Kejar Mimpi Jadi Penulis Profesional yang Mampu Desain Visual dengan ASUS VivoBook 15 A516

No comments


Aku memiliki impian besar untuk menjadi penulis profesional yang melahirkan buku-buku bestseller, sekaligus bloger terkemuka dengan jutaan pembaca yang berkunjung. Mimpi yang terkesan terlalu berani, mengingat tidak ada satu pengalaman menulis, apalagi prestasi dalam bidang kepenulisan, yang pernah didapat. Terbayang buku yang aku terbitkan terpampang di toko buku kenamaan, bersampul ciamik dengan halaman full color dan dilengkapi gambar pendukung yang menarik. Begitu pula dengan blog pribadi yang sampai detik ini masih aku kelola sendiri, sebisa mungkin harus enak dipandang sehingga pengunjung tidak bosan karena dihadapkan dengan layar penuh tulisan.

Tapi, penulis bukannya cuma nulis?

Kenapa harus mampu desain segala?


Aku mungkin akan mempertanyakan hal yang sama beberapa tahun silam, sebelum masuk dalam dunia kepenulisan. Pekerjaan seorang penulis tentu hanya merangkai kata. Bagaimana menghasilkan kalimat indah dan mudah dicerna sehingga memikat hati pembaca. Urusan desain template buku, kover dan segala macam mengenai desain, sudah bukan lagi ranahnya, namun ada pihak lain yang bertanggung jawab.


Ya, itu memang ada benarnya. Namun, penulis bukan hanya ditujukan bagi mereka yang hanya menghasilkan buku. Bloger, pujangga, penulis artikel freelance, scriptwriter atau content writer juga disebut sebagai penulis. Pokoknya semua yang berhubungan dengan orang yang menulis, seperti yang diartikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebut dengan penulis. Dan semua jenis penulis itu tetap membutuhkan apa yang dinamakan dengan visualisasi yang baik dan kekinian.


Aku mulai menulis sejak tahun 2017. Hampir setiap hari mengisi halaman blog dengan cerita keseharian singkat seputar kehidupan mengasuh anak yang masih menggunakan bahasa suka-suka. Aku pikir itu sudah cukup, namun ternyata menulis tidak sesederhana yang dikira. Ketika aku memberanikan diri mengikuti sebuah kompetisi blog dan langsung kalah telak berkali-kali, kesadaran akan pentingnya visual menarik dalam karya tulis terlihat begitu nyata. Percuma saja kata-kata yang aku susun lengkap dan detail, namun tampilan blog tidak diperhatikan dan gambar pendukung tidak disertakan atau hanya seadanya.


Otak manusia itu lebih suka dengan segala sesuatu yang bergambar dan berwarna. Karena gambar bisa memiliki sejuta arti sedangkan warna akan membuat segala sesuatu menjadi lebih hidup.

- Bobby Hartanto, MPsi dikutip dari health.detik.com -


Pentingnya visualisasi bagi penulis ini aku simpulkan setelah melihat beberapa kali blog pemenang dari berbagai lomba. Umumnya, pemenang ini begitu peduli dengan template blog mereka. Artikel yang diikutsertakan tidak hanya dipenuhi dengan berpuluh-puluh baris tulisan rapat, namun diselingi juga dengan infografis, foto dan video, hingga tambahan dekorasi HTML yang menjadikan artikel tidak monoton untuk dibaca tuntas. 


Sejak saat itulah, aku mulai bertekad membekali diri dengan kemampuan desain visual agar tidak tertinggal. Kemampuan menulis memang tetap yang utama, namun tidak dapat dipungkiri bahwa pada kenyataannya visualisasi dalam sebuah karya tulis memiliki kekuatan tersendiri untuk menarik minat pembaca. 





Suguhan Visual adalah Kebutuhan

Foto: freepik.com oleh rapixel.com
Pernahkah kita sadar, ketika melihat buku-buku yang tertata di rak jual, poin yang pertama kali dilihat adalah kover? Setelah tertarik dengan desain terluar, aku pribadi akan mencari salah satu buku yang telah terbuka bungkus plastiknya, lalu melihat daftar isi yang dilanjutkan dengan halaman-halaman di dalamnya. Tidak perlu membaca detail, jika ternyata template yang dipakai menarik dan ada gambar-gambar yang bisa mengurai kebosanan ketika membaca, sudah dapat dipastikan aku akan memilih buku tersebut. Aku tidak peduli jika ada buku jenis lain yang mungkin saja isinya jauh lebih lengkap, jika semua halamannya hanya dipenuhi dengan tulisan tanpa jeda, belum tentu aku akan menikmati sesi membacanya. 

Kembali lagi kepada kecenderungan minat manusia yang pada dasarnya lebih tertarik dengan visual. Ya, manusia adalah makhluk visual, lebih cepat mencerna dan lebih lama mengingat informasi yang berasal dari gambar. Maka dari itu, kini sudah banyak buku-buku, artikel bahkan website yang menyertakan gambar sebagai salah satu penunjang agar informasi yang disampaikan lebih mudah diterima, disamping berfungsi sebagai branding. Branding? Tentu! Visualisasi dapat dijadikan sebuah branding yang lebih mudah diingat pembaca. Contohnya saja novel Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini karangan Marchella FP, font uniknya berhasil menjadi branding. Bahkan font ini tetap dipertahankan pada kover film, buku-buku karangannya yang lain serta instagram pribadi sang penulis. 


Dua buku yang pernah aku baca, Happy Little Soul oleh Retno Hening Palupi dan novel karangan Pidi Baiq, Dilan, adalah rule mode dari buku yang ingin aku tulis. Kenapa? Karena dua buku ini memiliki gambar-gambar menarik yang bagi aku pribadi sangat memanjakan mata ketika membaca. Dalam Happy Little Soul, beberapa ilustrasi besar yang memenuhi halaman dan template berwarna-warni berhasil membuat aku menamatkannya hanya dalam satu hari tanpa bosan. Begitu pula dengan Dilan 1990, terdapat ilustrasi tokoh-tokoh yang diceritakan, sehingga pembaca dapat dengan jelas menerima deskripsi tokoh tanpa asumsi. 


Karya tulis terlihat lebih hidup dan interaktif jika disertai dengan karya visual. 


Belum berakhir sampai di situ, konten visual juga dibutuhkan dalam promosi atau event yang terkait dengan karya tulis. Ketika buku launching, penulis membutuhkan apa yang namanya foto, video yang dapat berupa booktrailer, atau berbagai flyer yang memperlihatkan buku yang tengah diperkenalkan. Setelah itu, bila ingin mengadakan giveaway, blogtour atau event lain, tentu juga tidak terlepas dari flyer atau gambar-gambar menarik lain yang dapat menggaet peminat untuk ikut serta. 


Sebagai gambaran betapa pentingnya sebuah visualisasi dalam berbagai bidang, sebuah konten visual dihargai dengan harga yang tidak murah. Tidak perlu jauh-jauh, iklan yang sering kita tonton di televisi, atau iklan yang muncul ketika streaming video yang acap kita skip, membutuhkan biaya produksi yang lumayan besar, lo. Tidak cukup hanya produksi saja, menayangkannya di channel tertentu juga dihitung per detik tayangnya. Harga sebuah ilustrasi juga bisa mencapai ratusan ribu rupiah hanya untuk satu gambar, desain infografis, hingga logo yang bisa bernilai ratusan juta rupiah.


