Pagi ini, untuk kesekian kalinya, aku dan suami cek cok karena penyebab yang sama, yaitu susahnya Byan makan. Lah kok bisa? Begini kronologinya. Waktu makan merupakan suatu hal yang paling bikin aku deg-degan, takut, cemas berlebih, stres dan galau. Tidak, tidak berlebihan kok, tapi memang itu lah yang aku rasakan. Mungkin begitu juga yang dirasakan Byan karena setiap kali aku mengajaknya makan dan mengambil piring dari rak, dia selalu histeris dan menolak makan. Sering kali sesi makan ini membuat aku marah, kesal dan tidak bisa mengendalikan diri yang berakhir keluarnya bentakan dan teriakan dari mulit ini. Padahal aku tahu, aku paham dan sangat sering membaca bahwa memaksa anak makan bukan lah sebuah solusi untuk membuat mereka mau makan, yang ada malah semakin menolak untuk makan. Tapi apa daya, karena kekurangan yang ada dalam diri ini, aku masih tetap saja memarahinya agar makan dengan cepat dan menghabiskan makanannya. Aku hanya ingin Byan sehat, tercukupi gizinya dan baik pertumbuhannya. Hanya itu, tidak ada tawar menawar lagi dengan ini. Pernah dua hari aku membiarkan dia makan sesukanya, yang ada malah tidak makan sama sekali kecuali coklat dan biskuit saja. Ternyata benar saja, Byan langsung flu dan batuk setelahnya. Sejak saat itu aku harus memastikan Byan makan dengan baik dan cukup.