalnya. Saya mulai gencar sharing seputar produk digital di media sosial. Ternyata, tidak sedikit teman yang bertanya, mau belajar, dan antusiasnya kentara sekali. Sampai akhirnya saya berani membuka kelas mandiri pertama tentang Praktis Membuat E-Book Layak Jual. Dengan harapan bisa membuka pintu peluang yang sama bagi lebih banyak blogger.

Pelaksanaan kelas online Praktis Membuat E-book Layak Jual
Pelaksanaan kelas online "Praktis Membuat E-book Layak Jual"
Siapa sangka yang mendaftar bukan hanya blogger, melainkan ibu rumah tangga secara umum yang memang menjadi target audience saya, bahkan kaum bapak-bapak pun ada yang join. Berarti topik ini menarik dan dibutuhkan. Atau mungkin sudah banyak yang sadar akan peluangnya, tapi masih bingung mau memulai dari mana. 

Secara tidak langsung, saya mendapat pembuktian bahwa membuka kelas online begini juga peluang yang cukup menjanjikan. Bukan hanya menambah pengalaman, tapi saya juga mendapatkan banyak catatan. Dari sekian banyak peserta yang hadir, mayoritas memiliki ketertarikan untuk membuat produk digital. Malah ada yang punya produk digital, tapi belum percaya diri menjualnya. Terkadang merasa diri tidak bisa apa-apa, sehingga tidak tahu mau menjual produk digital apa. Hingga berbagai hambatan kecil yang tak jarang membuat hasrat ingin meraih peluang dari produk digital tak kunjung diupayakan. Misal tidak tahu apa yang harus dilakukan lebih dulu, apakah harus punya sertifikasi tertentu, atau overthinking takut tidak ada yang beli.


Andai kita sama-sama belajar, bukannnya tidak mungkin blogger menemukan peluang baru. Bukan hanya sekadar menunggu dan selalu menunggu tawaran kerja sama datang. Kalau ada job oke, kalau belum ada, masih dapat diusahakan dari jalur yang lain. 

Yuk, Mulai dari Beberapa Langkah Berikut

Yuk, Mulai dari Beberapa Langkah Berikut

Sekadar sharing, sebagai pengingat kita bersama, bukan hanya blogger, tapi semua yang ingin mencoba meraih peluang dari produk digital, beberapa hal berikut bisa dilakukan untuk memulainya.

✅ Ikuti Kelas-kelas yang Mendukung

Saya memosisikan ini di poin pertama karena saya melangkah dengan lebih terarah berkat didahului dengan mengikuti kelas produk digital. Ilmu yang dibagikan oleh orang-orang berpengalaman, beserta tips dan trik yang berhasil diterapkan, membuat kita tak meraba-raba lagi untuk mulai membuka peluang melalui produk digital.

✅ Tentukan Niche di Awal

Saya dulu pernah berpikiran bahwa niche bisa saja ditentukan sembari jalan. Tapi ternyata, itu salah besar. Justru dengan menentukan niche sejak awal, kita jadi tahu mau membantu siapa, memberi solusi terhadap masalah apa, hingga rupa konten media sosial yang akan dibuat. Karena bicara soal peluang dan penghasilan, kita mesti peduli dengan kebutuhan audience yang spesifik supaya lebih tepat sasaran. Niche ini ibarat GPS supaya usaha yang kita lakukan lebih efektif tanpa perlu berputar-putar ke segala arah untuk tiba di tujuan. 

✅ Bangun Personal Branding

Bila belum mulai membangun personal branding, yuk, mulai dari sekarang. Kenapa? Karena kita harus menunjukkan siapa diri kita, kemampuan kita, dan hal bermanfaat apa yang bisa kita bagikan. Orang tidak akan percaya begitu saja dengan produk digital yang kita tawarakan kalau tidak mengenal siapa pembuatnya. Sesederhana itu. Pastikan juga bahwa personal branding yang dibangun sejalan dengan produk digital yang dimiliki.