Pertanyaannya, kenapa banyak pihak yang rela mengeluarkan biaya segitu banyaknya hanya demi sebuah konten visual? Jawabannya sudah jelas, karena mereka butuh. Visual lebih ampuh menarik perhatian dibandingkan media lainnya. Informasi yang hendak disampaikan lebih cepat ditangkap dan melekat lebih lama dipikiran orang yang melihatnya. Bagi sebuah produsen, penjualannya dapat meningkat pesat dan perusahaan semakin dikenal dan mudah diingat. Intinya, manusia adalah makhluk visual dan akan lebih nyaman ketika dihadapkan dengan sebuah visualisasi. Sehingga yang menjadi tujuan akan dicapai dengan maksimal.




Manfaat Jika Penulis Mampu Desain Visual

Foto: freepik.com oleh marymarkevich

Kenapa sih enggak diserahkan saja ke pihak ketiga? Kan banyak tuh ilustrator yang membuka jasa, graphic designer atau orang-orang yang mahir foto dan video editing. Biar saja penulis fokus dengan menulis, jangan sampai terganggu dengan beban lain. Nanti hasil tulisannya jadi setengah-setengah, lo. Enggak maksimal.

Ketika mengikuti salah satu kelas menulis buku solo, aku sudah membayangkan konsep buku seperti apa yang ingin dihasilkan. Aku ingin menerbitkan buku bergambar dengan template halaman yang berwarna. Paling tidak, dalam setiap babnya, ada satu gambar ilustrasi dan beberapa gambar sederhana serta kutipan. Aku hanya ingin buku yang beratus halaman itu tidak ditinggalkan begitu saja oleh pembaca sebelum menuntaskannya. Anggap saja ada delapan bab dalam rencana, paling tidak terdapat delapan ilustrasi yang hendak digambar. Belum lagi halaman pembuka bab yang juga disertai gambar, plus gambar-gambar sederhana lain bila diperlukan. Jika ditotalkan, akan lebih dari dua-puluhan gambar yang hendak dibuat. Berapa biaya yang mesti aku keluarkan untuk ini? Mungkin lebih dari dua juta rupiah jika satu ilustrasi dihargai seratus lima puluh ribu rupiah. Lumayan besar bukan?


Bagi penulis pemula yang belum punya nama, mengeluarkan biaya sebanyak itu dengan keuntungan penjualan buku yang belum pasti bisa menutupi, tentu perlu berpikir ribuan kali. Bukannya tidak percaya diri dan menilai sebelah mata hasil karya sendiri, namun kemungkinan seperti ini tetap harus diperhitungkan. Namun akan berbeda ceritanya jika penulis juga dapat membuat ilustrasi dan gambar sendiri. Pasti akan lebih hemat dan dapat mendatangkan banyak manfaat lainnya. Nah, berikut beberapa manfaat jika penulis tidak hanya jago menyusun kata bermakna, namun juga mampu desain visual, minimal untuk karya tulisnya sendiri.

1 Hemat

Sudah pasti jauh lebih hemat! Biaya yang dikeluarkan untuk membuat satu ilustrasi saja sudah ratusan ribu, bayangkan betapa banyak uang yang bisa ditabung jika penulis mampu menjadi ilustrator tulisannya sendiri. Belum lagi biaya desain kover, template dan apapun terkait visual, tentu juga butuh biaya. Andai penulis mampu melakukannya sendiri, akan lebih banyak lagi uang yang bisa diamankan. Terutama bagi penulis yang ingin menerbitkan buku sendiri alias self publish, tidak perlu lagi memikirkan embel-embel biaya lain selain untuk proses cetak. 


2 Bebas

Segala sesuatu yang dikerjakan sendiri tentu jauh lebih bebas dari pada bergantung dengan orang lain. Penulis yang mampu mencurahkan apa yang ada dalam pikirannya, tidak hanya dalam kata-kata, namun juga memvisualisasikannya, pasti mendapatkan kebebasan yang lebih. Rasa, cerita dan informasi yang hendak disampaikan penulis menjadi lebih leluasa untuk disampaikan. 


Selain itu, penulis dengan kreativitas uniknya, tidak akan terikat apa pun untuk menumpahkan pikirannya dalam sebuah karya visual. Mau gambarnya berwarna atau hitam-putih, mau karakternya seperti apa, pilihan warnanya bagaimana, waktu mengerjakannya, hingga jenis aplikasi yang digunakan, semua bebas ditentukan oleh penulis. Sebagai orang yang menghasilkan karya tulis, tentu hanya penulislah yang paling tahu visualisasi penunjang seperti apa yang paling tepat.


Satu lagi yang tidak kalah penting terkait kebebasan. Bekerjasama dengan pihak ketiga memiliki peraturan dan ketentuan yang mesti disepakati. Meski penulis notabenenya adalah yang memberikan pekerjaan kepada seorang visual desain, namun tetap saja penulis membutuhkan jasa mereka untuk dapat melengkapi karya tulisnya. Saling ketergantungan ini tidak akan membuat penulis bebas bertidak sesuka hati dan banyak mengatur, namun Si Pihak Ketiga juga berhak mengajukan persyaratan sebelum kerjasama terjalin. 


3 Mudah dan Cepat

Mudah yang dimaksud adalah terlewatinya kesibukan mencari pihak ketiga yang tepat. Desain visual adalah sebuah seni yang tergantung dengan kreativitas seseorang. Misalnya penulis hendak membuat ilustrasi sebuah adegan seorang ibu memandikan bayinya yang baru lahir. Sudah pasti ilustrator yang satu tidak akan menghasilkan gambar yang sama dengan ilustrator lainnya. Tentu ada perbedaan dari bentuk tokoh, suasana atau warna. Nah, mencari gambar yang sesuai selera penulis tentu membutuhkan waktu. Beruntung jika langsung bertemu dengan ilustrator yang tepat. Jika tidak, penulis hanya memiliki dua pilihan, menyetujui saja ilustrasi yang sudah ada, atau mencari kembali.


Jika penulis dapat membuat ilustrasi sendiri, kejadian seperti ini tidak akan terjadi. Penulis lebih mudah dan tidak membutuhkan waktu lebih untuk mencari pihak ketiga, menjelaskannya, membuat kerjasama dan sebagainya. Ketika ide terpikirkan, bisa langsung dikerjakan. Hasilnya juga sudah pasti sesuai dan sejalan dengan selera dan tulisan yang sedang dibuat.


4 Mengembangkan Diri

Menjadi penulis yang mampu desain visual memang butuh usaha dua kali lipat lebih berat. Namun usaha ini akan berbanding lurus dengan hasil yang didapatkan. Kemampuan penulis akan meningkat, yang awalnya hanya mampu mengaplikasikan Microsoft Word, sekarang sudah bisa menggunakan aplikasi desain. Mengembangkan diri untuk menghasilkan sebuah karya tulis yang tidak biasa dan mengikuti perkembangan zaman adalah sesuatu yang sangat penting agar tidak tertinggal dari yang lain.


5 Membuka Peluang Baru

Niat utamanya memang untuk melengkapi dan menunjang karya tulis, namun jika kesempatan baru terbuka, kenapa tidak? Misalnya ketika seorang bloger menyertakan sebuah video untuk melengkapi artikelnya yang diikutsertakan dalam lomba. Namun ternyata video itu menarik sebuah brand untuk bekerjasama membuat konten video iklan produk. Apakah akan ditolak? Aku pasti langsung menerima. Jika ada yang mengajak kerjasama, berarti aku memiliki kemampuan di sana, dan pastinya berpeluang untuk mem-branding diri. Sehingga peluang untuk berkarya, berdaya dan berpenghasilan terbuka semakin lebar.


