Stop Hoax Di Kamu!

No comments

Semakin canggih teknologi, semakin canggih pula cara oknum untuk menyebarkan berita bohong atau hoax. Bukannya memanfaatkan semua kemajuan ini untuk hal positif, ini malah berbuat sesuatu yang bisa merugikan orang banyak. Bahkan melakukannya dengan sengaja hanya untuk kesenangan pribadi semata. 

Iih, gemes kalau membahas masalah yang satu ini. Kok sekarang sangat banyak orang yang senang menyebarkan hoax, malah dijadikan profesi dengan bayaran yang lumayan tinggi. Tidak cukup sampai disitu, si pembaca atau si penerima berita juga tanpa pikir panjang langsung forward ke semua grup dan teman chat. Sumbernya tidak jelas dari mana, kebenaran beritanya dipertanyakan, eh jari-jari gesit malah dengan gampangnya menyebarkan. Ingat loh, dampaknya tidak main-main! 

Bukannya terlihat pintar, membagikan informasi yang sembarangan tanpa dilandasi sumber yang jelas, malah membuat kita terlihat bodoh.

Membuat dan menyebarkan hoax dianggap  sebagai tindak kriminal dan masalah serius oleh negara. Aparat kepolisian sudah berkali-kali berhasil meringkus para pembuat hoax dengan dasar Undang-undang ITE yang bisa menindak siapa saja. Walaupun begitu masih saja hoax selalu ada dan tidak musnah meskipun sudah berulang kali sosialisasi, iklan layanan masyarakat atau himbauan dilakukan.

Mengapa selalu saja ada hoax yang tersebar? Karena cara ini masih dirasa ampuh. Masyarakat masih terpengaruh dengan berita bohong yang disebarkan sehingga keinginan jahat oknum tertentu dengan mudahnya tercapai. Apalagi berita yang tersebar tersebut membenarkan pemikiran, ideologi, pilihan politik atau paham tertentu yang kita dianut. Sudah pasti tanpa basa basi pesan tersebut disebarkan sebagai salah satu cara pembenaran diri. Bayangkan saja, satu orang bisa menyebarkan bahkan sampai ke ratusan orang dalam sekali kirim. Jika ada 10 orang saja penerima pesan yang dengan gampangnya percaya lalu menyebarkannya lagi, sudah berapa orang yang mendapatkan pesan berantai ini? 

Biasanya ciri-ciri berita hoax adalah pemilihan kata-kata yang memancing emosi, menggemparkan, menggegerkan dan berlebihan. Kebanyakan disebarkan saat isu-isu setopik sedang panas-panasnya dibahas. Diakhir pesan sering ditambahkan himbauan untuk menyebarkan pesan sebanyak-banyaknya. 


Cara paling mudah yang bisa dilakukan adalah stop penyebaran hoax ini di kita. Bagaimana caranya? Inilah beberapa hal yang bisa dilakukan agar kita tidak gampang ikut-ikutan menyebarkan hoax.

🔎 Baca Informasinya

Jangan pernah sekali-kali membaca pesan hanya diawalnya saja, bacalah sampai tuntas agar sepenuhnya paham. Terkadang berita hoax dibuat dengan kalimat-kalimat yang meyakinkan dan benar diawal, tapi malah berbeda ditengah hingga akhirnya. Ini yang berbahaya, maksud hati ingin memberikan berita baik, malah yang disebarkan berita bohong hanya gara-gara tidak membaca sampai tuntas.

🔎 Saring Sebelum Sharing

Mungkin sudah berjuta kali mendengar atau membaca kalimat ini. Sebegitu seringnya berbagai pihak menyampaikan ini agar masyarakat benar-benar mempraktekkannya saat membuat, menerima dan menyebarkan berita. Jika ingin membuat pesan atau pendapat, buatlah pesan yang benar-benar jelas sumbernya dari mana, jangan hanya mengandalkan pikiran pribadi tanpa dasar. Jika menerima pesan, bahkan dari grup keluarga sekalipun, jangan mudah percaya. Cari tahu dulu sumbernya, cek dulu kebenarannya, jangan langsung memencet tombol forward

🔎 Jika Hoax, Tanggapi dengan Memberikan Berita yang Benar

Setelah dicari tahu, ternyata pesan yang diterima adalah hoax. Maka tanggapilah dengan memberikan link sumber yang benar. Jika disebarkan dalam grup chat, ini bisa menghentikan orang lain yang membaca pesan tersebut setelah kita agar tidak menerima pesan yang salah. Jika dikirim secara pribadi, ini bisa memberikan pencerahan kepada si pengirim bahwa berita yang disebarkan adalah hoax.

🔎 Blokir Akun yang Sering Membuat dan Menyebarkan Berita Hoax

Bagaimana jika si pengirim masih ngeyel dan mempertahankan pendapatnya bahwa dia benar? Blokir saja, masalah selesai. Berhubungan dengan orang yang gemar menyebarkan berita hoax sangat berpengaruh terhadap mental seseorang. Yudi Kurniawan, Psikolog Klinis, menyatakan bahwa berita hoax ataupun ujaran kebencian yang tersebar masif adalah ancaman nyata terhadap kesehatan mental masyarakat Indonesia. Jadi carilah jalan aman agar tidak terjadi pertikaian lebih lanjut dengan orang-orang yang sering membuat dan menyebar hoax.

Sebagai masyarakat Indonesia yang baik, lindungilah negara kita yang sudah sangat tercemar dengan hoax ini dengan menghentikan penyebarannya. Jangan malas mencari kebenaran dari pesan yang diterima. Bukankah saat ini sangat mudah untuk mencari informasi? Pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberantas penyebaran hoax, maka dukunglah usaha tersebut dengan berpikir dan bertindak pintar, bukan sok pintar.

Semoga bermanfaat :)


No comments

Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)