✅ Buat Produk Digital Sendiri

Memang kita bisa menjual produk digital karya orang lain dengan affiliate atau memilih produk dengan label "Hak Jual Kembali. Tapi, alangkah lebih baik dan otentik bila kita memiliki produk digital sendiri. Tidak harus e-book, karena banyak sekali jenis produk digital lain yang tak kalah potensial, seperti template, video ajar/tutorial, kelas online, sesi konsultasi, jasa desain, bahkan artikel pun dapat dijual. Makanya, blogger tak akan mati langkah dengan skill yang dimilikinya bila mau melebarkan peluang.

✅ Upayakan Punya "Kolam" Potensial

WhatsApp Group BELAJAR PRODUK DIGITAL

Kolam yang dimaksud di sini adalah kelompok, grup, atau komunitas yang dibangun sendiri. Bukan sebagai anggota, tapi sebagai pendirinya. Meski dari dulu saya sudah mengimpikannya, baru kemarin ini bisa terwujud. Karena di sinilah kita bisa menguatkan pondasi kita untuk lebih dikenal, dipercaya, dan mempromosikan berbagai produk digital yang kita miliki. Cuma, jangan lupa memberikan manfaat yang seimbang untuk para member yang telah bergabung. Berat memang, tapi bukan berarti mustahil kan?

Bahkan kita juga bisa belajar banyak hal baru dengan membuka sesi sharing. Seperti saya yang baru mendapat pencerahan berkat ide dari salah satu kawan di WhatsApp Group "BELAJAR PRODUK DIGITAL" yang baru seminggu ini saya aktifkan. Kebetulan di platform Lynk.id yang memang menjadi fokus dalam grup sebagai etalase produk digital, terdapat fitur untuk menjual artikel blog. Kawan saya ini mengutarakan idenya untuk menambahkan promosi kecil-kecilan seperti menerima content placement atau review untuk ditayangkan di blog abc.com misalnya. Saya malah tidak pernah memikirkan itu sebelumnya, bahwa produk digital bisa dihubungkan untuk branding blog. Seru kan?

Walau rasanya lelah, makin kejar-kejaran dengan waktu, dan nyaris tanpa henti memikirkan besok harus ngonten apa, bikin kelas apa, dan sharing tentang hal apa lagi, entah kenapa rasanya menyenangkan. Sampai-sampai saya harus mengatur ulang jadwal keseharian saya kembali. Mungkin karena saya punya tujuan dan merasakan sendiri bahwa cuan betul-betul bisa datang dari sini. 

Untung sekarang sudah ada berbagai aplikasi dan AI yang bisa membuat banyak proses lebih cepat. Ini juga saya sharing di kelas yang lalu. Idealis bersih dari AI rasanya akan membuat saya kalah cepat. Makanya, emak-emak yang berkejaran dengan waktu dan tugas domestik rumah tangga ini, cukup berhasil me-manage keseharian dengan baik. Serius, saya terbantu sekali dengan AI. 

Mari bersama kita jemput peluang menjanjikan dari produk digital, dengan memanfaatkan kemudahan yang diberikan digitalisasi!

Maksimalkan Proses Meraih Peluang dari Produk Digital Bersama ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA)

Maksimalkan Proses Meraih Peluang dari Produk Digital Bersama ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA)

Tidak dipungkuri bahwa beraktivitas dan berjuang di dunia digital, memerlukan perangkat yang mendukung kepesatannya. Karena produktif saja belum cukup, tapi perlu dilengkapi dengan kreativitas dan inovasi yang terus menjadi tuntutan. Maka dari itu, butuh dukungan dari "teman kerja" yang mumpuni. 

Apalagi saya yang inginnya serba cepat biar semua tugas bisa dituntaskan (maklum ibu-ibu sambung menyambung kerjaannya), sering kesal sendiri kalau perangkat yang digunakan tidak bisa menyamai kecepatan saya. Saya memang tidak sepenyabar itu kalau soal gawai dan perangkat kerja, saking banyaknya yang ingin saya wujudkan. Tidak apa kan kalau saya punya berlimpah mimpi?

Nah, berhubung laptop saya yang sekarang secara usia sudah sepuh untuk sebuah perangkat kerja, yaitu hampir 10 tahun, rasanya sudah saatnya melirik laptop baru yang tepat sesuai dengan kebutuhan saya saat ini. 