6 Dipandang Setingkat Lebih Hebat

Siapa yang tidak menghargai kemampuan yang dimiliki seseorang? Satu saja yang mencolok dan menuai kesuksesan, sudah cukup membuat jempol mengacung. Bayangkan jika kemampuan yang dimiliki lebih dari satu, misalnya yang dibahas dalam artiekl ini, yaitu penulis yang mampu membuat ilustrasi, desain grafis, foto editing, hingga pembuatan video yang kekinian, sudah jelas akan dipandang lebih hebat dan pintar. Ini secara tidak langsung akan berdampak kepada meningkatnya kepercayaan diri penulis sehingga selalu bersemangat untuk tetap berkarya dan memberikan yang lebih baik lagi.


Banyak sekali manfaatnya bukan? Meski menggunakan jasa pihak ketiga adalah jalan instan untuk menambahkan berbagai desain visual ke dalam karya tulis, namun menguasai dasar-dasar ilmu desain tersebut ternyata jauh lebih menyenangakan dan banyak keuntungan. Sebenarnya tidak perlu menjadi profesional dalam semua jenis desain visual, tetapi paling tidak dapat menunjang karya tulis sendiri. Tetap harus sejalan dengan latihan menulis dan memperkaya pembendaharaan kata agar impian menjadi penulis hebat semakin dekat.




Kemampuan yang Mesti Dipelajari untuk Menjadi Penulis Profesional Sekaligus Mampu Desain Visual

Foto: freepik.com oleh freepik
Menguasai banyak kemampuan dapat membantu seseorang untuk lebih mandiri dalam aktivitas produktifnya. Kebetulan bagi aku yang merupakan seorang bloger dan sedang belajar menulis buku, kemampuan yang sebaiknya dimiliki jangan hanya sebatas menulis saja. Ya, memang yang utama adalah menulis, namun hasil tulisan yang hanya berisi kata-kata saja akan terlihat jauh tertinggal dari pada sebuah karya tulis kekinian yang sudah disertai dengan gambar, foto atau video. 

Lalu kemampuan apa saja yang sebaiknya dipelajari jika ingin menjadi penulis profesional, sekaligus mampu menunjang tulisannya dengan visualisasi? Berikut beberapa kemampuan yang terbukti sangat dibutuhkan dalam dunia kepenulisan, khususnya untuk blog dan dalam drafting buku.



Berbahasa yang Baik dan Benar

Penulis tidak bisa menggunakan bahasa suka-suka dalam berkarya. Sesantai apa pun kesan yang ingin ditonjolkan kepada pembaca, penulis tetap harus berbahasa yang baik dan benar. Bagaimana menghasilkan kalimat efektif yang mudah dimengerti, serta informasi yang diberikan jangan sampai diterima dengan salah karena susunan kalimat rancu. Jika menggunakan Bahasa Indonesia, maka ada Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai arahan. Bila menulis menggunakan bahasa asing, penulis juga harus mengikuti ketentuan terkait. Percayalah, membaca karya tulis yang mengikuti kaidah berbahasa yang baik, pasti jauh lebih nyaman dari pada tulisan yang tidak sesuai aturan berbahasa.



Foto dan Video Editing

Beberapa tema tulisan ada yang harus dilengkapi gambar untuk memperjelas informasi. Sebagai bloger, terkadang ada persyaratan untuk menyertakan foto dan video tertentu dalam artikel, lalu kemudian mengunggahnya di media sosial. Jika ingin memberikan yang terbaik untuk pembaca dan mengikuti perkembangan zaman, penyertaan visualisasi disela teks tidak bisa diabaikan. Penulis dapat mempelajari editing foto dan video sederhana, seperti cropping, pengaturan cahaya, ketajaman, penambahan logo atau teks, penggabungan video, menambahkan suara, hingga memberi efek transisi. 


Menggunakan aplikasi smartphone memang memungkinkan untuk pengeditan foto dan video, namun tetap saja jauh lebih nyaman menggunakan aplikasi komputer dengan fitur yang lebih lengkap. Jika disuruh memilih, aku tetap akan mengandalkan komputer untuk membuat karya visual, karena hasilnya jauh lebih bersih dan tidak "nanggung". Beberapa aplikasi yang bisa digunakan untuk foto editing adalah Adobe Photoshop, serta untuk video editing adalah Adobe Premiere atau Corel VideoStudio.



Ilustrasi

Ilustrasi adalah sebuah gambar yang memvisualisasikan adegan, objek atau kondisi tertentu. Ilustrasi ini banyak digunakan untuk mendukung sebuah cerita agar lebih hidup. Buku-buku dan karya tulis kekinian sudah banyak yang mengandalkan ilustrasi untuk menambah kesan hidup dan menarik. Kenyataanya memang sebuah karya tulis yang dilengkapi dengan ilustrasi akan lebih mudah memikat pembaca. Mereka menjadi betah berlama-lama menatap bacaan dan menuntaskannya dalam waktu singkat. Ilustrasi ini sangat tergantung dengan seni menggores pena, dan untuk membuat ilustrasi membutuhkan perangkat tambahan yang dinamakan drawingpad agar lebih leluasa menggambar. Aplikasi yang umumnya digunakan untuk membuat ilustrasi adalah Adobe Illustrator dan Sketchpad untuk mode online



Desain Grafis

Meski sama-sama menghasilkan gambar, desain grafis berbeda dengan ilustrasi. Desain grafis lebih bertujuan untuk menarik perhatian dan menyampaikan informasi tertentu. Biasanya gambar grafis memiliki sesuatu yang mencolok agar banyak mata yang melihatnya. Membuat sebuah desain grafis dapat menggabungkan banyak elemen sekaligus dalam satu gambar, seperti foto, logo, ilustrasi, teks, line, shapes hingga teknik memadupadankan warna. Biasanya gambar yang dihasilkan berbentuk vektor sehingga dapat dicetak dalam berbagai ukuran. Dalam karya tulis, grafis sangat cocok dipakai ketika promosi, atau bisa pula sebagai infografis dalam sebuah artikel. Beberapa aplikasi yang umum digunakan untuk desain grafis adalah CorelDraw, Adobe Illustrator dan ada pula yang memanfaatkan Adobe Photoshop untuk menyertakan foto hasil editing




Apa yang Dibutuhkan?

Foto: freepik.com oleh freepik

Mewujudkan impian untuk memiliki banyak kemampuan, yaitu yang utama adalah sebagai penulis dan yang selanjutnya adalah desain visual untuk mendukung karya tulis, tentu membutuhkan beberapa hal penting dalam proses mewujudkannya. Bagi aku pribadi, kemampuan hanya akan didapatkan jika kita mau mempelajari teori dan mempraktikkan teori tersebut untuk mendapatkan pengalaman. Pengalaman inilah yang akan mengasah kemampuan hingga memperoleh hasil yang diharapkan.  

Tidak bisa salah satu saja yang diseriuskan, namun keduanya harus imbang. Aku tidak begitu yakin jika seseorang menyatakan dirinya tidak pernah mempelajari teori, dan mendapatkan kemampuan hanya berdasarkan praktik yang terus menerus dilakukan. Sebenarnya tanpa ia sadari, selama melakukan praktik, ia akan mempelajari teori dan menghaailkan teori sebagai bekal untuk praktik selanjutnya. Misalnya penulis yang langsung praktik tanpa niat mempelajari PUEBI atau KBBI. Ternyata di tengah jalan, ada yang mengkritik bahwa penulisan yang benar adalah mengubah, bukan merubah. Ini berarti bahwa ia telah mendapatkan teori melalui kritikan orang lain. Tetap saja intinya ada teori dan praktik yang harus sejalan. 

Agar dapat menjadi penulis profesional yang mampu desain visual, sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang telah dijelaskan sebelumnya, secara garis besar, ada dua kebutuhan yang mesti dipenuhi, yaitu Materi Belajar dan Perangkat yang Tepat. 



