Sudah sejak sebelum Ramadan, penularan flu singapura merebak di ibu kota. Salah seorang teman sekolah anak kedua saya, tertular dan baru sembuh setelah 2 minggu. Alhamdulillah saat itu tidak menular ke yang lain. Tapi kemarin, sepulang dari Ungaran, kampung suami, anak-anak tertular juga. Ini pun menjadi pengalaman baru buat saya.
Maaf kalau fotonya rada bikin geli. Saya pikir hanya ruam merah biasa, ternyata ruamnya berisi mirip cacar air.
Mulanya enggak ngeh bakal jadi flu singapura. Badan Si Bungsu cuma hangat beberapa hari di suhu 37,5 derajat. Kemudian disusul kakaknya yang tiba-tiba panas tinggi sampai 40,5 derajat. Baru setelah itu mulai muncul ruam merah di tangan dan kaki mereka nyaris di waktu bersamaan.
Baca juga: Pengalaman Anak Kejang Demam, Mesti Waspada Hingga Usia 6 Tahun
Apa gejalanya dan obat yang saya berikan, serta berapa lama flu singapura ini sembuh? Berikut cerita lengkapnya. Semoga bisa membantu sesama orang tua yang (amit-amit) anaknya juga terkena penyakit ini.
Gejala Flu Singapura
- Batuk dan Flu
Entah ini termasuk salah satu gejala atau tidak, tapi rentetan sakitnya anak-anak dimulai dari flu dan batuk. Sulit juga memastikan apakah ini menjadi awal karena anak-anak memang sering flu dan batuk juga sebelumnya. Saya tuliskan karena mana tahu ini salah satu penyebab yang membuat daya tahan tubuh melemah, sehingga virus mudah menyerang.
Batuknya sih sama dengan yang sudah-sudah. Termasuk parah karena beberapa malam membuat mereka susah tidur sehingga kondisi tubuhnya makin drop. Awalnya tidak berdahak, lama-lama menjadi berdahak. Flunya lebih dulu sembuh dari pada batuknya, yang lebih lama menetap. Lebih dari 2 minggu. Tapi di tahap ini, anak-anak masih sanggup bermain dan makannya masin oke walau agak kurang selera.
- Nafsu Makan Makin Turun
Setelah itu, nafsu makan makin menurun. Anak pertama saya yang normalnya banyak makan, mulai tak berselera dan makanya pasti lama. Mulanya masih sanggup menghabiskan walau susah, lama-lama tak bisa menghabiskan porsi yang lebih sedikit. Pertanda bahwa tubuhnya sedang tidak baik-baik saja.
- Suhu Tubuh Naik
Berbeda di kedua anak saya. Si Bungsu masih bertahan di suhu 37-38 derajat. Si Sulung malah tiba-tiba panas tinggi sampai 40 derajat lebih. Saya panik minta ampun karena siangnya masih ke sekolah ambil rapor, sorenya langsung demam tinggi. Diberi paracetamol minum tak mempan. Suhunya tak bergerak dari angka tersebut. Kemudian saya kasih paracetamol yang dimasukkan (maaf) lewat anus, baru mulai turun. Untungnya hanya semalam itu saja demamnya. Besok paginya sudah biasa.
Nah, anak yang kecil tetap saya pantau juga karena suhu tubuhnya tidak boleh tinggi akibat riwayat kejang yang pernah terjadi. Allah Maha Baik karena tak demam setinggi kakaknya. Cuma, badan bersuhu hangat ini berlangsung berhari-hari.
Muncul Ruam Merah
Terakhir yang meyakinkan bahwa anak-anak terkena flu singapura adalah munculnya ruam yang pertama kali tampak pada bibir anak kedua saya. Beberapa bintik merah di bibir bawah dan tenggorokan bagian atas. Hanya butuh beberapa jam, ruam merah meluas ke tangan, kaki, dan bokongnya. Bukan campak, tapi berisi seperti cacar. Bukan pula sebesar cacar, namun lebih kecil. Tidak di seluruh tubuh juga, hanya di bagian yang saya sebutkan tadi.
Kemudian disusul oleh kakaknya tak selang beberapa lama. Hanya saja bintik merahnya lebih sedikit. Tetap di bagian yang sama, kecuali mulut. Rasanya gatal dan perih. Terkena baju saja pas memakaikan setelah mandi, rasanya sakit. Kasihannya ketika melihat anak kedua saya yang sampai menangis saat menelan makanan dan minuman saking sakitnya. Tapi kalau tidak dipaksa, takutnya dehidrasi.
Alhamdulillahnya, bintik merah di mulut tidak lama. Si Bungsu hanya sehari saja yang sakit makan dan minum. Si Sulung malah masih bisa makan dan minum. Hanya tinggal menunggu ruam merahnya sembuh. Walau lebih lama dari yang saya kira.
