Dampak Setelah Operasi Caesar

No comments
Source : freepik.com

Kali ini aku ingin berbagi pengalaman apa yang aku rasakan setelah operasi caesar. Sebelumnya aku bisa bilang kalau sekarang operasi caesar itu tidak semenyakitkan yang dipikirin kok moms. Jadi yang rencananya mau operasi, tenang aja ya. Kemajuan ilmu kedokteran sekarang mah sudah berkembang pesat. Nggak bisa disamain dengan cerita ibu-ibu seumuran orang tua kita yang harus buka jahitan dan menahan rasa sakit yang luar biasa, atau lukanya infeksi, jahitannya kebuka, dan sebagainya.


Sesaat setelah operasi, yang kurasakan cuma rasa ngantuk. Badan nggak bisa digerakin. Wajar lah namanya juga dibius. Waktu itu aku dioperasi jam 7 malam. Setelah tidur pulas semalaman, aku terbangun keesokan harinya jam 6 pagi. Saat terbangun, aku sudah bisa menggerakkan kaki, tapi rasa kantuk masih terasa. Nggak tau itu karena pengaruh sisa-sisa obat bius atau memang akunya yang capek. Sakit bekas sayatan operasi pun nggak kerasa sama sekali. Mungkin karena obat anti nyeri yang masih dialirkan ketubuhku melalui selang infus, yang diminum dan yang dimasukin melalui (maaf) anus. Ya wajarlah dengan obat anti nyeri sebanyak itu aku nggak ngerasain sakit apa-apa. Aku juga disuruh menggunakan gurita korset agar perut tidak bergoyang-goyang (maklumlah masih banyak gelambir) dan jahitan pun semakin cepat merekatkan bekas sayatan. Aku masih menggunakan kateter sampai lebih dari 24 jam setelah operasi sampai diperbolehkan turun dari tempat tidur.

Setalah 24 jam terlewati, aku disuruh memiringkan badan ke kanan dan kiri.

Nah disini aku mulai merasakan nyeri pada luka bekas operasi. Tapi nggak sakit-sakit banget kok. Mungkin dipengaruhi sama pikiran-pikiran menakutkan seperti jahitan yang lepas atau pisau yang membelah perut, jadi nyerinya semakin kerasa. Setelah itu aku disuruh duduk. Nah ini makin sulit. Nyerinya makin kerasa. Ya tapi rasa sakitnya harus ditahan. Apalagi udah ada si dedek disamping kita, otomatis itu jadi semangat untuk segera bisa turun dari tempat tidur dan leluasa menggendongnya.

Beberapa jam kemudian kateterku dilepas dan disarankan untuk mulai berjalan. Sebisa mungkin pipis dan pup jangan ditahan karena itu menyebabkan perut membengkak dan berpengaruh sama luka jahitan. Alhamdulillah aku bisa pipis dan pup dengan lancar. Tapi ada juga teman-teman yang cerita kalau merasakan nyeri saat pipis atau pup. Ini disebabkan oleh perut yang awalnya menggembung, langsung kempes setelah isinya dikeluarkan. Tapi jangan khawatir, sakitnya masih manusiawi kok.

Lanjut lagi ke tahap berikutnya. Aku disuruh jalan. Kok rasanya tega banget ya tuh suster nyuruh aku jalan secepat ini??? Aku sebagai pasien gimanapun juga harus nurut dong. Akhirnya kupaksakan diri untuk turun dari tempat tidur. Duduk aja masih terasa nyeri, apalagi jalan??? Ternyata tanpa diduga saat melangkahkan kaki aku tidak merasakan sakit seperti yang kubayangkan. Nyerinya malah hampir tak terasa.

Sebenarnya yang menyebabkan nyeri adalah pergerakan kita yang membutuhkan tenaga otot seperti dari posisi berbaring ke posisi duduk, atau miring kiri kanan, dari posisi duduk ke posisi berdiri dan sebaliknya. Tapi jika kita dalam posisi yang sama dalam waktu lama, rasa nyeri tak akan terasa.

Setelah 3 hari aku diperbolehkan pulang, obat nyeri berupa kapsul minum dan obat yang dimasukkan melalui “bawah” diresepkan oleh dokter. Jujur ini sangat membantu untuk mengurangi rasa sakit. Perban yang menutupi luka jahitanpun anti air jadi nggak masalah kalo terkena air saat mandi. Seminggu kemudian jadwal untuk ganti perban. Prosesnya sangat cepat dan tidak terasa sakit. Resep obat-obatan sebelumnya tidak diberikan lagi, hanya diberikan obat oles luar pada luka jahitan. Minggu berikutnya aku dijadwalkan lagi untuk kontrol luka jahitan. Tapi karena capek, cuaca nggak mendukung, dan malas (yang ini jangan ditiru yaa..haha) tertundalah hingga 3 minggu kemudian. Agak takut juga sih lukanya jadi infeksi karena kelamaan. 


Alhamdulillah pas kontrol lukanya dibilang bagus sama dokternya dan perban dibuka. Untung lukanya nggak kenapa-napa ya..hee. Rahimku pun sudah mengecil. Kali ini aku tidak dikasih obat apa-apa dan tidak perlu kontrol lagi.

Jadi jangan takut berlebihan ya moms kalo diharuskan operasi caesar. Ilmu kedokteran udah canggih kok. Semoga bermanfaat.

No comments

Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)