1 Materi Belajar


Banyak cara untuk mendapatkan ilmu berupa materi belajar sebagai acuan untuk melakukan praktik. Materi bukan hanya berasal dari buku-buku tebal yang ditulis oleh ahli. Sebenarnya banyak cara yang bisa dijadikan sumber untuk mendapatkan materi belajar, berikut beberapa di antaranya.

Sumber Bacaan

Kecanggihan teknologi memudahkan banyak orang untuk mengakses berbagai informasi, termasuk sumber bacaan terkait melatih diri menjadi seorang penulis, serta tutorial-tutorial membuat video, desan grafis dan karya visual lainnya mulai dari nol. Meski pemula, belajar dengan otodidak sangat memungkinkan untuk dilakukan karena ketersedian sumber bacaan yang mudah ditemukan. Selama tersambung dengan jaringan internet, hanya dengan mengetik kata kunci, seperti Tips Menulis Bagi Pemula atau Cara Membuat Ilustrasi dengan Mudah, dalam hitungan detik, semua artikel terkait akan muncul di depan mata. Selain artikel, ada pula e-book, video tutorial, hinga buku-buku fisik terbaru yang bisa dibeli secara online dan offline


Kursus atau Kelas Menulis dan Desain Visual

Jika belajar secara otodidak masih dirasa kurang, mengikuti kelas-kelas gratis maupun berbayar yang dibuka oleh profesional bisa menjadi langkah tepat. Biasanya kelas-kelas ini memiliki materi ajar yang terarah sehingga pesertanya mudah mengikuti. Kelas menulis ataupun desain, umumnya memiliki dua sesi, yaitu sesi teori di mana pemateri akan menjelaskan poin-poin penting sesuai tema kelas, dan sesi praktik yang memberi kesempatan kepada peserta untuk mengasah kemampuan berdasarkan materi yang telah disampaikan. Karena ada yang mengawasi serta memantau kinerja dan hasil kerja, maka peserta kelas akan lebih terpacu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan hingga selesai. Apalagi kelas yang diikuti berbayar, tentu ada pertimbangan kerugian yang mesti diperhitungkan jika tidak serius mengikuti.


Informasi mengenai kelas menulis atau desain visual mudah ditemukan pada postingan media sosial atau mesin pencari di internet. Ada akun yang berisikan informasi khusus kelas atau lomba-lomba menulis dan desain, ada yang sengaja mengiklankannya, ada pula yang dibuka oleh lembaga tertentu atau orang-orang profesional yang telah diakui kemampuannya secara mandiri. Seperti kelas menulis dari Raditya Dika atau kelas dasar desain grafis dari Hello Motion Academy. Komunitas kepenulisan dan desain juga tidak kalah sering membuka kelas singkat untuk anggotanya agar dapat mengembangkan diri.


Bergabung dengan Komunitas

Selain sebagai penyampai dan penyedia kelas atau kursus, komunitas juga dapat memberi banyak ilmu. Pengalaman dari anggota lain yang kerap dibagi, akan sangat bermanfaat bagi anggota lainnya, apalagi yang masih pemula. Pengalaman ini ada yang tidak diajarkan dalam teori, karena sifatnya yang unik dari masing-masing orang. Jadi tidak ada salahnya bergabung dengan komunitas menulis dan desain untuk mendapatkan materi belajar yang tidak kalah berkualitas. Komunitas adalah wadah yang tepat dan bermanfaat untuk terus semangat berkarya dan berdaya. 


Pengalaman

Bila komunitas dapat memberi ilmu melalui pengalaman orang lain, pengalaman sendiri juga bisa memberikan pelajaran berharga, lo. Semakin sering mencoba dan berlatih, pengalaman akan semakin banyak, sehingga ilmu yang didapatkan semakin berlimpah. Misalnya ketika berlatih hari ini, penulis menemui kendala dalam mengungkapkan bau-bauan dalam kata yang akan disertakan dalam naskah novel barunya. Tidak berdiam diri, penulis tentu butuh referensi bacaan yang dapat membantunya. Hingga ketika masalah ini terpecahkan, tentu akan ada ilmu berharga yang berhasil meningkatkan kemampuan diri. 



2 Perangkat yang Tepat


Menulis mungkin tidak membutuhkan aplikasi dan perangkat dengan speksifikasi terlalu tinggi dan canggih. Bahkan hanya bermodal aplikasi smartphone saja sudah bisa menghasilkan sebuah novel dengan lebih dari sepuluh chapter. Namun kebutuhan akan perangkat yang lebih besar seperti personal computer (PC) masih menjadi yang paling favorit. Bagaiamanapun, menulis di layar yang lebih lebar dengan keyboard yang lebih besar, pasti akan lebih nyaman. Meski diawali menulis dengan tablet atau smartphone, ujung-ujungnya tetap juga akan dilakukan editing di PC, karena PC memiliki kapasitas dan tools yang lebih lengkap.


Dalam urusan mempelajari desain visual, kebutuhan beberapa perangkat sudah pasti tidak dapat dihilangkan. Aplikasi desain yang digunakan harus terinstal pada PC agar bisa dijadikan sarana berlatih. Beberapa perangkat tambahan juga kerap hadir dalam proses produksi sebuah karya visual, seperti drawingpad untuk menggambar atau speaker dan headset untuk video editing.


Nah, inti dari semua aplikasi dan perangkat pendukung yang dibutuhkan adalah PC yang yang tepat. PC memiliki beberapa kriteria agar dapat mendukung kinerja seorang penulis untuk berkarya sekaligus melengkapinya dengan visualisasi menarik. Beberapa kriteria PC yang tepat tersebut adalah sebagai berikut. 

Mampu Menjalankan Aplikasi yang Dibutuhkan

Pertama kali yang paling penting diperhatikan dalam memilih PC adalah kemampuannya untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan. Mampu disini bukan hanya sekedar berhasil membuka, namun juga harus lancar dalam pengoperasiannya tanpa muncul notifikasi not responding. Untuk menulis, minimal dapat menjalankan aplikasi Microsoft Word, dan untuk desain, sesuaikan dengan kenyamanan, apakah Adobe Illustrator untuk membuat ilustrasi, atau Skatchpad saja yang bersifat online. Perlu juga dipastikan bahwa aplikasi pencari juga mampu bekerja meski banyak tab yang dibuka. Mungkin tidak semua, namun aku pribadi sering kali membuka berpuluh-puluh tab dalam sekali bekerja karena memang butuh banyak referensi untuk menulis dan desain. 


Ukuran Layar Pas

Inilah kelebihan yang dimiliki PC jika dibandingkan dengan smartphone atau tablet, yaitu ukuran layarnya yang lebih lebar. Jika penulis ingin nyaman belajar desain visual, aku sangat menyarankan untuk memilih Pc berlayar lebar karena memudahkan untuk melihat detail setiap tools aplikasi saat bekerja. Bila ada yang kurang sempurna pada gambar atau video, bisa terlihat dengan cepat. Begitu pula dengan menulis, aku juga lebih nyaman bila layar PC lebih lebar yang biasanya juga disertai dengan keyboard yang lebih besar pula. Aku bisa leluasa mengatur jarak mata dengan layar karena meski agak jauh, tulisan masih bisa terbaca jelas.


Kapasitas Penyimpanan Data Besar

Nah, yang satu ini juga tidak kalah penting. Menyimpan data di banyak tempat tentu sangat menyusahkan. Sedangkan untuk menghasilkan karya visual butuh media penyimpanan yang besar untuk bahan bakunya dan hasil jadinya. Penulis profesional tentu juga tidak hanya menulis satu atau dua karya saja, di setiap kesempatan pasti akan tetap menulis. Banyaknya file tulisan yang disertai dengan berbagai file referensi, jika digabungkan dengan file-file desain visual, bisa memakan ruang penyimpanan yang tidak kecil. Maka dari itu, ruang penyimpanan yang besar juga merupakan kriteria penting dalam memilih PC.


