Ketika Rumah Jadi Ruang Kerja Ternyaman Bersama ASUS V400 AiO Series

No comments

Dulu saya mengira akan terus bekerja sebagai wanita karier sampai masa pensiun tiba. Berangkat pagi dengan dandanan rapi, lalu pulang sore setelah jam kerja usai. Sesekali dinas ke luar kota dan gaji mengisi rekening tiap bulan. Impian banyak orang, termasuk saya. Sudah enak-enak jadi PNS, tinggal dijalani saja. Itu ekspektasi saya.


Ketika Rumah Jadi Ruang Kerja Ternyaman Bersama All-in-One PC ASUS V400 AiO Series

Tapi, setelah kelahiran anak pertama, semua pandangan berubah. Singkat cerita, dengan berbagai pertimbangan dan pengorbanan, saya memutuskan resign dan menjadi ibu rumah tangga. Tentu saja banyak kontra, termasuk dari suami. Tapi, entah kenapa beberapa waktu setelahnya, dan itu bak keajaiban bagi saya, suami tiba-tiba menyetujui permintaan resign itu dengan satu syarat: 

"Kamu resign bukan berarti berhenti kerja. Tapi, cuma pindah kerja dari kantor ke rumah."


Inilah titik yang membuka lembaran baru dalam hidup saya. Hingga sekarang, sudah hampir 1 dekade saya terus mempertahankan konsistensi produktif dari rumah. Aktif sebagai bloger, penulis buku, kini mulai meluaskan kesempatan di produk digital, serta memberanikan diri membangun Grow from Home sebagai wadah belajar bagi siapa saja yang ingin membuka peluang digital dari rumah. Itu semua saya anggap sebagai pekerjaan baru pasca resign


Saya merasakan betul bahwa perjalanan ini melahirkan versi saya yang baru, yang jauh lebih berkembang dalam bidang yang saya sukai. Hingga akhirnya, rumah menjadi ruang kerja ternyaman di mana saya bisa melahirkan ide, berproses merealisasikannya, hingga memberikan manfaat dan hasil yang sangat saya syukuri.


Memprioritaskan Kerja di Rumah Bukan Semata-mata Soal Penghasilan

Memprioritaskan Kerja di Rumah Bukan Semata-mata Soal Penghasilan

Gaji suaminya enggak cukup, ya? Makanya harus capek-cepak kerja dari rumah.

Kalau ujungnya juga bakalan kerja di rumah, ngapain dulu resign?

Dan banyak lagi kalimat lain perihal ibu rumah tangga (IRT) yang memutuskan produktif di rumah selain mengurus urusan domestik. Saya bukan sedang curhat, tapi ini realita bahwa masih ada yang memandang alasan IRT kerja dari rumah hanya demi menghasilkan uang. Padahal tidak selalu.


Bukan berarti saya tidak suka cuan. Bukan berarti pula IRT tidak bisa bekerja profesional dengan gaji rutin dari rumah. Siapa juga yang tidak ingin berpenghasilan meski kini tidak lagi kerja kantoran? Tapi, tujuan utama suami menyaratkan saya untuk tetap kerja di rumah adalah demi menjaga kesehatan mental dan memastikan saya dapat terus berkembang. Dan itu terbukti. Resign tidak mengakhiri langkah saya.


IRT memiliki kebebasan lebih untuk memilih "pekerjaan" yang sesuai dengan passion-nya, mengatur jam kerjanya, target-targetnya, hingga bagaimana cara menghargai setiap perjuangannya. Itu yang saya simpulkan dan rasanya rugi kalau tidak dilakukan.


Saya tidak bermaksud mengatakan kalau mengurus anak dan rumah bukan pekerjaan produktif. Saya seorang ibu, saya tahu betul bahwa itu merupakan produktivitas paling mulia. Namun, saya pribadi masih butuh produktivitas lain yang lebih fokus pada diri, sesuai dengan keinginan saya sendiri sebagai penyeimbang mental dan pembuka ruang untuk bertumbuh. Sehingga kepercayaan diri saya tak tenggelam, jati diri saya tak hilang. 


Jadi, bila melihat IRT yang keras kepala hingga kewalahan membagi waktu dan energinya agar tetap dapat melakukan pekerjaan sesuai passion-nya, jangan pernah melihat hanya dari berapa banyak uang yang ia dapatkan. Karena bisa jadi ia sedang menyeimbangkan mentalnya, menjaga kewarasannya mengembangkan dirinya, atau memberi contoh untuk anak-anaknya. Dan percaya atau tidak, ada saja pundi-pundi yang mengikuti ketika kita melakukan sesuatu dengan sepenuh hati dan tanpa putus. Makanya, tak sedikit yang pada akhirnya menjadikan produktivitas itu pekerjaan profesional yang juga dibayar secara profesional. 


