"Job blogger sekarang makin sepi. Enggak seramai dulu." Pernyataan ini
bukan hanya saya dengar dari teman-teman sesama blogger, tapi juga saya
rasakan sendiri. Walau saya bukan yang terlalu aktif mencari job,
tapi memang tawaran kerja sama mulai berkurang bila dibandingkan 2 atau 3
tahun lalu. Cuma, ada hal janggal yang kerap saya pertanyakan. Bukankah
blogger yang memiliki skill digital, seharusnya bisa bertahan di dunia
digital?
Jujur, saya sempat berpikir untuk banting setir mencoba bidang lain dan
memulainya dari nol. Tapi, kok sayang sekali. Saya sudah membangun
berbagai skill berkat
konsisten ngeblog selama hampir 9 tahun. Saya
banyak belajar, berkembang, dan memiliki circle pertemanan yang sangat positif. Saya yakin, banyak blogger yang juga merasakan hal serupa. Mau
lanjut, tapi peluang semakin sempit. Mau berhenti, tapi sayang.
Sampai akhirnya saya sampai di satu titik, mau sampai kapan hanya menunggu?
Menunggu job blogger, menunggu tawaran content placement, menunggu
event blogger kembali digelar sesering dulu, atau menunggu endorsement. Kenapa bukan saya yang mengejar dan
memperlebar peluang? Alih-alih pasif menunggu, dengan skill digital
yang telah terbangun, tanpa meninggalkan aktivitas blogging, peluang
dalam pesatnya digitalisasi harus diperjuangkan.
Barulah kesempatan akan datang. Itu yang saya imani dan berhasil menjadi
amunisi.
Mereka Bisa Cuan Milyaran, Padahal Saya Punya Modalnya
Setiap langkah besar yang berani diambil, pasti ada pendorong yang tak kalah besar.
Kalau saya ingat lagi ke belakang, saya mulai menyadari bahwa sebenarnya
skill saya,
skill semua blogger, tak kalah potensial bila
dibandingkan dengan mereka yang saya tahu bisa mendapat milyaran dari produk
digital. Ya, produk digital kuncinya.
Di awal tahun 2025 lalu, saya diundang ke sebuah acara yang diadakan oleh
Lynk.id, platform mobile webpage yang belakangan sedang naik daun. Di
acara tersebut, saya menyimak proses yang dilalui para pembicara sampai mendapatkan keuntungan
ratusan hingga Milyaran rupiah dari produk digital. Siapa yang tidak tergerak
untuk mengupayakan hal serupa?
"Bila orang lain bisa sukses, berarti ada yang mereka tahu, tapi kita
belum tahu. Ada hal yang mereka lakukan, tapi belum kita lakukan."
Pernyataan yang dikatakan oleh salah satu pembicara ini, langsung saya bawa ke
diri sendiri. Apa yang belum saya tahu dan apa yang belum saya lakukan? Soal
skill, blogging sudah mengajarkan saya menulis, desain Canva,
personal branding, membuat konten, bahkan public speaking karena
alhamdulillah pernah mengisi beberapa kelas.
Berarti masalahnya bukan dari ketidaktahuan atau "tidak bisa", tapi apa
yang belum saya lakukan dari modal skill yang saya miliki.
Toh secara garis besar, skill yang berhasil mendatangkan Milyaran bagi
mereka juga tak jauh-jauh dari menulis untuk menghasilkan e-book,
desain untuk menghasilkan worksheet, public speaking untuk
membuka kelas online atau membuat video ajar, hingga meracik konten
media sosial untuk personal branding, promosi, atau
affiliate.
Blogger sudah punya modal skill itu. Bahkan jauh sebelum produk digital
viral, blogger sudah terjun lebih dulu ke ranah digital.
Mulai Konsisten untuk Fokus Melebarkan Peluang ke Produk Digital
Bukan untuk ikut-ikutan, melainkan karena saya yakin bahwa produk digital masih
sejalan dengan aktivitas blogging. Sehingga saya tak perlu memulai dari nol. Seperti saat saya menulis e-book pertama berjudul
5 Langkah Dapat Penghasilan dari Blog, sumbernya ya dari pengalaman
ngeblog dan yang dibutuhkan juga kemampuan yang tak jauh-jauh dari
blogging. Nulis, desain, ngonten.