Jenis Port Lengkap

Kadang ketika menulis, aku butuh musik agar lebih rileks. Tetapi tidak semua kondisi mungkinkan untuk bersuara, misalnya dalam keramaian atau di rumah ketika anak tertidur. Agar tetap bisa mendengar musik, aku butuh earphone sebagai perangkat tambahan. Ini adalah contoh sederhana kebutuhan perangkat tambahan ketika penulis bekerja. Bila ditambah dengan aktivitas desain, tentu perangkat yang digunakan bisa bertambah pula. Menyambungkan berbagai perangkat ini membutuhkan port pada PC agar dapat berfungsi. Makanya, perlu dipastikan bahwa PC yang dipilih harus memiliki jenis port yang lengkap.


Mobilitas

Bekerja hanya di rumah saja atau tidak pernah berpindah dari meja kerja, mungkin akan memicu kebosanan yang berdampak pada menurunnya kreavifitas. Sesekali, untuk mendapatkan inspirasi, penulis butuh penyegaran untuk bekerja di tempat dan suasana baru. Jika PC yang digunakan sebagai alat bekerja tidak bisa dibawa ke mana-mana atau hanya bisa digunakan di kondisi yang selalu sama, tentu akan menghambat gerak penulis. Jadi, perhatikan aspek mobilitas juga ketika memilih PC. 




Bigger Dream, Wider Screen: ASUS VivoBook 15 A516 Cocok Temani Proses Meraih Impian Besar 

Foto: asus.com

Semenjak memutuskan meninggalkan karir, aku sudah bertekad untuk menjadi ibu rumah tangga yang tidak biasa. Bagiku, tidak berbeda dengan ibu bekerja, ibu rumah tangga pun juga memiliki kesempatan yang sama untuk sukses, tentunya dengan cara yang berbeda. Berbagai impian sempat mengisi kepala, namun tentu tidak semuanya bisa diwujudkan. Hingga akhirnya setelah mencoba beberapa rencana impian tersebut, aku memantapkan hati untuk menjadi seorang penulis. Alasannya sederhana, aku suka, aku mampu dan aku melihat prospeknya.

Proses yang aku jalani tentu akan sangat panjang. Sampai di titik ini saja, aku sudah melalui perjuangan yang tidak mudah. Jatuh bangunnya berlatih menulis, mulai dari nulis suka-suka hingga bisa sesuai kaidah, awalnya susah sekali mencurahkan pikiran dalam kata hingga semakin hari semakin lancar, tentu akan menjadi cerita yang penuh pembelajaran. Aku yakin, apa pun mimpinya, kesuksesan itu tidak akan datang begitu saja jika upaya maksimal belum dilakukan.


Impian besar perlu disokong dengan fasilitas yang memadai. Sama dengan membuka usaha, tanpa modal, tentu tujuan untuk mendapat untung tidak bisa terwujud. Aku yang ingin menjadi penulis profesional dan mampu desain visual memiliki rekomendasi PC yang cocok sebagai sahabat dalam belajar dan berlatih. ASUS VivoBook 15 A516 merupakan modern PC yang memiliki spesifikasi pas dan tepat untuk digunakan sebagai perangkat inti dalam mengejar mimpi.

Memilih laptop atau PC tidak bisa asal-asalan, harus tepat guna. PC dengan spesifikasi tinggi, namun hanya digunakan untuk pemakaian sederhana, seperti mengetik dan video conference, tentu menjadi sia-sia. Begitu pula sebaliknya, jika spesifikasi rendah, tetapi dipaksakan untuk menjalankan aplikasi berat, pasti tidak akan sanggup. Nah, spesifikasi ASUS VivoBook 15 A516 ini sangat cocok untuk dijadikan teman menulis dan desain visual. Agar lebih jelas, berikut penjelasan detailnya. 

ASUS VivoBook 15 A516 adalah laptop level entri yang memberikan kinerja bertenaga dan visual yang imersif. Layar NanoEdge-nya menawarkan sudut pandang 178° yang luas dan lapisan anti-glare. Didukung oleh prosesor Intel® Core™ i5 generasi ke-10 dengan RAM 8GB, dan grafis diskrit NVIDIA® MX330. Desain penyimpanan ganda dengan pilihan SSD PCIe® hingga 256GB dan HDD hingga 1TB memberi kombinasi sempurna antara kapasitas penyimpanan besar dan kecepatan baca/tulis data yang cepat.


Prosesor Intel® Up to i5 dan RAM Up to 8GB, Kinerja Cepat 

Suka sebal enggak sih kalau lagi kerja, laptopnya malah lelet? Permasalahan permainan emosi karena proses eksekusi yang lama pada PC tidak akan terjadi jika spesifikisanya mumpuni. ASUS VivoBook 15 A516 dengan prosesor Intel® hingga Core-i5 generasi ke-10 dan RAM hingga 8GB, tentu memiliki performa yang cepat untuk membuka berbagai aplikasi menulis dan desain visual. Penulis hanya perlu fokus memikirkan ide tulisan dan visualisasi, tanpa harus direcoki dengan perangkat yang tidak bisa diajak dikompromi. Dijamin bekerja akan lebih cepat dan efisien.
“Laptop dengan prosesor Intel® Core™ 10th Gen series ke atas didesain untuk performa dan mobilitas. Dengan efisiensi yang tinggi serta dimensi thin and light, laptop menawarkan peningkatan performa dan produktivitas untuk penggunanya. Konektivitas WiFi generasi terbaru juga memungkinkan transfer data 3x lebih cepat dibanding generasi sebelumnya.”


Modern PC 15 Inch, Puas Berkarya

15 inch besar banget? Enggak, dong! Aku lebih setuju jika aktivitas menulis dan desain dikerjakan dengan layar yang lebih besar. Semakin kecil layar, maka akan lebih sedikit bagian yang terlihat, atau jika dipaksakan layar fit, maka ukurannya menjadi lebih kecil sehingga harus mendekatkan mata agar dapat terlihat jelas. Ini tentu mengurangi kenyamanan ketika mengetik, membuat ilustrasi, mendesain gambar grafis atau pengeditan foto dan video, apalagi jika bekerja dalam durasi yang cukup lama. Dikutip dari sebuah jurnal, menurut Occupational Safety and Health Association (OSHA) (1997) jarak antara mata dengan layar monitor komputer yang baik yaitu 18–24 inch atau 46–61 cm, sedangkan jarak ideal yaitu 20 inch atau sekitar 50,80 cm. Sudah terbayang bukan, betapa tidak sehatnya melihat layar terlalu dekat?

Bukan hanya dari segi layar, keyboard full-size milik ASUS VivoBook 15 A516 juga tidak kalah menyamankan dan memudahkan. Jarak antar tombol yang terlalu dekat, sering membuatku yang bertangan jumbo ini melakukan kesalahan pengetikan atau typo. Begitu pula dengan menekan tombol-tombol shortcut, kekeliruan mengarahkan jari juga kerap terjadi jika tombol keyboard kecil dan rapat. Kehadiran keyboard dengan ukuran lebih besar tentu menjadi jawaban atas permasalahan ini. Frekuensi salah pencet tombol akan jauh berkurang. Apalagi setiap tombol keyboard-nya juga memiliki key travel sejauh 1,4 mm yang sangat ideal untuk mengetik sebagai base pekerjaan seorang penulis.



