Senang sekali akhirnya bisa kembali treatment CRT (Collagen Rejuvenation Therapy) di ERHA setelah sekian lama berjeda dengan treatment yang pertama. Sebenarnya sudah dikatakan oleh dokter kalau CRT tidak bisa dilakukan sekali saja, apalagi untuk scar yang banyak dan dalam seperti di wajah saya, butuh beberapa kali agar hasilnya maksimal. Sabtu kemarin, kesampaian juga untuk kali kedua. Yeay!
Masih dalam progam ERHA Ultimate Acne Center yang menawarkan 6 personalized program untuk jerawat maupun bekasnya. Tentunya ditentukan setelah datang ke klinik ERHA dan melakukan pengecekan kondisi kulit dengan ahlinya.
- No Acne No Cry untuk mengatasi jerawat aktif.
- Comedoless and Poreless Program untuk membasmi masalah komedo .
- Acne Finale-Ultimate Program khusus untuk semua bekas jerawat kemerahan, kehitaman, maupun scars.
Adakah perubahan yang terjadi setelah treatment CRT yang kedua? Tentunya ada, dong. Malah jadi tidak sabar kalau ada rezeki untuk bisa segera treatment lagi saking puasnya. Ya, saya sesuka itu dengan hasilnya. Walaupun perlahan, tapi ada progres. Maklum, scar sangat susah hilang. Tidak bisa hanya dengan mengandalkan pemakaian krim saja.
Lebih jelasnya, berikut cerita lengkap saya untuk CRT kedua ini.
Treatment CRT Kedua di ERHA Apothecary Gandaria City
Berhubung hari Sabtu, saya memilih datang sebelum jam makan siang, yaitu jam 11. Benar saja, masih sepi dan hanya ada beberapa pengunjung. Soalnya kalau weekend biasanya lebih ramai dari hari biasa. Makanya saya langsung ke meja pendaftaran, melakukan registrasi sebelum terbentuk antrian. Petugasnya yang berpakaian seragam rapi dan lengkap dengan masker, menginformasikan bahwa dokter yang sudah hadir adalah dr. Ike Yurissa. Saya pribadi sih tidak masalah siapa pun dokternya karena semua sama-sama ahli. Makanya langsung setuju. Kemudian, saya diminta untuk menunggu.
Melihat-lihat produk ERHA sambil menunggu |
Saya juga sempat melihat-lihat beragam produk ERHA yang terpajang di rak. Rasanya ingin dibeli semua karena sejauh ini saya cocok dengan produk-produk dari ERHA. Semoga ada rezeki, aamiin. Malah ada juga yang tampak begitu unik, yaitu kolaborasi ERHA dengan Teh Botol. Tahu kan Teh Botol Sosro? Ternyata sangat bisa dikolaborasikan jadi produk skincare. Menarik.
Sesi Konsultasi dengan Dokter
Saya menceritakan bahwa 2 minggu belakangan banyak begadang dan mengenyampingkan urusan wajah sementara karena sekeluarga sakit semua. Anak-anak sakit bikin saya begadang nyaris setiap hari. Cuci muka pakai sabun juga terlupa. Paling hanya wudhu saja. Begitu pula sunscreen, juga tak sempat lagi memakainya. Makanya pas sekali saat datang konsultasi ini, wajah saya lagi tak sehat.
Untungnya, jerawat saya tidak lagi separah saat masih remaja dulu. Jadi yang difokuskan untuk treatment masih soal scar atau bopeng. dr. Ike mengecek database dan menemukan bahwa saya sudah pernah melakukan treatment khusus scar sebelumnya, yaitu CRT. Jadi kali ini pun yang direkomendasikan tetap treatment yang sama. Karena sudah tahu dari penjelasan saat treatment pertama dulu, saya pun setuju. Memang untuk scar, CRT ini yang paling pas mengatasinya.
CRT (Collagen Rejuvenation Therapy) dikhususkan untuk memperkecil pori dan memperbaiki struktur kulit yang tidak rata akibat scar. Terapi menggunakan teknologi Electroporation Needle System (Auto Microneedle dan Electroporation) yang berfungsi untuk merangsang pembentukan kolagen dan elastin untuk memperbaiki tekstur kulit dan depressed scar (bopeng). Efektif mengatasi acne scar tingkat ringan sampai menengah.