Penginnya tetap laptop ASUS. Makanya saya tertarik banget dengan Zenbook S14 OLED yang begitu mendukung aktivitas digital terkini. Mengingat saya cukup aktif memanfaatkan AI sebagai asisten. Performanya pun tak main-main, cocok untuk saya yang berjam-jam beraktivitas bersama laptop setiap hari. 

Ringkasnya, ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) merupakan salah satu laptop AI dengan performa NPU 45+ TOPS. 

Ukurannya juga sangat ramah untuk dibawa ke mana-mana, karena ringkas dan elegan. Jadi, kalau mau bepergian, apalagi sampai menginap, saya tidak perlu bawa ransel besar supaya laptop muat. Soalnya, kalau enggak bawa laptop pas pergi-pergi itu kadang suka kepikiran. Kan lumayan bisa nyicil ngerjain apa pas anak-anak dan suami tidur. 

Detailnya, ini alasan saya tertarik dengan ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) untuk mendukung aktivitas digital saya yang semakin padat. Mana tahu teman-teman juga sedang mencari laptop untuk aktivitas digitalnya, bisa sekalian mempertimbangkan.

✅ Performa Powerfull untuk Aktivitas Digital

Performa Powerfull untuk Aktivitas Digital

Saat ini, aktivitas digital sudah menjadi gaya hidup. Apalagi yang memang fokus di ranah digital, malah sudah menjadi "makanan" sehari-hari. Performa pasti menjadi pertimbangan utama saya ketika memilih laptop. Seberapa mumpuni laptop dapat mendukung aktivitas digital yang saya lakukan. Misalnya menggunakan aplikasi editing grafis, foto, video, multitasking membuka banyak aplikasi dalam satu waktu, menjalankan aplikasi atau fitur AI, hingga mengadakan kelas online. ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) menjawab semua kebutuhan ini.

ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) sangat cocok untuk menjalankan aplikasi-aplikasi modern yang sudah mendukung teknologi AI. ASUS Zenbook S14 (UX5406SA) sudah diperkuat oleh Intel® Core™ Ultra 7 Processor 258V 32GB 2.2GHz yang memiliki 8 core dan 8 thread. Prosesor tersebut dilengkapi dengan Intel® Arc™ Graphics serta chip AI berbasis Intel® AI Boost NPU dengan kecepatan hingga 47 TOPS.

Sekadar informasi, sebagai laptop ASUS Copilot+ PC dengan Windows 11, wajib memenuhi standar NPU dengan kemampuan minimal 40 TOPS (Tera Operation Per Seconds), storage SSD minimal 256 GB, dan RAM berkapasitas 16 GB. Sedangkan ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) sendiri, sudah mampu menangani tugas berbasis AI hingga 47 TOPS NPU!

ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) menjadi laptop pertama di Indonesia yang ditenagai prosesor Intel® Core™ Ultra (Series 2) terbaru dengan performa NPU hingga 47 TOPs.


ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) menjadi laptop pertama di Indonesia yang ditenagai prosesor Intel® Core™ Ultra (Series 2) terbaru dengan performa NPU hingga 47 TOPs.

Selain itu, Zenbook S14 OLED (UX5406) juga memiliki desain system-on-chip (SoC) dengan motherboard lebih kecil hingga 27%, yang mendukung efisiensi pendinginan serta stabilitas performa. Dengan RAM LPDDR5X hingga 32GB dan penyimpanan hingga 1 TB SSD PCIe 4.0, laptop ini mampu menjalankan berbagai aplikasi modern berbasis AI dengan lebih optimal dan mulus. Mulai dari peringkasan dokumen dan email secara instan, meningkatkan kualitas gambar secara otomatis, sat set membuat video dengan Video Generator, hingga kepraktisan pengarsipan dan proses pencarian file foto-video di Story Cube.

Untuk lebih membuktikan, berikut hasil benchmark performa ASUS Zenbook S14 OLED yang dapat dijadikan gambaran.


hasil benchmark performa ASUS Zenbook S14 OLED

Pandangan saya, laptop ini sangat memfasilitasi kita untuk dapat lebih produktif dengan cara yang efektif dan efisien sesuai zamannya.