Kombinasi NVDIA® MX330, NanoEdge dan Lapisan Anti-Glare, untuk Bekerja Fokus dan Teliti

Baik menulis maupun desain visual, tidak lepas dari yang namanya ketelitian. Kesalahan tulis menjadi salah satu yang wajib dihindari agar pembaca tidak terganggu ketika menikmati bacaannya. Begitu pula dengan desain, banyaknya tools yang mayoritas berupa tombol dan menu berukuran kecil, tentu akan lebih mudah dilihat jika layar memiliki teknologi terbaik yang imersif. ASUS VivoBook 15 A516 dilengkapi dengan NVIDIA® MX330 dengan kinerja hingga dua kali lebih cepat dan grafis terbaik untuk pengeditan foto, pengeditan video, dan game. Ditambah lagi dukungan teknologi NanoEdge, layar berbezel tipis dengan sudut panjang mencapai 178° dan pilihan panel hingga resolusi full HD, serta anti-glare yang meredam pantulan bayangan cahaya yang suka menganggu, membuat pengguna lebih fokus dan teliti ketika bekerja. Apa yang dikerjakan terlihat jelas pada layar sehingga kesalahan dan keteldoran dapat diminimalisir. 



Ruang Penyimpanan Ganda, Urusan Simpan File Tidak Lagi Bikin Pusing

Dalam ilmu pengarispan, menyimpan data di banyak lokasi akan menimbulkan kesulitan pencarian atau data bisa saja hilang karena sifat dasar manusia yang tidak mampu mengingat segalanya. ASUS VivoBook 15 A516 memiliki ruang penyimpanan ganda, yaitu SSD PCIe® hingga 256GB dan HDD hingga 1TB yang memungkinkan penggunanya dapat menyimpan seluruh file kerja dalam satu tempat saja. Dual storage ini juga memiliki double keunggulan, memberi kinerja data yang supercepat dan kapasitas ruang penyimpanan yang besar. Pengguna disarankan menginstal aplikasi di SSD agar dapat bekerja cepat karena respons dan waktu load yang lebih singkat, serta menggunakan HDD sebagai tempat menyimpan file besar seperti video, foto, gambar desain visual serta ratusan dokumen tulisan dan referensi. 
“Komputer masa kini memiliki tampilan berbeda karena mereka memang berbeda. Dengan solid-state drive (SSD) dan teknologi terkini, Anda mendapatkan kecepatan, keamanan, ketahanan, dan desain yang cantik. Kami telah melakukan jajak pendapat, dan hasilnya, orang-orang lebih senang saat bepergian dengan PC modern.”


Portnya Lengkap, Bisa Koneksikan Berbagai Perangkat


Menggunakan PC secara mandiri tanpa tersambung dengan perangkat pendukung, tidak selamanya dapat memberi manfaat maksimal. Ada beberapa tugas yang memang membutuhkan perangkat tambahan sebagai media bekerja, seperti membuat ilustrasi dengan drawingpad. Bagaimana membuat ilustasi jika hanya mengandalkan papan keyboard dan touchpad bawaan laptop? Oh, seminim-minimnya perangkat pendukung yang paling sering digunakan adalah mouse untuk memudahkam navigasi. Tentunya tidak asing bukan?

Perangkat pendukung ini membutuhkan port penghubung dengan PC. ASUS VivoBook 15 A516 tentu tidak mengenyampingkan kebutuhan pengguna yang satu ini. Terdapat port USB-C® 3.2 yang dapat diputar balik sehingga menghubungkan perangkat jadi lebih mudah. Ini juga memberikan kecepatan transfer data hingga 10x lebih cepat dari koneksi USB 2.0. Terdapat pula port USB 3.2 Tipe-A dan USB 2.0, output HDMI, combo jack dan microSD reader. Menghubungkan semua perangkat, layar, dan proyektor menjadi lebih mudah.

Aku biasanya membutuhkan headset ketika mengedit video, drawingpad ketika membuat ilustrasi serta mouse yang selalu hadir setiap kali laptop menyala. Sesekali aku juga menghubungkannya dengan televisi untuk menonton bersama hasil editan video yang telah aku kerjakan. Tidak kalah membantu adalah microSD reader untuk memindahkan data dari kamera yang biasa aku gunakan untuk mengambil gambar. ASUS VivoBook 15 A516 cocok sekali dipakai penulis yang juga ingin belajar desain visual. 



Perangkat Terlindungi


Namanya juga perangkat digital, komponen di dalamnya tentu rawan rusak atau terganggu proses kerjanya akibat kondisi luar yang tidak selamanya aman. Tenang, ASUS VivoBook 15 A516, sebagai modern PC, memiliki perlindungan internal yang tidak kalah canggih. Laptop dengan HDD biasanya lebih rentan dengan kerusakan fisik dibandingkan dengan SSD. HDD pada ASUS VivoBook 15 A516 dilengkapi dengan fitur peredam getaran HDD E-A-R® untuk melindungi dari benturan. Perlindungan hard drive aktif secara otomatis mendeteksi getaran dan benturan di tiga sumbunya, untuk secara efektif mengurangi kemungkinan kerusakan HDD.

Penahan logam di bagian bawah keyboard juga memberikan kestabilan saat mengetik dan menggunakan touchpad. Sisi tutupnya diperkuat dengan reinforced lid, yang berfungsi seperti pelindung benturan pada bagian sisi mobil. Ini memberikan dukungan struktural untuk kover, layar, dan engsel.


Membuat Betah Mengikuti Pertemuan, Webinar dan Kelas Daring

Selama pandemi, pertemuan tatap muka dibatasi. Sementara kehidupan terus berjalan, dan banyak hal yang tidak bisa dihentikan begitu saja, termasuk dengan upaya pengembangan diri, silaturahmi dan kebutuhan pekerjaan. Teknologi adalah jawaban, yaitu memindahkan apa yang biasanya dilakukan secara offline menjadi online. Sebagai ibu rumah tangga dengan dua balita, beraktifitas di rumah tentu selalu menjadi pilihan. Makanya momen pandemi dengan segala kegiatan online-nya betul-betul aku manfaatkan dengan mengikuti berbagai webinar, kelas dan pertemuan daring.

Perangkat Wi-Fi, kamera dan speaker adalah fitur penting yang harus ada ketika online meeting berlangsung. ASUS VivoBook 15 A516 dibekali dengan WiFi 5 (802.11ac) untuk terhubung dengan jaringan internet, memiliki kamera yang berfungsi baik untuk menangkap gambar secara langsung serta perangkat audio sebagai media suara. Sehingga ketika menggunakan aplikasi video conference, gambar dan suara yang jelas membuat komunikasi lebih lancar.



Dukungan Windows 10, Microsoft Office dan MyASUS


ASUS VivoBook 15 A516 sudah didukung oleh sistem operasi paling familiar , yaitu Windows 10 sebagai versi terbaru dari Windows, dan Microsoft Office sebagai aplikasi Office terbaik di dunia dalam hal pengolahan data dan dokumen. Salah satu yang paling dibutuhkan penulis tentunya Microsoft Word sebagai aplikasi umum yang digunakan untuk penulisan naskah. 
“Nikmati semua manfaat dengan PC yang lengkap – PC sudah termasuk Office Home & Student 2019. Aplikasi Office versi lengkap (Word, Excel dan PowerPoint) memberikan semua fungsi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh penggunanya. Penggunaan aplikasi Office seumur hidup dapat memastikan Anda untuk selalu memiliki akses ke fitur yang Anda kenal dan sukai. Dilengkapi dengan 100% aplikasi Office asli, software juga akan terus mendapatkan pembaruan keamanan yang rutin untuk melindungi perangkat, program dan data Anda.”
ASUS VivoBook 15 A516 juga dilengkapi dengan aplikasi bawaan MyASUS, yang memungkinkan pengguna menghubungkan smartphone dengan laptop agar dapat beraktivitas dengan lebih produktif. Link to MyASUS dapat menampilkan pesan dan notifikasi dari smartphone ke layar laptop, melakukan panggilan telepon langsung dari laptop, membuat smartphone menjadi layar kedua untuk laptop, hingga menyediakan fasilitas berbagi file antara laptop dengan smartphone.



