Film asal Korea yang dilakoni oleh Ji Chang Wook ini mengisahkan tentang
seorang maniak gamer yang kesehariannya hanya bermain game di warnet yang ia
jaga. Di dunia game itu, ia dijuluki sebagai Dewa dengan strategi
brilliant yang selalu membawa timnya menuju kemenangan.
Tiba-tiba, hidupnya berubah drastis dalam satu malam. Difitnah melakukan
pembunuhan pada seorang gadis karena kebetulan, sebelumnya ia diminta
mengantarkan barang dengan bayaran menggiurkan ke rumah gadis tersebut.
Berakhir di penjara akibat kesalahan yang tidak pernah dilakukannya.
Bukan main penderitaan yang diterima selama ditahan. Sampai akhirnya ia
berhasil keluar dan bertemu dengan tim dalam game online-nya di kehidupan nyata.
Bersama mereka, strategi yang biasa diaplikasikan dalam game,
direalisasikan untuk membongkar sebuah sindikat kejahatan besar, dalang di
balik fitnah yang menjerumuskannya.
Bila penonton dimanjakan dengan aksi laga sosok idola, saya malah tertegun
alur cerita yang menyiratkan bahwa perubahan itu pasti terjadi dalam hidup. Bahkan bisa lebih cepat dari yang kita duga. Entah itu dikarenakan faktor dalam kendali kita, seperti pilihan, atau oleh
dunia luar yang tidak bisa diprediksi sama sekali.
Setidaknya kita mesti sadar bahwa kita adalah salah satu mata rantai
aktivitas seluruh manusia. Entah kita yang mencipta perubahan, atau yang
menerima dampak dari perubahan yang diciptakan orang lain. Yang pasti,
perubahan itu keniscayaan yang pasti terjadi.
Lalu pertanyaannya, setangguh apa kita untuk bertahan dalam kenyataan hidup
yang selalu dipenuhi dengan perubahan?
Berbicara tentang perubahan, saya yakin semua setuju bahwa contoh pandemi
Covid-19 adalah yang paling banyak terdampak dalam serentak. Banyak usaha gulung tikar, PHK, hingga
ramainya permasalahan mental health akibat larangan mobilitas. Saya
paham sekali rasanya, karena 6 tahun lalu, saya sudah lebih dulu "di rumah
saja".
Bagi yang pernah baca-baca tulisan saya di blog ini, mungkin sudah bosan
mendengar cerita saya yang resign bekerja, lalu membersamai anak-anak
di rumah. Mulai dari stigma yang diterima, anggapan bahwa saya bodoh, tidak
bisa apa-apa, menyia-nyiakan ijazah, sampai anak tampak kurus pun, tetap
dihubungkan dengan keputusan saya untuk menjadi ibu rumah tangga. Namun kali ini, yang akan saya tuturkan bukan tentang itu, namun bagaimana saya menemukan
titik ketangguhan yang melepaskan belenggu tersebut.
Memang tidak seekstrim Ji Chang Wook di film Fabricated City tadi. Tetapi
perubahan yang terjadi tetap sama mendadaknya. Tepat setelah anak saya lahir,
sehari setelahnya, saya langsung full di rumah. Apakah mudah? Tidak
seperti kelihatannya. Walau banyak yang mengira kalau saya bisa bebas
bersantai kapan pun saya mau.
Saya menganggap saat itu terjun terjatuh, ternyata jadi titik balik yang
membuat saya jauh lebih tangguh.
Fokus dengan Diri Sendiri
Tidak mudah dipraktikkan, meski seantero motivator menyarankan. Nyatanya,
mendengar hujanan pernyataan yang tidak baik terhadap hidup atau pilihan kita,
akan mencapai titik di mana penyangkalan tak lagi mampu menjadi pagar.
Disalahkan, dihujat, bahkan tak segan menghakimi tanpa peduli sudut pandang
kita sebagai Si Empunya hidup.
Ya, begitulah realita. Sebaik apa pun yang kita lakukan, pasti selalu ada pro
dan kontra. Boleh mendengarkan, namun saring mana yang diperlukan. Banyak yang
hanya basa basi saja mengomentari, atau mungkin sengaja memprovokasi. Tapi,
apakah kita akan membiarkan komentar orang-orang sebagai kiblat?
No!
Sama saja membuang energi. Energi yang seharusnya bisa digunakan untuk
membuktikan bahwa komentar yang tidak baik itu salah besar. Saya mati-matian
mengeluarkan diri dari kegilaan pendapat orang yang mengatakan bahwa saya
bukan siapa-siapa dan tidak akan bisa apa-apa lagi setelah menjadi ibu
rumah tangga. But, I did it!
Dan saya bersyukur dengan itu, hingga akhirnya saya sadar bahwa diri saya
terlalu berharga untuk dikendalikan orang lain.
Berani Produktif dengan Passion
Percaya atau tidak, ibu rumah tangga sebenarnya memiliki kebebasan lebih untuk
memilih hal produktif apa yang bisa dilakukan. Tidak ada aturan kantor yang
mengikat dan waktu kerja pun bisa diatur sendiri. Semaksimal mungkin di antara
sibuknya urusan rumah tangga dan anak. Mungkin ini juga bisa berlaku pada jam
bebas yang dimiliki seseorang karyawan atau pegawai. Benar, bukan?
