Penyebab Kebakaran Akibat Korsleting Listrik, Kita Bisa Cegah! (Sosialisasi dari Dinas Pemadam Kebakaran)

No comments

Setelah menulis dua artikel tentang cara mengatasi kebocoran dan kebakaran akibat LPG, tentunya hasil dari sosialisasi yang diberikan oleh petugas Damkar alias Pemadam Kebakaran, kali ini saya akan membagikan hal yang tak kalah penting, yaitu penyebab tersering dari kebakaran akibat korsleting listrik.


Penyebab Kebakaran Akibat Korsleting

Bagi teman-teman yang belum membaca artikel saya yang lalu, silakan mampir melalui tautan berikut.

🌸 Cara Mengatasi Tabung Gas Bocor Secara Mandiri Di Rumah

🌸 Cara Memadamkan Kebakaran Akibat Kebocoran Gas LPG


Saya pun merasa penting membagikan informasi mengenai penyebab kebakaran akibat korsleting ini karena banyak di antaranya yang bisa kita hindari, bila peduli dengan keamanan aliran arus listrik di rumah.  Terkadang kita lupa bahwa listrik adalah sesuatu yang digunakan setiap hari, namun luput dari pengecekan, pemantauan dan perawatan. Pokoknya selama dicolok masih bisa nyala, ya sudah, kita pasti menganggapnya masih baik-baik saja. Saya banget deh ini pokoknya! Ada yang sama?


Makanya, pas diceritakan oleh petugas Damkar bahwa banyak dari penyebab kebakaran akibat korsleting listrik yang mereka tangani adalah bersumber dari keteledoran atau ketidaktahuan Si Empunya rumah, langsung makjleb banget. Duh, semoga kita selalu dilindungi, ya. 


Nah, agar dapat menjadi referensi kita bersama dan mesti bisa dipraktikkan juga, berikut penyebab tersering dari kebakaran akibat korsleting listrik berdasarkan sosialisasi dari Dinas Pemadam Kebakaran Pesanggrahan.


  • Pemilihan Bahan Tidak Sesuai SNI

Jujur, saya tidak terlalu mengerti tentang perangkat apa saja yang digunakan dalam instalasi listrik untuk rumah atau bangunan. Jadi tidak bisa menjelaskan nama-nama perangkat tersebut. Tapi yang pasti, semua perangkat itu harus berstandar SNI agar jelas kualitasnya.


Jangan asal tergiur dengan harga murah, pastikan dulu kualitas dan keamanannya. Mungkin hal ini bisa dikomunikasikan dengan orang yang melakukan instalasi agar dapat memastikan standar SNI-nya. Soalnya semua perangkat ini akan mengalirkan listrik tanpa henti sepanjang terpasang, kalau tidak berkualitas, tentu sangat riskan.


  • Cara Instalasi Tidak Baik dan Benar

Yang saya tangkap pada poin ini, selain ketepatan instalasi yang pasti hanya diketahui oleh orang profesional, segala perangkat yang terpasang juga mesti diperhatikan kondisi pemasangannya. Misalnya memberi pelindung pada kabel di area yang rawan akan gigitan binatang semacam tikus atau binatang pengerat lain. Bayangkan saja kalau kabel tidak ada lagi pelindungnya, ada binatang yang lewat atau sesuatu yang menempel, pasti dapat memicu korsleting dan api. Dan satu lagi, pastikan petugas yang yang memasang sudah memiliki keahlian yang cukup, ya. 


  • Charger Dibiarkan Terus Mengisi 

Siapa yang suka mengisi daya ponsel atau gadget lain saat mau tidur? Ditinggal begitu saja, tanpa rasa khawatir sedikit pun. Yang diharapkan hanya baterai terisi penuh keesokan paginya. Ayo siapa? Ya, saya jelas termasuk.


Mending mulai sekarang hentikan kebiasaan ini karena sangat rawan menyebabkan korsleting listrik. Untung kalau hanya sebatas ngejeglek, kalau sampai ada kebakaran, banyak nyawa yang bisa menjadi korban.


Berlebihan? Tidak. Karena ini kerap terjadi. Normalnya, gadget tidak membutuhkan waktu semalaman untuk terisi penuh. Harusnya setelah penuh, langsung dicabut charger-nya. Tapi karena kita masih tidur, akhirnya listrik terus mengalir, dan gadget tidak lagi mampu menampung arus. Lalu adaptornya lah yang menjadi tumbal. lama-lama semakin panas karena listrik terus tertampung dan overload, kemudian bisa jadi meleleh. Inilah yang menyebabkan korsleting hingga kebakaran. 


  • Daya Melebihi Kapasitas

Sering enggak sih mendengar desas desus tetangga kalau ada yang jago mengakali daya listrik di rumahnya? Resmi dari PLN segini, lalu ada yang dimainkan pada salah satu perangkatnya, sehingga daya yang masuk bisa lebih besar. Bayarnya tetap seharga daya yang terdaftar, tapi yang dipakai melebihi itu. 


Selain berdosa, karena ini sama saja menikmati yang bukan hak, ada intaian risiko di baliknya. Ketika instalasi yang terpasang di rumah untuk daya 900 watt, tapi yang masuk 1300 watt, tentu saja kabel-kabel ini bisa kelebihan beban. Akhirnya membuka peluang terjadinya korsleting. Memang perbuatan curang itu tidak ada yang berbuah baik. 


  • Instalasi Kabel yang Sudah Kadaluarsa

Salah satu yang baru saya ketahui saat sosialisasi ini. Padahal krusial banget. Ternyata, instalasi kabel listrik yang terpasang di rumah itu harus diganti setiap 20-25 tahun sekali. Saya pikir sebelumnya, bisa dipakai terus selama tidak ada masalah. Tidak, Bestie. Kabel-kabel tersebut juga punya masa pakainya, alias masa kadaluarsanya. Jadi, kalau ingin terhindar dari korsleting listrik, pastikan selalu mengingat poin yang satu ini, ya.


Setelah menuliskan semua yang saya ingat dan catat, saya makin sadar bahwa pengetahuan saya terkait kelistrikan ini sangat minim. Padahal sebagai pengguna listrik, yang sehari-hari selalu dikelilingi instalasi listrik, akan lebih baik bila kita lebih banyak menggali informasi lagi tentang keamanannya. Tidak perlu yang sulit-sulit sampai menjadi pakar, tapi cukup sebatas aktivitas kita sebagai pengguna. 


Besar harapan saya, di kesempatan mendatang, mendapatkan sosialisasi tentang kelistrikan ini langsung dari petugas PLN. Biar saya tidak sembrono dan lalai pada hal-hal yang seharusnya bisa dicegah dan dihindari.


Semoga bermanfaat.

No comments

Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)