Menurutku Breast Pump merupakan salah satu perlengkapan yang wajib dibeli oleh para ibu. Kenapa harus punya? Kan saya bukan ibu pekerja? Mungkin ada yang bertanya seperti itu. Alasannya adalah antisipasi kalau ada kejadian apa-apa setelah si baby lahir. Contohnya jika bayi kuning dan harus disinar di rumah sakit yang mengharuskan ibu mengantarkan stok asi. Anakku Byan sempat mengalami kuning saat usianya 1 minggu. Walaupun tidak sampai disinar, tapi tetap juga aku harus pumping untuk memberikan ASI karena Byan terlalu lemas untuk menghisap, jadi aku nggak bisa mimikin langsung. Atau bisa juga sang ibu mengalami hiperlaktasi seperti yang aku alami beberapa waktu lalu. Mau nggak mau aku harus pumping karena anakku tidak sanggup menahan derasnya asi dan menolak untuk mimik secara langsung. Mungkin banyak lagi kejadian tak terduga lainnya yang mengharuskan kita memberikan ASIP kepada sang buah hati.
Awalnya berdasarkan pengalaman
teman aku berencana membeli Breast Pump dengan merek Spectra. Dan direkomendasikan
juga kalau tempat belanja perlengkapan bayi yang harganya miring adalah Toko
Fany Baby di ITC Kuningan. Hanya saja saat itu stoknya lagi kosong. Terus mbak-mbak
penjualnya juga bilang kalau parts Spectra lebih susah dicari jika nanti ada
kerusakan. Tapi nggak tau juga sih itu benar apa nggak. Mana tau si mbak bilang
gitu karena barangnya lagi nggak ada. Kalau mau tetap milih beli Spectra, ya
harus nunggu dulu barangnya datang. Aku mikir kan susah juga ya hamil gede
begini bolak-balik kesana yang macetnya gila-gilaan. Ya udah aku milih beli
Avent aja. Lagian temenku juga banyak yang make ini.
Breast Pump Avent ada beberapa
pilihan, yaitu yang manual, single electric dan ada juga yang double electric. Kalau
yang manual emang enteng sih dibawa kemana-mana, tapi capek banget makenya. Pengennya
sih beli yang double, tapi kalo dipikir-pikir mubazir juga belinya karena nanti
aku pasti males bawa-bawa dua botol pumping ke kantor (saat itu belum kepikiran
buat berhenti kerja), kan berat. Akhirnya aku
beli yang single electric.
Kira-kira beginilah tampilan
luarnya.
Dan beginilah isinya.
Botol penampung ASI bisa langsung
dijadikan botol dot. Karet penghisapnya (nggak tau nama sebenarnya apa) dikasih
dua. Bonus Breast Pad satu buat siang dan satu buat malam (yang satu ini sangat
dibutuhkan oleh ibu yang mengalami hiperlaktasi biar bajunya nggak basah kena
rembesan ASI). Walaupun Cuma satu lumayan lah buat tester.
Tenyata harganya lumayan mahal Rp. 1.800.000,-. Karena sebelumnya belum pernah nyari-nyari info mengenai
merek dan harga Breast Pumps, aku sempet kaget lihat struk pembayaran. Tapi kata
temenku malah itu harganya udah murah jika dibandingkan toko lain. Malahan ada
juga Breast Pump yang harganya sampai 5 juta. What? (hati langsung bergumamm
nggak bakalan beli itu kecuali kalo udah kaya raya harta berlimpah, haha). Ya sudahlah..sayang
anak..sayang anak..kan belinya cuma sekali ini aja, mudah-mudahan nggak pernah
rusak ya.
Setelah bayar aku diajarin cara
menggunakannya sama si mbak toko. Gimana ngerakitnya dan fungsi tombol-tombol
yang ada. Secara garis besar mungkin sama dengan Breast Pump merek lain. Saat tombol
On dipencet, otomatis payudara kita kan dipijat terlebih dahulu. Setelah dirasa
cukup, baru menambah kekuatan daya hisapnya yang tersedia dengan tiga
tingkatan.
Nah yang paling aku suka dari Avent ini adalah bisa pakai baterai jika digunakan di tempat yang nggak ada colokannya. Baterainya seukuran baterai jam dinding dan dipasang 4 buah. Ini sangat-sangat menbantu kalo mau pumping dimobil saat bawa anakku Byan jalan-jalan.
Nah yang paling aku suka dari Avent ini adalah bisa pakai baterai jika digunakan di tempat yang nggak ada colokannya. Baterainya seukuran baterai jam dinding dan dipasang 4 buah. Ini sangat-sangat menbantu kalo mau pumping dimobil saat bawa anakku Byan jalan-jalan.
Baca juga : Membawa Bayi Travelling? Siapa Takut?
Kekurangannya? tetap ada dong
ya. Yang aku kurang suka dari Breast Pump Avent ini adalah sering tumpah-tumpah
kalo lagi pumping. Ada ASI tumpah dari karet yang menempel ke payudara. Jadi tiap
pumping aku harus mengalas bagian bawah dengan tisu. Walaupun yang tumpah nggak
terlalu banyak tapi lumayan bikin baju basah. Aku nggak tau ini disebabkan oleh
posisi yang kurang tepat, atau pelekatannya yang kurang pas, atau ukuran
payudaraku yang nggak sesuai sama alatnya, atau memang ASIku yang keluar
terlalu deras, apapun itu aku nggak tau apa penyebab pastinya. Aku juga nggak
tau apakah kalau menggunakan merek lain hasilnya tetap sama atau akan berbeda. Kan
nggak ada perbandingan, secara hanya mencoba satu merek. Gimana mau nyoba merek
lain, beli satu merek aja udah menelan ludah pas liat harganya.
Bila tertarik untuk membelinya secara online di Shopee, silakan klik tautan berikut. Langsung menuju ke produknya tanpa sulit searching.
⮞⮞⮞⮞ Beli di Shopee
Mungkin ada mommy-mommy yang
berencana akan membeli Breast Pump Philips Avent Single Electric? Semoga ini
bisa menjadi bahan pertimbangan ya moms.
No comments
Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)