Saya menggunakan kata berani di awal karena memang ini adalah modal
terbesar saya untuk bertahan di tengah perubahan yang menjadikan saya tak lagi
dianggap. Mencoba segala peluang yang mungkin bisa dilakukan. Setiap manusia,
pasti punya potensi. Itu yang saya yakini. Saya perlu berani mencoba menggali
potensi itu dengan berlaku produktif.
Lalu, dari sekian banyaknya kegiatan produktif, saya memilih mana yang sesuai
dengan passion. Meski akhir-akhir ini banyak pendapat bahwa seseorang
tidak mesti punya passion, tapi setidaknya, dengan melakukan sesuatu yang
disukai, ada gairah di sana. Lelah menyisakan waktu dan tenaga untuk itu, tak
terasa terlalu berat.
Intinya berani mencoba. Kalau ada keinginan, kejar. Temukan peluang di
sana dan jangan peduli soal timing. Setiap orang punya timeline masing-masing.
Saya pernah mencoba berjualan online, mencoba usaha kuliner, mencoba menjadi
dropshipper dan mencoba peruntungan memasuki dunia MLM. Tidak ada satu pun
yang berhasil. Tapi, itulah anak tangga yang membawa saya kenal dengan dunia
blogging dan kepenulisan. Dunia baru yang akhirnya memperbaiki nama
saya kembali.
Temukan Lingkungan yang Tepat
Temukan, bukan ditunggu. Mencari lingkungan yang membawa energi positif,
alih-alih bertahan dengan lingkungan yang hanya membuat mental down,
adalah sesuatu yang sangat membantu untuk menjadi lebih kuat.
Lingkungan seperti apa yang dimaksud? Lingkungan yang di dalamnya kita bisa
berkembang menjadi lebih baik dan keberadaan kita dihargai. Sama seperti saat
saya baru menjadi ibu rumah tangga, disaat saya lelah mengerdilkan diri,
komunitas blogger dan kepenulisan lah yang menyelamatkan saya. Saya menyaksikan langsung
begitu banyak ibu rumah tangga yang bisa sukses dengan caranya sendiri.
Dan tak pernah merendahkan satu sama lain, malah saling bergandengan tangan.
Walau sebatas gandengan maya, tapi itu bekerja. Hal yang tak ada di kehidupan
nyata saya.
Jangan ragu untuk bergabung dalam circle pertemanan dengan ketertarikan
dan minat yang sama. Atau yang lebih spesifiknya lagi, dengan kehidupan dan
permasalahan yang serupa. Saya yang awalnya sungkan bergabung komunitas karena
menganggap isinya para profesional saja, sekarang malah ketagihan
berkomunitas. Sampai akhirnya saya tak peduli lagi dengan omongan miring. Buat
apa? Tandanya itu bukan lingkungan yang tepat untuk saya.
Saya sadar, mungkin ada yang menganggap cerita ini basi. Ibu yang
resign bekerja, lalu jadi ibu rumah tangga, kemudian berusaha tetap
produktif menggapai impian baru. Tapi, entah sebanyak dan sesering apa bahasan
yang mengulik, tetap saja kenyataan bahwa masalah serupa tak hentinya terjadi.
Beberapa waktu lalu, di acara Festival Ibu Penggerak yang kebetulan saya
berkesempatan hadir, ketua Sidina Community, Wiendrastari Putri, mengatakan
satu hal yang langsung saya iyakan dalam hati.
"Ibu-ibu mungkin masih belum tahu tentang ini-itu. Tapi sekalinya sudah
tahu, bisa jauh lebih hebat dari yang dibayangkan."
Setidaknya, tulisan saya ini bisa sedikit berperan sebagai pintu kecil untuk
sesama ibu dalam membekali diri menghadapi perubahan.
Belajar dari Game, Bisa Bekali Diri untuk Tangguh Menyikapi
Keniscayaan Perubahan
Ada bahasan unik ketika metaverse menjadi topik hangat dalam sebuah webinar
yang saya ikuti. Karena berhubungan dengan blogger, bagaimana masa depan
blogger dalam dunia virtual itu nantinya? Ketika yang hidup bukan lagi
manusia, tapi avatarnya. Entah siapa yang punya, dari mana asalnya, apa
tujuannya, tidak ada yang bisa memastikannya.
Kalau diperhatikan, bukankah ini sama saja dengan gaming? Ketika
bermain Mobile Legends misalnya, tidak jauh beda dengan film Fabricated City
yang saya ceritakan sebelumnya, di mana yang hidup di sana sama saja dengan
avatar Si Gamer. Setiap gerakan, pasti atas dasar keinginan pemain. Bagaimana
dia membagi tugas untuk anggota timnya, mengatur strategi dan posisi
sedemikian rupa agar musuh dapat ditumbangkan. Bukankah ini ada kesamaan
dengan dunia masa depan metaverse yang digadang-gadang akan membawa perubahan
besar?
Yang paling tangguh dalam setiap perubahan adalah mereka yang mampu
beradaptasi.
Ya, kuncinya adalah adaptasi. Semua yang saya ceritakan dari awal sampai di
kalimat ini adalah realisasi dari sebuah usaha adaptasi. Dan ternyata,
game bisa membekali pemainnya untuk tangguh beradapatasi dalam perubahan
yang terjadi di kehidupan nyatanya. Loh, memangnya bisa?