Kemudian saya coba jual ke teman-teman sesama blogger, alhamdulillah
ada yang beli. Saya tulis lagi e-book lain yang masih seputar blogging.
Kembali ada yang beli. Sampai saya mendapat hampir 1 juta hanya dari e-book.
Dari sini, saya menyimpulkan bahwa produk digital memang
benar-benar punya peluang!
Saya harus mengajak teman-teman blogger untuk mencoba. Itu niat
awalnya. Saya mulai gencar sharing seputar produk digital di media
sosial. Ternyata, tidak sedikit teman yang bertanya, mau belajar, dan
antusiasnya kentara sekali. Sampai akhirnya saya berani membuka kelas mandiri
pertama tentang Praktis Membuat E-Book Layak Jual. Dengan harapan bisa
membuka pintu peluang yang sama bagi lebih banyak blogger.
 |
Pelaksanaan kelas online "Praktis Membuat E-book Layak Jual" |
Siapa sangka yang mendaftar bukan hanya blogger, melainkan ibu rumah
tangga secara umum yang memang menjadi target audience saya, bahkan
kaum bapak-bapak pun ada yang join. Berarti topik ini menarik dan dibutuhkan. Atau mungkin sudah
banyak yang sadar akan peluangnya, tapi masih bingung mau memulai dari mana.
Secara
tidak langsung, saya mendapat pembuktian bahwa membuka kelas online begini juga peluang yang cukup
menjanjikan. Bukan hanya menambah pengalaman, tapi saya juga mendapatkan banyak catatan.
Dari sekian banyak peserta yang hadir, mayoritas memiliki ketertarikan untuk
membuat produk digital. Malah ada yang punya produk digital, tapi belum percaya
diri menjualnya. Terkadang merasa diri tidak bisa apa-apa, sehingga tidak tahu
mau menjual produk digital apa. Hingga berbagai hambatan kecil yang tak jarang
membuat hasrat ingin meraih peluang dari produk digital tak kunjung
diupayakan. Misal tidak tahu apa yang harus dilakukan lebih dulu, apakah harus
punya sertifikasi tertentu, atau overthinking takut tidak ada yang
beli.
Andai kita sama-sama belajar, bukannnya tidak
mungkin blogger menemukan peluang baru. Bukan hanya sekadar menunggu dan selalu menunggu tawaran
kerja sama datang. Kalau ada job oke, kalau belum ada, masih dapat diusahakan
dari jalur yang lain.
Yuk, Mulai dari Beberapa Langkah Berikut
Sekadar sharing, sebagai pengingat kita bersama, bukan hanya
blogger, tapi semua yang ingin mencoba meraih peluang dari produk
digital, beberapa hal berikut bisa dilakukan untuk memulainya.
✅ Ikuti Kelas-kelas yang Mendukung
Saya memosisikan ini di poin pertama karena saya melangkah dengan lebih
terarah berkat didahului dengan mengikuti kelas produk digital. Ilmu
yang dibagikan oleh orang-orang berpengalaman, beserta tips dan trik yang berhasil diterapkan, membuat kita tak meraba-raba lagi untuk mulai membuka peluang melalui produk digital.
✅ Tentukan Niche di Awal
Saya dulu pernah berpikiran bahwa niche bisa saja ditentukan sembari
jalan. Tapi ternyata, itu salah besar. Justru dengan menentukan
niche sejak awal, kita jadi tahu mau membantu siapa, memberi solusi terhadap
masalah apa, hingga rupa konten media sosial yang akan dibuat. Karena bicara
soal peluang dan penghasilan, kita mesti peduli dengan kebutuhan
audience yang spesifik supaya lebih tepat sasaran. Niche ini
ibarat GPS supaya usaha yang kita lakukan lebih efektif tanpa perlu
berputar-putar ke segala arah untuk tiba di tujuan.
✅ Bangun Personal Branding
Bila belum mulai membangun personal branding, yuk, mulai dari sekarang.