Perawatan dan Obat Flu Singapura yang Saya Berikan
🌸 Paracetamol
Tadi sudah disebutkan kalau saya memberi paracetamol untuk menurunkan demam. Tapi bukan hanya untuk itu, saya juga membutuhkan paracetamol saat anak-anak tidak nyaman dan masih ada sakit yang mengganggu. Tidak lagi yang sirup, saya memilih memberi Sanmol tablet saja karena lebih mempan. Tentunya sesuai dosis, ya. Sekali yang lewat "belakang" karena tablet tak membantu saat demam tinggi menyerang.
🌸 Colergis
Nah, ini direkomendasikan oleh kakak ipar saya. Sesuai kandungannya, untuk mengatasi gatal dan ruam yang bikin risih dan perih. Masih sakit dan gatal juga memang setelah minum ini, cuma sepertinya lumayan banyak mengurangi. Saya minumkan sampai bintik-bintik yang berisi airnya pecah dan tak lagi sakit. Karena kalau sudah pecah, akan mengering seperti luka biasa. Tinggal menunggu kering sepenuhnya dan mengelupas.
🌸 Ambroxol Sirup
Batuknya masih betah. Kesal. Makanya saya beri juga ambroxol sirup agar dahaknya lebih mudah dikeluarkan. Saya bantu juga dengan uap bila terlalu parah dan bikin sesak. Terutama untuk yang adiknya, gampang sesak kalau batuk. Saya minumkan sampai batuk membaik.
🌸 Rhinos Junior
Siapa yang andalannya ini juga kalau anak flu? Tos, kita sama. Berhubung flunya masih ada dan menghalangi nafas, saya tetap memberikan obat flu sampai agak lega.
🌸 Cefixime
Ini antibiotik, ya. Terlanjur dilanjutkan karena sebelum muncul ruam merah, sudah diberikan sekali. Lebih kepada mengobati batuk dan flunya yang lama banget sembuh. Ditambah lagi amandelnya turut membengkak. Namun bila tidak flu dan batuk dalam waktu lama, tidak perlu memberi antibiotik karena flu singapura adalah serangan virus, bukan bakteri.
🌸 Apialys
Tambahan saja untuk meningkatkan imunitas demi melawan penyakit dan mempercepat pemulihan. Diberikan sekali sehari sesuai petunjuk pemakaian. Kebetulan vitamin ini diberi dokter anak saat kontrol. Jadi dilanjutkan saja. Bebas kok mau memberi vitamin apa, sebagai upaya untuk boost imun saja.
Obat-obat tersebut saya berikan kepada kedua anak saya sampai gejalanya membaik. Dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak masing-masing. Bisa dilihat dari aktivitas kesehariannya. Kalau sudah full bermain, makannya enak, tidurnya nyenyak, gatal dan perih ruamnya tampak pulih, berarti sudah oke menurut saya. Obat bisa dihentikan kecuali antibiotik yang harus diminum minimal 5 hari.
Selain memberi obat, merawat anak yang terkena flu singapura adalah dengan tetap menjaga kebersihannya. Mandi seperti biasa, tapi jangan menggesekkan handuk dan memakaikan bajunya pelan-pelan saja. Tidak memberikan bedak atau obat oles apa pun karena Colergis sudah sangat membantu. Selain itu, amati juga anak agar jangan menggaruk bintik merah yang masih berisi cairan atau yang sudah pecah karena akan memperburuk keadaanya. Biarkan saja kering dengan sendirinya, lalu mengelupas dan sembuh seiring membentuknya lapisan kulit baru.
Kemudian, suruh anak sering-sering minum dan makan. Biar tenaganya terisi untuk memulihkan diri. Usahakan mengonsumsi yang sehat-sehat dan kalau bisa memasak sendiri agar kebersihan terjaga.
Satu lagi yang penting, hindari aktivitas luar ruangan agar tidak menularkannya kepada anak lain. Soalnya setelah ruam muncul, demam akan hilang dan anak mulai bisa main kembali. Nyaris tampak sehat kalau ruamnya tak terlihat. Padahal masih butuh waktu untuk sampai benar-benar sembuh.
Flu Singapura Sembuh setelah Lebih dari 3 Minggu
Jadi, kalau anak terkena flu singapura, kita kudu sabar merawat ruamnya. Karena proses penyembuhan paling lama adalah gejala yang satu ini. Saya masih merasa bersyukur karena di bagian mulut tak parah. walau sempat membuat sakit makan dan minum, tapi hanya sehari saja. Ini yang mesti diwaspadai karena membuat banyak anak dirawat akibat dehidrasi yang tak terhindari.
Baca juga: Mengobati Mata Merah, Bengkak, dan Belekan pada Anak
Semoga curhatan ini bermanfaat dan anak-anak kita selalu diberi kesehatan.
Soalnya kalau anak sudah sakit, kita bakal menyusul sakit juga setelah itu disebabkan begadang dan kelelahan. Semangat!
No comments
Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)