Portable, Canggih dan Stylish


Sebagai penulis sekaligus mempelajari desain visual, inspirasi adalah modal untuk mendapatkan ide. Bila menemui kebuntuan, aku akan mencoba berpindah tempat untuk mendapatkan suasana baru yang menyegarkan pikiran sehingga ide-ide lebih mudah bermunculan. Waktu dan tempat bekerja juga tidak tetap, kadang bisa siang, malam, di meja, di sofa atau bisa sambil tengkurap di karpet ruang keluarga. Keadaan ini tentu membutuhkan perangkat yang portabel.

Dengan mengusung layar berukuran besar, ASUS VivoBook 15 A516 tetap memiliki bodi yang ringkas dan ringan. Beratnya hanya 1,8 kg dan ketebalannya hanya 19,9 mm. Kembali ke teknologi NanoEdge, ASUS VivoBook 15 A516 memiliki screen-to-body ratio hingga 83% dan ukurannya setara dengan laptop 14 inci yang masih menggunakan bezel layar tebal. Tentunya laptop ini menjadi sangat mudah di bawa bepergian, apalagi hanya berpindah ruangan dalam rumah. Selain itu, bila bekerja di tempat minim cahaya juga tidak perlu cemas, keyboard dilengkapi backlit yang membuat laptop tetap dapat digunakan meski dalam kondisi gelap. 

Kecanggihan yang hanya dimiliki laptop premium juga diberikan oleh VivoBook 15 A516 dengan keamanan biometrik melalui fingerprint sensor di touchpad yang memungkinkan pengguna dapat masuk ke dalam sistem Windows 10 Home melalui Windows Hello, sehingga tidak perlu lagi mengetikkan password. Casing juga terlihat stylish dengah warna kekinian yang keren dengan lapisan Transparent Silver atau Slate Grey.


Sungguh kecocokan yang hakiki dengan impianku menjadi penulis yang sekaligus mampu desain visual. Pemilihan perangkat yang tepat untuk menemani proses menggapai mimpi besar tentu akan membuka lebar lahirnya karya-karya terbaik. Makanya, aku merekomendasikan sekali ASUS VivoBook 15 A516 ini. Alasannya jelas, karena ASUS VivoBook 15 A516 adalah perangkat yang tepat untuk dijadikan sahabat selama berjuang dan berproses meraih apa yang menjadi tujuanku. 




Butuh Komitmen dan Konsistensi Agar Mimpi Berhasil Digenggam

Foto: freepiik.com oleh katemangostar
Tidak ada kesuksesan tanpa komitmen dan konsistensi. Meski terlahir dari orang tua yang sukses, belum tentu sang anak dapat mempertahankan kesuksesan tersebut jika tidak bersungguh-sungguh menjaganya. Aku percaya sekali bahwa apa yang kita peroleh sesuai dengan apa yang diusahakan. Bila usahanya 0, maka hasilnya juga 0. Jika usahanya 100, tentu hasilnya juga 100. 

Aku selalu mengingatkan diri agar tetap mensyukuri segala fasilitas yang dimiliki. Selama aku masih diizinkan untuk tetap terus belajar melalui berbagai kelas dan webinar, serta perangkat yang mumpuni juga tersedia sebagai sarana berlatih, bukankah kufur nikmat sekali jika semuanya tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya? Salah satu caranya adalah dengan membangun komitmen dan konsistensi untuk terus berjuang hingga impian tercapai.


Komitmen ini semacam kontrak yang disepakati dengan diri sendiri untuk melakukan sesuatu dalam jangka waktu tertentu demi sebuah tujuan. Komitmen dapat dilihat dari konsisten atau tidaknya seseorang dalam mencapai tujuannya. Jika sudah berkomitmen, tentu tidak akan mudah melanggarnya sehingga upaya demi terwujudnya keinginan akan terus menerus dilakukan. 


Menetapkan target dan menyusun jadwal adalah salah satu cara jitu untuk menjaga komitmen dan konsistensi mengejar mimpi.


Langkah pertama untuk menanamkan konsistensi setelah berkomitmen adalah dengan menetapkan target. Target ini tidak bisa disamakan dengan orang lain, namun harus disesuaikan dengan keadaan masing-masing, baik dari segi waktu maupun poin-poinnya. Buatlah target yang tidak terlalu ketat dan tidak pula terlalu renggang. Jangan sampai target membuat stres dan jangan pula menjadikan waktu terbuang percuma. Selanjutnya barulah menentukan jadwal harian untuk mencapai target tersebut. Misalnya akan mengerjakannya di pagi hari saat pikiran masih segar atau malam hari ketika segala tugas wajib telah selesai.

Aku memiliki target bulanan yang harus tercapai apa pun kondisinya, selama tidak ada keadaan darurat yang terjadi. Pada bulan-bulan pertama, tercapainya target terasa sebagai prestasi yang sangat layak aku apresiasi dengan perayaan kecil. Biasanya aku akan memanjakan diri sejenak untuk memakan makanan kesukaan di tempat makan favorit atau membeli barang incaran. Jika target tidak tercapai, tentu apresiasi tersebut tidak akan aku lakukan. 


Terpenuhinya target setiap bulan sesuai dengan apa yang direncanakan tentu tidak mudah dirusak begitu saja. Keinginan untuk mempertahankan pencapaian sebelumnya membuat aku selalu konsisten mengerjakannya, sehingga kemampuan dan ilmu baru bisa aku dapatkan dari pengalaman berlatih tanpa putus. Akhirnya, bekal semakin terkumpul untuk dapat menggapai impian sebagai penulis profesional plus mampu desain visual minimal untuk menunjang karya tulis sendiri.




Kesimpulan

Memiliki impian besar harus diimbangi dengan upaya yang besar pula. Menjadi penulis prosfesional yang mampu desain visual adalah paket lengkap untuk dapat menghasilkan karya tulis yang sesuai dengan gaya hidup masa kini. Bukan hanya dalam produk tulisannya, namun dalam membangun branding dan promosi juga dibutuhkan ilustrasi, grafis, foto atau video agar dapat menarik perhatian. Ya, kerana memang otak manusia lebih tertarik dan mudah mengingat visual dari pada informasi yang diterima dengan cara lain.  


ASUS VivoBook 15 A516 adalah modern PC 15 inch yang cocok dijadikan sahabat dalam proses belajar dan berlatih, baik untuk menulis maupun desain visual. Dengan layar berukuran besar, berkarya menjadi lebih puas dan maksimal. Spesifikasinya sangat mumpuni untuk menjalankan aplikasi menulis dan desain dengan lancar, memudahkan mencari referensi dan materi, serta memfasilitasi berbagai webinar dan kelas daring dengan baik. Laptop berlayar besar ini juga stylish, portabel, aman dan mudah digunakan.


ASUS VivoBook 15 A516 - ASUS 15 Inch Modern PC

Bigger Dream, Wider Screen.

Easy portability. Effortless productivity.

One of the world’s smallest all-rounder 15-inch laptops.