Kenapa? Karena kita harus menunjukkan siapa diri kita, kemampuan kita, dan hal
bermanfaat apa yang bisa kita bagikan. Orang tidak akan percaya begitu saja
dengan produk digital yang kita tawarakan kalau tidak mengenal siapa
pembuatnya. Sesederhana itu. Pastikan juga bahwa personal branding yang
dibangun sejalan dengan produk digital yang dimiliki.
✅ Buat Produk Digital Sendiri
Memang kita bisa menjual produk digital karya orang lain dengan affiliate atau
memilih produk dengan label "Hak Jual Kembali. Tapi, alangkah lebih baik dan otentik
bila kita memiliki produk digital sendiri. Tidak harus e-book, karena banyak sekali jenis produk digital lain
yang tak kalah potensial, seperti template, video ajar/tutorial, kelas
online, sesi konsultasi, jasa desain, bahkan artikel pun dapat
dijual. Makanya, blogger tak akan mati langkah dengan skill yang
dimilikinya bila mau melebarkan peluang.
✅ Upayakan Punya "Kolam" Potensial
Kolam yang dimaksud di sini adalah kelompok, grup, atau komunitas yang
dibangun sendiri. Bukan sebagai anggota, tapi sebagai pendirinya. Meski dari
dulu saya sudah mengimpikannya, baru kemarin ini bisa
terwujud. Karena di sinilah kita bisa menguatkan pondasi
kita untuk lebih dikenal, dipercaya, dan mempromosikan berbagai produk digital
yang kita miliki. Cuma, jangan lupa memberikan manfaat yang seimbang untuk para member yang telah bergabung. Berat memang, tapi bukan berarti
mustahil kan?
Bahkan kita juga bisa belajar banyak hal baru dengan membuka sesi
sharing. Seperti saya yang baru mendapat pencerahan berkat ide dari
salah satu kawan di WhatsApp Group "BELAJAR PRODUK DIGITAL" yang baru seminggu
ini saya aktifkan. Kebetulan di platform Lynk.id yang memang menjadi fokus
dalam grup sebagai etalase produk digital, terdapat fitur untuk menjual artikel
blog. Kawan saya ini mengutarakan idenya untuk menambahkan promosi
kecil-kecilan seperti menerima content placement atau review untuk ditayangkan di blog
abc.com misalnya. Saya malah tidak pernah memikirkan itu sebelumnya, bahwa produk digital bisa
dihubungkan untuk branding blog. Seru kan?
Walau rasanya lelah, makin kejar-kejaran dengan waktu, dan nyaris tanpa henti
memikirkan besok harus ngonten apa, bikin kelas apa, dan sharing tentang hal apa lagi, entah kenapa rasanya menyenangkan. Sampai-sampai
saya harus mengatur ulang jadwal keseharian saya kembali. Mungkin karena saya punya
tujuan dan merasakan sendiri bahwa cuan betul-betul bisa datang dari
sini.
Untung sekarang sudah ada berbagai aplikasi dan AI yang bisa membuat banyak
proses lebih cepat. Ini juga saya sharing di kelas yang lalu. Idealis bersih dari AI rasanya akan membuat saya kalah cepat. Makanya,
emak-emak yang berkejaran dengan waktu dan tugas domestik rumah tangga ini,
cukup berhasil me-manage keseharian dengan baik. Serius, saya terbantu sekali dengan AI.
Mari bersama kita jemput
peluang menjanjikan dari produk digital, dengan memanfaatkan kemudahan yang diberikan digitalisasi!
Maksimalkan Proses Meraih Peluang dari Produk Digital Bersama ASUS
Zenbook S14 OLED (UX5406SA)
Tidak dipungkuri bahwa beraktivitas dan berjuang di dunia digital, memerlukan
perangkat yang mendukung kepesatannya. Karena produktif saja belum cukup, tapi perlu
dilengkapi dengan kreativitas dan inovasi yang terus menjadi tuntutan. Maka dari itu, butuh
dukungan dari "teman kerja" yang mumpuni.
Apalagi saya yang inginnya serba
cepat biar semua tugas bisa dituntaskan (maklum ibu-ibu sambung menyambung
kerjaannya), sering kesal sendiri kalau perangkat yang digunakan tidak bisa
menyamai kecepatan saya. Saya memang tidak sepenyabar itu kalau soal gawai
dan perangkat kerja, saking banyaknya yang ingin saya wujudkan. Tidak apa kan
kalau saya punya berlimpah mimpi?