Berlimpahnya Peluang Digital, Menjadikan Rumah sebagai Ruang Kerja Ternyaman

Berlimpahnya Peluang Digital, Menjadikan Rumah sebagai Ruang Kerja Ternyaman

Melansir dari Kompas.id, survei Melbourne Institute pada tahun 2023 menyebutkan bahwa sejumlah besar perempuan Indonesia keluar dari pasar kerja karena pernikahan dan melahirkan. Kemudian, muncul kesulitan mempertahankan pekerjaan di sektor formal setelahnya. Di mana bekerja di sektor formal sebelum kelahiran anak pertama, mengurangi kemungkinan bekerja pada tahun setelah kelahiran sebesar 20 persen.


Tidak semudah sebelumnya bagi ibu untuk kembali bekerja di sektor formal. Ini kenyataan yang perlu dijadikan perhatian. Namun, alih-alih hanya mengandalkan satu kesempatan di pekerjaan formal saja, kenapa tidak mencoba memulainya sendiri dari rumah? Mengingat semakin banyak peluang di dunia digital saat ini.


Belakangan saya semakin diperlihatkan bahwa digitalisasi betul-betul membuka begitu banyak peluang, yang pasti kondisinya telah jauh berbeda dibandingkan 10 atau 20 tahun lalu. Bahkan untuk ibu rumah tangga seperti saya. Tidak hanya bloger, penulis, atau kreator konten, melainkan ada jasa desain, jasa konsultasi, jual foto, dan lainnya. Belum lagi freelance di berbagai bidang. Itu baru yang saya tahu, yang belum saya tahu tentu berlipat lagi jumlahnya.


Bila sebelumnya bekerja itu identik dengan berangkat ke kantor, new normal membuat ruang kerja bisa di mana saja. Apalagi setelah pandemi Covid-19, work from home (WFH) berkembang lagi menjadi aktivitas kerja baru yang semakin akrab, yaitu work from cafe (WFC) dan work from anywhare (WFA). Bukan hal asing ketika melihat seseorang tak keluar rumah, tau-tau penghasilannya dua digit per bulan. Betul, kan?


Makanya, pikiran saya, ambisi saya, bayangan saya, terus berputar hingga terkadang bikin sulit tidur. Banyak sekali yang ingin saya coba, peluang yang hendak saya buka. Namun, tetap harus dipilih sesuai passion agar tak jadi beban dan bisa bertahan dalam waktu panjang. Intinya, saya akan terus memaksimalkan peluang digital sebisa saya. Dari rumah, demi mengembangkan diri, kebermanfaatan sebagai manusia, dan  semoga membuka pintu penghasilan. 


Tapi, tekad kuat saja belum cukup. Kenyamanan bekerja dan melakukan produktivitas menjadi kebutuhan utama. Yang mana kenyamanan tersebut tak akan datang sendiri, melainkan harus dicari dan diusahakan.


Tidak bisa menemukan kenyamanan dalam sekali coba. Pengalaman saya, kita butuh waktu untuk mengetahui kenyamanan seperti apa yang dibutuhkan. Bisa jadi nyaman bagi orang lain, tidak nyaman bagi kita, atau sebaliknya. Setidaknya, beberapa poin berikut bisa menjadi referensi bagi teman-teman untuk menjadikan rumah sebagai ruang kerja yang nyaman.


✅ Tentukan Satu Tempat Kerja

Tidak harus satu ruangan khusus. Misal di pojok ruang keluarga agar bisa kerja sambil melihat anak main atau di meja ruang tamu dekat colokan agar suara TV di ruang keluarga tak mengganggu. Pilihlah satu spot di rumah yang nyaman digunakan untuk kerja. Kalau saya, jelas di dekat area bermain anak-anak di mana mereka masih dalam jangkauan pandangan saya. Pastikan spot kerja ini selalu rapi dan bersih. Soalnya pengalaman saya, saat di sekeliling berantakan, apalagi di meja kerja, bakal sulit berkonsentrasi. Jelas bakal mengurangi kenyamanan.


