Citation Share - Istilah Baru yang Muncul Saat AI Shifting

No comments

Adakah yang merasa bahwa saat ini kita sedang berada di masa bubble? Masa yang terulang di tahun 90-an ketika internet mulai dipakai banyak orang dan mulai banyak perubahan terjadi karena beragam penciptaan baru yang membuat hidup manusia semakin mudah dan cepat. Kini, sejak dari tahun 2023 sampai 2025 per Agustus 2025 ini, sepertinya masa itu kembali terulang. Paling dirasakan bila pekerjaan dan kehidupan kita bersinggungan dengan teknologi dan internet.


Citation Share - Istilah Baru yang Muncul Saat AI Shifting

Ya, dunia tengah menghadapi masa bubble, perubahan cepat telah terjadi. Semua terdorong dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang sekarang begitu mudah dinikmati oleh semua orang di mana pun.


Baca juga: E-book 5 LANGKAH DAPAT PENGHASILAN DARI BLOG, Panduan Bikin Blog dari Nol Hingga Siap Datangkan Cuan


Dengan AI, banyak tugas dapat diselesaikan dengan lebih cepat. AI dapat memudahkan proses belajar mahasiswa, membantu penulis melakukan riset, membantu digital marketer membuat rencana pemasaran berdasarkan data , menganalisis hasil iklan, dan banyak lainnya. AI membpermudah dan mempercepat banyak pekerjaan!


Awal Kemunculan AI dan Masa Bubble

Ada yang masih ingat awal kemunculan ChatGPT di akhir 2022 lalu? Seantero negeri kagum melihat dan merasakan interaksi dengan sebuah program komputer yang sudah dilatih sedemikian rupa sehingga bisa menjawab berbagai pertanyaan dengan sangat cerdas dan lebih manusiawi.


Semua orang mencoba, bertanya bahkan beberapa mengetes seberapa pintar ChatGPT ini. Tidak selang berapa lama, bermunculan pula berbagai AI lain, seperti Perplexity, Claude, bahkan Google yang akhirnya mengikut arus dengan mengubah tampilannya untuk bisa menjawab pertanyaan user secara langsung. Menyodorkan jawaban, walaupun link biru tetap terpampang di bawahnya.


Tapi, kecanggihan itu cuma salah satu dari implementasi AI yang kembali mencetus masa bubble, Bagaimana AI mentransformasi sebuah search engine yang sudah lebih dari 2 dekade kita akses dengan metode klik link biru, kini semua berubah, semua jawaban sudah tersedia, semua terjawab tanpa harus klik tautan-tautan biru itu lagi.


Perubahan yang Terjadi di Masa Bubble

Tentu perubahan ini mengubah peta sebelumnya. Betul-betul bukan lagi search engine yang kita gunakan, tetapi "answer engine" atau istilah-istilah lain bermakna sama. Yang jelas, perubahan ini membawa dampak kepada pemilik website dan brand. Bukan lagi berlomba untuk bisa berada di ranking atau posisi 1, melainkan bagaimana agar brand mereka selalu ter-mention di setiap jawaban AI.


Untuk menjawab itu, kita perlu kembali ke konsep bagaimana proses AI bisa memberikan jawabannya di kolom AI Overview (untuk kasus Google).


Sebenarnya, jawaban yang kita terima di AI Overview sejatinya merupakan wujud akhir dari training yang AI dapat dari pembuatnya. Contoh saja AI Overview, pembuatnya adalah Google. Tentu Google yang berada di belakang ini semua memberikan training kepada model AI untuk menjawab pertanyaan, query, keyword, dan prompt user mereka. Kira-kira singkatnya begitu.


Lebih Detail tentang AI Training

Dikutip dari Oracle.com, AI training adalah proses di mana terdapat algoritma tertentu yang digunakan untuk membuat sebuah sistem yang mampu memprediksi pertanyaan-jawaban, mampu memperbaiki dirinya sendiri dari waktu ke waktu dengan serangkaian testing data, testing pertanyaan dan jawaban, menggunakan sumber data besar dengan hasil akhir sebuah AI model.


Data besar ini didapat dari proses lain yang juga dilakukan oleh Google. Kemungkinan dengan Googlebot, di mana banyak data bisa diekstrak oleh Google dari jutaan halaman website. Tentu saja ini baru secuil hal yang dapat kita tahu. Bisa jadi ada metode pengumpulan data lain yang tidak Google publikasikan.


Citation Menjadi Istilah Baru

Semua data training yang didapat dan digunakan oleh LLM (Large Language Model) seperti Google, OpenAI, Perplexity, Meta AI, Antrophic dan lainnya, pasti menggunakan data yang didapat secara public. Mungkin saja website kita salah satunya. Iya kan?


Agar jawaban AI bisa lebih dipercaya sekaligus memberikan kredit kepada pemilik website, para LLM ini memberikan citation disetiap jawaban yang sudah ditampilkan, seperti di bawah ini.