Mental Bangkit dan Membangun
Saat gameClash of Clans (CoC) baru hits di lingkungan kantor
saya, sekitar tahun 2014, dan saya pun ikut merasakan keseruannya, ternyata
yang diberikan permainan ini lebih dari sekadar kesenangan. Saya yang baru merantau di
ibukota dan baru juga ditempatkan di salah satu unit organisasi yang tidak satu
pun orang di dalamnya yang saya kenali, sempat membuat diri merasa
terasingkan. Tetapi, yang saya ingat malah game CoC, membangun
desa dari nol dan berjuang menjadi besar. Berkali-kali dihancurkan
lawan, tetap saya bangun kembali.
Saya menganalogikan diri saya sama, dengan reputasi yang dibaratkan
sebagai desa. Kalau di game saja saya bisa, kenapa untuk kehidupan nyata
saya tidak bisa?
Mental untuk bangkit dan terus membangun adalah hal pertama yang bisa kita
pelajari dari game. Tidak ada satu pun game yang pertama kali main,
langsung menduduki level teratas. Pasti selalu dimulai dari bukan siapa-siapa
dengan harta benda seadanya. Kekalahan pun pasti juga akan dialami, karena
dalam game, menang dan kalah adalah dua hukum abadi. Ketika menang, pasti ada
reward yang diterima. Sedangkan kalau kalah, ada upaya lebih untuk bisa menang
di percobaan selanjutnya.
Setiap level, menang dan kalah, adalah perubahan yang mengajarkan bagaimana
caranya bangkit, menjadi lebih baik dan membangun skill lebih hebat
lagi. Coba bayangkan, andai setiap kali ada perubahan dalam hidup, baik cobaan
atau kebahagiaan, bisa menerapkan semangat bangkit dan membangun diri kembali
setelah porak poranda, bukankah akan sangat membantu?
Berani Maju
Merujuk ke KBBI, tangguh diartikan sebagai sukar dikalahkan, kuat,
andal, kuat sekali (tentang pendirian dan sebagainya), tabah dan tahan
(menderita dan sebagainya), kukuh. Apakah mungkin mencapai ketangguhan bila
tidak ada keberanian? Berani untuk maju dan menghadapi segala yang ada di depan.
Saya jadi ingat game pertama yang mengajarkan saya keberanian. Masih pakai
nintendo, berusaha menyelamatkan putri dalam game Super Mario. Bagi
saya yang masih SD, deg-degan sekali rasanya setiap kali melihat musuh atau
bola-bola api yang berputar 360 derajat. Tapi, berkat terus berani, walau
kalah berkali-kali, ketakutan itu berubah menjadi kesenangan dan kebanggaan
saat menang.
Lagi-lagi, dalam game saja kita bisa berani maju, menghadapi serangan
lawan, atau malah sengaja mencari musuh untuk dikalahkan, bukankah
mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata akan lebih berguna? Minimal,
keberanian dalam game, rasa khawatirnya, gugupnya, hingga merasakan
kekalahan yang tak lagi cukup dihitung jari, bisa memberi kontribusi ketahanan
mental yang berani dan percaya diri untuk tetap berdiri dalam menghadapi
perubahan.
Strategi dan Membaca Peluang
Teman-teman yang seumuran dengan saya, mungkin ada yang dulu sempat ketagihan
bermain Plants vs Zombie. Permainan bermisi mengalahkan zombie dengan
kekuatan tanaman ini adalah satu contoh yang mengajarkan bahwa berstrategi dan
membaca peluang sangat dibutuhkan untuk bertahan. Setiap levelnya,
kekuatan zombie meningkat. Bahkan di akhir level, ada yang sangat besar dan
mengendarai alat berat. Sedangkan kita pemainnya, tetap disenjatai dengan
variasi tanaman.
Logikanya, tanaman lawan zombie? Tampak terlalu ringkih. Tapi, tetap saja saya
bisa memenangkannya sampai level tertinggi. Karena ada permainan strategi dan
membaca peluang untuk memilih tanaman mana yang paling tepat untuk menumpas
zombie tertentu. So, game sangat bisa melatih kemampuan kita menyusun strategi
serta mengalalisis keadaan sekitar untuk kewaspadaan dan menemukan peluang
kemenangan.
Sekarang, game-game baru semakin membutuhkan strategi ini. Bukan hanya
bertanding dengan sistem, namun juga sangat memungkinkan untuk beradu strategi
dengan pemain lain secara langsung. Yang tampak bermain memang karakternya,
namun dibaliknya, tetap pemain yang berpikir keras menemunkan peluang
kemenangan. Otak bisa terus terlatih berpikir menyusun strategi dengan bermain
game. Menarik!
Kreativitas
Pernah main game yang digadang-gadang sebagai game terlaris di
dunia sejak dirilis, Minecraft? Identik dengan tampilan kotak-kotak mirip
Lego, di Minecraft, pemain bisa membangun dunia digital milik sendiri
sebebas-bebasnya dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Mau bangun
rumah, kastil, desa atau kota, semua bisa.
Game dengan konsep serupa sebenarnya banyak. Mendirikan wilayah sendiri sesuai
kehendak pemain. Walau ada kontra yang menyebut bahwa game ini tidak memiliki
tujuan, namun bagi saya, kreativitas pemainlah yang menentukan tujuannya.
Hendak membuat apa dan mencapai apa. Imajinasi pun diuji, menyusun segala
elemen sebaik mungkin.