Nah, berhubung laptop saya yang sekarang secara usia sudah sepuh untuk sebuah
perangkat kerja, yaitu hampir 10 tahun, rasanya sudah saatnya melirik laptop
baru yang tepat sesuai dengan kebutuhan saya saat ini.
Penginnya tetap laptop ASUS. Makanya saya tertarik banget dengan
Zenbook S14 OLED yang begitu mendukung aktivitas digital terkini. Mengingat saya cukup
aktif memanfaatkan AI sebagai asisten. Performanya pun tak main-main, cocok
untuk saya yang berjam-jam beraktivitas bersama laptop setiap hari.
Ringkasnya, ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) merupakan salah satu laptop
AI dengan performa NPU 45+ TOPS.
Ukurannya juga sangat ramah untuk dibawa ke mana-mana, karena ringkas dan
elegan. Jadi, kalau mau bepergian, apalagi sampai menginap, saya tidak perlu
bawa ransel besar supaya laptop muat. Soalnya, kalau enggak bawa laptop pas
pergi-pergi itu kadang suka kepikiran. Kan lumayan bisa nyicil ngerjain apa
pas anak-anak dan suami tidur.
Detailnya, ini alasan saya tertarik dengan ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA)
untuk mendukung aktivitas digital saya yang semakin padat. Mana tahu teman-teman
juga sedang mencari laptop untuk aktivitas digitalnya, bisa sekalian
mempertimbangkan.
✅ Performa Powerfull untuk Aktivitas
Digital
Saat ini, aktivitas digital sudah menjadi gaya hidup. Apalagi yang
memang fokus di ranah digital, malah sudah menjadi "makanan"
sehari-hari. Performa pasti menjadi pertimbangan utama saya ketika
memilih laptop. Seberapa mumpuni laptop dapat mendukung aktivitas
digital yang saya lakukan. Misalnya menggunakan
aplikasi editing grafis, foto, video,
multitasking membuka banyak aplikasi dalam satu waktu,
menjalankan aplikasi atau fitur AI, hingga mengadakan kelas
online. ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) menjawab semua
kebutuhan ini.
ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) sangat cocok untuk menjalankan aplikasi-aplikasi modern yang sudah mendukung teknologi AI. ASUS Zenbook S14 (UX5406SA) sudah diperkuat oleh Intel® Core™ Ultra 7 Processor 258V 32GB 2.2GHz yang memiliki 8 core dan 8 thread. Prosesor tersebut dilengkapi dengan Intel® Arc™ Graphics serta chip AI berbasis Intel® AI Boost NPU dengan kecepatan hingga 47 TOPS.
Sekadar informasi, sebagai laptop ASUS Copilot+ PC dengan Windows 11, wajib memenuhi standar NPU dengan kemampuan minimal 40 TOPS (Tera Operation Per Seconds), storage SSD minimal 256 GB, dan RAM berkapasitas 16 GB. Sedangkan ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) sendiri, sudah mampu menangani tugas berbasis AI hingga 47 TOPS NPU!
ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) menjadi laptop pertama di Indonesia yang ditenagai prosesor Intel® Core™ Ultra (Series 2) terbaru dengan performa NPU hingga 47 TOPs.
ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) menjadi laptop pertama di Indonesia yang ditenagai prosesor Intel® Core™ Ultra (Series 2) terbaru dengan performa NPU hingga 47 TOPs.
Selain itu, Zenbook S14 OLED (UX5406) juga memiliki desain system-on-chip (SoC) dengan motherboard lebih kecil hingga 27%, yang mendukung efisiensi pendinginan serta stabilitas performa. Dengan RAM LPDDR5X hingga 32GB dan penyimpanan hingga 1 TB SSD PCIe 4.0, laptop ini mampu menjalankan berbagai aplikasi modern berbasis AI dengan lebih optimal dan mulus. Mulai dari peringkasan dokumen dan email secara instan, meningkatkan kualitas gambar secara otomatis, sat set membuat video dengan Video Generator, hingga kepraktisan pengarsipan dan proses pencarian file foto-video di Story Cube.