LLM memberikan citation disetiap jawaban yang sudah ditampilkan

Lihat bagaimana Google menjawab sebuah pertanyaan yang sebenarnya merupakan kesimpulan yang didapat dari citation atau mengutip dari website sumber yang juga di tampilkan di bagian kanannya. Pertanyaannya, apakah mungkin brand bisa “ter-mention” sebagai referensi jawaban AI? Tentu saja. Maka dari itu brand harus memiliki konten di website-website yang di kutip oleh AI. Seperti screenshot di atas, brand seperti Damessa, Hellosehat bisa ter-mention di dalam AI Overview.


Agar dapat menjawab dengan lebih meyakinkan, tidak cukup menggunakan 1 kata kunci saja, tapi harus ada ratusan kata kunci serupa yang di-track. Agar terjawab apakah benar citation atau kutipan jadi salah satu faktor terbesar agar brand bisa muncul di jawaban AI Overview.


Untuk mengetahui tentang ini lebih lanjut, tim seedbacklink melakukan monitor menggunakan tool AI Explorer seedbacklink, di mana ada ratusan prompt yang seedbacklink jadikan sebagai data acuan untuk mengetahui secara general website apa yang AI sukai untuk prompt terkait “dokter gigi” dan “klinik gigi” misalnya.


Dimulai dari Juli hingga 16 Agustus 2025, berikut data yang terkumpul dan hasilnya.


Data yang terkumpul Juli hingga 16 Agustus 2025

Dari ratusan prompt yang tim seedbacklink monitor, citation terbanyak datang dari Halodoc.com, Satudental.com dan Damessa.id. Dari data yang diambil dan dimonitor, tidak ada perubahan signifikan. Terlihat data grafik yang cukup stagnan, di mana ini mengindikasikan bahwa website tersebut benar-benar dijadikan rujukan jawaban oleh Google AI Overview.


Halodoc merajai citation di Google AI Overview untuk kata kunci terkait klinik gigi dan dokter gigi

Terlihat Halodoc merajai citation di Google AI Overview untuk kata kunci terkait klinik gigi dan dokter gigi. Dari data ini tentu saja kita bisa semakin yakin mengapa Damessa menjadi salah satu brand yang di-mention di jawaban AI, karena Damessa sendiri menjadi top website yang dikutip oleh AI.


Analisa Konten

Yang terpenting dari citation ini adalah bagaimana marketer bisa mempelajari dan menganalisa konten terkait jenis konten apa yang disukai AI. Apakah konten berjenis artikel? Apakah konten yang berisikan tentang data terbaru? Apakah jenis konten yang diisi oleh expert, misal di industri kesehatan?


Dari 91 links yang dikutip Google AI Overview untuk Damessa, berikut analisa singkat terkait konten yang disukai dari kacamata Google AI Overview.

  • Konten yang Sangat Terstruktur - Setiap halaman memiliki daftar isi yang jelas, judul, dan alur informasi yang logis.
  • Cakupan Komprehensif - Satu halaman menjawab berbagai pertanyaan, yaitu terkait biaya, prosedur, kapan harus berobat, dan cara memilih penyedia layanan.
  • Terkini dan Resmi - Semua konten diperbarui untuk tahun 2025, ditinjau secara medis, dan mencakup referensi yang kredibel (WHO, ADA).
  • Terdapat Kutipan Spesialis yang disebutkan namanya (seperti drg. Budi, Sp. Ort) dengan kredensial rinci.
  • Nada Percakapan dan Profesional - Bahasa yang lebih mudah dipahami dengan tetap mempertahankan otoritas medis, menjadikan konten tepercaya dan ramah bagi pengguna.
  • Harga Spesifik dengan Konteks - Biaya pasti dalam Rupiah dengan format "mulai dari", ditambah penjelasan rinci tentang faktor biaya.
  • Integrasi Pendidikan dan Layanan - Penjelasan rinci tentang prosedur dan ketentuan sebelum merekomendasikan layanan mereka.


Analisa ini hanya tahap awal, analisa teknis lain perlu diuji dan dilakukan. Namun, dari data yang diambil dapat disimpulkan bahwa ini adalah faktor-faktor terbesar. Analisa ini pun hanya untuk sampel data dengan industri kesehatan di dokter gigi saja, tidak menutup kemungkinan ada pola lain yang bisa kita dapatkan di industri dan niche berbeda.


Baca juga: Alasan Saya Mulai Membuat Produk Digital, Cocok untuk Ibu Rumah Tangga!


Kesimpulannya, LLM bisa jadi menggunakan cara serupa untuk menentukan website mana yang akan dikutip. Ke depan, geliat dunia publikasi pasti akan lebih berkualitas lagi, karena konten yang unik dan website yang jelas informasinya akan menjadi rujukan banyak orang dan AI. Serta dengan citation yang semakin banyak, website kita akan semakin deras pula menerima cuan dari order backlink dan publikasi. Asal tahu pola yang tepat untuk niche yang digeluti.


Semoga bermanfaat.

No comments

Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)