✅ Fasilitas yang Mendukung

Poin yang satu ini harus disesuaikan dengan bidang kerja atau produktivitasnya. Kalau saya, karena full beraktivitas digital, baik untuk menulis blog, menulis naskah, membuat e-book, desain flyer dan bikin konten, atau mengisi dan ikut kelas online, jadinya saya membutuhkan fasilitas perangkat yang sejauh ini masih menggunakan laptop (punya suami, hehe). Tambahan lainnya bisa berupa akses internet, headset, kamera eksternal karena kamera laptop saya kurang bersih, dan lainnya. Fasilitas ini silakan disesuaikan dengan kebutuhan kerja teman-teman, ya.


Tanpa dukungan fasilitas yang memadai, tentu akan sulit bekerja dengan maksimal. Perlu digarisbawahi, fasilitas ini tidak harus dibeli dalam satu waktu. Bisa dicicil pelan-pelan atau pakai alternatif perangkat lain kalau dananya terbatas. Yang jelas, fasilitas ini penting dimiliki.


✅ Manajemen Waktu

Kenyamanan bekerja di rumah tidak hanya membutuhkan apa yang bisa dilihat, tapi juga hal-hal yang bersifat manajemen atau perencanaan. Termasuk tujuan dan target yang akan dibahas setelah ini. Bagi saya, tanpa manajemen waktu yang baik, semua pekerjaan bisa berantakan. Sekarang, karena anak-anak sudah mulai besar, saya bisa bekerja ketika mereka menonton TV di malam hari. Atau yang paling bebas adalah saat mereka sekolah, sebelum saya memasak untuk makan siang. 


Nah, pemilihan waktu inilah yang mesti dipikirkan agar semuanya bisa teratur dan menghindari malas atau menunda-nunda. Jam kerjanya sudah ada, tinggal kerja sesuai jam yang telah ditetapkan. Kuncinya harus patuh dengan aturan yang dibuat sendiri, ya. Kalau enggak, ya percuma.


✅ Tujuan dan Target

Ini sumber motivasi. Meski bekerja dari rumah, atau menganggapnya masih berupa produktivitas saja, harus ada tujuan dan target. Apa yang mau dicapai? Apa target bulan ini? Saya biasanya menetapkan tujuan untuk jangka waktu tahunan, mirip resolusi lah kira-kira. Nanti baru dipecah menjadi target-target kecil per bulan, per minggu, hingga per hari. Ya, memang harus sedetail itu. Jadi, jelas mau mengerjakan apa. Kadang yang bikin kita malas untuk produktif atau kerja di rumah adalah tidak tahu harus mulai dari mana dan bingung mau mengerjakan yang mana duluan. Ada yang mengalami?


✅ Komunikasikan dengan Orang di Rumah

Tanpa orang-orang di rumah yang membantu, yang mengerti, yang support, bekerja dari rumah akan terasa sulit. Namanya saja kerja, pasti kita butuh waktu dan ruang. Misal saya, ibu dua anak. Dulu saat anak-anak masih bayi, harus gantian sama suami kalau target menulis belum tercapai. Begitu pula ketika saya beli lauk jadi saja saat tak sempat masak. Suami mengerti karena saya punya prioritas juga untuk produktivitas sendiri. Anak-anak pun dari mereka toddler sudah saya perkenalkan dengan aktivitas pribadi saya. Alhamdulillah sekarang mereka mengerti dan tidak menggganggu saat saya duduk di depan laptop. Jadi, usahakan untuk mendiskusikannya dulu dengan orang-orang di rumah, ya.


Inilah poin-poin yang saya usahakan ada demi kenyamanan bekerja di rumah. Bisa teman-teman praktikkan juga bila cocok. Sehingga rumah yang sebelumnya dianggap hanya sebatas tempat tinggal, sangat memungkinkan dijadikan ruang kerja ternyaman. Bukan yang dipaksa nyaman, tapi benar-benar nyaman.


Sedikit saran, jangan menjadikan ruang kerja orang lain di rumah mereka sebagai standar. Fokuslah pada apa yang kita miliki saat ini dan manfaatkan semaksimal mungkin. Kalau kita merasa cukup, pasti dicukupkan.