✅ Mendukung Online Meeting yang Lebih Bebas

Mendukung Online Meeting yang Lebih Bebas

Kenapa saya bilang bebas? Karena selama ini saya ketergantungan dengan kamera eksternal, headset, dan mesti ke tempat sunyi agar bisa melakukan online meeting seperti di kelas-kelas online atau webinar. Kalau tidak, gambar saya pasti ngeblur dan gelap.

Kamera ASUS AiSenses dengan Windows Studio Effect milik ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) akan membuat saya bebas dari momen tersebut. Teknologinya dapat mengaburkan latar belakang secara real-time untuk menjaga privasi, mendeteksi gerakan mata dan menyesuaikannya agar tampak tetap menatap layar, mendeteksi dan mengikuti gerakan (mau rekam konten sendiri tak lagi jadi masalah), serta teknologi ASUS 3D Noise Reduction (3DNR) meningkatkan kejernihan gambar webcam meski tanpa kamera eksternal. Dilengkapi pula dengan penutup kamera fisik magnetik yang dapat membuat tenang ketika kamera sedang tak digunakan. Selain itu, bila pembicara lebih dari 1 orang, juga bisa mengaktifkan fitur untuk menangkap suara baru dalam lengkungan 180 derajat. 

Fitur AI Live Caption

Tak boleh ketinggalan, fitur AI Live Caption semakin membebaskan saya untuk bertemu secara daring dengan lebih banyak orang di dunia berkat kemampuannya menerjemahkan bahasa. Mana tau ada kesempatan belajar atau mengikuti kelas dari pemateri dengan bahasa yang tidak saya kuasai, maka bisa di-translate secara real time ke bahasa yang lebih saya mengerti, Bahasa Inggris misalnya. Kurang bebas apa coba? 

✅ Visual dan Audio Terbaik untuk Keseimbangan Kerja dan Hiburan

Visual dan Audio Terbaik untuk Keseimbangan Kerja dan Hiburan

Saya seorang kreator konten. Kalau enggak ngonten, tujuan saya enggak akan tercapai. ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406) dibekali teknologi layar dan audio canggih untuk pengalaman visual dan audio kelas premium.

Layar sentuh atau touchscreen berteknologi ASUS Lumina OLED 3K 120Hz memberikan resolusi tinggi 2880x1800 pixel yang memastikan detail gambar tajam dan jernih. Hadir dengan color gamut 100% DCI-P3, sehingga mampu mereproduksi warna dengan akurat, serta didukung sertifikasi Pantone® Validated dan DisplayHDR™ True Black 500 untuk kontras dan kedalaman warna hitam yang optimal.

Audionya juga tak kalah unggul. Memiliki empat speaker yang tersertifikasi Harman Kardon dan didukung Dolby Atmos®, menghasilkan suara yang kaya dan dalam. Makanya, berkat kombinasi terbaik ini, Zenbook S14 OLED (UX5406) cocok untuk saya yang setiap hari melakukan editing video untuk konten media sosial (touchscreen-nya pasti bantu banget), membuka kelas online atau menjadi peserta untuk update ilmu, hingga menjaga kewarasan dengan mendengarkan musik dan sesekali menonton drama Korea. Hidup itu harus seimbang kan?

Ketersedian port


Terakhir, yang masih berhubungan dengan proses saya membuat konten atau aktivitas digital lain adalah ketersedian port yang sesuai dengan kebutuhan masa kini. Tersedia port USB 3.2 Gen 2 Type A, HDMI® 21, audio combo jack, dan dua port Thunderbolt™ 4 USB-C® yang serbaguna dan cepat dengan kecepatan transfer data hingga 40 Gbps. Lengkap sudah gerbang untuk transfer file yang bejibun atau untuk kebutuhan lainnya.

✅ Baterai Super Awet dan Fast Charging

Baterai Super Awet dan Fast Charging

Ini keunggulan ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) yang bikin saya makin kepengin. Karena dukungan prosesor Intel® Core™ Ultra 7 Processor 258V yang sangat efisien dan baterai berkapasitas besar 72Whrs, laptop ini dapat digunakan seharian!