Kreativitas yang dilatih saat bermain game, pasti akan berguna ketika
perubahan hidup menuntut sesuatu yang baru atau berinovasi. Sama seperti
kepastian perubahan, kreativitas juga mutlak ada untuk bertahan di tengah
gempuran perkembangan. Makanya tidak heran bila buah kreativitas dihargai
dengan sangat mahal karena keunikan dan nilainya.
Relasi dan Kolaborasi
Sejak game bisa dimainkan banyak pemain, alias multiplayer, mendapatkan relasi
dan belajar berkolaborasi mencapai tujuan yang sama, juga menjadi sebuah keuntungan. Misalnya Pokemon Go. Bukan hanya menangkap pokemon
sebanyak mungkin, kini Pokemon Go sudah bisa bekerja sama dengan teman untuk
mengalahkan pokemon lain yang lebih kuat.
Awal interaksi dari game ini, akan menjadi pembuka relasi di dunia nyata.
Sangat bisa juga menjadi ajang latihan untuk membangun hubungan yang baik
dengan orang lain. Sebab, relasi itu adalah aset yang dapat memberi keuntungan
besar. Lebih-lebih bila terlahir kerja sama, hasilnya pasti akan luar
biasa.
Suami saya pemain aktif Pokemon Go. Di kantor, sampai ada grup chatting
sendiri dan rutin mengadakan pertemuan sesekali waktu. Siapa sangka, dari sini
datang pelanggan baru usaha jualan action figure suami. Terasa makin nyata
manfaat game untuk membentuk jaringan pertemanan positif.
Ya, mirip-mirip lah dengan film Fabricated City. Hubungan pertemanan
yang lahir dari game, menjadi kolaborasi kuat di kehidupan sebenarnya.
Apakah ini hanya karangan saya saja karena kebetulan merasakan? Tidak,
teman-teman. Nyatanya ini juga diakui secara ilmu psikologi. Samanta Elsener, psikolog anak dan keluarga,
mengatakan bahwa game bisa mengasah keterampilan individu dalam kehidupan,
sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Seperti perencanaan strategi,
observasi dan analisis.
"Seperti semua medium, game juga memiliki sisi baik, yang bisa
melatih berbagai skill berguna dan pengetahuan yang dapat bermanfaat
jika dilakukan secara tepat." - Samanta Elsener
Bagaimana, ingin mencoba melatih mental tangguh dari bermain
game?
Nge-game Sekaligus Jadi Produktif, dengan HP Gaming ASUS ROG Phone 6
Maklum emak-emak, inginnya yang praktis dan serba bisa. Tapi, kalau ada
fasilitas yang bisa mewujudkannya, why not?
Nah, bagi yang ingin nge-game tanpa batas, bebas memilih dan memainkan
game favorit untuk mengembangkan segala kemampuan yang bisa dilatih dari sini,
ASUS baru saja mengeluarkan HP gaming gahar, ASUS ROG Phone 6. Dijamin
bukan lagi sebatas media berlatih, apa yang didapatkan dari game, bisa
langsung diterapkan dalam hal produktif di dunia nyata.
Latihan kreativitas membangun kota dari Minecraft pakai ASUS ROG Phone 6, eh dapat ide membuat desain bertema bangunan untuk rencana usaha hampers produk
konveksi. Langsung gambar sat set sat set pakai aplikasi
digital art di HP yang sama.
Keberanian dan kepercayaan diri yang dilatih selama bermain game, akhirnya
berhasil mendorong niat untuk membuat konten pertama di channel YouTube.
Langsung rekam di ASUS ROG Phone 6 dan edit juga videonya di
sini.
Buat nge-game berat saja kuat, untuk menjalankan aplikasi multimedia
dan kerja, pasti tak akan ada kendala.
Memang ASUS ROG Phone 6 setangguh itu, ya?
🌸 Bye, Nge-lag dan Lelet!
Saya termasuk yang tidak sabaran soal gadget. Lola, alias
loading lama, lagi asik ngapa-ngapain tiba-tiba ke-close
sendiri, apalagi sampai nge-lag, bisa bikin saya kesal seharian. Tidak
terkecuali dalam bermain game, gadget yang digunakan mesti mumpuni
mengangkat game masa kini yang makin canggih. Layaknya aplikasi yang
terus diperbarui, game terkini yang visual dan aktivitas permainannya
semakin rumit, pasti membutuhkan spesifikasi gadget yang lebih tinggi.
ASUS ROG Phone 6 punya performa tiada banding yang bikin kita bakal
jauh-jauh dari masalah nge-lag dan lelet. Jauh lebih tinggi dan lebih baik dibanding pendahulunya. Prosesor terbaru
Snapdragon® 8+ Gen 1 Mobile Platform menghadirkan clock speed CPU yang
jauh lebih cepat, yaitu 3,2 GHz. Kombinasi antara CPU dan GPU Adreno 730
berhasil menciptakan kinerja CPU dan GPU yang 10 persen lebih tinggi.
Efisiensi daya CPU juga meningkat sebanyak 30 persen.
Belum cukup sampai di situ, untuk meminimalisir bottleneck atau
kemacetan, ROG Phone 6 Series diperkuat dengan RAM LPDDR5 hingga 18GB dan
penyimpanan SSD UFS3.1 hingga 512GB. Wah, sudah kebayang bagaimana cepat
melesatnya HP gaming ini, sekali pun untuk menjalankan game atau aplikasi
berat.