All-in-One PC ASUS V400 Series, Maksimalkan Kenyamanan Kerja dari Rumah

All-in-One PC ASUS V400 AiO Series, Maksimalkan Kenyamanan Kerja dari Rumah

Tidak bohong kalau saya mengidamkan punya meja kerja di rumah yang mirip dengan meja kerja saat di kantor dulu. Komputer dengan layarnya yang besar, meja dengan ukuran yang pas, serta bersih dan rapi. Saya membayangkan saat swasunting tulisan, bisa sambil bersandar ke kursi karena tulisannya masih terbaca jelas. Belum lagi saat riset, harus membuka banyak sekali tab di mesin pencari, berujung pusing karena tinggal ikon favicon-nya doang yang terlihat. Dengan perangkat berlayar lebar, pasti terasa lebih lega mau ini-itu. Fasilitas idaman yang meningkatkan kenyamanan banget!


Satu rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan produktivitas dan kenyamanan saya untuk kerja di rumah ini adalah All-in-One PC ASUS V400 Series yang tipis dan estetik. Hadir dalam dua ukuran, yaitu V440 dengan ukuran layar 24 inci dan V470 dengan ukuran layar 27 inci. Bisa sesuaikan dengan kebutuhan kita masing-masing. Apalagi ada pilihan layar touch screen-nya juga. Menarik kan?


ASUS All-in-One PC V400 Series merupakan seri terbaru dari lini All-in-One PC yang menggabungkan teknologi mutakhir, performa tinggi, serta estetika minimalis untuk menunjang produktivitas dan hiburan.


Bagi teman-teman yang juga memiliki pekerjaan dengan keterbutuhan layar lebar untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, berikut alasan kenapa ASUS V400 Series, AiO PC terbaik untuk di rumah dan di tempat kerja ini tepat kita jadikan pilihan.



🌸 Desain Minimalis dengan Layar yang Ramah di Mata

Desain Minimalis dengan Layar yang Ramah di Mata
Perbandingan dengan generasi sebelumnya

Siapa yang dilema, mau pakai laptop rasanya masih kurang luas, tapi mau pakai PC desktop tower rasanya meja kerja enggak cukup? Inginnya meja kerja juga rapi, bersih, dan tidak kepenuhan dengan kabel-kabel. Kalau ada yang sama, fix kita sepemikiran. Nah, solusi paling masuk akal adalah menggunakan All-in-One PC yang ringkas dan semua komponennya sudah tergabung dalam satu layar saja. Inilah keunggulan pertama ASUS V400 AiO Series.


All-in-One PC ini tebalnya hanya 3,65 cm saja! Tinggi bezel tipisnya cuma 1,56 cm dengan screen-to-body ratio mencapai 93%. Chasis baru ini 25% lebih tipis dan bezel 38% lebih kecil dibanding generasi sebelumnya. Bahkan hingga ke kompenen-kompenen di dalamnya, disusun rapi demi menghasilkan ukuran yang lebih ringkas. Warnanya pun putih, semakin membuat bersih estetik.


Enaknya, kita tak perlu lagi dihadapkan dengan urusan perkabelan yang ruwet dan berantakan di meja kerja. Kabel buat kamera ekternal, speaker, keyboard, belum lagi kalau ada CPU-nya, wah, bakal lebih banyak lagi kabel yang melintang kian kemari. Manajeman kabel ASUS V400 AiO Series simpel sekali, hanya dengan satu kabel saja, sudah bisa dipakai kerja.


Layarnya sudah Full HD dengan sudut pandang 178°, 100% sRGB, 72% NTSC, anti-glare display dan sertifikasi TÜV Rheinland yang menyamankan mata, serta memiliki teknologi ASUS Splendid untuk warna yang hidup dan realistis. Terdapat juga mode khusus Vivid yang memungkinkan kita mencapai tingkat saturasi warna terbaik. Kesimpulannya, untuk urusan layar, All-in-One PC ASUS V400 Series ramah di mata untuk dipakai kerja sehari-hari dan berjam-jam.


🌸 Performa Mumpuni untuk Multitasking

Performa Mumpuni untuk Multitasking

Performa setiap perangkat yang saya gunakan untuk bekerja, menjadi kebutuhan utama yang sangat memengaruhi. Saya bisa berhenti mengerjakan sesuatu ketika perangkat tidak dapat mengimbangi. Saya kira karena saya tak sabaran, tapi sekarang saya sadar bahwa untuk dapat bekerja maksimal, bersabar-sabar dengan perangkat yang sebenarnya tak mumpuni untuk pekerjaan kita bukanlah hal yang baik. Yang harusnya bisa selesai cepat, malah jadi lama. Mubazir waktu jadinya.