Dalam pengujian benchmark UL Procyon Battery Test, laptip ini terbukti mampu bertahan lebih dari 18 jam untuk bekerja (membuka aplikasi office). Sedangkan saat mode idle, bisa bertahan lebih dari 23 jam. Berikut adalah hasil pengujiannya.

Pengujian benchmark UL Procyon Battery Test

Keunggulan baterai ini masih berlanjut. Teknologi fast charging dapat mengisi daya baterai 60% hanya dalam waktu 49 menit. Kita pun bisa menikmati kecepatan dan kenyamanan dari penggunaan USB-C Easy Charge. Pokoknya soal baterai dan daya, ini yang saya cari. Mau di rumah atau bepergian, bakal tetap enjoy menjalankan produktivitas digital.

✅ Koneksi Wi-Fi Maksimal

Koneksi Wifi Maksimal

ASUS Zenbook S14 OLED dilengkapi dengan Wi-Fi 7 terbaru untuk koneksi nirkabel terbaik, yaitu hingga 4,8x¹⁹ lebih cepat dibandingkan Wi-Fi generasi sebelumnya. Laptop secara otomatis akan terhubung ke sinyal Wi-Fi terkuat dan menggunakan semua bandwidth yang tersedia secara efisien. Jadi lebih tenang pastinya karena aktivitas digital tanpa koneksi internet, mana bisa? Apalagi yang sifatnya live, seperti webinar atau kelas online, gangguan koneksi bakal membuat prosesnya terganggu hingga batal.

✅ Elegan dan Nyaman untuk Dibawa-bawa

Elegan, Nyaman, dan Aman untuk Dibawa-bawa

Selain performa, rupa fisik laptop juga menjadi pertimbangan penting bagi saya. ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406) memiliki desain fungsional dan inovatif. Menggunakan material eksklusif Ceraluminum™ yang telah melalui proses pengembangan selama 4 tahun untuk penyempurnaan warna, tekstur, dan kekuatan, sehingga menghasilkan laptop tipis 14 inci dengan ketebalan hanya 1,1cm dan berat hanya 1,2kg saja. Tersedia dalam dua pilihan warna alami, yaitu Zumaia Gray dan Scandinavian White.


Terus, teknologi CNC milling pada body-nya membentuk desain grille geometris yang unik di atas keyboard dan touchpad yang lebih luas. Bikin lebih nyaman digunakan walau terkadang suasana tak selalu kondusif untuk produktif. Istimewanya lagi, sleeve-nya terbuat dari poliester daur ulang bersertifikasi GRS. Secara tidak langsung, kita pun akan turut mendukung upaya pelestarian lingkungan.


Ditambah lagi standar militer MIL-STD 810H pada laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) sangat membantu meningkatkan keawetan laptop dan membuat kita tak perlu was-was membawanya ke mana-aman. Tes standar militer ini meliputi high-low temperature, shock, vibration, dan altitude. Tangguh! Produktivitas digital jadi bisa dilakukan di mana saja.

✅ Lebih Senyap dan Aman

Lebih Senyap dan Aman

Sistem pendinginan ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406) adalah vapor chamber ultra-tipis dan dua kipas IceBlade yang dapat bekerja dengan efisien tanpa bising. Bahkan teknologi ventilasi grille geometris yang unik dan menarik di atas keyboard-nya juga dapat meningkatkan aliran udara sehingga sistem pendinginan dapat bekerja di bawah 25dB. Mau dipakai lama pun tak akan mengurangi kenyamanan kita.

Keamanannya tak kalah handal. Laptop ini mengintegrasikan sistem keamanan Microsoft Pluton yang mampu melindungi data dari ancaman siber dengan menggabungkan lapisan keamanan perangkat keras dan perangkat lunak. Fitur Windows Hello dengan kamera IR AiSense memberikan fasilitas login wajah yang dijamin aman dan cepat, Adaptive Lock akan otomatis mengunci layar saat pengguna beranjak, dan Adaptive Dimming dapat meredupkan layar ketika tidak dilihat. Bagaimanapun, keamanan data tetap yang utama.