Apa yang saya bayangkan sebelumnya, yaitu tiba-tiba mendapat inspirasi dari
game dan langsung diaplikasikan dalam karya atau hal produktif yang
lagi-lagi mengandalkan HP, tentu tidak menjadi harapan semata. Performa ASUS
ROG Phone 6 sangat mendukung untuk itu!
🌸 Kamera Terbaik untuk Dokumentasi dan Konten
Terbaik dibandingkan dengan HP gaming lainnya. Dalam bayangan saya
sebelumnya, gamer tak akan terlalu peduli dengan kualitas kamera
gadget yang digunakan. Sepintas, bukankah bermain game tak
perlu foto-foto atau rekam video? Jadi saya pikir, HP gaming tak akan cocok
digunakan untuk hal lain yang membutuhkan kualitas tangkapan kamera.
Tapi nyatanya ASUS ROG Phone 6 memberi fasilitas lebih yang mendobrak bayangan
tersebut. HP gaming tak lagi hanya dapat digunakan untuk nge-game, tapi
bisa juga digunakan oleh saya dan teman-teman yang suka mendokumentasikan
banyak visual. Misalnya YouTuber, food blogger, travel blogger, pemilik usaha
online atau mungkin penulis yang belakangan ini saya pelajari juga
butuh dokumentasi dari tempat-tempat yang akan diangkat dalam naskah.
Bukan hanya satu, tapi tiga di belakang, plus satu kamera di depan. ASUS ROG Phone 6 memiliki deretan tiga kamera di belakangnya, di mana
kamera utama memiliki sensor SONY IMX766 50MP yang menawarkan mode utama
12,5MP menggunakan filter warna Quad Bayer atau mode asli 50MP. Kamera ini
dapat melakukan perbesaran 2x lossless asli dalam kondisi
pencahayaan yang baik, serta akan beralih ke zoom digital 2x
berdasarkan mode 12,5MP pada kondisi pencahayaan rendah agar dapat
menangkap cahaya yang cukup untuk menghasilkan gambar yang lebih baik.
Foto malam-malam jadi tidak takut hasilnya bakal gelap.
Kamera keduanya adalah lensa sudut ultra lebar 13MP yang mampu merekam
sampai sudut 125 derajat dengan koreksi distorsi secara real time.
Dan kamera ketiga merupakan lensa makro 5MP. Bagi pencinta foto-foto
berjarak dekat, tentu ini menjadi kabar baik. Rasanya dengan kamera
selengkap ini, hasil tangkapan kamera berkualitas akan tetap bisa
didapatkan dengan satu gadget. Tawaran kepraktisan lagi!
Untuk kamera depan, memiliki resolusi 12 MP yang cukup baik untuk
aktivitas online meeting, video call atau videostreaming. Cocok sekali bagi yang hobi belajar daring dari
webinar, yang sejak pandemi tetap digemari sampai sekarang. Saya
yang membutuhkan webinar untuk belajar karena masih terikat dengan dua anak
di rumah, tentu akan sering memanfaatkan kamera depan ini.
🌸 Dipakai Lama Tetap Aman
Berbicara soal durasi pemakaian gadget, acuan terbesar saya selain performa
adalah ketahanan baterai, peningkatan suhu dan kesehatan mata. Ini juga yang
menjadi kelebihan ASUS ROG Phone 6, spesifikasinya memungkinkan kita
untuk menggunakan dalam waktu lama tanpa masalah. Main game saja sudah
memakan waktu, tidak mungkin lima menit kelar. Ditambah dengan aktivitas
produktif lain, mungkin berjam-jam tak akan terasa.
Baterai "Monster"
ASUS ROG Phone 6 Series dilengkapi baterai berkapasitas 6000 mAh, yang
menempatkannya ke jajaran flagship dengan baterai terbesar di
pasaran. Setelah diuji, pemakaian untuk aktivitas berat seperti
gaming, memotret, mengirimkan pesan, memutar video, dan sebagainya,
baterai kritis setelah 8 jam digunakan. Pengujian untuk bermain game intens
selama 37 menit, baterai hanya berkurang 17 persen saja. Sedangkan untuk
pemakaian standar, baterai bisa awet sampai satu setengah hari
setelah diisi penuh. Seawet itu!
Spesialnya lagi, nge-charge pun tidak butuh waktu lama. Dengan
charger 65W yang mendukung Quick Charge 5.0 dan diperkuat teknologi
HyperCharge, baterai bisa diisi penuh dari nol persen hanya dalam waktu 42
menit saja. Ini sudah diuji di ASUS Labs, lebih cepat 10 menit dari versi
pendahulunya.
Pendingin Canggih
Selanjutnya, perihal suhu yang suka naik signifikan ketika gadget digunakan
non-stop dalam waktu lama. ASUS ROG Phone 6 sudah dibekali teknologi
pendinginan GameCool 6 Cooling System, generasi kelima dari sistem GameCool.
Struktur internal pada sistem pendinginan ini sudah ditingkatkan untuk
pembuangan panas yang lebih efisien dari pada sebelumnya. Sistem pendingin
CPU 360° yang baru telah didesain ulang dan difokuskan pada tata letak
dual-PCB yang ditempatkan di tengah. Dengan memanfaatkan metode ini, mengisi celah udara antara dua PCB dengan senyawa termal khusus, kinerja
pendinginan meningkat hingga 10°C.