Untuk lebih membuktikan, berikut hasil benchmark performa ASUS Zenbook S14 OLED yang dapat dijadikan gambaran.
Pandangan saya, laptop ini sangat memfasilitasi kita untuk dapat lebih produktif
dengan cara yang efektif dan efisien sesuai zamannya.
✅ Mendukung Online Meeting yang Lebih Bebas
Kenapa saya bilang bebas? Karena selama ini saya ketergantungan dengan
kamera eksternal, headset, dan mesti ke tempat sunyi agar
bisa melakukan online meeting seperti di
kelas-kelas online atau webinar. Kalau tidak, gambar
saya pasti ngeblur dan gelap.
Kamera ASUS AiSenses dengan Windows Studio Effect milik ASUS Zenbook S14
OLED (UX5406SA) akan membuat saya bebas dari momen tersebut.
Teknologinya dapat mengaburkan latar belakang
secara real-time untuk menjaga privasi, mendeteksi
gerakan mata dan menyesuaikannya agar tampak tetap menatap layar,
mendeteksi dan mengikuti gerakan (mau rekam konten sendiri tak lagi jadi
masalah), serta teknologi ASUS 3D Noise Reduction (3DNR) meningkatkan kejernihan
gambar webcam meski tanpa kamera eksternal. Dilengkapi
pula dengan penutup kamera fisik magnetik yang dapat membuat tenang
ketika kamera sedang tak digunakan. Selain itu, bila pembicara lebih
dari 1 orang, juga bisa mengaktifkan fitur untuk menangkap suara baru
dalam lengkungan 180 derajat.

Tak boleh ketinggalan, fitur AI Live Caption semakin
membebaskan saya untuk bertemu secara daring dengan lebih banyak orang
di dunia berkat kemampuannya menerjemahkan bahasa. Mana tau ada
kesempatan belajar atau mengikuti kelas dari pemateri dengan bahasa yang
tidak saya kuasai, maka bisa di-translate secara real time ke bahasa yang lebih saya mengerti, Bahasa Inggris misalnya. Kurang bebas apa coba?
✅ Visual dan Audio Terbaik untuk Keseimbangan Kerja dan Hiburan
Saya seorang kreator konten. Kalau enggak ngonten, tujuan saya
enggak akan tercapai. ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406) dibekali teknologi layar dan audio canggih untuk pengalaman visual dan audio kelas premium.
Layar sentuh atau touchscreen berteknologi ASUS Lumina OLED 3K 120Hz memberikan resolusi tinggi 2880x1800 pixel yang memastikan detail gambar tajam dan jernih. Hadir dengan color gamut 100% DCI-P3, sehingga mampu mereproduksi warna dengan akurat, serta didukung sertifikasi Pantone® Validated dan DisplayHDR™ True Black 500 untuk kontras dan kedalaman warna hitam yang optimal.
Audionya juga tak kalah unggul. Memiliki empat speaker yang tersertifikasi Harman Kardon dan didukung Dolby Atmos®, menghasilkan suara yang kaya dan dalam. Makanya, berkat kombinasi terbaik ini, Zenbook S14 OLED (UX5406) cocok untuk saya yang setiap hari melakukan editing video untuk konten media sosial (touchscreen-nya pasti bantu banget), membuka kelas online atau menjadi peserta untuk update ilmu, hingga menjaga kewarasan dengan mendengarkan musik dan sesekali menonton drama Korea. Hidup itu harus seimbang kan?
Terakhir, yang masih berhubungan dengan proses saya membuat konten atau aktivitas digital lain adalah ketersedian port yang sesuai dengan kebutuhan masa kini. Tersedia port USB 3.2 Gen 2 Type A, HDMI® 21, audio combo jack, dan dua port Thunderbolt™ 4 USB-C® yang serbaguna dan cepat dengan kecepatan transfer data hingga 40 Gbps. Lengkap sudah gerbang untuk transfer file yang bejibun atau untuk kebutuhan lainnya.