Selengkap itu keunggulan yang dimiliki ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) untuk mendukung langkah saya melebarkan peluang digital. Bagaimana menurut teman-teman? Sudah mengidamkan atau langsung tertarik membeli nih? Mana tahu laptop kita bisa samaan, aamiin.

Supaya lebih jelas, berikut spesifikasi laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA).

ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA)

Spesifikasi ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA)

Dengan tersedianya perangkat yang mengerti kebutuhan digital saya, terutama untuk mengejar peluang dan kesempatan, hingga mengambil jeda sejenak dengan menikmati tontonan yang disuka, rasanya semakin termotivasi untuk lebih produktif dan kreatif lagi. Apalagi teknologi AI sudah membantu mempercepat berbagai tugas. Akan lebih maksimal bila perangkat kerjanya mendukung, seperti ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA).

Terakhir, Stop Menganggap Diri Tidak Bisa Apa-apa dan Bukan Siapa-siapa

Stop Menganggap Diri Tidak Bisa Apa-apa dan Bukan Siapa-siapa

Terkadang yang membuat ragu bertindak adalah faktor internal dari diri sendiri. Saya tentu juga pernah mengalaminya. Makanya, saya agak menyesal kenapa baru sekarang mulai fokus di produk digital padahal sudah dari tahun lalu mulai menulis e-book. Alasannya ya itu, belum percaya diri untuk menyebarluaskannya ke luar circle blogger dan belum berani memperlebar niche-nya. Overthinking orang bakal bilang, "Ih, apa sih? Dia siapa sih? Sok-sokan bikin konten begini". Padahal setelah dijalani, enggak ada juga yang akan memperhatikan atau mengomentari konten kita dengan segitunya.

Beberapa teman pun merasakan kegalauan yang tak jauh berbeda. Merasa diri tidak bisa apa-apa, tidak punya keahlian apa-apa, hanya karena kebetulan seorang ibu rumah tangga atau belum punya sertifikasi di bidang tertentu.

Padahal nyatanya, yang dikatakan sebagai ahli ada dua, yaitu ahli dari pendidikan/sertifikasi dan ahli sebagai praktisi.
 
Nah, praktisi ini yang sering terlupakan. Padahal, ketika kita berhasil melewati sebuah permasalahan atau kontiniu melakukan suatu aktivitas, berarti kita seorang praktiksi dan pengalamannya sangat layak dibagikan. 

Misalnya dari sudut pandang saya yang merupakan seorang ibu, menghadapi anak GTM, melewati masa baby blues, atau resep-resep menu harian yang sudah hafal luar kepala, sangat berpotensi untuk di-share dan membantu ibu-ibu lain. Ayo, siapa yang pernah searching tentang cara menghadapi anak susah makan atau GTM? Saya yakin, pasti banyak! Justru yang dialami sendiri dan yang relate dengan kenyataan, akan lebih menarik perhatian. 

Selanjutnya, merasa bukan siapa-siapa. Justru karena itu kita harus membangun personal branding agar dikenal sebagai "siapa". Kita akan selamanya menjadi bukan siapa-siapa kalau tidak pernah memperkenalkan diri. Personal branding bukan semata-mata untuk mengejar cuan, tapi inilah hal paling dasar untuk lebih mudah mewujudkan berbagai tujuan. 

Jadi, dari pada menunggu dan bergantung dengan tawaran kerja sama tanpa melakukan apapun, lebih baik jemput peluang dari produk digital melalui skill yang dimiliki saat ini. Terkhusus bagi teman-teman sesama blogger, terlalu sia-sia bila skill kita hanya dipakai untuk menunggu. Iya, kan? Karena tidak semua orang bisa menulis, desain Canva, dan membuat konten media sosial. Bahkan banyak yang harus belajar dulu dengan pengorbanan waktu dan biaya yang tidak sedikit demi mendapatkan skill kita.

Benar apa yang dikatakan oleh Chris Grosser, di mana ini juga banyak diunggah di berbagai platform media sosial.
“Opportunities don’t happen, you create them.”
(Kesempatan tidak terjadi begitu saja, kamu yang menciptakannya)

Semoga bermanfaat.

***

Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog ASUS 45+ TOPS Advanced AI Laptop yang diadakan oleh Travelerien.

No comments

Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)