Selain itu, tersedia juga aksesoris tambahan AeroActive Cooler 6. Hadir
dengan Thermoelectric AI Cooling System yang terintegrasi, berbasis chip
pendingin Peltier, untuk mengoptimalkan pembuangan panas berdasarkan
temperatur CPU. Aksesoris ini dihubungkan dengan sambungan USB-C bebas
kabel untuk menurunkan temperatur permukaan dekat CPU hingga 25°C.
Saya pun sempat menonton review ASUS ROG Phone 6 di channel YouTube
GadgetIn. Benar saja, setelah di cek dengan termometer khusus
dalam penggunaan intens, angka melebihi 40 derajat celcius, namun tetap
nyaman saat dipegang. Ini belum pakai aksesoris AeroActive Cooler 6, lo!
Tampilan Layar Imersif yang Aman Di Mata
Pasti sudah paham sekali kalau game masa kini memiliki segudang gerakan yang
kadang sangat cepat, serta banyak sekali ragam visual yang disuguhkan.
Warna-warna mencolok, yang kalau dilihat berjam-jam, akan bikin mata lelah
atau sakit. Belum lagi ditambah dengan aktivitas lainnya, seperti membuat
konten, menulis blog (ini saya banget) atau sekadar berselancar di berbagai
platform media sosial.
Tenang, ASUS ROG Phone 6 Series memakai layar AMOLED HDR10+ seluas 6,78
inci dari Samsung yang diatur kembali oleh ROG. Layar ini sudah dilindungi
dan diperkuat oleh Corning® Gorilla® Glass Victus™ demi keamanan dan
kenyamanan. Serta yang tak kalah penting bagi saya yang suka sakit mata
dan kepala akibat interaksi dengan layar ini, teknologi Eye Care Display akan melindungi mata pengguna saat menggunakan
HP lebih lama.
Keramahan di mata ini juga diimbangi dengan kualitas gambar yang yang
ditampilkan. Dengan refresh rate maksimum 165Hz, layar ROG Phone 6
Series menjadi yang tercepat dan tertajam di pasaran.
Touch-sampling rate hingga 720 Hz dan latensi sentuh 23 ms, sehingga
saat bermain, para gamer memiliki keunggulan untuk berkompetisi.
🌸 Leluasa Mengontrol Permainan
Main game tapi layar tak responsif, tak sanggup merespon sentuhan jari
jemari kita? Dijamin bakal kalah telak. Sepersekian detik sangat berarti
dalam game, apalagi yang beritme cepat.
ROG Phone 6 Series menjawabnya dengan teknologi AirTrigger 6 terbaru.
Memiliki sensitivitas dan pemosisian yang lebih baik, serta lebih
banyak kontrol gerak. Teknologi ini dilengkapi hingga 18 titik sentuh
spesifik yang dipetakan pada layar (dengan AeroActive Cooler 6 terpasang).
Fitur Tekan dan Kiri, memungkinkan pengguna untuk memetakan tindakan yang
berbeda saat menekan tombol pengaktif ultrasonik dan tindakan yang berbeda
saat mengangkat jari dari tombol. Pengguna pun dapat menggunakan giroskop
untuk membidik atau mengontrol sudut pandang. Cukup tekan dan tahan tombol
ultrasonik terlebih dahulu, lalu pengguna dapat mengontrol area tampilan
dengan menggerakkan atau memiringkan ponsel.
Rasanya bagi pembuat konten, ini juga sangat berguna. Terutama dalam hal
sesitivitas. Terkadang suka kesal sendiri kalau sudah di geser-geser
sedemikian rupa, masih juga tak ada respon. Ayo, siapa yang juga
mengalami? ASUS ROG Phone 6 bisa banget jadi solusi agar hal semacam
ini tidak lagi kita alami. Jadi makin mupeng, kan?
🌸 Suara Nyata dan Bulat
Main game tapi suaranya enggak cetar? Kurang ngena! ASUS ROG Phone 6 menghadirkan kualitas suara yang nyata dan terdengar utuh berkat
peningkatan kualitas melalui pengaturan speaker oleh Dirac. Sistem terbaru
ini memiliki dua Speaker Super Linear 5-magnet 12x16 simetris yang
didukung oleh amplifier mono Cirrus Logic CS35L45. Bersama dengan
pemrosesan sinyal digital terbaik dari Dirac. Sehingga menghasilkan suara
yang lebar, jernih, dan kedalaman yang lebih baik dari HP lain di
pasaran.
Jelas saya tidak akan memanfaatkan fasilitas kejernihan suara ini hanya
untuk game saja. Namun banyak sekali aktivitas dengan gawai yang berhubungan
dengan suara. Contoh sederhananya saja, dan saya yakin juga banyak yang
melakukan, adalah saat mengunggah sesuatu di sosial media yang ada musiknya,
voiceover atau sound asli dari sumber videonya. Kita pasti akan mendengar
dengan seksama terlebih dahulu, bukan? Suaranya sudah bersih atau belum,
sudah mulus atau masih banyak kresek-kreseknya. Bahkan untuk riset
tulisan saya juga pasti akan sangat berguna. Soalnya lagi fokus menulis
tentang budaya yang didalamnya mencakup tarian, musik atau nyanyian khas
daerah. Biasanya sering saya dengar dari YouTube atau memutar ulang hasil
dokumentasi.