Dalam bahasa yang lebih sederhana, wajah kita akan dilukai dengan jarum-jarum kecil untuk memasukkan serum khusus yang nantinya dapat membentuk jaringan kulit baru, sehingga kawah scar akan terangkat. Saya diingatkan kembali bahwa CRT butuh beberapa kali dilakukan dan hasilnya akan berbeda bagi setiap orang tergantung usia dan kondisi kulitnya.
Sekarang saya lebih santai saat mendengar wajah akan ditusuk-tusuk dengan jarum kecil, karena sudah tahu bagaimana rasanya. Dulu pas pertama, wah, deg-degannya minta ampun. Terbayang bakal sakit banget, eh, ternyata tidak sesakit itu. Kan wajah dibius dulu.
Saya pun sempat curhat kalau besok akan ada acara yang mesti dihadiri, kalau bisa jangan merah-merah banget hasilnya. Tapi ya namanya wajah dilukai, merah sudah pasti terjadi. Hanya bisa sedikit dikurangi kata dr. Ike, yaitu dengan mengurangi goresan yang terjadi, lebih banyak bagian yang ditusuk-tusuk saja. Alhamdulillah masih bisa diupayakan. Walaupun nanti pasti merah, setidaknya jangan terlalu merah pekat dan merahnya bisa hilang lebih cepat.
Tidak terlalu lama dan panjang sesi konsultasi dengan dr. Ike. Saya sudah pernah treatment CRT, dan sudah tahu apa yang akan dikerjakan nanti, serta bagaimana efeknya pasca treatment. Saya pun langsung dipersilakan masuk ke ruang treatment.
Tahapan Treatment CRT
Tahu apa yang paling dinantikan saat masuk ruang treatment ERHA? Tidur! Saking nyamannya. Bahkan kali ini dikasih selimut tebal. Astaga, pas sekali saya lagi ngantuk-ngantuknya, diberi fasilitas bobok nyenyak. Setelah meletakkan barang di keranjang yang disediakan, saya langsung rebahan, enggak pakai lama.
Apa saja proses treatment-nya? Berikut step by step mulai dari pertama hingga nanti saya keluar dari ruangan.
- Membersihkan Wajah
- Mengoleskan Obat Bius Lokal
- Sterilisasi Wajah
- Treatment CRT
Selama alat diputarkan sedikit demi sedikit ke seluruh area wajah, dr. Ike sangat peka setiap kali saya mengernyit, pasti langsung ditanyakan apakah terlalu sakik. Kalau sakit, jarumnya diatur kembali agar tidak terlalu dalam menusuk. Secara keseluruhan, yang paling sakit sih yang bagian dagingnya tipis, seperti dahi dan tonjolan tulang pipi. Selebihnya hanya cekit-cekit saja.
- Pengompresan
- Pengolesan Anti Iritasi
Treatment CRT kedua saya selesai! Walau langkahnya cukup banyak, tapi yang paling lama cuma menunggu setelah pengolesan obat bius, yaitu 30 menit, dan treatment CRT itu sendiri. Karena bisa tidur saat menunggu, tidak begitu terasa lamanya. dr. Ike pun melakukan treatment dengan sangat baik, jadi sakitnya tidak terlalu mengganggu.
Kondisi Wajah Pas Setelah Treatment CRT
Tapi jangan khawatir, semua itu akan hilang dan wajah pasti mulai membaik setelah dua hari, dan pulih total di hari kelima. Di wajah saya begitu. Nanti di bagian akhir akan saya bahas lebih detail before-after dan proses penyembuhannya.
Pembayaran dan Pengambilan Krim yang Dibawa Pulang
Kembali ke meja registrasi yang juga merangkap kasir, saya diinformasikan biaya untuk keseluruhan kunjungan kali ini. Terdapat biaya konsultasi dengan dokter, treatment CRT, dan krim yang diresepkan. Semuanya Rp 2.779.000. Berikut rinciannya.