✅ Baterai Super Awet dan Fast Charging
Ini keunggulan ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) yang bikin saya
makin kepengin. Karena dukungan prosesor Intel® Core™ Ultra 7 Processor 258V yang sangat efisien dan baterai berkapasitas besar 72Whrs, laptop ini dapat digunakan seharian!
Dalam pengujian benchmark UL Procyon Battery Test, laptip ini terbukti mampu bertahan lebih dari 18 jam untuk bekerja (membuka aplikasi office). Sedangkan saat mode idle, bisa bertahan lebih dari 23 jam. Berikut adalah hasil pengujiannya.
Keunggulan baterai ini masih berlanjut. Teknologi fast charging dapat mengisi daya baterai 60% hanya dalam waktu 49 menit. Kita pun bisa menikmati kecepatan dan kenyamanan dari penggunaan USB-C Easy Charge. Pokoknya soal baterai dan daya, ini yang saya cari. Mau di rumah atau bepergian, bakal tetap enjoy menjalankan produktivitas digital.
✅ Koneksi Wi-Fi Maksimal
ASUS Zenbook S14 OLED dilengkapi dengan Wi-Fi 7 terbaru untuk koneksi nirkabel terbaik, yaitu hingga 4,8x¹⁹ lebih cepat dibandingkan Wi-Fi generasi sebelumnya. Laptop secara otomatis akan terhubung ke sinyal Wi-Fi terkuat dan menggunakan semua bandwidth yang tersedia secara efisien. Jadi lebih tenang pastinya karena aktivitas digital tanpa koneksi internet, mana bisa? Apalagi yang sifatnya live, seperti webinar atau kelas online, gangguan koneksi bakal membuat prosesnya terganggu hingga batal.
✅ Elegan dan Nyaman untuk Dibawa-bawa
Selain performa, rupa fisik laptop juga menjadi pertimbangan penting
bagi saya. ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406) memiliki desain fungsional dan inovatif. Menggunakan material eksklusif Ceraluminum™ yang telah melalui proses pengembangan selama 4 tahun untuk penyempurnaan warna, tekstur, dan kekuatan, sehingga menghasilkan laptop tipis 14 inci dengan ketebalan hanya 1,1cm dan berat hanya 1,2kg saja. Tersedia dalam dua pilihan warna alami, yaitu Zumaia Gray dan Scandinavian White.
Terus, teknologi CNC milling pada body-nya membentuk desain grille geometris yang unik di atas keyboard dan touchpad yang lebih luas. Bikin lebih nyaman digunakan walau terkadang suasana tak selalu kondusif untuk produktif. Istimewanya lagi, sleeve-nya terbuat dari poliester daur ulang bersertifikasi GRS. Secara tidak langsung, kita pun akan turut mendukung upaya pelestarian lingkungan.
Ditambah lagi standar militer MIL-STD 810H pada laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) sangat membantu meningkatkan keawetan laptop dan membuat kita tak perlu was-was membawanya ke mana-aman. Tes standar militer ini meliputi high-low temperature, shock, vibration, dan altitude. Tangguh! Produktivitas digital jadi bisa dilakukan di mana saja.
✅ Lebih Senyap dan Aman
Sistem pendinginan ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406) adalah vapor chamber ultra-tipis dan dua kipas IceBlade yang dapat bekerja dengan efisien tanpa bising. Bahkan teknologi ventilasi grille geometris yang unik dan menarik di atas keyboard-nya juga dapat meningkatkan aliran udara sehingga sistem pendinginan dapat bekerja di bawah 25dB. Mau dipakai lama pun tak akan mengurangi kenyamanan kita.
Keamanannya tak kalah handal. Laptop ini mengintegrasikan sistem keamanan Microsoft Pluton yang mampu melindungi data dari ancaman siber dengan menggabungkan lapisan keamanan perangkat keras dan perangkat lunak. Fitur Windows Hello dengan kamera IR AiSense memberikan fasilitas login wajah yang dijamin aman dan cepat, Adaptive Lock akan otomatis mengunci layar saat pengguna beranjak, dan Adaptive Dimming dapat meredupkan layar ketika tidak dilihat. Bagaimanapun, keamanan data tetap yang utama.
Selengkap itu keunggulan yang dimiliki ASUS Zenbook S14 OLED
(UX5406SA) untuk mendukung langkah saya melebarkan peluang digital.