Nah, ASUS V400 AiO menjawab kebutuhan ini dengan tenaga prosesor hingga Intel® Core™ i7-13620H dan dukungan RAM DDR5 hingga 64GB. Sehingga mampu menangani berbagai kebutuhan kerja, mulai dari multitasking, pekerjaan kreatif, hingga hiburan multimedia. Penyimpanan SSD hingga 2TB juga menghadirkan kecepatan baca-tulis yang tinggi, mendukung produktivitas dan kreativitas tanpa hambatan.


Port lengkap sesuai kebutuhan masa kini
Port lengkap sesuai kebutuhan masa kini

Selain itu, port-nya juga lengkap, seperti HDMI-in/out, USB 3.2, USB-C, dan slot SD/microSD, serta sudah mendukung WiFi 6E untuk koneksi nirkabel yang cepat dan stabil, untuk penggunaan panjang ke depan. Pastinya sangat dibutuhkan bagi kita-kita pekerja online, seperti saya yang tak akan bisa menulis blog, bikin flyer, konten, atau visual lainnya di Canva, hingga join kelas online tanpa koneksi internet yang prima.


🌸 Sound dan Kamera Cerdas

Sound dan Kamera Cerdas

Seiring semakin banyaknya aktivitas yang bisa dilakukan secara daring, sistem sound tidak lagi digunakan sebatas untuk memutar musik dan menonton video atau film. Misalnya untuk meeting dan kelas online, mendengar pesan suara, merekam video, atau membuat konten media sosial. Untuk mendukung aktivitas kerja modern, ASUS All-in-One PC V400 Series sudah dibekali speaker stereo hi-fi dengan desain bass-reflex yang mampu menghasilkan suara lebih dalam dan bertenaga.


Dilengkapi pula dengan Dolby® Atmos saluran kiri dan kanan yang semakin mempertajam kualitas audio, dengan detail suara jernih dan efek surround yang realistis. Kombinasi ini membuat ASUS V400 AiO Series tepat dijadikan pilihan ideal untuk menikmati musik dan film tentunya, sekaligus untuk pekerjaan digital atau komunikasi profesional yang membutuhkan kualitas suara premium.


Lalu cerdasnya di mana? Di penggunaan teknologi AI Noise Cancellation yang mampu meredam kebisingan di sekitar, sehingga suara kita tetap terdengar jelas tanpa gangguan. Yang punya anak kecil di rumah, ini banget yang kita cari, Bu! Kemudian, kameranya yang bisa ditutup manual juga tidak kalah keren dan cerdas. Kamera berbasis AI ini dilengkapi dengan berbagai fitur pintar seperti koreksi pencahayaan otomatis, pengaburan latar belakang, pelacakan tatapan mata, filter penampilan, hingga teknologi ASUS 3D Noise Reduction (3DNR) yang secara signifikan dapat meningkatkan kejernihan video. Fitur-fitur ini memastikan kita selalu tampil baik dan nyaman di setiap pertemuan online.


Saya yang punya resolusi untuk lebih sering mengadakan kelas online di tahun 2026 nanti, semakin jatuh cinta dengan All-in-One PC dari ASUS yang satu ini. Karena memang sesuai dengan kebutuhan WFH dan produktivitas saya.


🌸Dilengkapi Fitur Keamanan

Dilengkapi dengan Fitur Keamanan

ASUS All-in-One PC V400 Series memiliki lapisan keamanan yang komprehensif untuk melindungi data dan privasi pengguna. Soalnya penyalahgunaan data dan penipuan saat ini semakin beragam dan canggih caranya. Harus dari kitanya yang aware akan keamanan diri dalam beraktivitas digital. Kemaanan pertama sebenarnya sudah disinggung sebelumnya, yaitu pengamanan privasi dengan kamera retractable yang bisa ditutup secara manual. Bikin lebih tenang dan tak perlu lagi menempelkan potongan kertas atau kardus di kamera. Ayo, siapa yang pernah begini juga?


Selanjutnya, untuk perlindungan data, perangkat ini sudah dibekali chip TPM 2.0 yang berfungsi menjaga keamanan otentikasi dan mengenkripsi data sensitif. Sehingga risiko akses ilegal dapat diminimalisir. Slot kunci Kensington Nano juga memberikan lapisan keamanan fisik tambahan untuk melindungi perangkat dari risiko pencurian. Kombinasi keamanan digital dan fisik tersebut menjadikan ASUS V400 AiO Series dapat dipercaya untuk menemani kerja maupun penggunaan personal yang mengutamakan privasi serta perlindungan data.