- Konsultasi dokter Rp 200.000
- Treatment CRT full face Rp 2.200.000
- 3 krim racikan dan 1 sabun cuci wajah Rp 379.000
Setelah pembayaran selesai, untuk krimnya, saya diminta menunggu sekitar 15 menit selama proses peracikannya. Sekadar informasi, setiap krim racikan ERHA, pasti ada keterangan nama apoteker yang meraciknya saat itu. Bisa dilihat di stiker yang ditempel dalam kemasan. Kecuali obat cuci wajah saya yang kali ini bukan racikan langsung, tapi produk yang sudah dalam kemasan.
Sebenarnya sebelum treatment, dr. Ike sudah menjelaskan krim apa saja yang nantinya akan saya bawa pulang, beserta ketentuan pakainya. Hari pertama sampai hari kelima, saya hanya boleh pakai sabun pencuci wajah dan pelembap saja, pagi, siang, dan malam. Barulah setelah hari keenam, semua krim dipakai sebagai perawatan normal.
Sama satu hal lagi yang penting diingat juga bagi teman-teman yang melakukan treatment CRT, selama proses pemulihan, yaitu 5 hari setelah treatment, hindari melakukan aktivitas yang mengeluarkan banyak keringat, berpanas-panasan, serta menggunakan make up. Cukup pakai pelembap yang diresepkan saja.
Proses Pemulihan dan Hasil Treatment CRT Kedua di ERHA
Sesampai di rumah, saya wudhu dan membasuh muka. Rasanya masih aman-aman saja. Tapi begitu efek obat bius habis, kira-kira satu atau dua jam kemudian, wajah saya mulai perih. Perihnya bikin gatal, jadi dua kali saya tidak sengaja menggaruk dan menggesekkan dengan lengan baju. Makin perih, Bestie! Jadi kalau bisa teman-teman jangan sampai reflek melakukan hal serupa, ya.
Besoknya, wajah saya masih merah. Menghadiri acara pun terpaksa dengan wajah yang masih merah hebat. Tapi siangnya, merah ini mulai berkurang, dan semakin samar hingga malam harinya. Perih pun sudah hampir tak terasa di hari kedua ini.
Lanjut hari ketiga, merahnya tinggal sedikit sekali. Malah kalau tidak diperhatikan betul-betul di cermin, sudah tidak terlihat lagi. Sampai benar-benar hilang di hari keempat. Hanya saja, ada sedikit pengelupasan di hari keempat sampai keenam. Tidak banyak dan akan hilang setiap kali krim pelembab dioleskan.
Scarnya? Saya bahagia banget karena lebih berkurang dari sebelumnya. Yang kawahnya dalam, sudah semakin naik. Di bagian pipi, bopeng-bopengnya melandai. Pori-pori wajah juga mengecil, tampak jelas perubahannya di bagian kening, hidung, dan pipi depan. Apalagi dr. Ike juga meresepkan krim yang mengandung obat jerawat, jadinya beberapa jerawat yang bengkak sebelum treatment, mulai mengering.
Bisa dilihat di foto, ya. Lebih cerahan juga ternyata. Wajah saya jauh membaik. Makanya saya tidak sabar ingin segera treatment CRT selanjutnya karena benar-benar secocok itu!
Belum seminggu sejak treatment, hasilnya sangat menggembirakan. Lebih cepat dari waktu saya treatment CRT pertama kali. Tidak pernah kecewa melakukan perawatan wajah di ERHA. Terutama bagi yang berjerawat, sudah ada ERHA Ultimate Acne Center yang sangat bisa disesuaikan dengan kondisi wajah masing-masing (soalnya permasalahan jerawat ini kompleks sekali), serta bisa juga memilih rencana yang sesuai budget.
Bila teman-teman tertarik juga mencoba dan ingin tahu lebih banyak mengenai treatment CRT atau program ERHA Ultimate Acne Center, silakan kunjungi website official ERHA di https://acnecure.erhaultimate.co.id/ atau media sosial Instagram ERHA di @erha.dermatology.
Semoga bermanfaat
Doakan saya bisa treatment CRT yang ketiga. Nanti pasti akan saya tulis lagi di blog ini.
No comments
Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)