Bagaimana menurut teman-teman? Sudah mengidamkan atau langsung
tertarik membeli nih? Mana tahu laptop kita bisa samaan, aamiin.
Supaya lebih jelas, berikut spesifikasi laptop ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA).
.jpg)
.png)
Dengan tersedianya perangkat yang mengerti kebutuhan digital saya, terutama untuk mengejar peluang dan kesempatan, hingga mengambil jeda sejenak dengan menikmati tontonan yang disuka, rasanya semakin termotivasi untuk lebih produktif dan kreatif lagi. Apalagi teknologi AI sudah membantu mempercepat berbagai tugas. Akan lebih maksimal bila perangkat kerjanya mendukung, seperti ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA).
Terakhir, Stop Menganggap Diri Tidak Bisa Apa-apa dan Bukan
Siapa-siapa
Terkadang yang membuat ragu bertindak adalah faktor internal dari diri
sendiri. Saya tentu juga pernah mengalaminya. Makanya, saya agak menyesal kenapa
baru sekarang mulai fokus di produk digital padahal sudah dari tahun lalu
mulai menulis e-book. Alasannya ya itu, belum percaya diri untuk
menyebarluaskannya ke luar circle blogger dan belum berani memperlebar
niche-nya. Overthinking orang bakal bilang, "Ih, apa sih?
Dia siapa sih? Sok-sokan bikin konten begini". Padahal setelah dijalani,
enggak ada juga yang akan memperhatikan atau mengomentari konten kita dengan
segitunya.
Beberapa teman pun merasakan kegalauan yang tak jauh berbeda. Merasa diri tidak
bisa apa-apa, tidak punya keahlian apa-apa, hanya karena kebetulan seorang ibu rumah
tangga atau belum punya sertifikasi di bidang tertentu.
Padahal nyatanya,
yang dikatakan sebagai ahli ada dua, yaitu ahli dari
pendidikan/sertifikasi dan ahli sebagai praktisi.
Nah, praktisi ini yang sering terlupakan. Padahal, ketika kita berhasil
melewati sebuah permasalahan atau kontiniu melakukan suatu aktivitas,
berarti kita seorang praktiksi dan pengalamannya sangat layak
dibagikan.
Misalnya dari sudut pandang saya yang merupakan seorang ibu, menghadapi anak
GTM, melewati masa baby blues, atau resep-resep menu harian yang sudah hafal
luar kepala, sangat berpotensi untuk di-share dan membantu
ibu-ibu lain. Ayo, siapa yang pernah searching tentang cara menghadapi
anak susah makan atau GTM? Saya yakin, pasti banyak! Justru yang dialami
sendiri dan yang relate dengan kenyataan, akan lebih menarik perhatian.
Selanjutnya, merasa bukan siapa-siapa. Justru karena itu kita harus membangun
personal branding agar dikenal sebagai "siapa". Kita akan selamanya
menjadi bukan siapa-siapa kalau tidak pernah memperkenalkan diri.
Personal branding bukan semata-mata untuk mengejar cuan, tapi inilah
hal paling dasar untuk lebih mudah mewujudkan berbagai tujuan.
Jadi, dari pada menunggu dan bergantung dengan tawaran kerja sama tanpa
melakukan apapun, lebih baik jemput peluang dari produk digital melalui
skill yang dimiliki saat ini. Terkhusus bagi teman-teman sesama
blogger, terlalu sia-sia bila skill kita hanya dipakai untuk
menunggu. Iya, kan? Karena tidak semua orang bisa menulis, desain Canva, dan
membuat konten media sosial. Bahkan banyak yang harus belajar dulu dengan
pengorbanan waktu dan biaya yang tidak sedikit demi mendapatkan
skill kita.
Benar apa yang dikatakan oleh Chris Grosser, di mana ini juga banyak diunggah di berbagai platform media sosial.
“Opportunities don’t happen, you create them.”
(Kesempatan tidak terjadi begitu saja, kamu yang menciptakannya)
Semoga bermanfaat.
***
Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog ASUS 45+ TOPS Advanced AI Laptop yang diadakan oleh Travelerien.
No comments
Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)