Bagaimana, sudah tergambar jelas kan bahwa ASUS All-in-One PC V400 Series cocok sekali dengan kebutuhan kerja nyaman di rumah? Atau sudah tertarik? Tidak berlebihan kalau bilang: ASUS V400 AiO Series, All in One PC Terbaik untuk Anda. Buat yang penasaran, di online store resmi ASUS, harga terbaru saat ini mulai dari Rp11.599.000, lebih hemat Rp700.000 dari harga normal.


Untuk informasi produk dan pembelian, silakan langsung ke situs resmi ASUS Online Store atau ASUS Exclusive Store terdekat, ya. Bisa juga ke e-commerce tepercaya seperti Shopee dan Tokopedia, asal pastikan tokonya tepercaya juga. Untuk melengkapi tulisan ini dan sebagai referensi, berikut spesifikasi ASUS All-in-One PC V400 untuk seri V440 24 inci.


Spesifikasi ASUS All-in-One PC V400 untuk seri V440 24 inch

Sebagai tambahan informasi, setiap pembelian All-in-One ASUS V400 (V440/V470) dilengkapi dengan layanan ASUS 2 Years Warranty On-Site, dan juga mendapatkan Accidental Damage Protection (ADP) yang memberikan perlindungan optimal untuk kerusakan perangkat. Keunggulan layanan ini, kita bisa memilih dikunjungi teknisi ke rumah atau membawa perangkat ke ASUS Service Centre terdekat.


Mana tahu kita bisa punya PC samaan untuk kerja di rumah, aamiiin. Pokoknya, dari spesifikasi yang dimiliki, All-in-One PC ASUS V400 Series memang cocok untuk memfasilitasi bekerja nyaman dari rumah. Kalau sudah nyaman kerja, prosesnya akan lebih lancar, dan hasilnya bisa lebih maksimal. 


Yuk, Jadi IRT yang Nyaman Produktif dari Rumah!

Yuk, Jadi IRT yang Nyaman Produktif dari Rumah!

Saya tidak akan pernah lelah mengajak semua ibu rumah tangga, tentunya ibu-ibu yang resign juga seperti saya, untuk melakukan hal produktif dari rumah. Bukan produktivitas yang berkaitan dengan urusan rumah tangga dan mengasuh anak, melainkan kegiatan produktif untuk diri sendiri, sesuai dengan apa yang disukai (passion). Percaya deh, enggak akan ada ruginya, malah banyak manfaat dan untungnya. Walau memang butuh niat dan usaha yang tidak bisa dikatakan mudah. 


Bukan mustahil menjadikan rumah sebagai ruang kerja ternyaman, ruang untuk menggali ide, merealisasikannya, dan mengembangkannya. Bukan mustahil pula menyandingkan produktivitas pribadi kita dengan tanggung jawab rumah tangga dan membersamai anak. Saya berani menyuarakan karena saya yang tanpa ART atau keluarga yang membantu ini, telah membuktikannya. Apalagi perangkat berteknologi terkini seperti ASUS V400 AiO Series sudah tersedia untuk memfasilitasi. Sayang sekali kalau belum memulainya.


Tapi, aku enggak bisa apa-apa.

Ada yang berpikiran seperti ini? Sekarang, coba buang jauh-jauh mental block yang menjadi dinding penghalang itu. Karena setiap orang pasti memiliki potensi, kemampuan dalam satu bidang, kalau mau mengenali diri dan berani memulai. Sampai kapan cuma jadi penonton? 


Maka dari itu, sekali lagi, mari jadi ibu rumah tangga yang mau dan mampu membuka peluang digital dari ruang kerja ternyaman kita, RUMAH. Buktikan bahwa IRT bisa produktif dengan caranya meski tidak ke mana-mana.


Selalu semangat dan semoga bermanfaat.


_______


Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog "ASUS AiO V400, The Most Aesthetic Workstation!" yang diadakan oleh Travelerien.


Referensi:

Foto dan gambar bersumber dari dokumentasi pribadi, website resmi ASUS, dan materi yang di-share oleh penyelenggara.

https://www.asus.com/id/displays-desktops/all-in-one-pcs/asus-aio/asus-v400-aio-v440va/

Masih Adakah Pintu Karier yang Terbuka setelah Aku Menjadi Ibu?. Tautan: https://www.kompas.id/artikel/aku-menjadi-ibu-lalu-aku-berjuang-membangun-lagi-karierku

No comments

Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)