Bila materi belajar cukup serta perangkat berlatih dan berkarya telah tersedia, maka eksekusinya adalah yang paling menentukan. Mimpi hanya akan tercapai jika komitmen dan konsistensi terus terbangun sejak awal hingga akhir. Mari jangan buang-buang waktu kita lagi untuk hal-hal yang tidak produktif. Buatlah target dan susun jadwal pelaksanaannya sesuai kemampuan agar semangat itu selalu ada. Karena sekecil apa pun usahanya, pasti ada hasil yang akan dituai. Apalagi jika usahanya maksimal? Bukannya tidak mungkin  mimpi besar itu bisa menjadi kenyataan yang membanggakan.




Spesifikasi dan Harga ASUS VivoBook 15 A516

ASUS VivoBook 15 A516 dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 5.299.000,-. Produk ini bisa dibeli secara offline retail di ASUS Exclusive Store dan Computer Store, maupun secara online di e-commers Tokopedia, Shopee, Blibli.com dan Bukalapak. 


Color

Slate Grey

Peacock Blue


Operating System

Windows 10 Home - ASUS recommends 

Windows 10 Pro for business


Processor

Intel® Core™ i5-1035G1 Processor 1.0 GHz (6M Cache, up to 3.6 GHz) 

Intel® Core™ i3-1005G1 Processor 1.2 GHz (4M Cache, up to 3.4 GHz) 

Intel® Celeron® N4020 Processor 1.1 GHz (4M Cache, up to 2.8 GHz) 


Graphics

NVIDIA® GeForce® MX330,2GB GDDR5

Intel® UHD Graphics 600


Display

15.6-inch,HD (1366 x 768) 16:9,Anti-glare display,LED Backlit,200nits,NTSC: 45%,Screen-to-body ratio: 83 %

15.6-inch,FHD (1920 x 1080) 16:9,Anti-glare display,LED Backlit,200nits,NTSC: 45%,Screen-to-body ratio: 83 %

15.6-inch,FHD (1920 x 1080) 16:9,Anti-glare display,LED Backlit,200nits,NTSC: 45%,Screen-to-body ratio: 83 %

15.6-inch,FHD (1920 x 1080) 16:9,IPS-level Panel,Anti-glare display,LED Backlit,NTSC: 45%,Screen-to-body ratio: 83 %


Memory

4GB DDR3 on board

4GB DDR3 on board,4GB DDR4 SO-DIMM

8GB DDR3 on board

4GB DDR4 SO-DIMM ,Memory Max Up to:12GB


Storage

1TB SATA 5400RPM 2.5" HDD,256GB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 SSD

256GB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 SSD

512GB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 SSD


I/O Ports

1x USB 3.2 Gen 1 Type-A

1x USB 3.2 Gen 1 Type-C

2x USB 2.0 Type-A

1x HDMI 1.4

1x 3.5mm Combo Audio Jack

1x DC-in

Micro SD card reader (on selected model)


Expansion Slots (includes used)

1x DDR4 SO-DIMM slot

1x M.2 2280 PCIe 3.0x2

1x STD 2.5” SATA HDDl


Keyboard and Touchpad

Backlit Chiclet Keyboard with Num-key


Camera

VGA camera


Audio

SonicMaster

Audio by ICEpower®

Built-in speaker

Built-in microphone

with Cortana support


Network and Communication

Wi-Fi 5(802.11ac)+Bluetooth 4.1 (Dual band) 1*1


Battery 

37WHrs, 2S1P, 2-cell Li-ion


Power Supply

ø4.0, 45W AC Adapter, Output: 19V DC, 2.37A, 45W, Input: 100~240V AC 50/60Hz universal

ø4.0, 65W AC Adapter, Output: 19V DC, 3.42A, 65W, Input: 100~240V AC 50/60Hz universal

ø4.0, 33W AC Adapter, Output: 19V DC, 1.75A, 33W, Input: 100-240V AC 50/60Hz universal


Weight 

1.80 kg (3.97 lbs)


Dimensions W x D xH

36.02 x 23.49 x 1.99 ~ 1.99 cm (14.18" x 9.25" x 0.78" ~ 0.78")


Build Apps

McAfee

MyASUS


MyASUS Features

AppDeals

System diagnosis

Battery health charging

Splendid

Tru2Life

Function key lock

Smart WiFi

Link to MyASUS


Microsoft Office

Office Home and Student 2019 included


Regulatory Complience

Energy star


Security

BIOS Booting User Password Protection

Trusted Platform Module (Firmware TPM)

McAfee LiveSafe™ 30-day trial

Fingerprint sensor intergrated with Touchpad

Security Lock


Included in the Box

Backpack


Harga

Rp 5.299.000

(Windows 10 Home/Intel® Celeron® N4020 Processor/4G/256G PCIE+housing/HD/Office Pre-installed)

Rp 5.399.000

(Windows 10 Home/Intel® Celeron® N4020 Processor/4G/256G PCIE+housing/FHD/Office Pre-installed)

Rp 7.599.000

(Windows 10 Home/Intel® Core™ i3-1005G1 Processor/4G/1TB+256G PCIE/HD/Office Pre-installed)

Rp 7.899.000

(Windows 10 Home/Intel® Core™ i3-1005G1 Processor/4G/1TB+256G PCIE/FHD/Office Pre-installed)

Rp 7.799.000

(Windows 10 Home/Intel® Core™ i3-1005G1 Processor/MX330/4G/256G PCIE+housing/FHD/Office Pre-installed)

Rp 8.199.000

(Windows 10 Home/Intel® Core™ i3-1005G1 Processor/MX330/4G/512G PCIE+housing/FHD/Office Pre-installed)

Rp 10.999.000

(Windows 10 Home/Intel® Core™ i5-1035G1 Processor/MX330/4G+4G/1TB+256G PCIE/FHD/Office Pre-installed)

Rp 11.099.000

(Windows 10 Home/Intel® Core™ i5-1035G1 Processor/MX330/8G/1TB+256G PCIE/VIPS FHD/Office Pre-installed)


__________



Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS - 15 Inch Modern PC. Bigger Dream, Wider Screen Writing Competition bersama dewirieka.com.


Referensi:

     E-journal HUBUNGAN JARAK MONITOR, DURASI PENGGUNAAN KOMPUTER, TAMPILAN LAYAR MONITOR, DAN PENCAHAYAAN DENGAN KELUHAN KELELAHAN MATA oleh Dessy Widhya Putri dan Mulyono. Tautan: https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://e-journal.unair.ac.id/IJOSH/article/download/10095/pdf%23:~:text%3DMenurut%2520Occupational%2520Safety%2520and%2520Health,atau%2520sekitar%252050%252C80%2520cm.&ved=2ahUKEwjms_iz77PxAhVZfisKHUaMAmIQFjABegQIBRAG&usg=AOvVaw3I8oejoOMEvZ3vQn68o1YA

     GEFORCE® MX330. Tautan: https://www.nvidia.com/en-us/geforce/gaming-laptops/mx-330/

     Materi paparan Mengenal dan Memahami Infografis oleh Anton Santoso, Kepala Redaksi Infografis Berita ANTARA. Tautan: https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/lain-lain/05-Mengenal-dan-memahami-Infografis.pdf&ved=2ahUKEwi8n52s7rPxAhXEbCsKHUnODTkQFjAAegQIBBAC&usg=AOvVaw1Gz3nHMCiKD3q6UlowD6hm

     Otak Lebih Suka Gambar dan Warna.  Tautan: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-1404800/otak-lebih-suka-gambar-dan-warna

     Overview ASUS VivoBook 15 A516. Tautan: https://www.asus.com/id/Laptops/For-Home/Everyday-use/A516/

     Spesifikasi ASUS A516. Tautan: https://www.asus.com/id/Laptops/For-Home/Everyday-use/A516/techspec/




No comments

Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)