🌸 Stylish dan Praktis
Desain ASUS ROG
Phone 6 ini sangat stylish dan kekinian banget! ROG Phone 6 standar
tersedia dalam pilihan warna Storm White dan Phantom Black, serta ROG Phone
6 Pro tersedia dalam warna tunggal Storm White dengan layar AMOLED ROG
Vision di bagian belakangnya yang tampak sangat modern. ROG Vision di layar OLED 2
inci ini akan menampilkan animasi yang dapat disesuaikan untuk beberapa
mode, seperti saat menerima panggilan masuk, memulai memainkan game, mengisi
daya atau memasuki mode X.
Mau yang lebih lagi? Para gamer tentu akan menyukai fitur
yang satu ini. Pengguna bisa memilih karakter atau animasi game favorit untuk
tampil di layar. ASUS sudah menambahkan 60 animasi baru ke ROG Phone 6 Pro
dan bisa juga mengunduh lebih banyak lagi atau membuat animasi sendiri di
editor ROG Vision.
Terakhir, kepraktisan yang dimiliki ASUS ROG Phone 6 menjadi benang merah dari keunggulan yang sebelumnya telah
dijelaskan. HP gaming tidak lagi hanya bisa digunakan untuk bermain game,
tetapi juga bisa menjadi sahabat dalam mengembangkan diri dan menjadi
tangguh dalam menghadapi perubahan, tentunya dengan terus berlaku produktif. Yang tidak
dipungkiri bahwa produktivitas zaman sekarang tidak akan lepas dari yang
namanya gadget.
Kalau biasanya gamer cenderung memiliki HP kedua agar tidak terganggu
panggilan masuk saat fokus bermain game, dengan ASUS ROG Phone 6, itu tidak
perlu dilakukan lagi. Game Genie, dashboard legendaris sudah ditingkatkan,
sehingga pengguna memiliki jalan pintas kembali ke Armory Crate, memblokir
semua notifikasi dan panggilan masuk, mencegah perubahan
brightness secara mendadak, mengubah refresh rate, melepaskan
RAM yang tidak digunakan, mengaktifkan perekam layar serta melakukan
pencarian di internet tanpa meninggalkan game.
Jadi, cukup dengan ASUS ROG Phone 6, mau nge-game, belajar, kerja,
menuangkan kreativitas, hingga mengukir berbagai pengalaman baru dan melatih
ketangguhan mental, semua sangat memungkinkan untuk dilakukan.
All in one, kalau meminjam bahasa promosi.
Bagaimanapun, pemilihan gadget yang tepat, akan mendukung sepak terjang kita
di dunia digital yang terus berkembang pesat. Setuju?
Dan ASUS ROG Phone 6 hadir untuk itu.
Harga dan Spesifikasi ASUS ROG Phone 6 Series
Buat kalian yang mau beli ROG Phone 6 PRO, kalian juga udah mulai
bisa pre-order di tanggal 24 Oktober - 10 November 2022. Untuk pemesanan
awal ini, kalian akan mendapatkan banyak promo menarik antara lain Free Aero
Active Cooler 6 + Devil Case + Exclusive Backpack ROGXONIC Esports selama
persediaan masih ada, dengan total keuntungan hingga Rp.2.000.000. Untuk ROG
Phone 6 PRO ini bisa kalian dapetin dengan harga Rp 18,999,000
eksklusif hanya di Erafone, Urban Republic, ROG Store, ASUS Online Store,
ASUS Exclusive Store, Eraspace dan Tokopedia. Info selengkapnya kamu
bisa cek disini ya :
https://rog.asus.com/id/phones/rog-phone-6-model/
Nah, kalau buat ROG Phone 6 sekarang udah tersedia di
partner-partner penjualan ROG Phone 6 yang bisa kalian
dapetin langsung di Erafone, Urban Republic, ROG Store, ASUS Online
Store, ASUS Exclusive Store, Eraspace, dan JD.ID langsung dengan harga
Rp 10,999,000 untuk variant 8/256GB dan ROG Phone 6
12/256GB dengan harga Rp 13,999,000. So, tunggu apalagi buruan beli sebelum kehabisan!
Sebagai bahan informasi, berikut saya lampirkan spesifikasi ASUS ROG
Phone 6 Series.
Warna
Phantom Black, Storm White
Berat dan Dimensi
239g, 173 x 77x 10.4 mm
Sistem Operasi
Android 12
Prosesor
Qualcomm® Snapdragon® 8+ Gen 1, Mobile Platform, Qualcomm® Adreno™ 730
Bluetooth® 5.2 (HFP + A2DP + AVRCP + HID + PAN + OPP), supports Qualcomm® aptX™ Adaptive and aptX™ Lossless
Wi-Fi Direct
NFC
Navigasi
GPS (L1+L5)
GALILEO (E1+E5a)
QZSS (L1+L5)
GNSS support GPS (L1/L5), Glonass (L1), Galileo (E1/E5a), BeiDou(B1i/B1c/B2a), QZSS (L1/L5) and NavIC
Kartu SIM
Slot ganda
Dual slots: 5G*+5G or 4G dual-SIM / dual-standby support
Slot 1: 5G/4G/3G/2G Nano SIM card
Slot 2: 5G/4G/3G/2G Nano SIM card
Sensor
Giroskop
Kompas-elektronik
Sensor Jarak
Sensor Cahaya Sekitar
sensor sidik jari
Akselerator
Gyro(Dukungan ARCore)
In-display fingerprint sensor, face recognition, accelerometer, e-compass, gyroscope, proximity sensor, ambient-light sensor, ultrasonic sensors for AirTrigger 6 and grip press
Baterai
Equivalent 6000 mAh (typical) high-capacity battery, supports Quick Charge 5.0 and PD Charging
Adaptor Daya
USB power adapter (65W)
USB power adapter (65-Watt)
Output: 3.3-21V 3.25A, supports up to 65W QC5.0 / PD 3.0 / Direct Charge adapter
Isi Kotak
Dokumentasi (buku panduan, kartu garansi)
Ejektor pin (jarum baki SIM)
USB power adapter (65W)
USB-C to USB-C cable
ASUS ZenEar Pro (EA009B)
Aero Case
USB power adapter (65-Watt)
USB-C to USB-C cable
Aero Case
ROG AR Card
Ejector pin (SIM tray needle)
Documentation (user guide, warranty card)
Perubahan, Tantangan yang Menjadi Jalan
Coba bayangkan kehidupan kita flat saja, tidak ada yang berubah. Walau
mustahil, coba bayangkan sebentar saja.
Misal jadi orang berduit
bertahun-tahun, atau mungkin sejak lahir sudah kaya raya. Terlihat enak
pastinya, dan saya pun juga mau seperti itu. Tapi apakah enak yang kita
pikirkan sebagai orang yang tidak pernah berada di posisi itu, juga dirasakan oleh Si
Orang Berduit Abadi ini? Baginya kekayaan bukan lagi
hal spesial. Wong sepanjang hidup kaya terus. Tidak merasakan susah. Jadi
kalau kaya, ya biasa saja.
Bisa jadi dari kejadian serupa ini lahir kalimat fenomenal, "Harta tak menentukan
kebahagiaan". Karena yang bahagia ketika mendapat banyak uang adalah mereka
yang tidak punya cukup uang. Bukan mereka yang sudah bergelimang uang sepanjang hidupnya.
Betul apa betul?
Inilah berkah perubahan. Ada rasa syukur, pengalaman dan pelajaran yang hanya
bisa dipetik setelah melaluinya. Melalui tantangan yang tercipta sebagai
dampak dari perubahan tersebut.
Ketika perubahan itu membahagiakan, berarti ada yang dipertahankan dan ditingkatkan.
Inilah yang akan membuat kita selalu berkembang. Bila perubahan itu
membuat kecewa, maka akan ada pelajaran yang membuat kita akhirnya menemukan
kemampuan dan potensi.
Saya mungkin tidak akan menemukan kemampuan menulis bila tidak memilih berhenti
bekerja.
Saya mungkin tidak akan punya blog kalau masih sibuk dengan tugas
kantor.
Dan saya mungkin tidak akan memiliki lingkungan terbaik untuk mampu terus maju
dan berani menembus berbagai tembok pembatas hasil pikiran saya
sendiri, yang saya dapatkan dari circle blogger dan penulis.
Bukankah perubahan itu baik bila kita meresponnya dengan
baik?
Berkat perubahan mendadak tersebut, dibayangi stigma yang sempat membuat saya
diambang penyesalan, ketangguhan lah yang akhirnya membawa saya jauh lebih
hebat. Tentunya hebat dalam penilaian saya. Saya mencoba terus bertahan,
bersabar tanpa lelah menikmati setiap prosesnya. Walau banyak tangis dan tawa yang hadir silih berganti.
Yuk, mari kita latih diri agar tangguh menghadapi perubahan, yang salah
satunya bisa dengam cara seru bermain game. Toh, tidak ada salahnya
mencoba belajar dari game dan merasakan betapa tangguhnya para
gamer menaklukkan setiap perubahan yang terjadi dalam permainan demi
menjadi pemenang.
Tapi mesti memilih gadget yang tepat, agar saar nge-game tetap lancar dan mulus. Game sekarang sudah canggih dan keren, dengan
tampilan visual dan strategi bermain yang lebih kompleks. Seperti ASUS ROG
Phone 6, gahar dan kuat untuk games terbaru yang berat sekali pun. Jadi
tidak ada batasan lagi untuk mencoba game "berat" yang disuka.
Hajar!
Terlebih lagi ASUS ROG Phone 6 juga sangat mumpuni untuk berbagai aktivitas produktif yang kini banyak membutuhkan aplikasi-aplikasi terbaru. Lancar jaya semua upaya kita untuk terus maju dan berkembang.
Kamu sungguh sial bila tak pernah tertima musibah. Karena artinya kamu
menjalani hidup tanpa pernah menghadapi "lawan". Tidak ada yang tahu
kemampuanmu sesungguhnya, bahkan dirimu sendiri pun tidak.
- Seneca (On Providence)
Diambil dari buku Filosifi Teras karya Henry Manampiring
Jadilah juara, setidaknya bagi diri sendiri dalam setiap perubahan hidup yang
pasti dan selalu akan terjadi.
Semoga bermanfaat.
_______
Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS ROG Phone 6 Blog Writing Competition di Blog Katerina Travelerien.
Referensi
Materi dari penyelenggara ASUS ROG Phone 6 Blog Writing Competition
No comments
Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)